Formasi Baturaja BRF Formasi Gumai GUF

2.4 Petroleum System

Cekungan Sumatera Selatan sering disebut dengan cekungan penghasil minyak dan gas yang produktif. Hal ini dibuktikan adanya antiklin yang dihubungkan dengan banyaknya rembesan minyak dan gas yang ada. Dimana letak rembesan ini berada di kaki Bukit Gumai dan Pegunungan Barisan. Dengan adanya peristiwa rembesan ini, sehingga dapat diinterpretasikan sebagai indikasi awal adanya hidrokarbon yang berada di bawah permukaan berdasarkan petroleum systemnya. Gambar 4. Petroleum system cekungan Sumatera Selatan Pertamina, 2013 Adapun petroleum system pada Cekungan Sumatera Selatan berdasarkan Gambar 4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Batuan Induk Source Rock

Hidrokarbon pada Cekungan Sumatera Selatan diperoleh dari batuan induk lacustrine Formasi Lahat dan batuan induk terrestrial coal dan coaly shale pada Formasi Talangakar. Batuan induk lacustrine diendapkan pada kompleks half-graben, sedangkan terrestrial coal dan coaly shale secara luas pada batas half-graben. Selain itu pada batu gamping Formasi Baturaja dan shale dari Formasi Gumai memungkinkan juga untuk dapat menghasilkan hirdrokarbon pada area lokalnya Bishop, 2001. Gradien temperatur di Cekungan Sumatera Selatan berkisar 49° CKm. Gradien ini lebih kecil jika dibandingkan dengan Cekungan Sumatera Tengah, sehingga minyak akan cenderung berada pada tempat yang dalam. Formasi Baturaja dan Formasi Gumai berada dalam keadaan matang hingga awal matang pada generasi gas termal di beberapa bagian yang dalam dari cekungan, oleh karena itu dimungkinkan untuk menghasilkan gas pada petroleum system Bishop, 2001.

2. Reservoar

Dalam Cekungan Sumatera Selatan, beberapa formasi dapat menjadi reservoar yang efektif untuk menyimpan hidrokarbon, antara lain adalah pada basement, Formasi Lahat, Formasi Talangakar, Formasi Baturaja, dan formasi Gumai. Sedangkan untuk Sub Cekungan Palembang Selatan produksi hidrokarbon terbesar berasal dari Formasi Talangakar dan Formasi Baturaja. Basement yang berpotensi sebagai reservoar terletak pada daerah uplifted dan paleohigh yang di dalamnya mengalami rekahan dan pelapukan. Batuan pada basement ini terdiri dari granit dan kuarsit yang memiliki porositas efektif sebesar 7 . Untuk Formasi Talangakar secara umum terdiri dari quarzone sandstone,

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Reservoar Batupasir Menggunakan Seismik Inversi Acoustic Impedance Pada Lapangan “RDW” Cekungan Sumatera Selatan

7 41 70

ANALISIS RESERVOAR PADA LAPANGAN “FRL” FORMASI TALANGAKAR, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN MENGGUNAKAN SEISMIK MULTIATRIBUT

3 31 80

GEOMETRI FASIES BATUPASIR 44 DAN BATUPASIR 46 PADA FORMASI TALANG AKAR, LAPANGAN GLORY, CEKUNGAN SUNDA, SUMATERA TENGGARA.

0 0 4

Stratigrafi Lapangan Az - Zahra Berdasarkan Data Well Log dan Seismik Pada Dalaman Lembak, Cekungan Sumatera Selatan.

0 0 9

KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUPASIR A FORMASI TELISA BERDASARKAN DATA BATUAN INTI, LOG SUMUR, DAN SEISMIK LAPANGAN ULTRAS, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH, RIAU.

0 0 4

Korelasi Data Log Sumur dan Seismik untuk Penyebaran Litologi dan Porositas Reservoir Hidrokarbon Formasi Gumai Cekungan Sumatera Selatan

1 0 9

ANALISA POTENSI MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN ATRIBUT SEISMIK PADA BATUAN KARBONAT LAPANGAN ZEFARA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

1 6 11

KARAKTERISASI RESERVOAR MENGGUNAKAN METODE INVERSI AI (ACOUSTIC IMPEDANCE) DAN METODE SEISMIK MULTIATRIBUT PADA LAPANGAN “RM”, FORMASI TALANG AKAR CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

1 1 15

DAFTAR ISI - ANALISA METODE SEISMIK INVERSI AI DAN SEISMIK MULTIATRIBUT UNTUK MEMPREDIKSI PERSEBARAN POROSITAS PADA RESERVOIR KARBONAT, FORMASI BATURAJA DI LAPANGAN “GF”, CEKUNGAN SUNDA - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 17

DAFTAR ISI - KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR BERDASARKAN DEKOMPOSISI SPEKTRAL, INVERSI SEISMIK MODEL BASED DAN MULTIATRIBUT NEURAL NETWORKS PADA LAPANGAN “EZ”, FORMASI UPPER TALANGAKAR (UTAF), CEKUNGAN SUMATERA SELATAN - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 10