turun temurun. Pengembangan bambu membutuhkan bibit dalam jumlah banyak, oleh karena itu untuk memeproduksi bibit bambu yang baik diperlukan petunjuk teknis
pembibitan bambu. Bambu merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan mulai dari
benda kerajinan, bahan makanan, bahan industri, sampai kepada bahan konstruksi. Diantara pemanfaatan bambu antara lain digunakan sebagai topi, kursi, meja, lemari,
alat musik angklung, sayur, kertas, dan bahan bangunan. Kegunaan ini tidak hanya dikenal dibeberapa negara saja melainkan hampir di seluruh dunia sejak dahulu kala
Widjaja, 1985.
1. Karakteristik Bambu
Bambu tergolong keluarga Gramineae rumput-rumputan disebut juga Hiant Grass rumput raksasa, berumpun dan terdiri dari sejumlah batang buluh yang
tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 4-5 tahun. Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas,
berongga kadang-kadang masif, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Akar bambu terdiri dari rimpang rhizon berbuku dan beruas-
ruas, pada buku-buku tersebut akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang Widjaja, 1985.
Universitas Sumatera Utara
2. Morfologi Tanaman Bambu
Tanaman bambu dapat tumbuh pada tanaman bereaksi masam dengan pH 3,5 dan pada umumnya menghendaki tanah yang pH nya 1,0 sampai 6,5. Pada tanah
yang subur tanaman akan tumbuh dengan baik karena kebutuhan makanan bagi tanaman tersebut akan terpenuhi Berlian dan Estu, 1995
Gambar 1. tanaman bambu
Berikut ini urutan taksonomi bambu: Kingdom
: Plantae Divisio
: Spermatophyta SubDivisio
: Angiospermae Class
: Monocotyledoneae Ordo
: Graminae Poales, Glumiflorae Famili
: Bambusa Subfamili
: Bambusoideae
Universitas Sumatera Utara
3. Kondisi Tempat Tumbuh
a. Tanah
Bambu dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, mulai dari tanah berat sampai ringan, tanah kering sampai basah dan dari tanah subur sampai tanah kurang subur,
bambu juga dapat tumbuh di tanah pegunungan yag berbukit terjal sampai tanah yang landai. Perbedaan jenis tanah dapat berpengaruh terhadap kemampuan pertunasan
bambu. Tanaman bambu dapat tumbuh pada tanah yang bereaksi masam dengan pH 3,5 dan umumnya menghendaki tanah yang pH-nya 5,0 sampai 6,5. Pada tanah yang
subur tanaman bambu akan tumbuh baik karena kebutuhan makanan bagi tanaman tersebut akan terpenuhi.
b. Iklim
Lingkungan yang sesuai untuk tanaman bambu adalah yang bersuhu sekitar 8,8-36
C,dan suhu ini juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Tanaman bambu bisa dijumpai mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 0 sampai
200 mdpl. Walaupun demikian, tidak semua jenis bambu dapat tumbuh dengan baik pada semua ketinggian tempat. Curah hujan yang dibutuhkan untuk tanaman bambu
minimum 1.020 mm per tahun dan kelembapan udara yang di kehendaki minimum 80 .
c. Topografi
Tanaman bambu dijumpai tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi 100 – 2200 m di atas permukaan laut. Walaupun demikian tidak semua jenis
bambu dapat tumbuh dengan baik pada semua ketinggian tempat, namun pada
Universitas Sumatera Utara
tempat-tempat yang lembab atau pada tempat yang kondisi curah hujannya tinggi dapat mencapai pertumbuhan terbaik, seperti di tepi sungai, di tebing-tebing yang
curam. Pada tempat-tempat yang disenangi, umur tanaman 4 tahun perumpunan sudah dapat terjadi secara normal dimana jumlah rumpun sudah dapat mecapai 30
batang dengan diameter rata-rata di atas 7 cm. Secara umum di lokasi pengembangan bambu bentuk topografi mulai dari berombak sampai bergunung. Satuan topografi
berombak mempunyai kemiringan 3 – 8, bergelombang 9 – 15 dan bergunung 30 Nur dan Rahayu, 1995.
4. Pemanfaatan Bambu