Pengertian Pembelajaran Hakekat Media Pembelajaran

20

2.1.6 Pembelajaran

2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran Max Darsono dkk 2001: 24, Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke hal yang lebih baik. Adapun ciri-ciri pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dapat dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam

belajar. 3. Pembelajaran yang dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.

4. Belajar dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.

5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa. 6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. 21 Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Menurut Furqon Hidayatullah 2008:13 pembelajaran yang berkualitas, setidak-tidaknya memiliki beberapa indicator, yaitu: Menantang, Menyenangkan, Mendorong ekplorasi, Memberi pengalaman sukses, Mengembangkan kecakapan berfikir. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dialami individu atau organism dalam rangka mengubah perilakunya yang merupakan hasil dari pengalaman atau praktek.

2.1.6.2 Pembelajaran Guling Depan Dengan Permainan Tiga Pos

Pos pertama ini adalah melakukan senam lantai guling depan dengan awalan jongkok. Dimana anak tersebut pada saat akan melakukan senam lantai dengan posisi jongkok, tangan diatas matras dagu sedkit dimasukan kedada, setela ada hitungan 1,2,3 anak teresbut melakukan gulingan. Setelah melakukan gerakan senam lantai guling depan dengan awalan jongkok,anak berlari pada pos yang kedua, pos yang kedua ini adalah anak melakukan senam lantai guling depan depan dengan awalan membungkukkan badan, cara melakukannya adalah posisi badan sedikit membungkuk kedepan, dengan tangan menyentuh matras, dilanjutkan tengkuk, punggung, pinggul dan kaki, ketika mengguling kaki ditekuk dan berskhir kaki luru dan rapat pada saat mengguling rileks saja jangan sampai, dengan keadaan badan yang rileks pada saat berguling akan mempermudah gerakan. Langkah akhir berdiri sejenak pandangan kedepan dengn perlahan tangan ditarik keatas luru lalu turunkan lagi 22 secara perlahan, ini untuk mengembalikn keseimbangan setelah melakukan gulingan. Setelah melakukan guling depan dengan awalan membungkukkan badan berikutnya adalah kepos yang ke tiga, pos yang ketiga ini adalah, siswa melakukan guling depan dengan awalan yang sempurna Langkah awal berdiri tegak, kaki rapat, tangan lurus ke atas dan pandangan kedepan. Guling depan dengan awalan tangan menyentuh matras dilanjutkan tengkuk, punggung, pinggul, dan kaki, ketika menguling kaki ditekuk dan berakhir kaki lurus dan rapat, pada saat mengguling rileks saja jangan kaku, ini akan mempermudah gerakan. Lagkah akhir berdiri sejenak pandangan kedepan dengan perlahan tangan di tarik ke atas lurus lalu turunkan lagi secara berlahan, ini untuk mengembalikan keseimbangan setelah melakukan roll. kegiatan penutup dilakukan alokasi waktu sepuluh menit. Pada kegiatan penutup ini siswa dikumpulkan untuk diadakan koreksimenyeliruh cara melakukan senam lantai guling depan dengan benar, kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan tanya tenya jawab, dilanjutkan pendinginan, berdoa kemudian siwa dibubarkan. 23 Gambar 1. Permainan Tiga Pos POS I POS II POS III POS I POS II POS IIII 24 Keterangan 1. Pos pertama senam lantai guling depan dengan awalan jongkok matras warna merah. 2. Pos kedua senam lantai guling depan dengan awalan membungkukkan badan matras warna kuning. 3. Pos kedua ketiga lantai guling depan dengan awalan sikap sempurna matras warna hijau.

2.1.7 Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran pelatihan. Sedangkan menurut Briggs 1977 media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isimateri pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton1969 mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. 25

2.1.7.1 Hakekat Media Pembelajaran

Kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar learning matterial yang diterima siswa diperoleh melalui media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J. Briggs 1979 yang menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional content..book, films, videotapes, etc. https:www.google.comsearch?q=hakekat+media+pembelajaranie=utf- 8oe=ut 15 Mei 2013 10:15 Lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown 1970 menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikembangkan beberapa pemahaman tentang posisi media serta peran dan kontribusinya dalam kegiatan pembelajaran 26

2.1.7.2 Media Pembelajaran Guling Depan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR GULING DEPAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 6 PENENGAHAN TANJUNG KARANG PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 42

Upaya meningkatkan hasil belajar bola kasti menggunakan permainan kasbol pada siswa kelas IV SD Negeri Margadana 8 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2012 2013

0 23 132

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN PADA PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MELALUI MODEL PERMAINAN PADA KELAS V SD NEGERI 1 MERGASANA KECAMATAN KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2012

0 7 81

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN BERANGKAI 4 POS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 101866 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 1 GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRAS MIRING PADA SISWA KELAS IV SDN MARGASARI 04 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014.

0 0 1

PENERAPAN ALAT BANTU BIDANG MIRING DAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN JONGKOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGBENDO I ARJOSARI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

1 0 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENERAPAN BIDANG MIRING SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMURUH PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 16

OPTIMALISASI PENERAPAN MEDIA BIDANG MIRING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WONOSARI KEC. SADANG KAB. KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 16