ketauladanan yang baik dengan cara tidak mereka didepan anak, dan untuk teman sebaya agar tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan pergaulan.
2.1.1.3 Skripsi Silfia Feronika “Konsep Diri Anak Tunagrahita Ringan”
Universitas Komputer Indonesia
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan juga mengungkapkan mengenai fenomena yang selama ini tidak terekspose dengan baik dan
menguraikan mengenai bagaimana konsep diri anak tunagrahita ringan ditinjau dari pendekatan interaksi simbolik yang digunakan dan juga untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri anak tunagrahita ringan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi fenomenologi dengan pendekatan interaksi simbolik.
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara Wawancara Mendalam, ObservasiPengamatan berperan-serta, Studi Kepustakaan, dan Internet
Searching. Pemilihan informan dilakukan dengan cara informan yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti dan disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Teknik analisa data yang digunakan yaitu dengan Data collection, Data reduction, Data display,dan Conclusion drawing verification.
S edangkan untuk menguji keabsahan data digunakan Triangulasi data.
Triangulasi data yaitu untuk mengecek kebenaran dengan cara menghilangkan perbedaan-perbedaan yang ada saat mengumpulkan data.
Hasil penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan merupakan anak yang memiliki keterbelakangan mental atau keterlambatan dalam hal
perkembangan baik komunikasi ataupun berinteraksi dan juga memiliki IQ yang berada dibawah rata-rata. Konsep diri anak tunagrahita sangat
dipengaruhi oleh pola asuh orang significant other yang terdiri dari orang tua dan keluarga. Disamping itu, peran reference group yang terdiri dari guru dan
lingkungan ikut mempengaruhi pengembangan konsep diri dari anak tunagrahita ringan, yang terjadi melalui pertukaran simbol-simbol yang
memiliki makna. Simpulan dari penelitian ini adalah konsep diri anak tunagrahita
ringan terdiri dari konsep diri positif dan juga negatif yang sangat dipengaruhi peran orang tua dan guru, serta peran serta dari masyarakat. Pembentukan
konsep diri, melibatkan pertukaran simbol-simbol yang memiliki makna. Dari hasil penelitian ini diperoleh saran yaitu untuk para orang tua
bisa menerima keadaan anak tunagrahita, dan memberikan perhatian. Serta peran guru dan juga masyarakat yang terus memberikan dukungan kepada
anak tunagrahita agar bisa berkembang dan memperoleh kesempatan.
2.1.2 Tinjauan Komunikasi
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi pada saat ini sudah demikian populer dan dipergunakan oleh banyak orang. Komunikasi dipergunakan dalam semua
kesempatan baik dalam pembahasan maupun membicarakan berbagai masalah. Kiranya sudah menjadi kodrat menusia senantiasa membutuhkan
hubungan dengan sesamanya, baik secara sepihak maupun timbal balik.
Dalam pengertian komunikasi, para ahli mendefinisikan istilah komunikasi menjadi bermacam
– macam. Dimana definisi komunikasi tersebut diberikan berdasarkan pandangan mereka masing
– masing. Komunikasi mengandung makna bersama
– sama common. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu
communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifat communis, yang bermakna umum atau bersama
– sama. Wiryanto,2004:5 Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling
pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima informasi dapat memahami.
Hovland juga mengungkapkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan hanya penyampaian informasi melainkan juga
pembentukan pendapat umum Public Opinion dan sikap public Public Attitude yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan
peranan yang amat penting. Dalam pengertian khusus komunikasi, Hovland yang dikutip dari Onong Uchana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek mengatakan bahwa komunikasi adalah : “Proses mengubah perilaku orang lain communication is the procces
to modify the behavior of other individuals. Jadi dalam berkomunikasi bukan sekedar memberitahu, tetapi juga berupaya
mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan atau tindakan yang diinginkan oleh komunikator, akan tetapi
seseorang akan dapat mengubah sikap pendapat atau perilaku orang lain, hal ini bisa terjadi apabila komunikasi yang disampaikan bersifat
komunikatif yaitu komunikator dalam menyampaikan pesan
– pesan