3. mengembangkan bahan informasi kebahasaan dan kesastraan; 4. mengembangkan tenaga kebahasaan dan kesastraan;
5. meningkatkan kerja sama.
3.1.3 Badan Hukum Instansi
Balai Bahasa Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, berada di bawah Pusat Bahasa.
Berdasarkan SK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI tanggal
23 September 1999 Nomor 22601999. 3.1.4
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Balai Bahasa Bandung tidaklah rumit dan kompleks hanya terdiri dari bagian yang penting saja misalnya Kepala, Sub Bagian, serta
kelompok Jabatan Fungsional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar
berikut.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.5 Deskripsi Tugas
Berikut ini adalah deskripsi tugas yang terdapat pada Balai Bahasa
Bandung di bagian kelompok jabatan fungsional :
a. Menyusun program rencana penelitian, pembinaan dan pengembangan
bahasa dan sastra di daerah. b.
Mengkaji, menganalisis, menyusun bahan kebijakan teknis pembinaan bahasa dan sastra di daerah.
c. Mengkaji, menganalisis, dan meyusun konsep, pedoman, standar dan
norma pembinaan bahasa dan sastra di daerah. d.
Melakukan penyusunan penelitian, pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra di daerah.
e. Melakukan inventarisasi masalah bahasa dan sastra di daerah.
f. Melakukan penelitian bahasa dan sastra di daerah.
g. Melakukan evaluasi hasil penelitian, pembinaan, dan pengembangan
bahasa dan sastra di daerah. h.
Menyajikan data dan informasi jaringan kebahasan dan kesastraan di daerah.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu teknik memperoleh, mengumpulkan data, daik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk
keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh.
Penyusunan Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan implementasi tentang
arti dan data yang diperoleh. Salah satu aspek penting dari deskripsi ilmiah yang perlu mendapat perhatian adalah kualitas dari deskripsi itu sendiri. Penelitian ini
disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur, dan
suatu sifat dari fenomena di masyarakat Nazir, 1998:51.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan
penelitian.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pegumpulan data merupakan gambaran tahapan-tahapan yang digunakan dalam melaksanakan pengumpulan data guna mendapatkan data yang
dibutuhkan. Dalam penelitian ini, sumber data yang diambil oleh penulis adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengertian data primer menurut Narimawati 2008:98 dalam bukunya bahwa:
Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini
harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
sarana mendapatkan informasi ataupun data. Pengertian data sekunder menurut Umi Narimawati 2008:94 bahwa data
sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan data.
Berdasarkan sumber data yang diteliti, maka sumber pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Dalam pengambilan sumber data primer, penelitian dilakukan dengan cara: 1.
Observasi Metode observasi dilakukan dengan terjun dan melihat langsung
kelapangan. Penulis melakukan pengamatan langsung atau melakukan observasi ke kantor Balai Bahasa Bandung.
2. Wawancara
Metode wawancara dengan melakukan tanya jawab langsung kepada narasumber yang bertujuan untuk mengetahui dari objek yang diteliti
yaitu tentang wawasan masyarakat terhadap perkembangan bahasa sunda sebagai penunjang dibangunnya aplikasi sebagai alat bantu
penerjemah bahasa sunda-Indonesia.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Selain dengan proses pengumpulan data primer, juga dapat dilakukan dengan cara mencari sumber data sekunder yaitu :
1. Dokumentasi
Suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku pedoman yaitu kamus bahasa Sunda-Indonesia Indonesia-Sunda dan
data-data yang dapat menunjang dan membantu dalam penyusunan penelitian dan pembuatan aplikasi.
2. Studi kepustakaan
Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku seperti seperti buku referensi tentang sistem operasi
android dan perancangan aplikasi mobile, serta Mempelajari literatur tentang teori dasar dan penelitian-penelitian terdahulu untuk dianalisis
sehingga memperoleh data sekunder yang mendukung penelitian ini.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam melakukan penelitian diperlukan perencanaan dan perancangan sistem yang dimaksudkan agar penelitiian yang dilakukan secara sistematis.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang diambil adalah metode pendekatan berorientasi objek, dalam tahap perancangan susatu aplikasi,
pedekatan suatu sistem merupakan aspek yang harus diperhatikan karena akan mempengaruhi rancangan itu sendiri. hal ini dipilih sesuai masalah yang
dipecahkan dan kemampuan dari penulis. Untuk mendukung pembuatan aplikasi ini penulis menentukan alat bantu
analisis dan perancangan aplikasi salah satunya yaitu dengan dirancangnya diagram diantaranya diagram kelas, diagram objek, diagram use-case, diagram
sekuen, diagram kolaborasi, diagram statechart, diagram aktivitas, diagram komponen dan diagram deployment penyebaran.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype yaitu metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk
membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Tahapan proses model prototype, berikut adalah
penjelasannya :
Gambar 3.2 Metode Prototype Sumber : http:ali.misri07.alumni.ipb.ac.id
Pendekatan Prototyping melewati tiga
proses, yaitu
pengumpulan kebutuhan, perancangan, dan evaluasi Prototype. Proses-proses tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut: 1.
Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan
dibutuhkan berikutnya; 2.
Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang
diketahui, dan
rancangan ini
menjadi dasar
pembuatanprototype; 3.
Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Unified Modelling Language UML adalah bahasa grafis untuk
mendokumentasi menspesifikasi dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi tidak bergantung proses
pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metologi, usaha bersamadan banyak pihak, didukung oleh
kakas-kasa yang diintegerasikan lewat XMLXMI. Standar UML dikelola oleh OMG Object Management Group.
Tujuan UML : 1.
Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti
2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas
konsep-konsep inti. 3.
Mendukung spesifikasi independen bahasa pemograman dan proses pengembangan tertentu.
4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendukung konsep-konsep pengembangan level tinggi seperti
komponen, kolaborasi, framwork dan pattern. Dalam UML Unified Modelling Language yang dapat dikelompokan
berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis jenis diagramnya adalah sebagai berikut :
1. Diagram Kelas Class Diagram
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi. Diagram ini
umum dijumpai pada pemodelan berorientsi objek. 2.
Diagram Objek Object Diagram Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi
antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai di dalam diagram kelas.
3. Diagram Use-Case Use-Case Diagram
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor- aktor suatu jenis khusus dari kelas. Diagram ini sangat penting untuk
mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4. Diagram Sekuen Sequence Diagram
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan message dalam suatu waktu tertentu.
5. Diagram Kolaborasi Collaboration Diagram
B ersifat dinamis. Diagram berkolaborasi adalah menggambarkan interaksi
antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan message.
6. Diagram Statechart Statechart Diagram
B ersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan state
–state pada sistem, memuat state, transisi, event, serta aktifitas. Diagram ini penting untuk
memperlihatkan sifat dinamis dari antar muka , kelas, kolaborasi, dan terutama penting pada pemodelan sistem
–sistem yang reaktif. 7.
Diagram Aktivitas Activity Diagram Bersifat dinamis. Diagram ini adalah diagram tipe khusus dari digram state
yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas yan lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam satu
sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. 8.
Diagram Komponen Componen Diagram Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan
system atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana
komponen secara tifikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas 9.
Diagram Penyebaran Deployment Diagram B
ersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Diagram ini memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen
yang ada didalamnya. Deployment diagram berhubungan dengan diagram komponen dimana deployment diagram memuat satu atau lebih komponen-
komponen.
3.2.4 Pengujian Software
Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black box
. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box
merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Berikut adalah Faktor Pengujian Black Box :
1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses
tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar. 2.
Access control Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan
modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program
aplikasi. 3.
Correctness Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang
dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan
akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.
46
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian
komponennya dengan
maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem terdiri dari beberapa tahapan diantaranya yaitu skenario sistem, spesifikasi kebutuhan sistem, perancangan proses, dan
perancangan antarmuka user interface.
4.2.1 Skenario Sistem
Skenario sistem merupakan tahapan yang mendeskripsikan arsitektur sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Pengguna user akan berinteraksi dengan sistem melalui aplikasi yang
terinstal pada handphone yang mendukung sistem operasi android minimal versi 2.1 éclair.
2. Aplikasi yang telah terinstal pada perangkat mobile akan menampilkan
informasi terjemahan kosakata dari bahasa sunda ke bahasa Indonesia dan sebaliknya.
4.2.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Spesifikasi kebutuhan sistem menjelaskan mengenai penggunaan aplikasi kamus pada perangkat mobile berbasis sistem operasi android, input dan output
sistem yang terjadi di dalam aplikasi, dan proses data. Berdasarkan arsitektur yang telah dideskripsikan, untuk memenuhi
kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu handphone berbasis sistem operasi android minimal versi 2.1 éclair.
4.2.3 Perancangan Proses
Perancangan proses bertujuan untuk menggambarkan sejumlah proses terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Adapun
struktur pada aliran proses aplikasi terdiri dari : 1.
Diagram Struktur a.
Class Diagram Merupakan diagram yang menunjukan hubungan antar class
dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
b. Component Diagram
Diagram komponen adalah diagram UML yang menampilkan komponen dalam sistem dan hubungan antar mereka.
c. Deployment Diagram Diagram Deployment
Deployment Diagram atau diagram deployment penguraian
memiliki fungsi untuk mendeskripsikan arsitektur fisik baik hardware maupun software dalam sistem serta menggambarkan
konfigurasi komponen software run-time, peralatan hardware yang membentuk sistem.
2. Diagram Perilaku
a. Use case Diagram
Digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case
dan actor. Actor mempresentasikanmendeskripsikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi
b. Activity Diagram
Digunakan untuk memodelkan perilaku use case dan objek pada sistem aplikasi.
c. Sequence Diagram
Merupakan diagram yang menjelaskan secara rinci ururtan proses yang dilakukan dalam sitem aplikasi untuk mencapai tujuan dari use case
interaksi yang terjadi antar class, operasi apa yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
d. Collaboration Diagram Diagram kolaborasi
Diagram kolaborasi mengelompokkan message pada kumpulan diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram kolaborasi
yang dituliskan adalah operasimetode yang dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya secara keseluruhan, oleh karena itu dapat
diambil dari jalannya interaksi pada semua diagram sekuen. Penomororan
metode dapat
dilakukan berdasarkan
urutan dijalankannnya metodeoperasi diantara objek yang satu dengan objek
lainnya atau objek itu sendiri. e.
Statechart Diagram Statechart Diagram
Diagram Statechart menunjukan siklus hidup sebuah objek tunggal, dari saat dibuat sampai objek tersebut dihapus.
Diagram ini adalah cara cepat untuk memodelkan perilaku dinamis sebuah kelas. Diagram statechart tidak dibuat untuk setiap kelas,
bahkan kadang-kadang untuk suatu proses sistem informasi tidak menggunakannya sama sekali.
4.2.3.1 Use case Diagram
Gambar 4.1 Use case Diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk proses sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat serta digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi.
Actor user memberikan arah panah ke beberapa use case, antara lain:
Actor user dapat memilih menu terjemahan bahasa ke dalam bentuk bahasa
Indonesia ke bahasa Sunda, Actor user juga dapat memilih menu terjemahan bahasa kedalam bentuk bahasa Sunda ke bahasa Indonesia, serta Actor user bisa
juga memilih menu About yang berisikan informasi rinci tentang aplikasi kamus.
1. Identifikasi Use Case
Identifikasi Use case adalah Use Case yang bekerja pada sistem aplikasi sebagai berikut :
Tabel 4.1 Deskripsi Use Case
2. Identifikasi Aktor
Aktor yang berperan dalam menjalankan aplikasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Deskripsi aktor pada sistem
No Aktor
Deskripsi P-01
Pengguna Merupakan aktor yang menggunakan aplikasi pencarian
informasi obat.
3. Skenario Use Case
Skenario proses-proses yang terdapat didalam Use Case dapat dilihat pada table-tabel berikut :
Tabel 4.3 Skenario Use Case Terjemahan Sunda-Indonesia
Identifikasi Nama Use Case
Terjemahan Sunda-Indonesia Aktor
Pengguna Tujuan
Masuk kehalaman terjemahan Sunda-Indonesia Keadaan Awal
Membuka aplikasi Skenario Utama
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih
tombol NO
Use Case Deskripsi
UC-01 Terjemahan Sunda
– Indonesia Fungsionalitas untuk masuk ke halaman
terjemahan bahasa sunda-bahasa indonesia UC-02
Terjemahan Inonesia – Sunda
Fungsionalitas untuk masuk ke halaman terjemahan bahasa indonesia-bahasa sunda
UC-03 About
Fungsionalitas untuk melihat informasi mengenai aplikasi
terjemahan Sunda-
Indonesia 2.
Menampilkan halaman terjemahan Sunda- Indonesia
Kondisi Akhir Menampilkan semua data yang sesuai
Tabel 4.4 Skenario Use Case Terjemahan Indonesia-Sunda
Identifikasi Nama Use Case
Terjemahan Indonesia-Sunda Aktor
Pengguna Tujuan
Masuk kehalaman terjemahan Indonesia-Sunda Keadaan Awal
Membuka aplikasi Skenario Utama
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih
tombol terjemahan Sunda-
Indonesia 2.
Menampilkan halaman terjemahan Indonesia- Sunda
Kondisi Akhir Menampilkan semua data yang sesuai
Tabel 4.5 Skenario Use Case About
Identifikasi Nama Use Case
About Aktor
Pengguna Tujuan
Masuk kedalam informasi About Keadaan Awal
Membuka aplikasi Skenario Utama
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih
tombol About
2. Menampilkan halaman informasi tentang
aplikasi Kondisi Akhir
Menampilkan semua informasi yang sesuai
4.2.3.2 Activity Diagram Bahasa Sunda
Gambar 4.2 Activity Diagram Bahasa Sunda Diagram activity bahasa sunda menggambarkan proses yang terjadi pada
use case memilih terjemahan bahasa sunda ke bahasa Indonesia. Awal Proses
dimulai dengan tampilan menu yaitu : Sunda – Indonesia, Indonesia – Sunda ,
dan About yang ditampilkan pada layar handphone, kemudian user memilih menu terjemahan bahasa Sunda ke bahasa Indonesia. layar handphone akan
menampilkan sebuah inputan aktif untuk memasukkan kosakata yang akan dicari,
pada aplikasi ini jika user tidak menemukan kata yang dicari maka akan muncul pesan peringatan, user harus memasukkan lagi inputan kata yang baru dan jika
pencarian telah menemukan kata yang dimaksud maka akan ditampilkan pada inputan pasif, maka aktifitas pencarian selesai dan setelah memilih kosakata yang
dimaksud akan keluar arti kata yang telah dipilih.
4.2.3.3 Activity Diagram Bahasa Indonesia
Gambar 4.3 Activity Diagram Bahasa Indonesia
Diagram activity bahasa indonesia hampir sama dengan aktifitas pada diagram activity bahasa sunda dimana pada Diagram activity bahasa indonesia ini
menjelaskan proses yang terjadi pada use case sistem aplikasi kamus. User memilih menu terjemahan bahasa Indonesia ke bahasa sunda.
4.2.3.4 Activity Diagram About
Gambar 4.4 Activity Diagram About
Pada aktivity diagram about, pengguna memilih atau menekan tombol about
, kemudian sistem akan menampilkan halaman about.
4.2.3.5 Class Diagram
Diagram kelas merupakan diagram struktural yang memodelkan sekumpulan kelas, interface, kolaborasi dan relasinya. Diagram kelas
digambarkan dengan kotak, yang pada dasarnya terbagi atas tiga bagian yaitu, Nama Kelas, Atribut, dan Operasi.
Gambar 4.5 Class Diagram
4.2.3.6 Sequence Diagram
4.2.3.6.1 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Sunda
Gambar 4.6.1 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Sunda
4.2.3.6.2 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Indonesia
Gambar 4.6.2 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Indonesia
4.2.3.6.3 Sequence Diagram Form About
Gambar 4.6.3 Sequence Diagram About
Sequence diagram menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case.
Proses dalam use case diawali ketika user mencari arti dari sebuah kosakata pada aplikasi kamus yang terdiri dari form informasi, diantaranya form terjemahan
bahasa Indonesia - sunda, form terjemahan bahasa Sunda – Indonesia, dan form
about .
4.2.3.7 Collaboration Diagram
Diagram kolaborasi atau collaboration diagram menunjukan informasi yang sama persis dengan diagram sekuen, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang
berbeda. Pada diagram sekuen, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada diagram kolaborasi, interaksi antar objek dan aktor ditunjukan dengan
arah panah tanpa keterangan waktu. Diagram ini berbentuk seperti bintang, dengan beberapa objek yang berkomunikasi dengan sebuah objek pusat.
4.2.3.7.1 Collaboration Diagram
Gambar 4.7.1 Collaboration Diagram
4.2.3.7.2 Collaboration Diagram About
Gambar 4.7.3 Collaboration Diagram About
4.2.3.8 Statechart Diagram
Statechart diagram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. State
Diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan dari satu state ke state
lainnya suatu objek pada sistem yang akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya State Diagram menggambarkan suatu class tertentu.
Gambar 4.8 Statechart Diagram
4.2.3.9 Component Diagram
Component diagram menunjukan model secara fisik komponen perangkat
lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka.
Pada tahap ini, Component Diagram
menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak termasuk ketergantungan dependency. Komponen piranti lunak yang yang dimaksud
adalah modul yang berisi source code atau binary code, yang ada library atau excutetable
yang muncul pada compile time, link time ataupun pada runtime.
Gambar 4.9 Component Diagram
4.2.3.10 Deployment Diagram
Diagram Deployment menggambarkan rinci bagaimana komponen di- deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak pada
perangkat keras apa, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi Server dan hal-hal yang lain bersifat fisikal.
Gambar 4.10 Deployment Diagram
4.2.4 Perancangan Antar Muka
Perancangan antarmuka merupakan perancangan halaman sistem aplikasi kamus yang berinteraksi langsung dengan user. Perancangan antarmuka
mendeskripsikan rencana tampilan dari setiap form yang akan digunakan pada aplikasi kamus mobile.
4.2.4.1 Antar muka form menu utama
Gambaran umum dari perancangan antarmuka form menu utama pada
aplikasi kamus mobile dapat dilihat pada Gambar.
Gambar 4.11 Perancangan Antarmuka Form menu utama
Pada menu form menu utama terdapat beberapa menu pilihan yang dapat dipilih oleh user, diantaranya menu Sunda
–Indonesia untuk mendapatkan terjemahan kosakata Bahasa Sunda ke Bahasa Indonesia, menu Indonesia
– Sunda untuk mendapatkan terjemahan Bahasa Indonesia
– Bahasa Sunda, menu pelafalan bilangan yaitu untuk mendapatkan contoh pelafalan bilangan dalam
Bahasa Sunda, dan menu About untuk melihat gambaran umum tentang aplikasi kamus mobile
4.2.4.2 Antar muka form terjemahan Bahasa Sunda-Bahasa Indonesia
Gambaran umum dari perancangan antarmuka form terjemahan Bahasa
Sunda- Bahasa Indonesia pada aplikasi kamus mobile dapat dilihat pada Gambar.
Gambar 4.12 Perancangan Antarmuka form terjemahan Bahasa Sunda – Bahasa
Indonesia
Desain antar muka pada sistem aplikasi kamus mobile yaitu form terjemahan Bahasa Sunda Bahasa Indonesia terdapat sebuah inputan dan sebuah
tombol untuk menterjemahkan inputan yang telah diinputkan oleh user. User melakukan input kosakata dan mendapatkan hasil terjemahan. Hasil pencarian
terjemahan kata baik yang ditemukan maupun yang tidak ditemukan akan
ditampilkan dalam bentuk teks.
4.2.4.3 Antar muka form terjemahan Bahasa Indonesia
– Bahasa Sunda
Gambaran umum dari perancangan antarmuka form terjemahan Bahasa
Indonesia - Bahasa Sunda pada aplikasi kamus mobile dapat dilihat pada Gambar.
Gambar 4.13 Perancangan Antarmuka form terjemahan Bahasa Indonesia –
Bahasa Sunda
Desain antar muka pada sistem aplikasi kamus mobile yaitu form terjemahan Bahasa Indonesia - Bahasa Sunda terdapat sebuah inputan dan sebuah
tombol untuk menterjemahkan inputan yang telah diinputkan oleh user. User melakukan input kosakata dan mendapatkan hasil terjemahan. Hasil pencarian
terjemahan kata baik yang ditemukan maupun yang tidak ditemukan akan ditampilkan dalam bentuk teks.
4.2.4.4 Antar muka form About
Gambaran umum dari perancangan antarmuka form About pada aplikasi
kamus mobile dapat dilihat pada Gambar.
Gambar 4.14 Perancangan Antarmuka form About
Desain antarmuka halaman about, pada dihalaman ini berisi informasi ringkas dari aplikasi kamus serta data pembuat aplikasi.
67
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5.1 Implementasi
Seteleh menganalisis dan merancang sistem yang akan dibangun secara rinci, maka selanjutnya menuju tahap implementasi.
Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan kepada para pengguna sistem, sehingga pengguna dapat memberikan
masukan terhadap pembangunan sistem.
5.1.1 Impementasi Perangkat Sistem
Setelah dilakukan perancangan sistem, maka tahap selanjutnya adalah pengimplementasian dan pengujian sistem. Tujuan dari implementasi sistem
adalah untuk menerapkan sistem agar dapat dioperasikan secara optimal sesuai dengan kebutuhan proses.
.
5.1.2 Perangkat Keras Hardware yang Digunakan
Dalam tahap perancangan dan pembangunan sistem aplikasi kamus mobile berbasis mobile ini, dibutuhkan perangkat keras dan handphone yang berbasis
sistem operasi Android. Untuk itu pengguna menggunakan perangkat keras dan handphone dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Handphone berbasis sistem operasi android dengan spesifikasi :
Tabel 5.1 Spesifikasi Perangkat Hanphone Yang Digunakan Merk
Sony Ericsson Tipe
W8
Jaringan 2G GSM 850 900 1800 1900 3G HSDPA 900 2100
HSDPA 850 1900 2100 Warna
TFT capacitive touchscreen, 16M colors
Layar 320 x 480 pixels, 3.0 inches - Scratch-resistant surface -
Accelerometer sensor for UI auto-rotate - Proximity sensor for auto turn-off - Timescape UI
UkuranBerat 99 x 54 x 15 mm 104 g
Memori Internal : 128 MB storage, 168 MB RAM
Eksternal : microSD, up to 16GB OS
Android OS, v2.1 Eclair
CPU 600 MHz ARM 11 processor, Adreno 200 GPU, Qualcomm
M chipset Kamera
3.15 MP, 2048x1536 pixels - Geo-tagging
2. Memory Card
3. Laptop Axioo dengan prosesor Intel® Core™ Duo CPU T6500
2.10GHz 2.10 GHz, RAM 2GB.
5.1.3 Perangkat Lunak Software yang Digunakan
Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan dan pembangunan sistem aplikasi kamus mobile ini adalah sebagai berikut :
1. sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows Vista.
2. Eclipse Helios SDK sebagai editor bahasa pemograman yang digunakan
untuk aplikasi 3.
Untuk merancang sistem aplikasi kamus mobile menggunakan perangkat lunak Astah Community.
4. Adobe Photoshop CS3 yang digunakan untuk membuat desain tampilan
pada aplikasi.
5.2 Implementasi Desain Antarmuka
Implementasi dari proses perancangan antar muka, merupakan gambaran mengenai antar muka perangkat lunak yang dibuat. Berikut ini merupakan
implementasi antar muka dari perangkat lunak yang dirancang. Untuk memperjelas bentuk dari implementasi antarmuka di atas,berikut tampilan-
tampilan aplikasi yang telah dibuat, adalah sebagai berikut :
1. Tampilan Halaman Menu Utama
Gambar 5.1 Tampilan Halaman Menu Utama
Pada halaman menu utama terdapat empat pilihan activity yaitu halaman terjemahan Bahasa Sunda
– Bahasa Indonesia, terjemahan Bahasa Indonesia – Bahasa Sunda, dan Halaman About.
2. Halaman Terjemahan Bahasa Sunda – Bahasa Indonesia
Gambar 5.2 Terjemahan Bahasa Sunda – Bahasa Indonesia
Halaman Terjemahan Bahasa Sunda – Bahasa Indonesia pada sistem
aplikasi kamus mobile dwibahasa menampilkan sebuah inputan dan sebuah button untuk menterjemahkan kata yang telah diinputkan oleh user. Inputan ini
berfungsi untuk memasukkan kata dalam bentuk bahasa sunda yang akan dicari artinya kedalam bahasa Indonesia. Button pencarian memiliki fungsi untuk
mencari terjemahan kosakata bahasa sunda dan menterjemahkan kata yang telah diinputkan oleh user.
3. Halaman Jika Kosakata Bahasa Sunda – Bahasa Indonesia ditemukan
Gambar 5.3 Pencarian kosakata ditemukan
Halaman menu pencarian pada sistem aplikasi kamus mobile dwibahasa Ini menampilkan hasil pencarian kosakata yang telah ditemukan. Jika user telah
memasukkan sebuah kosakata di dalam inputan aktif maka susunan program yang telah ada akan mencari dan mentertemahkan inputan. Setelah kosakata yang
sebelumnya telah ditemukan, user dapat memasukkan kembali kosakata yang baru dengan cara meng-klik inputan yang pertama dan menghapus kosakata
sebelumnya.
4. Halaman Jika Kosakata Bahasa Sunda –Bahasa Indonesia tidak ditemukan
Gambar 5.4 Pencarian kosakata tidak ditemukan
Halaman ini akan menampilkan pesan pencarian kosakata tidak ditemukan, jika kosakata yang telah dimasukkan oleh user pada inputan aktif tidak
dapat ditemukan hasil pencarian dan terjemahan kosakata, oleh sistem pencari kata. Halaman jika kosakata tidak ditemukan.
5. Halaman Terjemahan Bahasa Indonesia – Bahasa Sunda
Gambar 5.5 Terjemahan Bahasa Indonesia – Bahasa Sunda
Halaman menu terjemahan Bahasa Indonesia – Bahasa Sunda pada sistem
aplikasi kamus mobile dwibahasa memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda dengan tampilan menu terjemahan Bahasa Sunda
– Bahasa Indonesia, dengan sebuah inputan aktif dimana inputan aktif dapat menerima inputan kata dari user,
kemudian fungsi inputan akan diterjemahkan oleh button Terjemah atau pencarian. satu button terjemah yang berfungsi untuk menterjemahkan inputan
bahasa Indonesia dari user. yang membedakan adalah inputan bahasa Indonesia
yang kemudian diterjemahkan menjadi bahasa Sunda serta tulisan header dan judul dari aplikasinya.
6. Halaman About
Gambar 5.6 Halaman About
Desain antar muka halaman about pada sistem aplikasi kamus mobile dwibahasa , tidak banyak fitur-fitur tambahan dikarenakan isi dari menu About
hanya berisi mengenai gambaran umum tentang aplikasi serta profil singkat dari pengembang aplikasi.
5.3 Implementasi Instalasi Program
Dalam proses Implementasi Instalasi Program ini, dijelaskan bagaimana cara serta tahapan mengubah project
aplikasi sehingga menjadi file “.apk” . File yang memiliki ekstenti .apk adalah file aplikasi yang dapat ter-install pada
mobile berbasis sistem operasi android. Adapun langkah - langkahnya yaitu
sebagai berikut :
Gambar 5.7 Membuka Project Kamus
Nama Project Android yang dibuat yaitu project kamusku, kemudian klik kanan seperti gambar diatas dan pilih Export Signed Application Package.
Gambar 5.8 Export Signed App
Setelah memilih Export Signed Application Package kemudian akan muncul jendela Export Android Application, isi semua field yang diperlukan agar
tombol next aktif kemudian pilih next.
Gambar 5.9 Jendela Export