Web Server TINJAUAN PUSTAKA

29

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai permasalahan, kebutuhan, kelemahan dan hambatan yang terdapat pada di SMA Negeri 6 Cimahi. Hasil proses analisis akan menghasilkan berbagai saran berupa perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam perancangan sistem aplikasi E-learning yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

SMA Negeri 6 Cimahi merupakan sebuah SMA Negeri yang berlokasi di Jalan Melong Raya No.172 Cimahi Selatan. Dilihat dari apa yang terjadi di lingkungan sekolah setelah melakukan penelitian, maka munculah beberapa permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 6 Cimahi yang diharapkan dapat diselesaikan dengan adanya aplikasi E-learning ini. Diantaranya : 1. Guru sulit untuk melihat banyaknya siswa yang lulus KKM dikelas pengajaranya sebelum ulangan umum dilaksanakan. 2. Guru sulit didalam melatih kemandirian siswa karena tidak ada media penyampaian materi pembelajaran diluar jam sekolah. 3. Adanya kesulitan dari siswa dalam melihat pemahamannya mengenai materi yang sudah diajarkan. 4. Siswa sulit untuk mengetahui informasi tugas yang diberikan guru ketika dia berhalangan masuk.

3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Dari data-data yang telah dikumpulkan dapat ditarik kesimpulan mengenai prosedur sistem kegiatan belajar mengajar yang berjalan di SMA Negeri 6 Cimahi, yaitu prosedur kegiatan belajar mengajar, prosedur pemberian tugas pelajaran dan prosedur kuis siswa. Seluruh prosedur yang sedang berjalan ini, digambarkan dengan menggunakan flowmap.

3.1.2.1 Prosedur Kegiatan penyampaian materi

Prosedur kegiatan belajar mengajar ini dapat dilihat pada gambar III.1. prosedur yang ada pada saat kegiatan belajar mengajar ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa yang akan dijelaskan melalui point-point berikut ini : 1. Guru memiliki silabus pembelajaran berdasarkan KTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan. 2. Setiap guru juga memiliki buku pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 3. Dibuatkan materi pembelajaran berdasarkan silabus pembelajaran yang materinya berasal dari buku pelajaran yang diketik di komputer setelah materi pembelajaran dibuat lalu dicetak. 4. Materi pembelajaran yang sudah dicetak diberikan kepada siswa lalu diarsipkan. 5. Setiap siswa memiliki buku pelajaran sesuai dengan yang dianjurkan guru. 6. Siswa membuka materi pembelajaran dan buku pelajaran kemudian menyimak guru ketika menerangkan dan mencatat ringkasan materi yang diterangkan. 7. Setelah itu siswa mengarsipkan materi pembelajaran, buku pelajaran dan catatan materi pelajaran.