2.1.3 Faktor Risiko
Yang termasuk faktor resiko dari tuberkulosis paru adalah: •
Merokok
Merokok termasuk dalam faktor resiko TBC terkait pada menurunnya sistem pernapasan seseorang dikarenakan merokok.
• Umur
Imunitas seseorang yang telah lanjut usia, biasa lebih rendah daripada orang yang masi muda.
• Lingkungan
Kepadatan dari lingkungan sekitar rumah
Kebersihan sekitar rumah
Fentilasi rumah maupun kamar
Kelembapan suhu sekitar pemukiman
• Lifestyle pola hidup
Tindakan yang mempengaruhi kesehatan pada pederita dan calon penderita tersebut yang dikaitkan dengan seberapa besar penularan
akan terjadi. Tuberkulosis Klinis,2002
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Patogenesis
Infeksi primer terjadi pada saat kontak pertama kali dengan basil tuberkulosis. Basil yang terinhalasi kemudian masuk ke alveolus
terminal, bermultiplikasi dan membentuk fokus Gohn. Melalui saluran lymph, basil tuberkulosis masuk ke kelenjar getah bening di hilus
kemudian menyebabkan hilar lymphadenopathy. Hilar lymphadenopathy dan fokus Gohn kemudian disebut kompleks primer.
Dari kompleks primer, basil tuberkulosis dapat terbawa ke kelenjar- kelenjar getah bening regional, kemudian ke kelenjar getah bening lain
di seluruh tubuh, ataupun melewati saluran lymph dan masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi organ-organ lain di seluruh tubuh
Mohapatra, 2009
Menurut Wallgren dalam Smith 2003, penyakit tuberkulosis mengikuti satu pola tertentu yang terbagi dalam 4 tahap. Tahap
pertama, yaitu 3-8 minggu setelah droplet yang mengandung bacil tuberkulosis sampai di alveoli, bakteri ini akan menyebar mengikuti
sirkulasi limfatik ke regional lymph nodes di paru, membentuk Ghon- complex. Tahap kedua, berlangsung sekitar 3 bulan, ditandai dengan
penyebaran bakteri tuberkulosis secara hematogen ke organ-organ lain. Pada tahap ketiga, terjadi inflamasi pada permukaan pleura yang
dapat menyebabkan rasa nyeri dada. Tahap ini dapat berlangsung sekitar 3-7 bulan, tetapi dapat tertunda hingga kurang lebih 2 tahun.
Pada tahap ini, bakteri bebas dan komponen-komponennya berinteraksi dengan CD4 Lymphocytes dan menimbulkan reaksi
inflamasi. Tahap terakhir, yaitu tahap resolusi, dimana penyakit ini tidak berkembang lagi, berlangsung selama 3 tahun. Dalam tahap ini
lesi ekstrapulmonal sering menunjukkan gejala klinis , misalnya di
Universitas Sumatera Utara
sendi atau tulang bermanifestasi sebagai nyeri punggung kronik. Smith, 2003
Pada infeksi primer, penderita tuberkulosis umumnya tidak akan mengalami gejala yang bermakna. Hal yang akan muncul pada infeksi
primer hanya respon lokal jaringan setempat dan tanda-tanda sensitisasi sistem imun oleh basil tuberkulosis yang dapat dilihat
dengan tes tuberkulin yang positif. Hanya sekitar 5 infeksi primer tuberkulosis yang tidak dapat dikontrol oleh sistem imun dan
menyebabkan gejala pada tuberkulosis primer. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang mengalami imunodefisiensi oleh karena obat-
obatan, alkoholisme, HIVAIDS, atau keganasan. Walaupun hampir seluruh infeksi primer dapat diatasi oleh sistem imun, tetapi belum
tentu seluruh basil tereliminasi dari tubuh penderita. Sejumlah basil tuberkulosis akan tetap tinggal dalam fase dorman. Weinberger,
2009
Pada umumnya manusia yang terinfeksi TB tidak akan mengalami perkembangan penyakit lagi setelah infeksi primer Smith, 2003.
Akan tetapi jika pada suatu saat terjadi ketidakseimbangan respon imun dan infeksi, fokus dorman basil tuberkulosis tersebut dapat
menjadi aktif dan menyebabkan gejala penyakit, atau disebut juga reaktivasi tuberkulosis Weinberger, 2009
Faktor resiko yang dapat menyebabkan perubahan dari infeksi primer asimptomatik menjadi penyakit yang aktif yaitu usia, status imun yang
imunodefisiensi, malnutrisi, alkoholik, malabsorbsi, gastrektomi, pengobatan dengan steroid jangka panjang, pengunaan kemoterapi
sitotoksik, silikosis. Faktor resiko yang meningkatkan resiko terinfeksi
Universitas Sumatera Utara
tuberkulosis yaitu tinggal di lingkungan yang terlalu padat dan ventilasi yang kurang memadai.Ali, 2005
2.1.5 Klasifikasi Badan Pemeriksa Nasional TB