13
AB dan BC, maka secara logis responden harus menyatakan bahwa AC,
berdasarkan nilai-nilai numerik yang disediakan oleh Saaty.
2.2.2. Langkah dan Prosedur AHP
Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan
AHP untuk pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut: A.
Pembentukan hirarki
Hirarki dapat membantu untuk menyederhanakan suatu masalah yang rumit menjadi lebih terstruktur. Sebuah hirarki menunjukkan pengaruh tujuan dari level
atas sampai pada level yang paling bawah. Hirarki dapat diuraikan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Hirarki struktural, yaitu suatu pembagian masalah yang rumit ke dalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil. b.
Hirarki fungsional, yaitu suatu penguraian masalah ke dalam beberapa bagian didasarkan atas hubungan esensialnya.
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Mendefinisikan masalah dan penentuan solusi yang diinginkan. 2.
Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada
tingkatan kriteria yang paling bawah.
B. Pair-wise comparison
Merupakan perbandingan berpasangan yang digunakan untuk mempertimbangkan faktor-faktor keputusan atau alternatif-alternatif dengan
14
memperhitungkan hubungan antara faktor dan sub faktor itu sendiri. Adapun skala pembanding yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Intensitas Kepentingan Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang
lainnya 5
Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya 7
Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9
Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan
Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan
dengan suatu aktivitas j. Maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan aktivitas i.
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Membuat matriks perbandingan berpasangan untuk alternatif pada tiap dimensi. Nilai perbandingan kepentingan alternatif i A
i
terhadap alternatif j A
j
dapat dinotasikan sebagai a
ij
, dan nilai a
ji
= 1 a
ij.
Sebagai contoh, matriks perbandingan berpasangan untuk alternatif pada dimensi Reliability seperti
terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Alternatif
Kriteria ke-j Kriteria ke-i
Pendidikan Umur Pengalaman
Kerja Kriteria
jn
Pendidikan K11 K12
K13 K14 Umur
K21 K22 K23
K24 Pengalaman Kerja
K31 K32
K33 K34
Kriteria
in
K41 K42
K43 K44
15
Matriks perbandingan berpasangan tersebut juga dilakukan pada empat dimensi yang lain.
2. Untuk mendapatkan nilai perbandingan kepentingan untuk bagian dimensi dan
bagian alternatif, matriks perbandingan berpasangan diatas dibuat sebagai kuisioner pembobotan yang akan diberikan pada responden sebagai pengambil
keputusan. Dalam hal ini adalah pihak manajemen rumah sakit, misalnya direktur atau wakil direktur bagian medis rumah sakit.
3. Dari hasil matriks perbandingan tersebut, kemudian dilakukan sintesis
perbandingan dan dapatkan nilai prioritas. Hal ini dilakukan pada semua matriks yang telah dibuat, baik pada bagian dimensi maupun alternatif, yaitu dengan tahap
berikut ini : a.
Hitung Total Kolom Jumlahkan nilai kepentingan yaitu nilai d
ij
untuk dimensi dan a
ij
untuk alternatif pada tiap kolom pada masing-masing matriks.
b. Buat Normalized Matriks
Bagilah tiap nilai kepentingan dengan total kolom pada masing-masing matriks, atau dapat dinotasikan sebagai berikut :
Nilai Normalisasi =
n
1 ij
dij d
i
atau
n
1 ij
aij a
i
................... 2.1
c. Hitung Nilai Prioritas
Dengan cara menghitung rata-rata untuk tiap baris pada normalized matriks.
C. Pengecekan konsistensi