Pengaruh orang dewasa Karo Pengaruh orang dewasa yang tidak berasal dari suku Karo Pengaruh teman sebaya dari suku Karo Pengaruh teman sebaya yang bukan berasal dari suku Karo Pengaruh anak kandung Pengaruh orang yang lebih muda dari suku Karo Pengaruh or

Lampiran : 15

15.1. Pengaruh orang dewasa Karo

Pengaruh ya tidak Total Nasihat ya 179 17 196 tidak 9 9 Total 179 26 205

15.2. Pengaruh orang dewasa yang tidak berasal dari suku Karo

Pengaruh ya tidak Total Nasihat ya 70 17 87 tidak 118 118 Total 70 135 205

15.3. Pengaruh teman sebaya dari suku Karo

Pengaruh ya tidak Total Nasihat ya 167 25 192 tidak 13 13 Total 167 38 205

15.4. Pengaruh teman sebaya yang bukan berasal dari suku Karo

Pengaruh ya tidak Total Nasihat ya 75 58 133 tidak 72 72 Total 75 130 205

15.5. Pengaruh anak kandung

Pengaruh ya tidak Total Nasihat ya 76 22 98 tidak 74 74 Total 76 96 172

15.6. Pengaruh orang yang lebih muda dari suku Karo

Pengaruh ya tidak Total Nasihat ya 116 17 133 tidak 72 72 Total 116 89 205

15.7. Pengaruh orang yang lebih muda bukanberasal dari suku Karo

Pengaruh ya tidal Total Nasihat ya 61 12 73 tidak 132 132 Total 61 144 205

15.8. Pengaruh media masa

Pengaruh ya tidak Total Media ya 59 30 89 Masa tidak 116 116 Total 59 146 205

15.8. Pengaruh ajaran agama

Pengaruh Protestan Katolik Islam Total Ajaran ya 130 43 3 173 Agama tidak 19 2 8 21 Total 149 45 11 205 Lampiran 16 Tabel suku ayah Tabel suku ibu Frekuensi Persen Frekuensi Persen Suku Karo 193 94.1 Suku Karo 189 92.2 Suku Toba 8 3.9 Suku Toba 11 5.4 Suku Jawa 3 1.5 Suku Jawa 4 2.0 Suku Aceh 1 0.5 Suku Simalungun 1 0.5 Total 205 100 Total 205 100 Tabel lahir di desa X Tabel kemampuan beradaptasi Frekuensi Persen Frekuensi Persen Ya 129 62.9 Mampu 195 95.1 Tidak 76 37.1 Tidak mampu 10 4.9 Total 205 100 Total 205 100 Tabel Tradisi Orang tua Tabel bdy yg ditanamkan ortu Frekuensi Persen Frekuensi Persen Karo 184 89.8 Karo 194 94.6 Tradisi lain 9 4.4 Toba 7 3.4 Sudah berbaur 11 5.4 Jawa 2 1.0 Tdk ada 1 0.5 Campur 2 1.0 Total 205 100 Total 205 100 Tabel sikap thd budaya Karo Tabel bahasa sehari-hari Frekuensi Persen Frekuensi Persen Memegang kuat 187 91.2 Karo 191 93.2 Sudah berbaur 18 8.8 Campur 13 6.3 Total 205 100 Indonesia 1 0.5 Total 205 100 Tabel orang2 sekitar Frekuensi Persen Karo 202 98.5 Campur 3 1.5 Total 205 100 Tabel orang yang paling berpengaruh terhadap diri Frekuensi Persen Orang tua 143 70 Orang dewasa dari suku Karo 37 18 Orang dewasa dari suku lain Teman sebaya dari suku Karo 2 1 Teman sebaya dari suku lain Anak 23 11 Orang yang lebih muda dari suku Karo Orang yang lebih muda dari suku lain Total 205 100 Tabel sikap terhadap budaya Karo dengan budaya lain Frekuensi Persen Mempertahankan budaya Karo 55 26.8 dan mengabaikan budaya lain Menyesuaikan bdaya Karo 120 58.5 dengan budaya lain di sekitar Menggabungkan budaya Karo 28 13.7 dengan budaya lain di sekitar Mengabaikan budaya Karo dan juga 2 1.0 mengabaikan budaya lain di sekitar Total 205 100

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam suku bangsa yang menyebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu suku tersebut adalah suku Batak. Batak terdiri atas enam suku yaitu Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pak-pak, dan Angkola. Masing-masing suku tersebut mempunyai keunikan tersendiri dan budaya yang berbeda pula Tridah Bangun, 1986. Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar Koentjaraningrat, 1983. Kebudayaan pada suatu daerah berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena proses terbentuknya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh faktor iklim, letak geografis, keadaan alam dan masyarakat. Seperti halnya kebudayaan Karo yang berada di dataran tinggi tanah Karo propinsi Sumatera Utara, dengan iklim tropis dan sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kebudayaan Karo merupakan kebudayaan yang tidak tertulis, namun dijadikan sebagai panutan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya oleh anggota masyarakat Karo yang umumnya bertempat tinggal di tanah Karo. Sedangkan yang dimaksud dengan orang Karo adalah seseorang yang lahir dari keluarga dengan latar belakang ayah atau ibu atau kedua-duanya 1 berbudaya karo, atau orang luar yang telah diangkat secara adat menjadi orang Karo Tridah Bangun, 1990. Penduduk Kabupaten Karo dalam sensus yang dilakukan pada tahun 2004 berjumlah 312.300 jiwa, terdiri atas 80.081 rumah tangga. Jumlah penduduk laki- laki adalah 156.262 orang 50.04 dan jumlah penduduk perempuan 156.038 orang 49.96. Mayoritas usia penduduk berkisar 15-64 tahun yakni 62.7, usia 0-14 tahun sebanyak 32.8 dan selebihnya berusia di atas 65 tahun sebanyak

4.5 Badan Pusat Statistik, 2004.

Kata “Karo” menurut ilmu pengetahuan penyelidikan ilmu akar kata, berarti orang yang datang. Seseorang disebut orang Karo apabila orang tersebut termasuk dalam kelompok ”merga silima” lima marga di suku Karo, yakni Karo- karo, Ginting, Tarigan, Sembiring dan Perangin-angin, ”rakut sitelu” tiga fungsi sosial umum, yaitu kalimbubu, senina dan anak beru, ”tutur siwaluh” delapan hubungan kekerabatan yang berkembang dari sangkep sitelu, yakni anak beru, anak beru menteri, anak beru singikuri, sipemereen, sipengalon, siparibanen, kalimbubu dan puang, ”perkade-kaden sepuluh dua” sifat tutur untuk memperjelas lagi fungsi kekeluargaannya, yakni nini, bulang, kempu, bapa, nande, anak, bengkila, bibi, permen, mama, mami dan bere-bere dan masih menggunakan adat istiadat Karo dalam hidup mereka sehari-hari dalam rangkuman kekerabatan masyarakat Karo Perdana Gintings, 1989. Uraian di atas merupakan keunikan dalam kekerabatan pada masyarakat Karo. Hubungan kekerabatan pada masyarakat Karo mengacu pada empat hal di atas yakni, merga silima, rakut sitelu, tutur siwaluh dan perkade-kaden sepuluh 2