Variasi Kapasitor Jalan Bernilai 10 µF Variasi Kapasitor Jalan Bernilai 16 µF
Tabel 4.8. Nilai arus sistem 1 fasa dan sistem 3 fasa
Beban Lampu Watt Arus pada sistem 1 fasa A
Arus pada sistem 3 fasa A
0,000 0,000
55 6,284
5,801 80
8,097 7,372
90 8,826
7,976 105
9,548 8,701
115 10,152
9,366 130
10,996 10,695
140 11,604
11,360 150
12,328 11,845
155 12,449
12,328 165
13,054 12,532
175 13,539
13,053 190
14,502 13,551
200 14,986
14,447 225
15,953 15,450
Gambar 4.16. Grafik perbandingan arus antara sistem 1 fasa dengan sistem 3 fasa Dari gambar grafik tersebut dapat menjelaskan bahwa nilai arus pada masukan
sistem 1 fasa sedikit lebih tinggi daripada nilai arus pada masukan sistem 3 fasa. Nilai terkecil ketika diberi beban sebesar 55 Watt pada masukan sistem 1 fasa arusnya terukur
sebesar 6,284 A, sedangkan pada sistem 3 fasa bernilai 5,801 A. Untuk nilai beban tertingginya yaitu pada 225 Watt, pada sistem 1 fasa mencapai 15,953 A dan masukan
sistem 3 fasa tidak berbeda jauh dengan nilai 15,450 A. Hal ini terjadi dikarenakan
2 4
6 8
10 12
14 16
18
50 100
150 200
250
A ru
s A
m pe
re
Beban Lampu Watt
Arus input 1 fasa Arus input 3 fasa
masukan sistem 1 fasa yang menggunakan rangkaian kapasitor mempunyai tegangan referensi yang lebih tinggi daripada tegangan referensi yang dihasilkan oleh masukan
sistem 3 fasa. Dengan berbedanya tegangan tersebut, maka berbeda pula nilai masukan tegangan yang digunakan.