PENDAHULUAN Pengaruh Transparansi Dan Akuntabilitas Partai Politik Dalam Menyusun Laporan Dana Kampanye Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Audit Laporan Dana Kampanye Pemilu Legislatif 2009.

A. PENDAHULUAN

Sebagai sebuah organisasi publik yang memiliki peran penting di suatu negara, maka tuntutan akan Good Governance partai politik tidak dapat dielakkan. World Bank 2000 mendefinisikan Good Governance sebagai : “Suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.” Karakteristik pelaksanaan good governance menurut UNDP, meliputi : a. Participation. b. Rule of Law. c. Transparency. d. Responsiveness. e. Consensus orientation. f. Equity. g. Efficiency and Effectiveness. h. Accountability. i. Strategic vision. Transparansi dan akuntabilitas merupakan bagian dari konsep good governance. Partai politik tidak lagi dapat menafikan tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas terhadap publik. Setelah reformasi, tuntutan akan dua hal tersebut sangat tinggi. Dahnil Anzar mengemukakan dalam artikel Partai Politik Miskin Akuntabilitas, 2008 : “ Sebagai institusi publik, maka partai politik harus mempertanggungjawabkan seluruh tindakannya kepada publik akuntabel, termasuk secara transparan melaporkan kepada publik sumber-sumber keuangan yang diperoleh dalam membiayai kegiatan partai politik bersangkutan.” Yang dimaksud dengan transparan adalah publik dapat mengakses informasi-informasi keuangan dari partai politik tersebut. Selain transparan, partai politik juga harus akuntabel dalam melaporkan kegiatannya. Schiavo-Campo and Tomasi mengemukakan : “Pada dasarnya, akuntabilitas adalah pemberian informasi dan pengungkapan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial kepada pihak-pihak yang berkepentingan.” Mardiasmo, 2006. B entuk transparansi dan akuntabilitas partai politik kepada publik atas aktivitas yang dilaksanakannya adalah dengan menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun tentunya harus memenuhi standar agar dapat dipahami secara luas universal . Standar dalam menyusun laporan keuangan partai politik adalah PSAK No. 45, standar akuntansi untuk organisasi nirlaba karena partai politik merupakan organisasi nirlaba. Salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh partai politik berkaitan dengan pemilu adalah laporan dana kampanye partai politik Peraturan KPU No. 01 Tahun 2009. Laporan dana kampanye merupakan bentuk keterbukaan dan kejujuran partai politik kepada masyarakat. Laporan dana kampanye LDK adalah laporan gabungan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye partai politik LPPDKP di tingkat kabupaten kota, partai politik tingkat provinsi, dan partai politik tingkat pusat sebagai bentuk pengendalian internal organisasi partai politik Pasal 4 ayat 1 Per KPU No. 01 Tahun 2009. Pengaturan tentang pelaporan dana kampanye tercantum dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 01 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye. Penyusunan Laporan Dana Kampanye ini menggunakan pendekatan aktivitas. Pendekatan aktivitas ini menuntut penyusun laporan dana kampanye menyajikan semua aktivitas yang dilakukannya dalam rangka penyelengaraan kampanye baik transaksi yang berupa uang maupun barangjasa Lampiran I Per KPU No.01 Tahun 2009. Setelah membuat LPPDKP sesuai dengan Pedoman Pelaporan Dana Kampanye, LPPDKP tersebut haruslah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP untuk meyakinkan masyarakat bahwa LPPDKP yang dibuat oleh partai politik telah memenuhi tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang diamanatkan oleh undang-undang. Pada dasarnya, audit adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti atas suatu informasi entitas tertentu guna menetapkan dan melaporkan kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang ada oleh orang yang profesional dan kompeten. Pelaksanaan audit mencakup perencanaan audit, pelaksanaan prosedur audit, dan pelaporan hasil audit Arens, 2008 : 426. Pelaksanaan audit sangat bergantung pada keadaan yang mempengaruhi audit itu sendiri. Tata kelola yang baik Good Governance akan membuat laporan tersebut menjadi auditable. Audit atas Laporan Dana Kampanye Pemilu Legislatif adalah audit berdasarkan prosedur yang disepakati agreed-upon procedures Per KPU No. 01 Tahun2009. Agreed-upon procedures audit berarti audit yang dilaksanakan pada satu akun yang spesifik dan berdasarkan prosedur yang disepakati. When the auditor and a user agree that the audit will be limited to certain specific audit procedures, it is referred to as an agreed-upon-procedures engagement Arens dkk., 2006 : 823. Transparansi dan Akuntabilitas partai politik dalam menyusun laporan dana kampanye sangat berperan dalam membantu pelaksanaan prosedur audit laporan dana kampanye. Shohib Masykur dalam artikelnya mengemukakan bahwa kejujuran para peserta pemilu untuk mencatat dan melaporkan semua dana yang masuk sangat diandalkan dalam melaksanakan prosedur audit, sehingga pelaksanaan audit dapat efektif. Ali Masykur Musa juga mengemukakan dalam artikelnya, Keharusan Akuntabilitas Dana Kampanye, 2008, transparansi dan akuntabilitas partai politik dalam pelaporan dana Pemilu masih sangat rendah. Lain halnya dengan Ali Masykur, Emerson Yuntho 2008 mengaitkannya dengan audit dana kampanye. Menurutnya, “Integritas dan kapabilitas pengelola dana kampanye kurang baik. Padahal audit dana kampanye bisa berjalan jika dana-dana tersebut dicatat dan dilaporkan. Siapa pun yang melakukan audit pasti hasilnya akan jauh memenuhi harapan publik tentang akuntabilitas dan transparansi dana kampanye” Untuk membuktikan pengaruh transparansi dan akuntabilitas partai politik dalam menyusun Laporan Dana Kampanye terhadap efektivitas pelaksanaan prosedur audit laporan dana kampanye Pemilu Legislatif dan juga karena penelitian sebelumnya mengenai audit laporan dana kampanye belum ada, maka penulis ingin meneliti hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah : Menganalisis pengaruh transparansi dan akuntabilitas dalam pemyusunan laporan kungan terhadap efektivitas prosedur audit Laporan Dana Kampanye Pemilu Legislatif, baik secara parsial atau simultan. Penulis membatasi beberapa hal untuk memfokuskan penelitian ini. Batasan ini dilakukan agar penelitian tidak menyimpang dari arah dan tujuan serta dapat diketahui sejauh mana penelitian dapat dimanfaatkan. Batasan- batasan tersebut adalah : 1. Penelitian ini membahas pengaruh transparansi dan akuntabilitas partai politik dalam menyusun Laporan Dana Kampanye terhadap efektivitas pelaksanaan prosedur audit Laporan Dana Kampanye Pemilu Legislatif. 2. Penyusunan laporan dana kampanye mengacu kepada Peraturan KPU No. 01 Tahun 2009 mengenai Pedoman Penyusunan Laporan Dana Kampanye. 3. Pelaksanaan prosedur audit yang diterapkan pada laporan dana kampanye yang dimaksud adalah pelaksanaan dari agreed-upon procedures engagements yang diterapkan pada Laporan Dana Kampanye Pemilu Legislatif sesuai dengan Peraturan KPU No. 22 Tahun 2009 mengenai Pedoman Audit Laporan Dana Kampanye Pemilu Legislatif. 4. Laporan Dana Kampanye Pemilu Legislatif yang dimaksud adalah Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Pemilu Legislatif 2009 periode 10 Juli 2008 s.d. 17 April 2009.

B. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN