Mesin Siklus Kompresi Uap

Gambar 2.10 Siklus kompresi uap pada diagram P - h. Gambar 2.11 Siklus kompresi uap pada diagram T - s. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Di dalam siklus kompresi uap standar ini, refrigeran mengalami beberapa proses yaitu : a Proses 1a-2, b Proses 2-2a, c Proses 2a-3, d Proses 3-3a, eProses 3a-4, f Proses 4-1, g Proses 1-1a. a. Proses 1a-2 merupakan proses kompresi kering Proses ini dilakukan oleh kompresor, refrigeran yang berupa gas panas lanjut bertekanan rendah mengalami kompresi yang mengakibatkan refrigeran menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi. Karena proses ini berlangsung secara isentropik, suhu maksimal yang keluar dari kompresor juga meningkat menjadi gas panas lanjut. b. Proses 2-2a merupakan proses penurunan suhu. Proses ini berlangsung sebelum memasuki kondensor. Refrigeran gas panas lanjut yang bertemperatur tinggi diturunkan sampai titik gas jenuh. Proses 2-2a berlangsung pada tekanan konstan. Proses ini juga dinamakan dengan desuper – heating. c. Proses 2a-3 merupakan proses pembuangan kalor ke udara lingkungan sekitar kondensor pada suhu konstan. Pada proses ini terjadi perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Perubahan fase ini terjadi karena temperatur refrigeran lebih tinggi daripada suhu udara lingkungan sekitar kondensor. Proses 2a-3a berlangsung pada tekanan dan suhu yang konstan. Refrigeran tidak mengalami perubahan suhu, kalor yang dilepas refrigeran dipergunakan untuk merubah fase. d. Proses 3-3a merupakan proses pendinginan lanjut. Pada proses ini terjadi pelepasan kalor, sehingga temperatur refrigeran yang keluar dari kondensor menjadi lebih rendah dan berada pada fase cair lanjut. Hal ini membuat refrigeran lebih mudah mengalir dalam pipa kapiler. e. Proses 3a-4 merupakan proses penurunan tekanan secara drastis dan berlangsung pada entalpi yang tetap. Proses ini terjadi di dalam pipa kapiler. Pada proses ini refrigeran berubah fase dari cair menjadi fase campuran : cair – gas. Akibat penurunan tekanan ini, temperatur refrigeran juga mengalami penurunan. f. Proses 4-1 merupakan proses evaporasi. Pada proses ini terjadi perubahan fase dari cair gas menjadi gas jenuh. Perubahan fase ini terjadi karena temperatur refrigeran lebih rendah daripada suhu udara lingkungan sekitar evaporator. Proses 4-1a berlangsung pada tekanan tetap dan suhu konstan. Kalor yang diambil dari lingkungan dipergunakan refrigeran untuk berubah fase. g. Proses 1-1a merupakan proses pemanasan lanjut. Proses ini yang terjadi karena penyerapan kalor terus menerus pada proses 4-1a, maka refrigeran yang masuk ke kompresor berubah fase dari gas jenuh ke gas panas lanjut. Kemudian mengakibatkan kenaikan tekanan dan temperatur refrigeran akibat dari proses ini kompresor dapat bekerja lebih ringan.

2.2 Tinjauan Pustaka

Chao Jung Liang 1991 menggambarkan pengeringan pakaian kabinet yang memiliki ruang pengering, kipas sirkulasi, pompa panas dan heater yang berfungsi baik sebagai dehumidifier dan pemanas heater dan sensor yang digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan suhu udara dalam ruang pengering setidaknya sekitar 90 ᵒF. kemudian condenser bertindak sebagai pemanas dan evaporator yang bertindak sebagai dehumidifier. Udara disirkulasi oleh kipas kedalam cabinet melalui inlet, yang sudah dipanaskan oleh kondensor, kemudian beredar di seluruh pakaian dalam ruang pengering. Selanjutnya udara dihisap ke saluran pendingin dimana kelembaban udara dihilangkan oleh evaporator dan air ditampung pada wadah tampungan. Robert E Maruka 2004 menggambarkan pengeringan pakaian cabinet yang memiliki ruang pengering, kipas sirkulasi, dan pompa panas meliputi kompresor, kondensor yang bertindak sebagai pemanas, dan evaporator yang bertindak sebagai dehumidifier. Udara disirkulasi oleh kipas ke dalam kabinet melalui inet, dipanaskan oleh condenser, beredar di seluruh pakaian dalam ruang pengering, dan diarahkan ke saluran pendingin dimana kelembaban udara dihilangkan oleh evaporator dan air ditampung pada wadah tampungan. Joao Pascoa Fernandes 2008 Menjelaskan pengering pakaian memiliki lemari utama, sebuah dehumidifier dan pemanas. Udara disirkulasikan keluar melalui sistem kipas. Sebuah sensor suhu dioperasikan untuk mengatur suhu dalam cabinet dan exhaust ports akan membuka jika suhu diruangan terlalu tinggi. Pakaian dapat dikeringkan pada gantungan atau rak pengeringan. Eric Watson 2009 Menjelaskan pengering pakaian memiliki lemari yang berfungsi sebagai pemanas, dan di dalamnya terdapat kipas yang mengeluarkan suhu tinggi. Di pintu lemari terdapat layar dan tombol, untuk mengecek pakaian yang dikeringkan. Deug Hee Lee 2006 Menjelaskan tentang pengering pakaian memiliki ruangan pengering. Pakaian digantung dan dialirkan udara bersuhu tinggi, alat penggantung difungsikan sebagai alat pengalir udara bersuhu tinggi.