h. Membasahi dan memeras kaos kaki sampai air tidak menetes kembali. Kemudian menimbang dan catat massa kaos kaki basah MKB.
i. Mencek tekanan P
1
dan P
2,
kemudian menutup semua pintu. j. Data yang dicatat per 15 menit, antara lain :
MKBt : Massa kaos kaki basah saat t, kg.
T
in
: Suhu udara kering sebelum masuk mesin pengering, ˚C.
T
1
: Suhu udara kering setelah melewati evaporator , ˚C.
T
2
: Suhu udara kering setelah melewati kompresor , ˚C.
T
3 :
Suhu udara kering setelah melewati kondensor , ˚C.
T
4 :
Suhu udara kering yang masuk lemari pengering, ˚C. T
out :
Suhu udara kering yang keluar dari lemari pengering, ˚C. P
1
: Tekanan refrigeran yang masuk kompresor, Psig. P
2
: Tekanan refrigeran yang keluar kompresor, Psig. k. Hasil data yang diperoleh kemudian dijumlahkan hasil kalibrasi alat bantu dan
jumlah massa kaos kaki dikurangi massa kosong.
Tabel 3.1 Tabel yang dipergunakan untuk pengisian data. Waktu
t Massa
kaos kaki kering
Massa kaos kaki basah
saat t = 0 m
t
Massa kaos kaki basah
saat – t
m
t
+ Δt
Perbedaan massa
Δm = m
t
– m
t +
Δ
t
Kondisi Udara Luar
T
db
T
wb
menit kg
Kg kg
kg ˚C
˚C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.1 Lanjutan tabel yang dipergunakan untuk pengisian data. Tekanan
Kerja Suhu kering
udara setelah melewati
Suhu udara setelah
melewati kondensor
Suhu udara dalam ruang
pengering kaos kaki
Suhu udara keluar
pengering kaos kaki
Evap Komp P
evap
P
komp
T
1
T
2
T
3
= T
db
T
wb
T
4
= T
db
T
wb
T
5
= T
db
T
wb
Psig Psig ˚C
˚C ˚C
˚C ˚C
˚C ˚C
˚C
3.5 Cara Menganalisis Hasil dan Menampilkan Hasil
Cara yang digunakan untuk manganalisis hasil menampilkan hasil, sebagai berikut :
a. Data yang diperoleh dari penelitian dimasukkan dalam tabel seperti Tabel 3.1. Kemudian menghitung rata
– rata dari 4 kali percobaan tiap variasinya. b. Menghitung massa air yang menguap dari kaos kaki M
1
tiap variasinya. Massa air yang menguap dari kaos kaki M
1
dapat dihitung dengan Persamaan 3.1.
M
1
= MKBA – MKK
3.1 dengan M
1
adalah massa air yang menguap dari kaos kaki, MKBA adalah massa kaos kaki basah awal, dan MKK adalah massa kaos kaki kering.
c. Mencari suhu kerja kondensor dan suhu kerja evaporator dangan menggunakan P
– h diagram, seperti pada Gambar 3.19. Untuk dapat menggunakan P – h diagram, tekanan refrigeran P
1
dan P
2
harus dikonversikan dari satuan Psig ke Mpa.
d. Mencari kelembaban spesifik udara setelah melewati kondensor w
F
, dan mencari kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w
H
menggunakan psychrometric chart. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Menghitung massa air yang berhasil diuapkan ∆w tiap variasi. Massa air yang
berhasil diuapkan ∆w adalah kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin
pengering w
H
dikurangi kelembaban spesifik setelah melewati kondensor w
F
. f. Menghitung laju aliran massa udara pada saluran masuk ruang pengering
ṁ
udara
tiap variasi. Laju aliran massa udara pada saluran masuk ruang pengering
ṁ
udara
adalah debit udara Q
udara
dikali densitas udara ρ
udara
sebesar 1,2 kgm
3
. g. Menghitung kemampuan mesin pengering kaos kaki untuk menguapkan massa
air M
2
. Kemampuan mesin pengering kaos kaki untuk menguapkan massa air M
2
adalah laju aliran massa udara pada saluran masuk ruang pengering ṁ
udara
dikalikan massa air yang berhasil diuapkan ∆w dikalikan 3600 menit.
h. Untuk memudahkan pembahasan, hasil – hasil perhitungan proses pengeringan,
maka digambarkan dalam grafik. Pembahasan dilakukan terhadap grafik yang dihasilkan, dengan mengacu pada tujuan penelitian dan hasil penelitian orang
lain.
3.6 Cara Mendapatkan Kesimpulan
Dari analisis yang sudah dilakukan akan diperoleh suatu kesimpulan. Kesimpulan merupakan inti sari hasil analisis penelitian dan kesimpulan harus
menjawab tujuan dari penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI