Jaringan Syaraf Tiruan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan

Tabel 3.2 3 Fold Cross Validation Percobaan Train Validation Test 1 3 1 2 2 1 2 3 3 2 3 1 Tabel 3.3 5 Fold Cross Validation Percobaan Train Validation Test 1 3,4,5 1 2 2 1,4,5 2 3 3 1,2,5 3 4 4 1,2,3 4 5 5 2,3,4 5 1 Tabel 3.4 10 Fold Cross Validation Percobaan Train Validation Test 1 3,4,5,6,7,8,9,10 1 2 2 1,4,5,6,7,8,9,10 2 3 3 1,2,5,6,7,8,9,10 3 4 4 1,2,3,6,7,8,9,10 4 5 5 1,2,3,4,7,8,9,10 5 6 6 1,2,3,4,5,8,9,10 6 7 7 1,2,3,4,5,6,9,10 7 8 8 1,2,3,4,5,6,7,10 8 9 9 1,2,3,4,5,6,7,8 9 10 10 2,3,4,5,6,7,8,9 10 1 Setelah itu data feature yang telah dipilih akan dijadikan sebagai input pada jaringan syaraf tiruan, pada subbab selanjutnya akan dijelaskan mengenai arsitektur jaringan yang akan digunakan pada saat proses pelatihan dan pengujian.

3.1.4. Jaringan Syaraf Tiruan

Metode klasifikasi jaringan syaraf tiruan propagasi balik dipilih karena kemampuannya untuk menghasilkan decision boundaries yang kompleks pada fitur-fitur yang ada. Hasil ini dapat dilihat dengan nilai keakuratan yang dihasilkan dari pengujian sampel diluar kumpulan sampel yang digunakan pada saat pelatihan. Beberapa nilai parameter yang akan diatur pada jaringan syaraf tiruan propagasi balik : 1. Epochiterasi 2. Hidden layerlapis tersembunyi 3. Fungsi training

3.1.5. Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan

Ada 2 jenis arsitektur jaringan syaraf tiruan yang akan digunakan untuk proses pelatihan dan pengujian, yaitu arsitektur dengan 1 hidden layer dan 2 hidden layer. Untuk masing-masing arsitektur akan dilakukan percobaan dengan mengkombinasikan beberapa parameter seperti jumlah neuron input yang akan bervariasi sesuai dengan feature yang dipilih, jumlah neuron pada masing-masing hidden layer serta fungsi training. Satu hidden layer x1 x2 x3 x4 xi z1 z2 z3 zj y1 y2 y3 Input Hidden Layer 1 Output Gambar 3.6 Arsitektur jaringan pelatihan dan pengujian 1 hiddel layer Pada gambar 3.6, merupakan gambaran arsitektur jaringan dengan 1 hidden layer yang akan digunakan untuk pengujian pemilihan feature yang menghasilkan nilai akurasi yang baik, yaitu dengan memilih feature mean, variance, min atau max dan atau mengkombinasikan feature-feature tersebut sebagai input pada model jaringan. Adapun penjelasan mengenai gambar di atas adalah sebagai berikut : 1. Input x1, x2, x3, ..... xi merupakan lapisan input pada jaringan yang akan mewakili feature terpilih, sesuai dengan tabel 3.1. Sebagai contoh, jika feature yang dipilih adalah MFCC 13 coefficients dengan nilai statistik mean maka nilai-nilai yang akan mengisi lapisan input jaringan adalah nilai yang ada pada indeks 1-13 dalam database, sehingga secara otomatis jumlah neuron pada lapisan input berjumlah sebanyak 13, mengikuti jumlah nilai feature yang dipilih. 2. Hidden layer 1 z1, z2, z3, ..... zj merupakan lapisan tersembunyi yang digunakan untuk mentransformasikan nilai-nilai input menjadi nilai yang dapat digunakan pada lapisan output. Jumlah neuron pada lapisan ini secara default sebanyak 10 neuron, karena pada dasarnya arsitektur jaringan dengan 1 hidden layer digunakan untuk mencari feature yang menghasilkan nilai akurasi paling baik. 3. Output y1, y2, y3 merupakan lapisan output dengan neuron berjumlah 3, yaitu sebagai target luaran dari jaringan, bernilai antara 0 dan 1. Ada tiga target luaran yaitu 1 0 0, 0 1 0, dan 0 0 1, masing-masing mewakili jenis burung Cucak Hijau, Cucak Rawa dan Kenari secara berturut-turut. Gambar 3.7 Contoh model jaringan 1 hidden layer dengan MFCC 13 coefficients dan feature mean Dua hidden layer x1 x2 x3 x4 xi z1 z2 z3 zj y1 y2 y3 z1 z2 z3 zk Input Hidden Layer 1 Hidden Layer 2 Output Gambar 3.8 Arsitektur jaringan pelatihan dan pengujian 2 hidden layer Pada gambar 3.7, merupakan gambaran arsitektur jaringan dengan 2 hidden layer yang akan digunakan untuk optimalisasi jaringan yang telah dihasilkan sebelumnya pada arsitektur jaringan dengan 1 hidden layer. Sama halnya dengan arsitektur jaringan 1 hidden layer, adapun penjelasan mengenai gambar di atas adalah sebagai berikut : 1. Input x1, x2, x3, ..... xi merupakan lapisan input pada jaringan yang akan mewakili feature terpilih, sesuai dengan tabel 3.1. Sebagai contoh, jika feature yang dipilih adalah MFCC 13 coefficients dengan nilai statistik mean maka nilai-nilai yang akan mengisi lapisan input jaringan adalah nilai yang ada pada indeks 1-13 dalam database, sehingga secara otomatis jumlah neuron pada lapisan input berjumlah sebanyak 13, mengikuti jumlah nilai feature yang dipilih. 2. Hidden layer 1 z1, z2, z3, ..... zj merupakan lapisan tersembunyi yang digunakan untuk mentransformasikan nilai-nilai input menjadi nilai yang dapat digunakan pada lapisan tersembunyi yang kedua. Jumlah neuron pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lapisan ini secara default sebanyak 10 neuron, sesuai dengan tujuan yang dicapai pada arsitektur jaringan dengan 1 hidden layer. 3. Hidden layer 2 z1, z2, z3, ..... zk merupakan lapisan tersembunyi yang digunakan untuk mentransformasikan nilai-nilai pada lapis tersembunyi yang pertama menjadi nilai yang dapat digunakan pada lapisan output. Tujuan penggunaan lapisan tersembunyi kedua ini adalah untuk mengetahui nilai akurasi yang dihasilkan, apakah akan bertambah atau berkurang dari nilai akurasi yang dihasilkan pada penggunaan satu lapis tersembunyi. 4. Output y1, y2, y3 merupakan lapisan output dengan neuron berjumlah 3, yaitu sebagai target luaran dari jaringan, bernilai antara 0 dan 1. Ada tiga target luaran yaitu 1 0 0, 0 1 0, dan 0 0 1, masing-masing mewakili jenis burung Cucak Hijau, Cucak Rawa dan Kenari secara berturut-turut. Gambar 3.9 Contoh model jaringan 2 hidden layer dengan MFCC 13 coefficients dan feature mean Secara garis besar, kedua gambar di atas merupakan arsitektur jaringan yang akan digunakan selama proses pelatihan model jaringan, dengan rincian sebagai berikut : 1. Untuk lapisan input terdiri dari 1 – i neuron, i merupakan jumlah total coefficients yang dipilih sesuai yang tertera pada tabel ekstraksi ciri. 2. Untuk mendapatkan jaringan yang optimal, lapisan hidden layer yang kedua akan memiliki jumlah neuron yang bervariasi antara 10 – 40, untuk fungsi transfer yang digunakan adalah tansig tan-sigmoid karena data input telah dilakukan normalisasi dengan mapminmax sehingga memiliki nilai dengan rentang [-1,1]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Mempunyai 3 neuron output dengan fungsi transfer softmax.

3.1.6. Metode Pengujian