peserta didik, meliputi penentuan: kebijaksanaan penerimaan peserta didik, sistem penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta
didik, prosedur penerimaan peserta didik, pemecahan problema- problema penerimaan peserta didik. Orientasi peserta didik baru,
meliputi pengaturan: hari-hari pertama peserta didik di sekolah, pekan orientasi peserta didik, pendekatan yang dipergunakan dalam
orientasi peserta didik, dan teknik-teknik orientasi peserta didik. Mengatur kehadiran, ketidak-hadiran peserta didik di sekolah.
Termasuk di dalamnya adalah: peserta didik yang membolos, terlambat datang dan meninggalkan sekolah sebelum waktunya.
Mengatur pengelompokan peserta didik baik yang berdasar fungsi persamaan maupun yang berdasarkan fungsi perbedaan. Mengatur
evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentingan
promosi pserta didik. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik. Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out. Mengatur kode etik,
pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik. Mengatur layanan peserta didik yang meliputi: Layanan kepenasehatan akademik dan
administratif, Layanan bimbingan dan konseling peserta didik, mengatur organisasi peserta didik yang meliputi: Organisasi Siswa
Intra Sekolah OSIS dan organisasi Alumni.
B. Dimensi Kompetensi
Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk melalui materi pendidikan dan pelatihan manajemen kesiswaan peserta didik
adalah dimensi kompetensi manajerial.
2
C. Kompetensi yang Diharapkan Dicapai
Kompetensi yang hendak dibentuk melalui diklat dengan materi manajemen peserta didik adalah agar peserta mempunyaI
kompetensi mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, penempatan dan pengembangan kapasitas
peserta didik.
D. Indikator Pencapaian Hasil
Pada akhir pendidikan dan pelatihan manajemen kesiswaan atau peserta didik adalah diharapkan para peserta:
1. Menguasai konsep dasar, perencanaan dan penerimaan peserta didik baru.
2. Menguasai pengaturan orientasi, kehadiran dan kedisiplinan peserta didik.
3. Menguasai pengaturan pengelompokan, sistem tingkat, dan kegiatan organisasi peserta didik.
E. Skenario
Skenario pelatihan tentatif bisa dikembanmgkan lebih lanjut oleh Tim Fasilitator sesuai dengan konteks peserta adalah sebagai
berikut: 1. Perkenalan dengan peserta.
2. Pre test. 3. Eksplorasi pengalaman peserta kepala sekolah dan calon kepala
sekolah terkait implementasi manajemen peserta didik di lapangan, disertai dengan dialog interaktif dengan fasilitator dan
antar peserta.
3
4. Sajian konsep dasar manajemen peserta didik beserta aspek substansi manajemen peserta didik secara selektif sesuai konteks
persoalan dan problema aktual yang dialami peserta yang sudah muncul pada saat eksplorasi pengalaman.
5. Identifikasi persoalan substansi manajemen peserta didik beserta alternatif pemecahannya melalui diskusi terfokus dalam kelompok.
6. Presentasi hasil diskusi kelompok dalam forum kelas disertai tanya jawab.
7. Review fasilitator dalam bentuk pengaitan antara persoalan dan alternatif yang disampaikan peserta dengan best practice dan
temuan hasil riset teori. 8. Secara terfokus, fasilitator menggalai best practice manajemen
peserta didik dari peserta pelatihan. 9. Post Test.
10. Penutup.
4
BAB II KONSEP DASAR, PERENCANAAN DAN PENERIMAAN PESERTA