452
2. Knock Up Furniture
Konstruksi furnitur ini menggunakan sistem sambungan konstruksi mati fixed construction. Seluruh sambungan
tergabung secara permanen oleh bahan lem, paku, atau bahkan tertanam dalam konstruksi bangunan. Contohnya, kursi tamu,
bangku belajar di sekolah, kursi panjang di ruang tunggu, dan streett furniture Gambar 11.4. Dengan teknik ini pemakai tidak
memiliki peluang membongkar kembali furnitur menjadi komponen-komponen lepas.
3. Knock Down Furniture Furnitur Sistem Lepas Pasang
Kita sering menemui problema ruang yang sempit dan terbatas. Keuntungan sistem ini adalah dapat dilepas pasang untuk
membuahkan penyimpanan dan pengemasan. Komponen- komponen dasarnva dapat ditu• aikan menurut kesamaan
bidang. Penyambungannya membutuhkan mur-baut khusus yang dapat disetel. PT Hadinata Brothers and Company cukup
dikenal dalam memproduksi kursi bermerek Ligna yang menerapkan sistem ini Gambar. Dengan teknik ini furnitur
dibuat dalam unit terpisah-pisah yang dapat dengan mudah dirakit saat mencapai tujuan akhir. Perakitan biasanya bisa
dilakukan oleh tenaga kerja tidak terampil dan seringhya
dilakukan oleh pengecer atau kadang-kadang oleh konsumen. Dengan menggunakan teknik ini , pemakaian ruang kontainer
dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin pada saat peng
apalan ke lain tempat.
Gambar Kursi Makan Ligna Tuscano memberi kemudahan lepas pasang pada
saat pengepakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
453
3. Folding Chair Kursi Lipat
Alternatif lain dalam penyelesaian problema ruang adalah pendekatan sistem lipat. Konstruksi yang dapat dilipat, selain
ringkas juga dapat menghemat pemakaian ruang pada saat penyimpanan Gambar . Dalam mendesain.folding chair ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: a. Prosedur operasional melipat dan membuka kursi.
b. Keamanan dalam melipat dan membuka kursi agar tidak
teijadi resiko terjepitnya tangan atau kaki pemakai.
Gambar Folding Chair mampunyai kekhususan tersendiri dalam bentuk teknik
pelipatan. Suber data : Jacson 1997
4. Stacking Chair Kursi Susun