Morfologi Larva Ikan Biologi Larva Ikan

intensitasnya Westhaus-Ekau, 2004. Pengetahuan tentang lokasi pemijahan larva ikan di laut mempunyai kaitan erat dengan berbagai segi aplikasi yaitu dapat menduga atau meramalkan musim benih spatfall, mengefisienkan pengumpulan benih tersebut, mendukung kemajuan di bidang budidaya, mengetahui dimana kumpulan larva ikan yang bernilai ekonomis ini berasal dan mencari makan, serta konservasi lingkungan pantai Romimohtarto dan Juwana 1998.

2.2.1 Morfologi Larva Ikan

Russel 1976 menyebutkan bahwa larva ikan merupakan bentuk atau tingkatan ikan setelah menetasnya telur dan isitilah larva digunakan dengan merujuk pada larva yang masih memiliki kantong telur atau yolk sac sedangkan isitlah “post larva” adalah untuk ikan muda antara stadia larva dan juwana. Mantiri 1995 mendeskripsikan ikthioplankton sebagai organisme ikan yang masih berada pada stadia telur dan larva sedangkan Effendie 1978 menyebutkan bahwa perkembangan larva secara garis besar dibagi menjadi dua tahap, yaitu prolarva dan postlarva. Prolarva adalah stadia dimana larva masih mempunyai kantung kuning telur yolk sac yang terletak di bagian depan bawah, tubuh masih transparan dengan beberapa pigmen yang belum diketahui fungsinya. Sedangkan postlarva adalah stadia dimana kantong kuning telur menghilang dan terbentuknya organ-organ baru atau selesainya taraf penyempurnaan organ yang ada sehingga secara morfologis sudah mempunyai bentuk yang sama dengan induknya. Sirip dorsal sudah mulai dapat dibedakan, demikian juga sirip ekor sudah ada garis bentuknya. Berenangnya sudah lebih aktif dan kadang-kadang memperlihatkan sifat bergerombol walaupun tidak selamanya demikian Effendie 1997. Selanjutnya apabila masa postlarva berakhir, ikan akan memasuki masa juvenile. Untuk beberapa ikan dalam memasuki masa ini ada yang mengalami beberapa perubahan bentuk tubuhnya atau bermetamorphose. Westhaus-Ekau Ekau 2004 menyebutkan bahwa fase untuk perkembangan ikan adalah : o Yolk-sac stage fase pada saat larva baru menetas dimana kantong kuning telurnya masih ada. o Larva stage fase preflexion, flexion dan postflexion o Transformation stage fase dimana larva ikan kehilangan karakteristik larvanya o Juvenil Stages fase juvenil Gambar fase perkembangan hidup ikan dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 1. Fase perkembangan ikan Trachurua symmetricus Ahlstorm dan Ball, 1954 dalam SEAFDEC, 2007. Pada perkembangan selanjutnya sirip ekor mulai berkembang yang kemudian diikuti oleh pemisahan sirip punggung dan sirip dubur. Dengan mengerasnya vertebrae dan osteogenesis serta adanya perubahan pigmentasi pada tubuh larva ikan maka fase post larva akan memasuki fase selanjutnya yaitu juwana juvenil. Pada fase ini seluruh organ dan pigmentasi yang ada akan menjadi lebih jelas dan mirip dengan induknya sehingga akan lebih mudah dikenalidiidentifikasi. Gambar 2 dan 3 dibawah adalah contoh larva ikan dalam stadia preflexion dan postflexion. Stadia larva sangat penting untuk diketahui karena dapat menentukan waktu dan lokasi pemijahan. Bila di suatu tempat ditemukan larva ikan dengan stadia preflexion dalam jumlah banyak maka dapat dipastikan maka lokasi pemijahannya tidak jauh. Gambar 2. Larva ikan pada stadia preflexion Leis and Carson-Ewart, 2000. Gambar 3. Larva ikan pada stadia postflexion Leis and Carson-Ewart, 2000.

2.2.2. Identifikasi Larva Ikan