Suhu Salinitas pH Kondisi Lingkungan Perairan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Lingkungan Perairan

Penelitian dilakukan di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Gugusan ini tersusun atas pulau-pulau sangat kecil yang termasuk kategori pulau karang timbul dan pulau dataran rendah low islands yang terletak pada posisi 5 °50’– 5°52’ LS dan 106°34’ - 106°36’ BT. Pulau-pulau yang ada disana adalah Pulau Pari, Pulau Tengah, Pulau Kongsi, Pulau Burung dan Pulau Tikus. Semua gugus pulau-pulau tersebut dikelilingi oleh terumbu karang yang membentuk bagian-bagiab terumbu yang cukup lengkap, seperti rataan terumbu reef flat, goba lagoon dan terumbu yang mengelilingi goba atol sehingga menyerupai pulau atol yang dikenal juga dengan atol semu atau pseudo atol Abrar, 2011. Wilayah Pulau Pari sendiri termasuk salah satu dari 7 DPL Daerah Perlindungan Laut yang dibentuk pada tahun 2005 dengan luas 12 ha Amri dan Agus, 2011.

4.1.1 Suhu

Secara umum, kisaran suhu di semua stasiun penelitian berkisar antara 28,8 – 32,75 °C dengan rata-rata 30,21 °C. Suhu rata-rata tertinggi tercatat ada bulan Agustus yaitu 30,65 °C sedangkan terendah ada di bulan Oktober Gambar 6. Penelitian Kaswadji 1997 menunjukkan kisaran 29,8 – 32 °C pada periode bulan Juni-November dimana suhu tertinggi ada di bulan September yaitu 32 °C. Tingginya suhu di bulan Agustus dikarenakan bulan tersebut sudah memasuki musim kemarau walaupun hujan masih sering turun. Selain itu suhu yang tinggi juga disebabkan oleh sifat perairan laguna yang semi tertutup sehingga pergantian massa air sangat jarang terjadi. Lalli Parsons 1997 menyatakan bahwa suhu air untuk laguna tropis dangkal bisa mencapai hingga 40 °C.

4.1.2 Salinitas

Salinitas sangat berpengaruh terhadap proses osmoregulasi biota laut terutama ikan. Kisaran nilai salinitas di semua stasiun penelitian adalah 30 – 33 ‰ dengan nilai tertinggi ada pada bulan Juli dan terendah ada pada bulan Juni Gambar 7. Hal ini sedikit lebih rendah dengan hasil penelitian Kaswadji 1997 yang menemukan kisaran salinitas 31 – 34 ‰ selama bulan Juni-November. Rendahnya salinitas pada bulan Oktober dikarenakan musim hujan sedang berlangsung saat sampling dilakukan. Gambar 6. Fluktuasi rata-rata suhu permukaan air di setiap stasiun penelitian selama bulan Juni-November. Gambar 7. Fluktuasi rata-rata salinitas di setiap stasiun penelitian selama bulan Juni-November.

4.1.3 pH

Secara umum kisaran pH di semua stasiun penelitian berkisar 6,49 – 7,56 dengan nilai tertinggi ada di stasiun 1 pada bulan Juli sedangkan terendah ada di stasiun 3 di bulan Agustus Gambar 8. Hasil ini sedikit berbeda dengan Abrar 2011 yang mendapatkan kisaran pH 7 – 8 serta Hartati dan Syam 2011 yang mendapatkan 7,58 – 7,7. Rendahnya rata-rata nilai pH pada bulan Agustus- September dikarenakan pada bulan-bulan tersebut banyak ditemukan sampahyang 28 29 30 31 Jun Jul Aug Sep Oct Nov °C Bulan 28,5 29,5 30,5 31,5 Jun Jul Aug Sep Oct Nov ‰ Bulan terbawa arus dari teluk Jakarta sehingga pada saat tersebut terjadi proses dekomposisi sehingga menyebabkan turunnya nilai pH. Nilai pH di perairan Indonesia sendiri bervariasi antar lokasi dengan nilai kisaran 6,0 – 8,5 dan perubahannya dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap biota laut, baik secara langsung maupun tidak langsung Romimohtarto, 1991. Gambar 8. Fluktuasi nilai rata-rata pH di setiap stasiun penelitian selama bulan Juni-November.

4.1.4 Nutrien