BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Alumni No. 2 USU, Medan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2014 – Februari 2015.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa India Tamil Malaysia yang masih aktif kuliah di FKG USU selama penelitian berlangsung.
3.4 Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dilakukan tidak secara acak dan didasarkan dalam
suatu kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti. Pemilihan sampel dalam penelitian
ini dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
3.4.1 Besar Sampel
Penentuan besar sampel menggunakan rumus penaksiran proporsi populasi dengan ketelitian absolut. Dengan cara ini akan diperoleh jumlah sampel minimum
dengan ketelitian absolut yang dibutuhkan dalam menentukan proporsi dari individu yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu populasi. Rumus yang digunakan
sebagai berikut:
Keterangan: n
: besar sampel minimum Z
α
: derajat kepercayaan, untuk α = 0,1 maka Z
α
= 1,64 P
: proporsi penelitian sebelumnya, yaitu 81,69 sehingga P = 0,8169 d
: presisi mutlak, dipilih sebesar 10 sehingga d = 0,1
Berdasarkan perhitungan, jumlah sampel minimum untuk penelitian ini sebanyak 40 orang.
3.4.2 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa Malaysia FKG USU 2. Warga negara Malaysia bersuku India Tamil dua keturunan
3. Berusia 18-30 tahun 4. Belum dan tidak mendapatkan perawatan ortodonti
5. Gigi permanen telah erupsi seluruhnya kecuali M3 6. Relasi molar Klas 1 Angle dengan overjet dan overbite normal 2-4 mm
7. Bentuk anatomi gigi anterior normal 8. Gigi anterior tanpa restorasi dan tanpa menggunakan gigi tiruan
9. Tidak mengalami crowded atau malposisi gigi yang berat 10. Tidak pernah menjalani tindakan bedah yang mengubah bentuk wajah
11. Tidak mengalami trauma berat pada wajah
3.4.3 Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Sampel menolak berpartisipasi 2. Asimetri wajah
3. Ketidakmampuan untuk menentukan Natural Head Position NHP 4. Atrisi dan fraktur gigi insisivus
3.5 Variabel Penelitian 1. Gambaran tipe senyum berdasarkan smile arc Gambar 9:
a. Consonant smile b. Straight smile
c. Reverse smile 2. Gambaran tipe senyum berdasarkan incisor display Gambar 10:
a. High smile b. Average smile
c. Low smile 3. Gambaran tipe senyum berdasarkan gingival display Gambar 11:
a. Gummy smile
b. Non-gummy smile
Gambar 10. Tipe senyum berdasarkan smile arc. A Consonant smile, B straight smile, dan C reverse smile
21
B A
C
Gambar 11. Tipe senyum berdasarkan incisor display. A High smile, B average smile, dan C low smile
21,33
Gambar 12. Tipe senyum berdasarkan gingival display. A Gummy smile dan B non-gummy smile
33
4. Mahasiswa India Tamil Malaysia FKG USU 5. Jenis kelamin
6. Usia
3.6 Definisi Operasional
1. Mahasiswa India Tamil Malaysia FKG USU adalah mahasiswa suku India Tamil dua keturunan di atas yang berkewarganegaraan Malaysia dan masih aktif
sebagai mahasiswa FKG USU. 2. Jenis kelamin adalah perbedaan ciri-ciri fisik antara pria dan wanita.
3. Usia adalah usia kronologis berdasarkan tanggal lahir. 4. Senyum sosial adalah senyum yang dilakukan subjek saat mengucapkan
kata cheese panjang ± 3 detik. 5. Smile arc adalah hubungan antara lengkung imajiner yang ditarik
sepanjang tepi insisal gigi-gigi anterior rahang atas dengan tepi kontur bagian dalam bibir bawah pada saat senyum sosial.
B C
A
A B
a. Consonant smile adalah senyum sosial yang menampilkan lengkung tepi insisal gigi-gigi rahang atas yang sejajar dengan lengkung bibir bawah Gambar 9A.
b. Straight smile adalah senyum sosial yang menampilkan lengkung tepi insisal gigi-gigi rahang atas yang lurusdatar bila dibandingkan dengan lengkung bibir
bawah Gambar 9B. c. Reverse smile adalah senyum sosial yang menampilkan lengkung tepi
insisal gigi-gigi rahang atas yang konkafcekung bila dibandingkan dengan lengkung bibir bawah Gambar 9C.
6. Incisor display adalah banyaknya insisivus sentralis yang terlihat pada saat senyum sosial.
a. High smile adalah senyum sosial yang menampilkan 100 panjang servikoinsisal insisivus sentralis maksilaris dan margin gingiva Gambar 10A.
b. Average smile adalah senyum sosial yang menampilkan 75-100 panjang servikoinsisal insisivus sentralis maksilaris Gambar 10B.
c. Low smile adalah senyum sosial yang menampilkan 75 panjang
servikoinsisal insisivus sentralis maksilaris Gambar 10C. 7. Gingival display adalah jarak tegak lurus antara garis gingiva garis lurus
pada puncak servikal insisivus sentralis kanan atas dengan batas inferior bibir atas. a. Gummy smile adalah senyum sosial dengan gingival display
2 mm Gambar 11A.
b. Non-gummy smile adalah senyum sosial dengan gingival display 0-2 mm Gambar 11B.
8. Natural Head Position NHP adalah posisi kepala natural yang didapat dengan menginstruksikan pasien untuk melihat lurus ke depan pada titik yang
setinggi mata di dinding didepannya.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: