Situs Batu Silindrik Pondok Situs Batu Silindrik Pulau Sangkar “Situs Batu Silindrik Bukit Talang Pulai”

19 Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci megalitik, yaitu lumpang batu dan batu monolit . Lumpang batu berbentuk persegi tidak beraturan dengan ukuran 72 x 60 x 25 cm. Di atasnya terdapat lubang yang menyempit ke bawah dengan diameter 30 cm. Selain lubang lumpang, juga terdapat lubang dakon sebanyak 8 buah dengan diameter 4-8 cm. Di sebelah lumpang batu terdapat batu monolit yang berbentuk lonjong tidak beraturan dengan ukuran tinggi 35 cm dan diameter 66 cm. Pada seluruh permu- tinggi 35 cm dan diameter 66 cm. Pada seluruh permu- Pada seluruh permu- kaannya terdapat pahatan berbentuk manusia, kuda, gajah, kerbau, anjing, dan tumbuhan sulur-suluran. Benda cagar budaya Monilit ini menurut Iskandar Zakaria sebelum tahun 1960 dikawasan lain dalam wilayah Jerangkang Tinggi Desa Muak diletakkan masyarakat di pintu masuk dusun, dan pada tahun 1993 benda budaya ini dipindahkan ketempat yang lebih aman sekitar 100 meter dari simpang tiga jalan masuk ke dusun, pemerintah pada saat itu membangun cungkup untuk pengamanan. Benda peninggalan zaman Prasejarah ini dibuat oleh masyarakat masa lampu erat kaitannya dengan kepercayaan nenek moyang suku Kerinci yang mempercayai kekuatan roh roh, batu berelief ini merupakan media pemujaan bagi masyarakat suku Kerinci di masa prasejarah. Peninggalan Kebudayaan Batu bergambar di Jerangkang Tinggi Desa Muak

d. Situs Batu Silindrik Pondok

Situs Pondok terletak di Dusun Pondok , Desa Pondok , Kecamatan Batang Merangin , Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Secara astronomis berada pada koordinat 02º15’24.32” LS dan 101º33’55.14” BT. Situs ini Bab-02-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-19 19 8142012 10:09:16 AM 20 Peradabatan Manusia Suku Kerinci terletak di tengah pematang yang berada pada ketinggian 960 m di atas permukaan laut. Tinggalan megalitik yang terdapat di situs ini berupa batu silindrik penduduk menyebut dengan batu bedil , batu larung , batu gong , batu meriam . Batu tersebut berbentuk bulat, memanjang dengan ukuran 4,2 x 0,65 x 0,7 m. Pada bagian ujung dan kedua sisi permukaan agian ujung dan kedua sisi permukaan terdapat hiasan motif spiral , semacam lingkaran-lingkaran yang makin mengecil pada bagian tengah. Kini kondisi batu silindrik tersebut sudah patah pada bagiab tengah, oleh karena itu masyarakat setempat juga tengah, oleh karena itu masyarakat setempat juga menyebut Batupatah .Tinggalan batu silindrik ini tidak berdiri sendiri, karena tidak jauh dari tempat berdirinya juga ditemukan deretan batu bulat yang menyerupai umpak. Peninggalan Kebudayaan Batu Gong di Kumun

e. Situs Batu Silindrik Pulau Sangkar

Situs Pulau- sangkar terletak di Desa Pulau Sangkar , Keca- matan Batang Merangin , Ka- bupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Secara astron- o m i s b e r a d a pada koordinat 02º09’43.78” LS dan 101º35’24.32” BT. Situs ini be- rada pada ketinggian 895 m di atas permukaan laut, sekitar 100 m dari Peninggalan batu silindrik di Desa Pulau Sangkar Bab-02-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-20 20 8142012 10:09:22 AM 21 Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci tepi Sungai Paun. Tinggalan megalitik yang ada di situs ini berupa batu silindrik yang berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 3,9 x 1 x 0,8 m dan menghadap ke arah tenggara, yakni puncak Bukit Muak.

f. “Situs Batu Silindrik Bukit Talang Pulai”

Situs Bukit Talang pulai , terletak di Dusun Koto Baru , Desa Jujun , Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci,Propinsi Jambi.Secara astronomis berada pada koordinat 02º10’40.54” LS dan 101º28’14.59” BT. Situs ini terletak di atas Bukit Talang Pulai dengan ketinggian 995 m di atas permukaan laut. Tinggalan megalitik yang ada di situs ini berupa batu silindrik yang berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 1,5 x 0,98 x 1,2 m. Sisi depan dihias pahatan berbentuk manusia memakai penutup dada kemben, sedangkan sisi belakang dihias pahatan ber- bentuk manusia memegang semacam gada dan memakai kain sarung. Batu silindrik tersebut tersebut dikelilingi oleh sejumlah batu datar yang membentuk susunan tertentu. Tinggalan arkeologi yang terkait dengan keberadaan batu silindrik tersebut adalah ditemukannya sejumlah frag- men gerabah baik polos maupun berhias tatap tali, dan diperkirakan bagian dari sisa aktivitas pemukiman kehidupan prasejarah yang ber- langsung pada waktu itu

g. “Situs Dolmen Pulau Tengah”