Tekanan Tanah Lateral Gempa Untuk Tanah Non-Kohesif Tekanan Tanah Lateral Gempa Untuk Tanah Kohesif

Gambar 1.8. Koefisien Gempa Dasar untuk Daerah Gempa Tabel 1.2. Faktor Keutamaan No Klasifikasi Harga I minimum 1 Jembatan memuat lebih dari 2000 kendaraan per hari, jembatan pada jalan raya utama atau arteri dan jembatan dimana tidak ada rute alternatif 1.2 2 Seluruh jembatan permanen lainnya dimana jalur alternatif tersedia, tidak termasuk jembatan yang direncanakan untuk mengurangi pembebanan lalu lintas 1.0 3 Jembatan sementara misalnya Bailey dan jembatan yang direncanakan untuk mengurangi pembebebanan lalu lintas 0.8

1.2.4 Tekanan Tanah Lateral Gempa Untuk Tanah Non-Kohesif

Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan pendekatan yang diusulkan oleh Mononobe-Okabe. Pendekatan ini merupakan metode yang paling umum digunakan. Besarnya tekanan tanah akibat pengaruh gempa ditentukan berdasarkan koefisien gempa horizontal C h dan Faktor Keutamaan I. Pengaruh gempa diasumsikan sebagai gaya horisontal statis yang sama dengan koefisien gempa rencana dikalikan dengan berat irisan. Koefisien Tekanan Tanah Aktif Pada saat gempa dihitung dengan rumus 2 2 2 cos cos sin sin 1 cos cos cos                                       aG K 1.20 h K 1 tan    K h = Koefisien gempa untuk tekanan tanah dinamis = C h I Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer I - 12 H + +  a P a H 3  P a - - 2 3 H H P aG  P aG  + Diagram gaya-gaya yang bekerja pada saat terjadinya gempa ditampilkan pada Gambar 1.9 dibawah. Untuk menentukan titik tangkap P aG, maka tekanan aktif gempa total dibagai dalam 2 komponen yaitu a. P a dari pembebanan statis b. Komponen dinamis tambahan P aG = P aG – P a Gaya P a bekerjaq pada 1 3 H dari dasar dinding sedangkan P aG bekerja 2 3 H dari dasar dinding. Koefisien geser dasar untuk tekanan tanah lateral “C h ” dapat ditentukan berdasarkan Tabel 1.3 dibawah. Tabel 1.3. Koefisien Geser Dasar untuk Tekanan Tanah Lateral Daerah Gempa Koefisien Geser Dasar “C” Tanah Teguh Tanah Sedang Tanah Lunak 1 0.20 0.23 0.23 2 0.17 0.21 0.21 3 0.14 0.18 0.18 4 0.10 0.15 0.15 5 0.07 0.12 0.12 6 0.06 0.06 0.07 Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer I - 13 Gambar 1.9. Tekanan Tanah Gempa Untuk Tanah Tidak Kohesif

1.2.5 Tekanan Tanah Lateral Gempa Untuk Tanah Kohesif

Untuk tanah Kohesif, persamaan persamaan untuk menentukan P a dan P ae sangat rumit. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan metode Irisan Percobaan atau “Trial Wedge Section” tidak dijelaskan disini.

1.3 INPUT DATA

a. Tinggi Dinding Penahan meter Pembatasan diberikan kepada tinggi dinding penahan. Tinggi maksimum diset = 5 meter b. Beban Merata di Atas Tanah Surcharge Load kNm2. Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan 2.2.6, beban merata diatas tanah yang diklasifikasikan sebagai beban lalu lintas yang diekivalensikan dengan tanah urugan setinggi 0.6 meter c. Data Tanah Timbunan Data tanah timbunan yang diperlukan adalah berat jenis  kNm3, sudut geser dalam  derajat , dan kohesi c kNm2. Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, tanah timbunan hendaknya bukanlah tanah “clay”, sehingga nilai c = 0. Nilai  tanah timbunan yang umum digunakan adalah 18 kNm3. Sedangkan sudut geser dalam  minimum dari tanah timbunan adalah 30 . Programsoftware ini hanya akan berjalan jika nilai cohesi tanah timbunan = 0. tanah non-kohesif d. Kemiringan Tanah Timbunan. derajat Untuk kasus kasus tertentu, tanah di belakang dinding penahan dibuat dengan kemiringan tertentu terhadap bidang horizontal. Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan 4.6.7 nilai maksimum kemiringan tanah timbunan terhadap bidang horizontal adalah 50 derajat. e. Daya Dukung Ijin Tanah di Dasar Dinding Penahan kNm2 Daya dukung ijin tanah didapat dari analisis daya dukung pondasi dangkal pada elevasi dasar dinding penahan. f. Data Tanah Dasar Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer I - 14