INPUT DATA PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH

Gambar 1.9. Tekanan Tanah Gempa Untuk Tanah Tidak Kohesif

1.2.5 Tekanan Tanah Lateral Gempa Untuk Tanah Kohesif

Untuk tanah Kohesif, persamaan persamaan untuk menentukan P a dan P ae sangat rumit. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan metode Irisan Percobaan atau “Trial Wedge Section” tidak dijelaskan disini.

1.3 INPUT DATA

a. Tinggi Dinding Penahan meter Pembatasan diberikan kepada tinggi dinding penahan. Tinggi maksimum diset = 5 meter b. Beban Merata di Atas Tanah Surcharge Load kNm2. Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan 2.2.6, beban merata diatas tanah yang diklasifikasikan sebagai beban lalu lintas yang diekivalensikan dengan tanah urugan setinggi 0.6 meter c. Data Tanah Timbunan Data tanah timbunan yang diperlukan adalah berat jenis  kNm3, sudut geser dalam  derajat , dan kohesi c kNm2. Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, tanah timbunan hendaknya bukanlah tanah “clay”, sehingga nilai c = 0. Nilai  tanah timbunan yang umum digunakan adalah 18 kNm3. Sedangkan sudut geser dalam  minimum dari tanah timbunan adalah 30 . Programsoftware ini hanya akan berjalan jika nilai cohesi tanah timbunan = 0. tanah non-kohesif d. Kemiringan Tanah Timbunan. derajat Untuk kasus kasus tertentu, tanah di belakang dinding penahan dibuat dengan kemiringan tertentu terhadap bidang horizontal. Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan 4.6.7 nilai maksimum kemiringan tanah timbunan terhadap bidang horizontal adalah 50 derajat. e. Daya Dukung Ijin Tanah di Dasar Dinding Penahan kNm2 Daya dukung ijin tanah didapat dari analisis daya dukung pondasi dangkal pada elevasi dasar dinding penahan. f. Data Tanah Dasar Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer I - 14 Data tanah dasar yang diperlukan adalah sudut geser dalam  derajat dan kohesi c kNm2. Kedua parameter ini akan digunakan untuk menghitung ketahanan terhadap geser dari dinding penahan tanah tersebut. g. Koefisien Gempa Untuk analis ayang memperhitungkan pengaruh gempa diperlukan nilai C h1 koefisien gempa untuk inersia struktur, C h2 koefisien gempa untuk tekanan tanah dinamis dan Faktor Keutamaan I. Nilai C h1 dapat ditentukan berdasarkan Gambar 1.8, Nilai Koefisien C h2 ditentukan dengan menggunakan Tabel 1.4. Sedangkan besarnya Faktor Keutamaan “I” ditentukan berdasarkan Tabel 1.2 h. Angka Kemanan Terhadap Geser dan Guling Berdasarkan Peraturan Teknik Jembatan Bagian 2.8, Nilai minimum dari SF terhadap geser dan Guling yang digunakan dalam perencanaan adalah 2.2 i. Tegangan Tarik Ijin Pada Pasangan Batu. kNm2 Berdasarkan Peraturan Teknik Jembatan, tidak diijinkan adanya tegangan tarik pada pasangan batu. Sehingga nilainya = 0. Jika diijinkan untuk terjadi tegangan tarik pada dinding penahan, bisa dilakukan dengan memberikan nilai absolut dari besarnya tegangan tarik yang diijinkan untuk terjadi.

1.4 CARA PEMAKAIAN PROGRAM