3 Adanya kepercayaan dari pemilik proyek atas prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4 Kepercayaan terhadap suatu kontraktor karena kemampuannya. Pada proyek pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam
Lampung kontraktor pelaksana dipilih melalui pelelangan umumterbuka. Untuk pekerjaan struktur dan arsitektur perusahaan kontraktor yang
dipilih yaitu PT. PP Persero Tbk. Pelelangan umumterbuka mempunyai kelebihan dimana proses pelelangan yang bersifat tidak
terbatas, memberikan kesempatan pada kontraktor manapun untuk melakukan penawaran jika mampu melaksanakan proyek tersebut. Hasil
dari pelelangan umumterbuka tersebut adalah kontraktor PT. PP Persero Tbk sebagai kontraktor pelaksana pekerjaan struktur dan
arsitektur pada pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam Lampung.
G. Sistem Kontrak
Pada Perpres nomor 54 tahun 2010 dijelaskan bahwa sistem kontrak yang umum digunakan pada proyek konstruksi di Indonesia antara lain:
1. Kontrak Lumpsum Biasa dikenal dengan istilah kontrak borongan, yang mana seluruh harga
kontrak dianggap tetap dan pemilik proyek tidak mengakui adanya fluktuasi biaya konstruksi proyek. Fluktuasi biaya yang terjadi selama
proses konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor
sehingga kontraktor harus bisa bekerja dengan mengendalikan biaya dan waktu pelaksanaan secara efektif dan efisien.
2. Kontrak Harga Satuan Kontraktor selaku pelaksana hanya menawarkan harga satuan pekerjaan
kepada pemilik proyek. Hal ini karena volume pekerjaan telah dihitung sebelumnya oleh konsultan perencana dan dicantumkan dalam dokumen
tender. Meskipun volume pekerjaan telah dihitung oleh konsultan perencana, pihak kontraktor bisa meneliti ulang perhitungan volume
pekerjaan.
Dengan kontrak sistem harga satuan, resiko fluktuasi biaya di proyek ditanggung bersama secara proporsional oleh pemilik proyek dan
kontraktor. Fluktuasi biaya akibat penambahan volume pekerjaan menjadi tanggung jawab pemilik proyek sedangkan fluktuasi biaya akibat
kenaikan harga bahan, upah kerja, dan ongkos peralatan menjadi resiko kontraktor.
3. Kontrak terima jadi Turnkey Pada kontrak jenis ini segala kebutuhan dalam pelaksanaan proyek dan
penyediaan dananya diatur oleh kontraktor. Pemilik akan membayar semua biaya pembangunan proyek kepada kontraktor sesuai dengan
perjanjian yang ada setelah proyek selesai ditambah dengan masa pemeliharaan. Jika pihak pemilik proyek menghendaki diadakan
perubahan terhadap bangunan maka biaya yang berhubungan dengan hal tersebut diperhitungkan sebagai biaya tambah-kurang. Demikian juga
apabila dalam pelaksanaan kontraktor melakukan perubahan, maka akan diperhitungkan pula sebagai biaya tambah-kurang.
4. Kontrak Persentase Kontrak Persentase merupakan Kontrak Pengadaan Jasa konsultansijasa
lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penyedia Jasa KonsultansiJasa Lainnya menerima imbalan
berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan tertentu; b. Pembayarannya didasarkan pada tahapan produkkeluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak. Pada sistem kontrak proyek ini yang digunakan adalah kontrak Lumpsum
Fixed Price.
H. Struktur Organisasi