193 belum  meningkatkan  pendapatan  masyarakat  nelayan,  karena  berbagai  kendala
terutama  sumberdaya  nelayan  masih  rendah,  terkait  dengan  pengetahuan  dan keterampilan serta sikap, sumber informasi masih terbatas, wadah nelayan kurang
dan  ketersedian  tenaga  penyuluh  perikanan  masih  terbatas  baik  kualitas  maupun kuantitas.    Berdasarkan  permasalahan  demikian,  perlu  adanya  studi  untuk
mengkaji  jumlah  tenaga  penyuluh,  baik  kualitas  maupun  kuantitas  yang  ideal untuk  menjadi  agen    pembangunan    perikanan    guna  pengembangan  perikanan
tangkap di Halmahera Utara.
1.2  Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
1  Mengidentifikasi  masalah-masalah  penyelenggaraan  penyuluhan  perikanan di Kabupaten Halmahera Utara
2  Menelaah kebutuhan  tenaga penyuluh perikanan. 3  Merekomendasikan
Kebijakan dalam
penyelenggaraan penyuluhan
perikanan.
2  METODE PENELITIAN 2.1  Waktu dan Tempat
Penelitian  dilaksanakan  di  wilayah  Kabupaten  Halmahera  Utara  provinsi Maluku  Utara,  dengan  lokasi  penelitian  dipilih  secara  sengaja  dengan  melihat
persyaratan antara lain: 1 desa-desa pesisir yang berpotensi perikanan tangkap 2 mempunyai  kelompok  nelayan  3  mempunyai  penyuluh  perikanan.    Desa  yang
dipilih adalah sebanyak  5 desa pada 5 kecamatan. Waktu  pelaksanaan penelitian di mulai dari bulan September sampai dengan Nopember 2009.
2.2  Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.  Data  primer  diperoleh  melalui  wawancara  menggunakan  kuesioner
terhadap  pelaku  utama  nelayan,  penyuluh,  stakeholders  yang  memiliki pemahaman  terhadap  proses  penyuluhan  perikanan.  Selain  melalui  wawancara,
194 pengumpulan  data  primer  juga  dilakukan  dengan  cara  observasi  lapangan  untuk
menentukan faktor-faktor strategis dalam penyelenggaraan penyuluhan perikanan. Data  sekunder  diperoleh  melalui  penelusuran  literatur  atau  studi  pustaka
laporan  dan  dokumen  dari  berbagai  instansi  yang  terkait  dengan  judul  penelitian maupun yang relevan dengan penyelenggaraan penyuluhan perikanan.
2.3  Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan sebagai berikut: 1  Observasi lapangan untuk memperoleh data primer melalui kuesioner dengan
teknik  wawancara  kepada  responden  yang  dipilih  dengan  teknik  purposive sampling.
2  Diskusi terarah dengan berbagai pihak sebagai tokoh di desa, kecamatan dan kabupaten.
3  Penelusuran  literatur  atau  pustaka  sebagai  data  sekunder  yang  berhubungan dengan
penyelenggaraan penyuluhan
perikanan yang
mencakup: kelembagaan,
ketenagaan, penyelenggaraan
sarana dan
prasarana, pembiayaan, serta respon pelaku utama nelayan terhadap penyuluhan.
2.4  Analisis Data