PROGRAM DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH ALGHEINS KOTA MADIUN

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kondisi perekonomian Indonesia yang terpuruk akibat krisis yang tidak kunjung selesai, berdampak pada timbulnya permasalahan baru dibidang sosial, diantaranya semakin banyak jumlah anak jalanan yang ngamen di perempatan-perempatan atau di rumah-rumah penduduk Kota Madiun.

Masalah anak jalanan dewasa ini menjadi perhatian yang serius dari banyak kalangan, terutama pemerintah dan dunia Internasional. Perhatian ini berkaitan erat dengan berbagai fenomena yang ada di masyarakat menunjukkan kondisi yang semakin memprihatinkan. Kemiskinan mengakibatkan banyak orang-orang tua meninggalkan anak-anaknya untuk bekerja di luar kota atau tempat lain. Padahal, bagaimanapun juga setiap orang tua harus bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi dan menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya, sesuai yang diamanatkan dalam pasal 26 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Namun pada kenyataannya, masih banyak anak-anak yang kurang memperoleh perhatian dan pengawasan dari orang tuanya. Selain itu, banyak anak yang hidup tanpa keluarga, mereka hidup dijalanan, tidur di stasiun, pasar atau emperan toko. Anak-anak ini telah menanggung beban berat baik fisik maupun mental pada usia dini. Hal ini menghambat mereka dalam pendidikan dan pengembangan diri lainnya. Banyak cara anak-anak ini dalam mencukupi hidup sekedar untuk membeli makan diantaranya adalah menjadi pengamen, penjual koran, pedagang asongan, petugas parkir dan pengemis.

Pola perilaku yang ditampilkan anak jalanan bergantung pada lamanya anak berada di jalanan. Semakin lama berada di jalanan semakin terbentuklah pola perilaku tersebut dan semakin sulit mengubahnya. Ketika anak-anak tersebut mengelompok, maka terbentuklah sub kultur yang mengembangkan nilai pola perilaku sendiri. Sub kultur ini tentu berbeda


(2)

-2-

dengan sistem kultur masyarakat, tetapi dibutuhkan agar mereka tetap bertahan hidup (Depsos RI-UNDP,1996). Anak jalanan dalam kehidupan kesehariannya menghadapi masalah kehidupan seperti sebagai pencari nafkah utama keluarga, tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya “ngelem” yaitu mengisap lem seperti Aibon supaya dirinya merasa berani, bisa berhayal dan lain-lain, sebagai obyek pelecehan seksual (Irwanto,1997:18).

Anak jalanan dipandang sebagai masalah yang bisa memberikan nuansa lingkungan perkotaan yang memiliki “wajah pembangunan yang tidak dapat diterima”. Keberadaan mereka dijadikan indikator kemelaratan perkotaan dan krisis nilai-nilai sosial. Childope-Asia (1993) menyatakan bahwa fenomena anak jalanan merupakan indikator utama terhadap adanya kemelaratan perkotaan dan krisis-krisis sosial yang menghadang negara-negara di wilayah itu. Mereka mewakili “wajah pembangunan yang tidak dapat diterima” yang hak-hak dasarnya sebagai anak, kerap kali diabaikan oleh para orang tua, masyarakat dan penguasa. Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa anak jalanan merupakan sampah masyarakat, pengganggu ketertiban, mengotori keindahan kota, anak liar yang tidak mau diatur. Padahal mereka merupakan sumber daya manusia yang harus dan perlu diperdayakan. Melihat, melindungi, merawat dan memperhatikan dalam pengembangan dini anak merupakan intervensi yang akan datang (Young, 1995:25).

Pendorong anak lari dan hidup di jalanan adalah penelantaran dari keluarganya. Penelantaran sebagai dampak kemiskinan keluarganya yang ditampilkan dalam bentuk ketidakmampuan memenuhi kebutuhan fisik dan sosial. Dalam Pola Dasar Pembangunan Kesejahteraan Sosial anak terlantar dikarenakan oleh suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya, sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani dan sosial.

Menurut Milley (1992:19), keluarga sebagai unit dasar dari masyarakat secara fungsional bertanggung jawab dalam produksi ekonomi, melahirkan anak, merawat anak, pendidikan dan sosialisasi. Keluarga berperan dalam mensosialisasikan anak melalui interaksi dalam keluarga dan disiplin. Anak bisa mempelajari sikap dan nilai-nilai guna


(3)

mengembangkan perilaku yang bisa diterima dalam keluarga dan masyarakat pada umumnya. Orang tua dari keluarga miskin pada umumnya tidak mampu melaksanakan peran tersebut sepenuhnya sebagai orang tua. Kondisi tersebut mengakibatkan rusaknya keberfungsian sosial keluarga yang akhirnya menyebabkan anak turun ke jalan.

Selain produk penelantaran dari keluarga, anak jalanan juga merupakan dampak urbanisasi. Keadaan seperti itu terjadi karena para pendatang desa ke kota rendah pendidikannya dan kurang mempunyai ketrampilan, apa saja asal bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya. Disamping itu ada daya tarik kota bagi mereka merupakan kecenderungan masa depan. Migrasi ke kota tentu mempunyai tujuan ekonomi yaitu mencari pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik. Perkembangan ekonomi yang mendua (dualisme) dimana sektor modern (industri) yang dikembangkan kurang mendukung pengembangan sektor kondisional, salah satu pengaruhnya adalah melanggarnya pola hubungan tradisional seperti melanggar pola hubungan patner-clien dan ikatan sosial antara petani kaya dan petani gurem. Pola hidup penduduk mulai bergeser. Pola hidup konsumtif menunjukkan gejala meningkat. Sedangkan upah di sektor pertanian relatif tidak berubah. Agaknya keadaan ini mendorong sebagian penduduk desa terutama golongan usia muda memalingkan perhatianke daerah perkotaan. Di tupang daya tarik upah tinggi, kesempatan kerja yang luas di kota, kehidupan kota yang menggiurkan, kemajuan transportasi, komunikasi telah menarik mereka. Diantara mereka ada yang mengumpulkan barang bekas, mengumpulkan pembungkus rokok, mengemis dan pekerjaan lainnya. Kehidupan kaum miskin tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan kota modern dimanapun di dunia. Mereka mempunyai peranan sosial maupun ekonomis yang lekat dengan kehidupan kota maupun kosmopolitan.

Menurut Blane (1993:16) tidak banyak yang secara resmi mengakui sumbangan orang miskin (termasuk anak jalanan) yang cukup besar dalam kehidupan kota. Sedang menurut Irwanto (1997:20) kebanyakan orang dan lembaga, termasuk pemerintah, melihat mereka hanya sebagai benalu pihak-pihak yang memerlukan pertolongan. Memang benar mereka memerlukan pertolongan, tetapi tidak benar mereka memerlukan pertolongan, tetapi tidak benar mereka hanya merongrong dan merugikan orang lain. Keberadaan mereka telah membuat


(4)

-4-

sebagian besar masyarakat kota lebih mudah hidupnya dan sebagian besar sektor ekonomi menjadi lebih dinamis.

Upaya yang mengangkat keberadaan golongan masyarakat ini dari sudut pandang Yayasan Algeins yang mempunyai perhatian dan kepedulian pada anak jalanan ditindaklanjuti dengan didirikannya rumah singgah untuk anak jalanan, dapat dilihat usaha ini dengan dilaksanakannya studi yang meliputi need assessment, profil aspek psikologi, antropologi, program kebijakan dan tata kota, dan pendirian rumah singgah ini hasil dari need assessment terhadap anak jalanan yang dilakukan Yayasan Algheins.

B. PERUMUSAN MASALAH

Masalah anak jalanan pada saat ini menjadi perhatian kalangan baik dari kalangan masyarakat, pemerintah maupun para intelektual. Keadaan anak jalanan yang semakin meningkat jumlahnya dikhawatirkan mereka menjadi generasi yang tertinggal dari budaya dan nilai masyarakat, dari fenomena yang terjadi saat ini mereka selalu menampilkan pola-pola perilaku sendiri yang banyak berbeda dengan pola perilaku masyarakat pada umumnya. Masalah anak jalanan merupakan masalah sosial yang perlu mendapatkan penanganan secara professional dengan dukungan metode pelayanan yang efektif. Dalam menangani permasalahan sosial tersebut, Yayasan Algheins menyediakan rumah singgah sebagai wahananya. Selama ini rumah singgah dipandang sebagai wahana yang efektif bagi anak jalanan pada saat ini.

Dari pernyataan tersebut diatas maka timbul pertanyaan penelitian sebagai berikut : “Bagaimana program dan trategi pemberdayaan terhadap anak jalanan yang didampingi Rumah Singgah Yayasan Algheins.

Perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana program pemberdayaan anak jalanan di Rumah Singgah Algheins.

2. Bagaimana strategi pemberdayaan anak jalanan di Rumah Singgah Algheins.


(5)

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian disini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisa tentang :

1. Karakteristik Anak Jalanan. 2. Program Pemberdayaan.

3. Strategi Pemberdayaan yang ada di rumah singgah Algheins Madiun.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Akademis

a. Memberi sumbangan pengetahuan tentang karakteristik anak jalanan. b. Memberi model penanganan anak jalanan yang sesuai dengan situasi

dan kondisi kehidupan mereka. 2. Praktis :

a. Memberi gambaran mengenai kehidupan anak jalanan untuk menjadi bahan perhatian bagi pemerhati masalah kesejahteraan khususnya anak jalanan.

b. Memberi sumbangan bagi perbaikan dan pengembangan program kesejahteraan anak, khususnya anak jalanan.

c. Menemukan model penanganan anak jalanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kehidupan mereka.

d. Bagi pengembangan lembaga rumah singgah Algheins

E. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena ingin mendiskripsikan program pelayanan di rumah singgah secara detail. Bogdan dan Taylor (1975:5) dikutip Moleong (1990:3) mendefinisikan Pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dan perilaku yang dapat diamati. Kirk dan Miller (1986 : 9) mendifinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan bahasannya dan dalam peristilahannya. Pendekatan kualitatif


(6)

-6-

bergerak dari pengumpulan data dan berakhir pada pembentukan teori yang menerangkan data. Penelitian kualitatif adalah suatu kepentingan dalam memahami bagaimana pengalaman hidup lainnya, dalam mengartikan arti mengembangkan teori-teori baru.

2. Jenis Penelitian

Menurut Iskandar dan Nitimihardjo (1990:121) yang dimaksud penelitian deskriptif bahwa :

“Penelitian deskriptif yang dilakukan dalam pekerjaan sosial bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan tentang kelompok klien, sikap berbagai kelompok konsumen dan kelompok utama yang pentingserta operasi badan-badan sosial. Penelitian ini memberikan sumbangan penting untuk memahami orang-orang, masalah-masalah mereka serta cara-cara lembaga kesejahteraan melaksanakan fungsinya”. Penelitian mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Jenis penelitian ini diambil karena penelitian hanya ingin memberikan gambaran lima kasus masalah anak jalanan. Penelitian tidak ingin menguji hipotesa ataupun mencari hubungan sebab akibat. Penelitian deskripstif. Menurut Breght (1990:34) penelitian deskriptif adalah :

“Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi suatu uraian dalam bentuk gambaran gejala tertentu dalam masyarakat. Tujuan dari tipe penelitian ini adalah untuk melukiskan realitas sosial yang komplek sedemikian rupa, sehingga relevansi sosiologis tercapai”. 3. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah Alghains yang berlokasi di Jl. Banjarwaru No. 24 b Madiun.

4. Teknik pemilihan informan

Penetapan informan diambil secara purposive, dimana informan diambil secara sengaja oleh peneliti. Setiap informanmewakili bagian-bagian program pada Rumah Singgah Algheins. Informan terdiri dari, anak jalanan, pengurus Rumah Singgah Algheins dan orang tua anak jalanan.


(7)

Tentang penetapan informan berdasarkan informasi yang ingin dicapai dapat dilihat pada table berikut :

Penetapan Informan Berdasarkan Informasi Yang Dicapai

Informasi Yang Ingin Dicapai Informan Informan Pencatatan sejumlah anak ng

masuk dan menjadi binaan, perkembangan anak, dan file keseluruhan anak-anak. P e n g u r u s

Administrasi 1

Program yang sudah dijalankan di rumah singgah, analisis terhadap program yang sudah dijalankan dan pengembangan model penanganan anak jalanan

Pekerja Sosial 4

Alasan anak turun ke jalan, kegiatan anak di jalan, manfaat program-program rumah singgah dan program yang diinginkan oleh anak jalanan An a k Ja la n a n Children on

the street 2 Children of the

street 2

Children of

high risk 1 Kondisi ekonomi, kondisi sosial,

program yang pernah diterima dan program yang diinginkan

Orang Tua Anak

Jalanan 4

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan penelitian ini. Bila dilihat dari sumbernya, teknik pengumpulan data terbagi atas dua bagian, yaitu :

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari para responden pada waktu penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan observasi. Wawancara, yaitu penulis menggunakan pedoman pertanyaan (interview guide) dalam mengumpulkan data dengan memakai daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden secara langsung bertatap muka. Sedang


(8)

-8-

maksud mengadakan wawancara, antara lain mengkonstruksikan mengenai orang (anak jalanan, pekerja sosial dan orang tua anak terlantar), kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. Dalam hal ini pewawancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel dengan keterangan lengkap dan mendalam. Informasi yang digali dari wawancara yaitu, karakteristik anak jalanan, strategi penanganan dan program pemberdayaan anak jalanan.

Pengamatan dimaksud untuk mengamati gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari di Rumah Singgah Algheins. Informasi yang diperoleh dari pengamatan antara lain kondisi Rumah Singgah Algheins, reaksi anak jalanan terhadap program yang di jalankan dan proses jalannya program.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi tidak langsung, seperti perpustakaan, pusat pengolahan data, pusat penelitian, departemen dan sebagainya. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan guna mendapatkan gambaran program penanganan anak jalanan. Data sekunder yang diperoleh antara lain informasi mengenai konsep-konsep anak jalanan yang digunakan Rumah Singgah Algheins dan hasil penelitian-penelitian yang dilakukan di Rumah Singgah Algheins sebelumnya.

6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya disajikan secara diskriptif yaitu dengan mendiskripsikan temuan-temuan yang diperoleh dari lapangan dan di sertai teori yang dipergunakan pada kerangka pikir.

Data yang diperoleh dari lapangan selanjutnya disajikan secara diskriptif, yaitu mendiskripsikan temuan penelitian yang disertai dengan


(9)

cuplikan hasil wawancara. Dalam menganalisis data, menggunakan tahapan-tahapan yang sistimatis supaya dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Tahapan tersebut adalah : reduksi data, pengorganisasian data dan interprestasi.

Reduksi data adalah mengidentifikasi berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini antara lain : karakteristik anak jalanan, strategi pemberdayaan dan program anak jalanan di Rumah Singgah Algheins. Karakteristik anak jalanan misalnya, latar belakang anak, mata pencaharian (anak dan orang tua), tingkat pendidikan (anak dan orang tua), dan penghasilan orang tua. Strategi yang dipakai Rumah Singgah Algheins adalah street based, community based, dan center based. Sedangkan program yang di jalankan antara lain program bimbingan anak dan beasiswa, pelatihan ketrampilan, penambahan penghasilan orang tua, bimbingan keluarga, pendidikan jalanan dan keluarga pengganti.

Data yang diperoleh, selanjutnya diorganisir sesuai dengan kerangka pikir yang digunakan. Data yang terorganisir tersebut adalah karakteristik anak jalanan, program dan strategi pemberdayaan-pemberdayaan di rumah singgah Algheins. Data yang telah terorganisir dikembangkan dengan teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian. Teori-teori yang digunakan antara lain anak jalanan, pemberdayaan dan rumah singgah.


(10)

TESIS

PROGRAM DAN STRATEGI

PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

DI RUMAH SINGGAH ALGHEINS

KOTA MADIUN

NAMA

: AGUS TITIEK WAHYUTI

NIM

: 09250082

PROGRAM

: MAGISTER SOSIOLOGI

DIAJUKAN GUNA MEMENUHI SEBAGAI SYARAT

GUNA MEMPEROLEH GELAR M

si

MADIUN

2011


(11)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan pada tanggal : _________________________________

Pembimbing Utama

Drs. SUGENG PUJI LEKSONO, Msi

Pembimbing Pendamping


(12)

iii

T E S I S

PROGRAM DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH ALGHEINS KOTA MADIUN

Dipersiapkan dan disusun oleh :

AGUS TITIEK WAHYUTI NIM : 09250082

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal :

30 Juli 2011

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Drs. Sugeng Pujileksono, M.Si --- Sekretaris : R. Afri Handoko, M.Si --- Penguji I : Dra. Tutik Sulistyawati, M.Si --- Penguji II : Dra. Yuli Astuti M,Si ---


(13)

MOTTO :

Hidup berarti perjuangan, selalu ada rintangan-rintangan dan saingan-saingan maka setiap sukses harus diperjuangkan.


(14)

v

Kupersembahkan kepada : 1. Hery Sucahyono suami

tercinta.

2. Anak ku Wahyu Imam Pratama.

3. Teman-teman dimana penulis mengabdi.


(15)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan Kuasa dan Ridho-Nya memberikan kekuatan serta ketabahannya kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis dengan judul :

“ PROGRAM DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH ALGHEINS KOTA MADIUN “.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tersusunnya tulisan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. Sugeng Puji Leksono, Msi, selaku pembimbing utama, yang dengan ketelitiannya telah membimbing penulis untuk menyelesaian penulis tesis ini.

2. Bapak Drs. R. Afri Handoko, Msi selaku pembimbing pendamping yang dengan sabar memberikan arahan-arahan agar tesis dapat segera diselesaikan tepat waktu.

3. Bapak Kharisudin Spd, selaku pengelola Rumah Singgah Algheins dan semua pekerja-pekerja sosial yang dengan sabar mendampingi penulis baik di rumah singgah ataupun di tempat-tempat pelatihan.

4. Suami dan Anak ku Wahyu Iman Pratama yang saat ini harus selalu kontrol dokter karena menderita sakit.

5. Sahabatku Bambang AS. S Sos yang merupakan teman diskusi dan terimakasih atas masukannya tentang masalah-masalah anak jalanan di Kota Madiun.

6. Segenap teman-teman yang mendukung dan memberikan doa yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.


(16)

vii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ………

Halaman Pengesahan ……….………..…….. ii

Halaman Motto ……….……….. iv

Halaman Persembahan ……… v

Kata Pengantar ……… vi

Daftar Isi ……… vii

Daftar Lampiran……… x

Daftar Pustaka……… xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Perumusan Masalah ……… 8

C. Tujuan Penelitian ……… 9

D. Manfaat Penelitian ………. 9

E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian ……… 10

2. Jenis Penelitian ……….. 10

3. Lokasi Penelitian ……….. 11

4. Tehnik Pemilihan Informan ……….. 11

5. Tehnik Pengumpulan Data ……… 12

6. Tehnik Analisis Data ……… 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu ……….. 15

B. Tinjauan Teoritis ……….... 17

1. Konsep Tentang Anak Jalanan ……….… 17

2. Katagori Anak Jalanan……….. 17


(17)

2.2. Children of the street ………. 17

2.3. Children from families of the street.…….. 18

3. Pengertian Rumah Singgah (Open House)……. 18

4. Tujuan Pendirian Rumah Singgah.. ………….. 18

4.1. Tujuan Umum ……… 18

4.2. Tujuan Khusus ……….. 18

5. Fungsi Rumah Singgah ………. 18

6. Pengertian Pemberdayaan……….. 21

BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian ……….. 26

2. Lokasi Penelitian ……… 26

3. Populasi dan Sampel Penelitian………. 26

4. Tehnik Pengumpulan Data ……….. 27

5. Difinisi Operasional ………. 28

6. Metode Analisis Data ……… 30

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Rumah Singgah Algheins …….. 33

2. Pelayanan dan Kegiatan di Rumah Singgah ……… 34

2.1. Penjangkauan ……… 34

2.2. Identifikasi dan Pengajian Masalah …………. 34

3. Rehabilitasi Sosial ……… 35

4. Resosialisasi Anak Jalanan ……….. 36

5. Pemberdayaan Anak Jalanan ……… 36

6. Pemberdayaan Orang Tua Anak Jalanam ………… 38

7. Terminasi ……… 39

8. Program dan Strategi Pemberdayaan bagi Anak Jalanan ……….. 40

8.1. Program Rehabilitasi Sosial ………. 43

8.2. Pelaksanaan Bimbingan Sosial ………... 45


(18)

ix

8.4. Pemberian Bantuan ……… 47

8.5. Bidang Bimbingan Belajar ……… 49

8.6. Bidang Tingkah Laku/Mental ……….. 50

8.7. Bidang Kesadaran untuk menabung ………. 51

1. Bidang Pendidikan ……… 52

2. Bidang Latihan Ketrampilan ………. 55

3. Bidang Pembinaan Usaha ………. 56

4. Bidang Pembinaan Mental ……… 57

5. Bidang Kesadaran untuk menabung ………. 57

BAB V PEMBAHASAN Program dan Strategi Pemberdayaan Anak Jalanan ……….. 59

- Keberadaan Responden berdasarkan usia ………. 59

- Keadaan responden berdasarkan tingkat pendidikan…. 61 - Pekerjaan yang ditekuni responden ……… 62

- Keadaan pendidikan pengurus rumah singgah Algheins 63 - Program Rumah Singgah dan Strategi Pemberdayaan Anak Jalanan ………. 64

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan ……….. 69


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Data Anak Jalanan di Rumah Singgah Algheins. Foto Kegiatan di Rumah Singgah Algheins.


(20)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Asyari, Imam. 2000. Patologi Sosial. Surabaya : Usaha Nasional

Blau, Peter M dan Mashall W. Meyer, 1987, Birokrasi dalam Masyarakat Modern, Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia.

Hurlock, Elizabeth B, 1979. Personality Development. New Delhi : Tata Mc. Graw Hill Publishing Company Ltd.

Fakih, Mansour, 1999, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Gerungan. 1996, Psikologi Sosial. Penerbit. Bandung.

Hurlock, Elizabeth B, 1979. Personality Development. New Delhi : Tata Mc. Graw Hill Publishing Company Ltd.

Irwanto, Mohammad Farid, dan Jeffry Anwar. 1998. Ringkasan Analisa Situasi Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus. PKPM Atma Jaya. Departemen Sosial, UNICEF. Jakarta.

Iskandar, Jusman. 1995. Strategi Dasar Membangun Kekuatan Masyarakat.

Bandung : Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Johnson, Paul Doyle.1988. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diterjemahkan

oleh Robert M.Z. Lawang. Jakarta : Penerbit PT Gramedia. Joni dan Z Tanamas,1999, Aspek Hukum Perlindungan Anak.

Kerlinger, F. N. 1971. Foundation of Behavioral Research, 2th Ed, New York : Mac Millan.

Kartono, K. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Linton, Ralph. 1984. The Study of Man. Bandung : Yam Mars.

Lawang. Robert M. Z. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diterjemahkan dari Johnson, Paul Doyle. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.

Moenir. 1988. Kepemimpinan Kerja Peranan, Teknik dan Keberhasilannya.

Bina Aksara. Jakarta

Muhidin, Syarif. 1997. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Bandung.

Muladi, 2002, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Reformasi Hukum Indonesia. The Jakarta, Habibie Center.


(21)

Meleong, LJ. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Polit, Dinise F. 2003. Nursing Research, Principles and Methods. New Jersey: Lrancott Williams and Wilxins.

Raharjo, M, D, 1992. Keswadayaan Dalam Pembangunan Sosial Ekonomi, S. Wirosarjono (ed) Pengembangan Swadaya Nasional. LP3ES. Jakarta.

Rogers, E.M. 1969. The Modernization Among Peasant. NewYork : Holt Rinehart and Winston, Inc.

Ritzer, George, dan Douglas J. Godman. 2004. Teori Sociology Modern.

Diterjemahkan oleh Tribuwono B. S. Jakarta : Kencana.

Sajogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta. Jakarta : Fakultas Pascasarjana IKIP Jakarta Bekerjasama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Sukanto, Soejono. 1991. Beberapa Permasalahan di Jalan Raya. Dalam Masyarakat dan Kebudayaan : Kumpulan Karangan untuk Prof Dr. Selo Soemardjan. Jakarta : Djambatan.

Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Aministrasi. Bandung : Penerbit Alfabeta. Svalastoga, Kaare. 1989. Diferensiasi Sosial. Jakarta : Bina Aksara.

Sallahuddin, Odi. 2000. Anak Jalanan Perempuan. Semarang : Yayasan Setara. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta.

Tjahjorini, Sri. 2001. Persepsi Anak Jalanan terhadap Bimbingan Sosial melalui Rumah Singgah di Kotamadya Bandung. Institut Pertanian Bogor. Bogor. (Tesis).

Tim Penyusun 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Vembriarto, S. T. 1981. Pathologi Sosial. Yayasan Pendidikan Paramita.

Vredenbregt, Jacob. 1978. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat.

Jakarfta : Penerbit PT Gramedia.

Wirawan. 2003. Kapita Selekta Teori Kepemimpinan. Penerbit Yayasan Bangun Indonesia dan UHAMKA Press. Jakarta.


(22)

xiii

Kerjasama Departemen Sosial dengan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia. 1999. Modul TOT Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Rumah Singgah. Jakarta.


(1)

2.2. Children of the street ………. 17

2.3. Children from families of the street.…….. 18

3. Pengertian Rumah Singgah (Open House)……. 18

4. Tujuan Pendirian Rumah Singgah.. ………….. 18

4.1. Tujuan Umum ……… 18

4.2. Tujuan Khusus ……….. 18

5. Fungsi Rumah Singgah ………. 18

6. Pengertian Pemberdayaan……….. 21

BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian ……….. 26

2. Lokasi Penelitian ……… 26

3. Populasi dan Sampel Penelitian………. 26

4. Tehnik Pengumpulan Data ……….. 27

5. Difinisi Operasional ………. 28

6. Metode Analisis Data ……… 30

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Rumah Singgah Algheins …….. 33

2. Pelayanan dan Kegiatan di Rumah Singgah ……… 34

2.1. Penjangkauan ……… 34

2.2. Identifikasi dan Pengajian Masalah …………. 34

3. Rehabilitasi Sosial ……… 35

4. Resosialisasi Anak Jalanan ……….. 36

5. Pemberdayaan Anak Jalanan ……… 36

6. Pemberdayaan Orang Tua Anak Jalanam ………… 38

7. Terminasi ……… 39

8. Program dan Strategi Pemberdayaan bagi Anak Jalanan ……….. 40

8.1. Program Rehabilitasi Sosial ………. 43

8.2. Pelaksanaan Bimbingan Sosial ………... 45


(2)

8.4. Pemberian Bantuan ……… 47

8.5. Bidang Bimbingan Belajar ……… 49

8.6. Bidang Tingkah Laku/Mental ……….. 50

8.7. Bidang Kesadaran untuk menabung ………. 51

1. Bidang Pendidikan ……… 52

2. Bidang Latihan Ketrampilan ………. 55

3. Bidang Pembinaan Usaha ………. 56

4. Bidang Pembinaan Mental ……… 57

5. Bidang Kesadaran untuk menabung ………. 57

BAB V PEMBAHASAN Program dan Strategi Pemberdayaan Anak Jalanan ……….. 59

- Keberadaan Responden berdasarkan usia ………. 59

- Keadaan responden berdasarkan tingkat pendidikan…. 61 - Pekerjaan yang ditekuni responden ……… 62

- Keadaan pendidikan pengurus rumah singgah Algheins 63 - Program Rumah Singgah dan Strategi Pemberdayaan Anak Jalanan ………. 64

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan ……….. 69


(3)

DAFTAR LAMPIRAN

Data Anak Jalanan di Rumah Singgah Algheins. Foto Kegiatan di Rumah Singgah Algheins.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Asyari, Imam. 2000. Patologi Sosial. Surabaya : Usaha Nasional

Blau, Peter M dan Mashall W. Meyer, 1987, Birokrasi dalam Masyarakat Modern, Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia.

Hurlock, Elizabeth B, 1979. Personality Development. New Delhi : Tata Mc. Graw Hill Publishing Company Ltd.

Fakih, Mansour, 1999, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Gerungan. 1996, Psikologi Sosial. Penerbit. Bandung.

Hurlock, Elizabeth B, 1979. Personality Development. New Delhi : Tata Mc. Graw Hill Publishing Company Ltd.

Irwanto, Mohammad Farid, dan Jeffry Anwar. 1998. Ringkasan Analisa Situasi Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus. PKPM Atma Jaya. Departemen Sosial, UNICEF. Jakarta.

Iskandar, Jusman. 1995. Strategi Dasar Membangun Kekuatan Masyarakat. Bandung : Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Johnson, Paul Doyle.1988. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diterjemahkan

oleh Robert M.Z. Lawang. Jakarta : Penerbit PT Gramedia. Joni dan Z Tanamas,1999, Aspek Hukum Perlindungan Anak.

Kerlinger, F. N. 1971. Foundation of Behavioral Research, 2th Ed, New York : Mac Millan.

Kartono, K. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Linton, Ralph. 1984. The Study of Man. Bandung : Yam Mars.

Lawang. Robert M. Z. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diterjemahkan dari Johnson, Paul Doyle. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.

Moenir. 1988. Kepemimpinan Kerja Peranan, Teknik dan Keberhasilannya. Bina Aksara. Jakarta

Muhidin, Syarif. 1997. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Bandung.

Muladi, 2002, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Reformasi Hukum Indonesia. The Jakarta, Habibie Center.


(5)

Meleong, LJ. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Polit, Dinise F. 2003. Nursing Research, Principles and Methods. New Jersey: Lrancott Williams and Wilxins.

Raharjo, M, D, 1992. Keswadayaan Dalam Pembangunan Sosial Ekonomi, S. Wirosarjono (ed) Pengembangan Swadaya Nasional. LP3ES. Jakarta.

Rogers, E.M. 1969. The Modernization Among Peasant. NewYork : Holt Rinehart and Winston, Inc.

Ritzer, George, dan Douglas J. Godman. 2004. Teori Sociology Modern. Diterjemahkan oleh Tribuwono B. S. Jakarta : Kencana.

Sajogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta. Jakarta : Fakultas Pascasarjana IKIP Jakarta Bekerjasama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Sukanto, Soejono. 1991. Beberapa Permasalahan di Jalan Raya. Dalam Masyarakat dan Kebudayaan : Kumpulan Karangan untuk Prof Dr. Selo Soemardjan. Jakarta : Djambatan.

Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Aministrasi. Bandung : Penerbit Alfabeta. Svalastoga, Kaare. 1989. Diferensiasi Sosial. Jakarta : Bina Aksara.

Sallahuddin, Odi. 2000. Anak Jalanan Perempuan. Semarang : Yayasan Setara. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta.

Tjahjorini, Sri. 2001. Persepsi Anak Jalanan terhadap Bimbingan Sosial melalui Rumah Singgah di Kotamadya Bandung. Institut Pertanian Bogor. Bogor. (Tesis).

Tim Penyusun 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Vembriarto, S. T. 1981. Pathologi Sosial. Yayasan Pendidikan Paramita.

Vredenbregt, Jacob. 1978. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarfta : Penerbit PT Gramedia.

Wirawan. 2003. Kapita Selekta Teori Kepemimpinan. Penerbit Yayasan Bangun Indonesia dan UHAMKA Press. Jakarta.


(6)

Kerjasama Departemen Sosial dengan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia. 1999. Modul TOT Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Rumah Singgah. Jakarta.