135
Gambar 71 Proyeksi ketersediaan air total pada saat terjadi tren perubahan iklim
Gambar 72 Proyeksi ketersediaan air permukaan, mata air, dan air tanah pada saat
terjadi tren perubahan iklim
Dari Gambar 69-70 terlihat bahwa ketersediaan air total, air permukaan, mata air, dan air tanah pada kondisi normal relatif lebih besar dibandingkan dengan
ketersediaan air saat terjadi tren perubahan iklim Gambar 71-62. Ketersediaan air total saat normal pada tahun 2010 mencapai 242.338.564 m
3
, sedangkan pada saat terjadi tren perubahan iklim hanya 211.388.323 m
3
. Proyeksi ketersediaan air pada kondisi normal tahun 2030 sebesar 242.956.799 m
3
, sedangkan pada saat terjadi tren perubahan iklim sebesar 215.546.465 m
3
.
5.3.2 Proyeksi Kebutuhan Air 5.3.2.1. Proyeksi Jumlah Penduduk
Penyusunan model proyeksi geometrik, eksponensial, dan Verhulst dilakukan untuk data sensus penduduk tahun 1971, 1980, 1990, dan 2000,
sedangkan validasi model proyeksi jumlah penduduk digunakan data tahun 2005 disajikan pada Gambar 73. Validasi dan prediksi jumlah penduduk sampai dengan
tahun 2030 disajikan pada Gambar 74 dan 75. Persamaan proyeksi jumlah penduduk disajikan pada Tabel 25, dimana terlihat bahwa proyeksi jumlah
penduduk dengan menggunakan model Verhulst paling tepat dibandingkan dengan model lainnya dengan nilai r
2
mencapai 0,98932. Hal ini diperkuat oleh hasil validasi model jumlah penduduk tahun 2005 untuk model Verhulst paling
mendekati data aktualnya dibandingkan dengan model geometrik dan eksponensial Gambar 73. Sehingga untuk selanjutnya proyeksi sampai dengan tahun 2030
dihitung menggunakan persamaan Verhulst.
200 220
240 260
280
2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030
Vol um
e m
3
M ill
io ns
Kecamatan
Proyeksi Ketersediaan Air
Total Ketersediaan Air 2010
50 70
90 110
130 150
Air Perm ukaan Mata Air
Air Tanah
Volume m
3
Millions
Proyeksi Ketersediaan Air 2010
136 Tabel 25 Persamaan proyeksi jumlah penduduk di DAS Cicatih
Persamaan Model
Parameter
P
t
[2010] Jiwa
P
o
[1971] Jiwa
γ[verhulst], r r
2
Geometrik 1.016.059
546 402 r = 0,015
0,96589
Eksponensial 991.162
546 402 r = 0,015
0,96593
Verhulst
973.129 546 402
γ = 0.079 0,98932
Gambar 73 Grafik validasi data aktual jumlah penduduk dengan hasil proyeksi geometrik, eksponensial, dan Verhulst
Gambar 74 Validasi jumlah penduduk DAS Cicatih
Gambar 75 Proyeksi jumlah penduduk DAS Cicatih sampai tahun 2030
Dari Gambar 74-75 terlihat bahwa jumlah penduduk dari tahun 2010 sampai dengan 2030 cenderung meningkat. Jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai
973.129 orang, sedangkan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2030 sebesar
1.047.164 orang. Peningkatan jumlah penduduk akan berdampak meningkatnya
kebutuhan air bersih. Sehingga untuk memenuhi air, perlu optimasi penggunaan air untuk keberlanjutan sumber daya air.
1.000.000 1.020.000
1.040.000 1.060.000
1.080.000 1.100.000
Aktual Verhults
Geometrik Eksponensial
Validasi Data Aktual Jumlah Penduduk dan Model Proyeksi Verhults, Geometrik, dan Eksponensial tahun 2005
900 920
940 960
980 1.000
1.020 1.040
1.060
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
J u
m la
h Pe
n d
u d
u k
o ra
n g
T h
o u
sa n
d s
Tahun
Validasi Jumlah Penduduk
Data Model
900 920
940 960
980 1000
1020 1040
1060
2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030
P end
ud uk
org T
h o
u sa
n d
s
Tahun Jumlah Penduduk
DAS Cicatih 2010
97 ,
2
r
1 023
,
. 1
926891 1200000
1 1200000
t t
e P
137
5.3.2.2 Proyeksi Kebutuhan Air Rumah Tangga Domestik
Kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga dan industri di DAS Cicatih cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan jumlah
penduduknya yang juga terus meningkat. Kebutuhan air untuk rumah tangga dihitung sebagai kebutuhan air 24 jam untuk 1 satu orang yang meliputi air untuk
minum, masak, mandi cuci dan sanitasi. Kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan hidup masyarakat dan iklim di daerah tersebut. Kebutuhan air untuk
rumah tangga dapat dihitung dengan mengkalikan standar kebutuhan air per orang per hari dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut.
Berdasarkan pada proyeksi jumlah penduduk, maka dapat diperkirakan kebutuhan air untuk rumah tangga domestik sampai tahun 2030 yang disajikan
pada Gambar 76 validasi dan Gambar 77 proyeksi. Dengan semakin meningkatnya populasi yang disertai dengan perkembangan
sektor-sektor lainnya, berdampak pula pada peningkatan akan kebutuhan sumber daya air. Di sisi lainnya, jumlah air yang ada tidak mungkin bertambah dan
ketersediaannya cenderung tidak merata dari waktu ke waktu dan juga cenderung terus berkurang.
Gambar 76 Validasi kebutuhan air domestik Gambar 77 Proyeksi kebutuhan air domestik
Kebutuhan air domestik pada tahun 2010 mencapai 51.155.042 m
3
, sedangkan proyeksi kebutuhan air untuk domestik tahun 2030 sebesar 56.075.065 m
3
.
5.3.2.3 Proyeksi Kebutuhan Air Industri
Kebutuhan air untuk keperluan industri sangat dipengaruhi oleh jenis dan skala ukuran industri. Misalnya industri tekstil dan logam berat tentu akan
memerlukan air yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan industri perakitan.
40 44
48 52
56 60
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e m
3
M il
li o
n s
Tahun
Validasi Kebutuhan Air Domestik
Data Model
40 44
48 52
56 60
2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030
V o
lu m
e A
ir m
3
M ill
io ns
Tahun
Kebutuhan Air Domestik
DAS Cicatih 2010
1 143
,
. 1
48850863 51202451
1 51202451
t t
e P
93 ,
2
r
138 Semakin modern peralatan dan teknologi yang digunakan suatu industri maka akan
semakin efisien air yang digunakan. Pada Gambar 78-83 disajikan validasi dan proyeksi kebutuhan air untuk industri kecil, sedang, besar.
Gambar 78 Validasi kebutuhan air untuk industri kecil
Gambar 79 Proyeksi kebutuhan air untuk industri kecil sampai tahun 2030
Gambar 80 Validasi kebutuhan air untuk industri sedang
Gambar 81 Proyeksi kebutuhan air untuk industri sedang sampai tahun 2030
Gambar 82 Validasi kebutuhan air untuk industri besar
Gambar 83 Proyeksi kebutuhan air untuk industri besar sampai tahun 2030
5 25
45 65
85 105
125
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
T h
o u
s a
n ds
Tahun
Validasi Kebutuhan Air Industri Kecil
Data Model
10 60
110 160
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V ol
um e
A ir
m
3
Th ou
s a
nd s
Tahun
Kebutuhan Air Industri Kecil
Industri Kecil 2010
100 150
200 250
300 350
400 450
500
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
Vo lu
m e
Ai r
m
3
T h
o u
s a
n ds
Tahun
Validasi Kebutuhan Air Industri Sedang
Data Model
100 200
300 400
500 600
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V ol
um e
A ir
m
3
Th ou
s a
nd s
Tahun
Kebutuhan Air Industri Sedang
Industri Sedang 2010
2 4
6 8
10 12
14 16
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
Vo lu
m e
Ai r
m
3
M il
li o
n s
Tahun
Validasi Kebutuhan Air Industri Besar
Data Model
2.000 4.000
6.000 8.000
10.000 12.000
14.000 16.000
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V ol
um e
A ir
m
3
Th ou
s a
nd s
Tahun
Kebutuhan Air Industri Besar
Industri Besar 2010
1 089
,
. 1
59124 150000
1 150000
t t
e P
93 ,
2
r
1 0705
,
. 1
264624 500000
1 500000
t t
e P
92 ,
2
r
1 043
,
. 1
8118286 20000000
1 20000000
t t
e P
99 ,
2
r
139 Sedangkan industri total dan proyeksinya sampai tahun 2030 disajikan pada
Gambar 84.
Gambar 84 Proyeksi kebutuhan air untuk industri total sampai tahun 2030
Dari Gambar 78-83 terlihat bahwa, baik untuk industri kecil, maupun sedang dan besar mempunyai konsumsi air yang cenderung meningkat sampai dengan tahun
2030. Kebutuhan air untuk industri kecil pada tahun 2010 mencapai 78.929 m
3
, untuk industri sedang sebesar 294.504 m
3
, dan untuk industri besar non AMDK sebesar 9.287.600 m
3
, sedangkan proyeksi kebutuhan air untuk industri kecil,
industri sedang, dan industri besar tahun 2030 masing-masing sebesar 130.267 m
3
, 381.481 m
3
, dan 11.231.724 m
3
.
5.3.2.4 Proyeksi Kebutuhan Air Pertanian
Kebutuhan air untuk irigasi tergantung pada beberapa faktor antara lain seperti luas tanam, jenis tanaman, keadaan iklim curah hujan dan
evapotranspirasi, jenis tanah untuk memperkirakan laju perkolasi dan kelembaban, cara bercocok tanam dan dan praktek irigasi untuk tanaman padi
kebutuhan air untuk pengolahan lahan dan penggantian lapisan air, sistem golongan dan efisiensi irigasi.
Secara umum pola tanam yang ada di wilayah studi adalah padi-padi- palawija, namun ada yang menerapkan pola tanam padi-padi-padi apabila memang
ketersediaan air mencukupi untuk mendukung pola tanam tersebut. Pada sepuluh tahun terakhir petani hanya bisa menanam padi dua atau bahkan satu kali dalam
setahun karena air yang tersedia terbatas.
-1.000 1.000
3.000 5.000
7.000 9.000
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
Vo lu
m e
m
3 T
h o
u s
a n
ds
Tahun
Kebutuhan Air untuk Industri Total
Industri Kecil Ind Sedang
Ind Besar Total Industri
140 Data luas lahan areal irigasi didapatkan dari buku Kabupaten Sukabumi
Dalam Angka yang dikeluarkan oleh BPS. Dari data luasan lahan areal irigasi tersebut lalu dilakukan proyeksi untuk dapat menentukan luasan lahan areal irigasi
di masa yang akan datang sehingga perkiraan kebutuhan air di waktu yang akan datang dapat diperhitungkan. Pada Gambar 85-87 disajikan validasi
kebutuhan air untuk irigasi padi sawah sekali tanam, dua kali tanam, dan tiga kali tanam. Dan pada Gambar 88 disajikan proyeksi kebutuhan air untuk irigasi padi
sawah sampai dengan tahun 2030 di DAS Cicatih.
Gambar 85 Validasi kebutuhan air untuk sekali tanam padi
Gambar 86 Validasi kebutuhan air untuk dua kali tanam padi
Gambar 87 Validasi kebutuhan air untuk tiga kali tanam padi
Gambar 88 Prediksi kebutuhan air untuk sekali, dua kali, dan tiga kali tanam padi
Gambar 85 menunjukkan bahwa kebutuhan air untuk sekali tanam padi, dua kali tanam maupun tiga kali tanam padi cenderung menurun secara bertahap sampai
dengan 2030. Kebutuhan air untuk sekali tanam padi pada tahun 2010 mencapai 101.660.807 m
3
, untuk dua kali tanam sebesar 128.007.701 m
3
, dan untuk tiga kali tanam padi sebesar 170.206.109 m
3
, sedangkan proyeksi kebutuhan air untuk sekali
tanam padi tahun 2030 sebesar 101.558.210 m
3
, untuk dua kali tanam sebesar
80 90
100 110
120 130
140
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
Vo lu
m e
Ai r
m
3 M
il li
o n
s
Tahun
Validasi Kebutuhan Air Sekali Tanam Padi
Data Model
120 130
140 150
160 170
180
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030 V
o lu
m e
A ir
m
3
M il
li o
n s
Tahun
Validasi Kebutuhan Air Dua Kali Tanam Padi
Data Model
50 100
150 200
250 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
Vo lu
m e
Ai r
m
3
M il
li o
n s
Tahun
Validasi Kebutuhan Air Tiga Kali Tanam Padi
Data Model
40 80
120 160
200 240
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V ol
um e
A ir
m
3
M ill
io ns
Kebutuhan Air Pertanian
1x tanam 2010
2x tanam 2010
3x tanam 2010
74 ,
2
r
1 4119
,
. 1
148805424 140000000
1 140000000
t t
e P
86 ,
2
r
1 0923
,
. 1
185346820 169999999
1 169999999
t t
e P
91 ,
2
r
1 362
,
. 1
105519648 101558136
1 101558136
t t
e P
141 116.854.281 m
3
, dan untuk tiga kali tanam padi sebesar 151.661.564 m
3
. Penurunan kebutuhan air pertanian terutama disebabkan oleh penurunan luas lahan
sawah.
5.3.2.5 Kebutuhan Air untuk Lingkungan
Kebutuhan air untuk lingkungan dihitung berdasarkan aliran minimum di DAS Cicatih. Validasi dan proyeksi kebutuhan air untuk lingkungan disajikan pada
Gambar 89 dan 90.
Gambar 89 Validasi kebutuhan air untuk lingkungan
Gambar 90 Proyeksi kebtuhan air untuk lingkungan sampai tahun 2030
Dari Gambar 89-90 terlihat bahwa kebutuhan air untuk lingkungan di DAS Cicatih cenderung meningkat. Kebutuhan air untuk lingkungan pada tahun 2010 mencapai
42.411.455 m
3
, sedangkan proyeksi kebutuhan air untuk lingkungan tahun 2030 sebesar 76.244.511 m
3
. Kebutuhan air untuk lingkungan merupakan kebutuhan yang harus tersedia sepanjang tahun untuk keperluan lingkungan misalnya untuk
penggelontoran sungai, pengisian danau dan lain-lainnya.
5.3.3 Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Business as Usual