48
B. Profil Gerakan Sedekah Sampah
1. Berdirinya Gerakan Sedekah Sampah
Gerakan Sedekah Sampah dilahirkan oleh Ananto Isworo
72
, Ide dari sedekah sampah tersebut, terinspirasi dengan keadaan sampah jogja
Sampai saat ini persoalan besar yang menjadi isu di semua wilayah adalah masalah sampah. Pertumbuhan penduduk di satu wilayah telah
mengakibatkan bertambahnya pula volume sampah serta masalah pembuangan sampah. dari masing-masing rumah tangga, jika tidak
diimbangi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan, hanya akan menyebabkan terjadinya pencemaran dan penyakit.
Maka dari itu muncul pemikiran bagaimana memanfaatkan sampah- sampah di lingkungan tersebut menjadi sesuatu yang bisa membawa
manfaat bagi masyarakat serta bisa memunculkan kepedulian antar sesama warga untuk membantu warga kurang mampu yang masih banyak
jumlahnya di Kampung Brajan. Setelah melihat dan mempelajari serta mempertimbangkan beberapa
model pengurusan sampah berbasis masyarakat seperti bank sampah, asuransi sampah maka ide yang muncul adalah menggunakan model
sedekah sampah guna mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut. Berawal dari pemahaman inilah, diluncurkannya Gerakan Sedekah
Sampah, tepatnya pada tanggal 1 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan 9
72
Ketua pengurus masjid al Muharram Brajan Tamantirt Kasihan Bantul, periode 2013 - 2018
49
Juli 2013 M. Kegiatan ini dibawah tanggung jawab Seksi Lingkungan Hidup Badan Musyawarah Warga Brajan bekerjasama dengan Badan
Amal Brajan. Dengan niatan memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh warga untuk peduli sesama sekaligus membersihkan
lingkungan rumah sendiri. Selain faktor menjaga kebersihan lingkungan yang berdimensi duniawi, juga berdimensi ukhrawi karena menggerakkan
kesadaran masyarakat untuk bersedekah, berta‟awun tolong menolong.
2. Sedekah Sampah
Sebagian masyarakat masih memaknai sedekah sebagai sebuah kewajiban bagi mereka yang memiliki harta berlebihan. Sehingga bagi
masyarakat yang belum berkecukupan tidak ada tuntutan untuk bersedekah Pemahaman semacam ini masih mendominasi sebagian
masyarakat di lingkungan kita. Padahal sedekah tidak selalu dimaknai sebagai pemberian bantuan berupa uang, tetapi sebagaimana Rasulullah
Muhammad SAW sampaikan: ع
ا َس ك : س ْ ع ّ ص ّ ْ س ق : ق ْ ع ّ ض ْ ْ بأ ْ س
ْ ْثا ْ ب ْع سْ ش ا ْ ف ع ْط ْ ك ، ق ص ْ ع ْ ع ْح ف با ف ج ا ْ ع ، ق ص
ص ا ْ شْ ْطخ ب ، ق ص ط ا ْ ا ق ص ع ْ ع عفْ ْ أ
ق ص َ ص قْ ط ا ع ْْا طْ
] س ا ا [ . ق
73
Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, ia berkata : “Telah bersabda
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam : Setiap anggota badan manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih
73
Hadist Shahih Yang Diriwayatkan dari Al Bukhori dan Muslim, Kitab Riyadhus Sholihun I. Bab 11
Fadhli Al Ishlah Baena Annaas Wa Al „Adli Baenahum dan Bab Man Akhadza bi al Rikaabi Wa Nahwihi 2707 dan 2989. Ahmad, Kitab Riyadhus Sholihun I.
bab II, 312, 316 dan 374.
50
terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau
mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah
berjalan untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah
”. HR Bukhari Muslim
Dari penjelasan hadits di atas, jelas bahwasannya sedekah itu tidak identik dengan uang. Ada banyak hal diluar materi yang bisa dilakukan
seseorang untuk bersedekah, dan sedekah tidak hanya dibebankan bagi mereka yang mampu saja, melainkan kepada siapapun, kaya maupun
miskin
74
. Hal ini bisa kita lihat dalam realitas masyarakat kita yang notabenenya
adalah mayoritas muslim. Namun dalam hal harta, berapa banyak di antara mereka yang
rakus’ terhadap harta duniawi. Minimnya kesadaran membayar zakat, bersedekah, masih banyak mewarnai kehidupan
masyarakat kita. Maka dengan adanya program gerakan sedekah sampah ini, memberi
harapan bagi semua orang untuk mendapat kesempatan bisa bersedekah. Bersedekah dengan sampah lebih simple, karena dalam konsep sedekah
sampah, warga cukup menyerahkan sampahnya kepada pengelola dengan niatan sedekah. Kontrak dealnya adalah warga sudah dengan ikhlas hati
memberikan kepercayaan untuk menyumbangkan sampahnya, yang
74
Yusuf Qordhowi, Hukum Zakat, Jakarta : PT Intermas, 1993, hal. 38
51
selanjutnya akan dikelola sebagai donasi. Pengelola juga diuntungkan karena tidak terbebani oleh tuntutan pengembalian uang dari penjualan
sampah, sebab sampah yang terjual telah dianggap sebagai sedekah dan uang hasil penjualan tersebut disetorkan kepada Badan Amal Brajan untuk
selanjutnya disalurkan kepada anak-anak yatim piatu sebagai dana beasiswa pendidikan, juga pemberian paket sembako untuk kaum dhuafa.
Selain itu sedekah sampah tujuannya sangat berbeda dengan bentuk pengurusan sampah berbasis masyarakat yang lain, karena unsur kerelaan
yang menjadi dasar bagi warga untuk mengikuti kegiatan ini. Hal inilah yang menunjukkan nilai positif dari sedekah sampah. Ide sedekah sampah
inilah kemudian yang disampaikan kepada Ketua Seksi Lingkungan Hidup Badan Musyawarah Warga Brajan dan ditindak lanjuti rapat di tingkat
Dusun dan selanjutnya diwujudkan dengan pembentukan pengurus sedekah sampah Kampung Brajan.