Manfaat Kegiatan Sedekah Sampah

77 “pada awal sedekah sampah dilaksanakan, keinginan bersedekah sampah itu ada, hanya karena segan tidak ikut menyetorkan sampah, karena kan setiap kali bertemu pengurus mereka tidak bosan-bosan juga mengingatkan jadi keinginannya hanya sekedar partisipasi. Namun kesininya, setelah melihat penyerahan dana bantuan dari pengurus kepada warga yang membutuhkan, rasanya ini bukan suatu himbauan saja, tapi ada rasa kewajiban dalam diri sendiriberhubung ada sarana untuk menambah amal melalui sedekah sampah kenapa tidak” 91 . Dalam menyerahkan dana bantuan sedekah sampah oleh Badan Amal Brajan dilaksanakan sebagai berikut : a. Santunan beasiswa pendidikan bagi 25 anak yatim piatu setiap bulan SD-SMA Penyaluran santunan beasiswa pendidikan diberikan kepada 24 anak setiap bulannya dengan besaran dana yang berbeda sesuai jenjang pendidikan masing-masing. Penerima santunan dengan tingkat pendidikan SD mendapatkan santunan sebesar Rp. 40.000,- empat puluh ribu rupiah, untuk tingkat SMP sebesar Rp. 60.000,- enam puluh ribu rupiah, sedangkan tingkat SMA sebesar Rp. 80.000,-delapan piluh ribu rupiah Beasiswa pendidikan ini diserahkan setiap bulannya kepada penerima dengan mengadakan acara penyerahan resmi setiap bulannya yaitu pada hari minggu I pukul 16.00 WIB bertempat di masjid al Muharram. Acara ini dihadiri oleh siswa penerima santunan beserta orang tua. Dihadirkannya orang tua oleh pengurus 91 Wawancara dengan Ikhwan warga kampung Brajan, minggu 11122016 pukul 17:00 di Kampung Brajan 78 sedekah sampah mempunyai tujuan agar orang tua mengetahui perihal pemberian santunan dan pesan tersirat adalah adanya himbauan kepada orang tua agar ikut mendukung dalam gerakan sedekah sampah. Karena tentunya sebagai penerima, manfaat dari sedekah sampah ini diharapkan agar lebih aktif. “setiap penyerahan dana santunan beasiswa kita tidak hanya mengundang siswaanaknya saja tetapi juga harus dihadiri orang tua, tujuannya agar orang tua mengetahui tentang bantuan ini. Tapi belakangan ini banyak orang tua yang mulai jarang menghadiri, hanya si anak saja yang datang padahal tujuannya selain agar ikut mengawasi anaknya dalam menggunakan dana, tujuan pengurus aga para orang tua juga merasa terpanggil untuk ikut dalam kegiatab sedekah sampah” 92 . b. Santunan sembilan bahan pokok bagi 50 kaum dhu’afa setiap triwulan Santunan sembilan bahan pokok yang diperuntukan kepada janda miskin, jompo dan fakir ini dikemas dalam bentuk paket sembako seharga Rp. 50.000,- lima puluh ribu rupiah yang terdiri dari : beras, gula, minyak, dll. Yang telah dilakuka sebanyak 3 kali yaitu 1 kali pada tahun 2015 dan 2 kali pada tahun 2016. Hal ini tentu masi jauh dari harapan gerakan sedekah sampah dimana dalam program jangka pendeknya kegiatan santunan sembilan bahan pokok ini akan dilaksanakan setiap triwulannya. Kondisi ini 92 Wawancara Ananto Isworo Koordinator Gerakan Sedekah Sampah, Minggu 11122016 Pukul 09:55 di masjid Al Muharram 79 dikarenakan masih kurangnya dana yang terhimpun dari sedekah sampah untuk kegiatan ini, sehingga badan amal dan pengelola sedekah sampah sangat mengharapkan partisipasi warga akan meningkat dari waktu ke waktu sehingga santunan yang direncanakan dapat terealisasi. Menurut informasi terakhir warga yang mendapatkan paket sembilan bahan pokok ini sudah berjumlah 100 KK. c. Santunan kesehatan bagi warga kurang mampu yang sakit opnametidak opname Santunan ini bertujuan meringankan beban warga yang menderita penyakit yang cukup parah. Umumnya warga yang menerima santunan adalah orang-orang yang sudah atau sedang dirawat di rumah sakit atau harus mendapatkan pelayanan medis yang continue. Dana santunan yang diserahkan oleh badan amal dari dana sedekah sampah sebesar Rp. 500.000,-lima ratus ribu rupiah per-orang yang menderita sakit. “sangat membantu sekali, bantuanya cukup besar bisa digumakan untuk tambahan biaya selama sakit, bisa untuk nebus obat yang ga ada diresepkan, juga untuk biaya laninya 80 seperti makanan yang lebih sehat dan bergizi, biar yang sakit cepat sembuh”. 93 “begitu diserhkan Pak RT bersyukur sekali rasanya, ga nyangka kalau uangnya dari sedekah sampah. Padahal selama ini kalau sakit paling dibantu warga secara perorangan saja, ini sudah di bantu oleh sedekah sampah dari urunan warga juga” 94 Kotak 4. 4 Rekapitulasi Penerima Dana Santunan Kesehatan Tahun 2016 Badan Amal Brajan No Nama Sakit Penyerahan 1 Ny. Adi utomo Kanker Rahim RSUD Penembahan Senopati Bantul Mei 2016 2 Iswanto Anak lahir prematurdi inkubasi RSUD Penembahan Senopati Bantul Mei 2016 3 Ny. Syuro Hypertensi RSUDpenembahan senopati bantul Mei 2016 4 Ny. Wiji lestari Ginjal Mei 2016 93 Wawancara dengan Hari penerima santuna sedekah sampah, senin 12122016 pukul 16:35 di Kampung Brajan 94 Wawancara dengan Wiji Lestari penerima santunan sedekah sampah, senin 12122016 pukul 17:00 di Kampung Brajan 81 RSUD Penembahan Senopati Bantul 5 Ny. Wagiyo Ginjal RSUD Penembahan Senopati Bantul Mei 2016 6 Bpk. Priyanto Mag akut RSUD Penembahan Senopati Bantul Oktober 2016 7 Bpk. Hari Hernia RSUD penembahan Senopati bantul November 2016 Sumber : Badan Amal Brajan Kotak 4. 5 Jumlah Penerima Bantuan Dari Badan Amal Brajan No Jenis Bantuan Jumlah 1 Beasiswa pendidikan 50 orang 2 Sembako 75 orang 3 Kesehatan 7 orang 4 TPA 1 lokasi 5 Modal usaha - Sumber : Pengurus Badan Amal Brajan 82 Dilihat dari segi manfaat ini, maka peneliti melihat bahwa gerakan sedekah sampah ini sudah mampu melakukan upaya-upaya untuk merangsang partisipasi warga. manfaat yang didapatkan selain turut dalam misi penyelamatan lingkungan dengan pengelolaan sampah yang dilakukan dengan proses edukasi terhadap warga, gerakan ini juga menunjukkan perannya merangkul kebersamaan warga dalam meringankan beban keluarga kurang mampu seperti beasiswa, kaum dhu ’afa. Selain hal tersebut juga melakukan penanggulangan kemiskinan dengan membantu pemenuhan kebutuhan pangan dasar warga. 83

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan

Gerakan Sedekah Sampah sebagai pemberdayaan masyarakat yang tumbuh berdasarkan insiatif masyarakat dan sebagai pelopor pengelolaan sampah berbasis masjid dalam menjawab beberapa permasalahan masyarakat di kampung yang berkenaan dengan pengelolaan sampah dan kepedulian masyarakat telah melakukan beberapa upaya dalam mendorong partisipasi warga untuk bersama- sama ikut memecahkan permasalahan tersebut. Adapun pendekatan yang dilakukan yaitu melakukan pemberdayaan masyarakat kepada warga Brajan, para ketua RT, Kepala Dukuh serta tokoh lainnya agar tercipta satu pemikiran serta komitmen berkelanjutan untuk kegiatan sedekah sampah. Upaya gerakan sedekah sampah dalam memberdayakan masyarakat serta mendorong partisipasi warga dipengaruhi beberapa faktor-faktor sebagai berikut : a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. Pada factor internal ini penulis melihat ada dua kelompok perilaku masyarakat terhadap kegiatan sedekah sampah. Pertama, kelompok masyarakat yang mempunyai kepedulian yang tinggi akan kegiatan bersama 84 yang dilakukan atau dipelopori oleh warga seperti sedekah sampah, sehingga keterpanggilannya untuk ikut dalam kegiatan sedekah sampah sudah konsisten. Kedua, kelompok masyarakat yang tidak peduli dengan gerakan sedekah sampah , hal ini dikarenakan adanya sifat individualism, materialistis serta sikap mental yang kurang baik seperti tidak mau tahu dan acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar. Hal ini diperparah lagi dengan adanya anggapan yang menyepelekan arti bersedekah dalam wujud sampah. b. Faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar masyarakat yang mendukung dengan adanya gerakan sedekah sampah seperti Organisasi Muhammadiyah yang mempunyai program serupa sehingga gerakan ini dirasakan ada yang mengayomi. Sebagai salah satu gerakan pemberdayaan, maka gerakan sedekah sampah dengan fungsi dan perannya sudah sesuai dengan ide good governance.

2. Saran

a. Bagi pengurus sedekah sampah 1 Untuk meningkatka partisipasi masyarakat dalam kegiatan sedekah sampah maka pengurus sedekah sampah harus lebih mensosialisasikan lagi visi dan misi dari gerakan tersebut. Agar bisa menyentuh kelompok masyarakat yang ada di masyarakat, sehingga proses informasi tidak sebagian warga saja yang informasi. Contohnya 85 pengurus bisa saja melakukan sosialisasi di acara-acara yang dilaksanakan pemuda ataupun kelompok-kelompok lainnya. 2 Dalam melakukan kegiatan sedekah sampah, pengurus harus lebih memperhatikan lagi kesehatan dan keselamatan relawan, misalnya dalam pemilahan sampa para relawan diberikan sarung tangan dan juga masker. Hal tersebut agar relawan yang bersentuhan dengan sampah berbahaya bisa terlindungi dari kuman-kuman atau-pun logam-logam yang bisa membahayakan. 3 Pengurus juga harus mencarikan solusi untuk pengelolaan sampah organic. Seperti mengadakan pelatihan pengomposan sampah dan sebagainya. 86 Daftar Pustaka Azwar, Saefuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bahri, Syamsul. 2009. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat. Sewon Bantul : Pustaka Pesantren Baqhir , M. Al-Habsyi. 2002. Fiqih Praktis. Mizan. Bandung. Guntur, Setiawan. 2008. Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset. Hardiwijoto, S. 1983. Penenganan dan pemanfaatan sampah. Jakarta : Yayasan Idayu. Horton, Paul. Hunt, chester, L. Sosiologi 1984. PT. Askara Pratama. M.Quraish Shihab. 2002. Tafsir al-Misbah vol 7, Jakarta : Lentera Hati Munir, Amin, S. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta : Amzah. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Mahmudunnasi, Syed. 1998. Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nazir. 1985. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia. Natsir, M. 1991. Fiqhud dakwah. Solo : CV. Ramadhani Mohammad, Aziz Ali . 2009 . Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana. Koenjaraningrat. 1994. Model-Model Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Puteh, Jakfar, M. Dakwah di era globalisaai strategi menghadapi perubahan sosial. 2006. Yogyakarta : AK Group. Subagyo, Joko. 1991. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2014. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sholeh, Rosyada. 2010. Manajemen dakwah. Surya Sarana Grafika. Bandung Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf. 2009. Metode Dakwah, Jakarta : Kencana Prenada Media Group Prof. Muh. Ali Aziz, M. Ag, 2009. Ilmu Dakwah, Jakarta : Kencana Prenada Media Group Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suyanto, Bagong. 2009. Dakwah pemberdayaan masyarakat. Sewon Bantul : Pustaka Pesantren. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif RD, Bandung : Alfabeta. Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada..