HARS dinilai dari angka score 0-4 dengan 0 menunjukkan tidak ada gejala keluhan, 1 menunjukkan gejala ringan, 2
menunjukkan gejala sedang, 3 menunjukkan gejala berat, dan 4 menunjukkan gejala berat sekali. Masing-masing nilai angka
score dari ke 14 kelompok gejala tersebut di jumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
kecemasan pasien, yaitu dengan nilai kurang dari 14 menunjukkan tidak ada kecemasan, nilai 14 sampai 20
menunjukkan kecemasan ringan, nilai 21 sampai 27
menunjukkan kecemasan sedang, nilai 28 sampai 41 menunjukkan kecemasan berat, dan 42 sampai 56
menunjukkan kecemasan berat sekalipanik Hawari, 2013.
B. Tinjauan Umum Tentang Tekanan Darah
1. Pengertian Tekanan darah merupakan tenaga yang digunakan oleh
darah terhadap setiap satuan darah dinding pembuluh darah. Bila orang mengatakan bahwa tekanan dalam satuan pembuluh
darah adalah 50 mmHg, ini berarti bahwa tenaga yang digunakan tersebut akan cukup untuk mendorong suatu kolom air
raksa ke atas setinggi 50 mm Guyton, 2007 dalam Wahyuni, 2015. Lebih terperinci lagi dijelaskan bahwa tekanan darah
BP= Blood Pressure yang dinyatakan dalam millimeter mm merkuri Hg adalah besarnya tekanan yang dilakukan oleh
darah pada dinding arteri Mc Gowan, 2007 dalam Wahyuni, 2015.
Saat berdenyut, jantung memompa darah ke dalam pembuluh darah dan tekanan meningkat yang kemudian disebut
tekanan darah sistolik. Saat jantung rileks, tekanan darah turun hingga tingkat terendahnya, yang disebut tekanan diastolik Mc
Gowan, 2007 dalam Wahyuni, 2015. Jadi tekanan darah berarti besarnya tekanan pada dinding pembuluh arteri oleh darah yang
didorong dengan tekanan dari jantung, terdiri atas tekanan darah sistolik dan diastolik, dan dinyatakan dalam mmHg.
2. Mengukur Tekanan Darah Sampai sekarang telah dikenal dua macam cara
pengukuran tekanan darah, yaitu pengukuran tekanan darah secara langsung direct method dan pengukuran tekanan darah
secara tidak langsung indirect method. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung dilakukan dengan jalan menembus
arteri invasive dan kemudian memasukan salah satu ujung sebuah pipa, tube, kateter kedalam arteri tersebut sedangkan
ujung pipa yang lain dihubungkan dengan sebuah manometer, dengan demikian tinggi tekanan darah didalam arteri tersebut
dapat dukur Guyton Hall, 2002 dalam Rukhayat, 2016 Pengukuran darah secara tidak langsung dilakukan dengan
teknik y6ang sederhana tanpa menembus arteri, yaitu dengan
spigmomanometer dan balut riva rocci manset. Alat ini terdiri atas sebuah manometer yang dihubungkan dengan sebuah kantong
yang berbentuk balut manset, berdinding keras sehingga tidak dapat diregangkan dan dapat diisi udara didalamnya. Kantong atau
balut ini disebut riva rocci. Balut riva rocci ini dihubungkan pula dengan sebuah pipa udara yang berguna untuk memasukan udara
kedalam kantong tersebut. Pompa udara ini dilengkapi dengan keran untuk mengeluarkan udara dari dalam balut, Guyton Hall,
2002 dalam Rukhayat, 2016.
Pengukuran tekanan darah baik langsung maupun tidak langsung bertujuan untuk mengetahui tingginya tekanan darah
pada waktu systole ventrikel tekanan systole dan pada waktu diastole ventrikel tekanan diastole. Tekanan normal darah pada
orang dewasa sangat bervariasi. Tekanan darah sistolik berkisar antara sembilan puluh lima sampai seratus empat puluh millimeter
air raksa, dan tekanan ini dapat meningkat dengan bertambahnya usia. Sedangkan tekanan darah diastolic berkisar antara enam
puluh sampai sembilan puluh millimeter air raksa. Walaupun demikian tekanan darah pada umumnya berkisar pada rata-rata
nilai normal sekitar seratus dua puluh millimeter air raksa untuk tekanan systole dan delapan puluh millimeter air raksa untuk
tekanan diastole Masud, 1989 dalam Rukhayat, 2016.
Pada pengukuran tekanan darah secara tidak langsung dikenal pula pengukuran secara palpatoar dan pengukuran secara
auskultatoar. Cara palpatoar dilakukan dengan cara meraba palpasi denyut nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah. Dengan
cara ini hanya dapat diketahui tinggi tekanan sistole saja. Cara auskultatoar dilakukan dengan cara mendengar auskultasi bunyi
detak aliran darah didalam arteri dengan perantaraan stetoskop. Dengan cara ini baik tekanan sistole maupun diastole dapat
diketahui Guyton Hall, 2002 dalam Rukhayat, 2016.
Table 2.2 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC-VII 2003
Kategori Sistol mmHg
Diastolik mmHg Optimal
120 dan 80
Normal 130 dan
85 High normal
130 – 139 atau 85 – 89
Hipertensi Stage I
140 – 159 atau 90 – 99
Stage II 160 – 179 atau
100 – 109 Stage III
180 atau 110
Sumber:
JNC-VII 2003 dalam Rukhayat, 2016
3. Hubungan Kecemasan Dengan Peningkatan Tekanan Darah Nilai tekanan darah ditentukan oleh perkalian curah jantung
kardiak output dan tahanan perifer total Masud, 1989 dalam Rukhayat, 2016. Adanya peningkatan pada salah satu atau kedua
faktor tersebut tanpa disertai kompensasinya akan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kecemasan merupakan stresor yang
dapat merangsang hypothalamus. Stimulus ini akan direspon oleh
hypothalamus dengan mengeluarkan hormone vasopressin dan Corticotrophin Releasing Factor RCF.
Kedua hormon tersebut akan mempengaruhi daya retensi air dan ion natrium serta mengakibatkan kenaikan volume darah.
Dengan meningkatnya volume darah, maka akan terjadi kenaikan aliran balik vena yang selanjutnya mempengaruhi isi akhir
diastolik, tekanan pengisian jantung dan kekuatan kontaksi jantung, akhirnya terjadi peningkatan curah jantung kardiak
output. Di sisi lain stres atau kecemasan akan merangsang pusat vasomotor dan menghabat pusat5 vagus, sehingga timbul reaksi
yang menyeluruh didalam tubuh berupa peningkatan sekresi adrenalin dan nor adrenalin yang akan meningkatkan frekwensi
denyut jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung, sehingga menyebabkan peningkatan curah jantung kardiak
output. Di lain pihak terjadi vasokontriksi pembuluh darah oleh pengaruh adrenalin, sehingga tekanan perifer total meningkat.
Perubahan-perubahan fungsi kardiovaskuler yang menyeluruh tersebut menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut
jantung takikardi Masud, 1989 dalam Rukhayat, 2016.
C. Tinjauan Umum Tentang Pre Operasi