Waktu pemberian makanan tambahan MPASI Syarat Makanan Tambahan MPASI

4. Lemak: 20 persen dari total kalori Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20-nya = 160 : 40 = 40 gram

2.4 Pemberian Makanan Tambahan MPASI yang Benar

Makanan tambahan MPASI sebaiknya diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Pada usia ini system pencernaan bayi telah siap untuk menerima makanan tambahan. Bayi yang siap menerima makanan tambahan akan memberikan sinyal kepada orangtuanya, secara umum bayi bayi menunjukkan kesiapan menerima makanan tambahan jika menunjukkan tanda-tanda berikut: 1. Bayi mulai memasukkan tangan ke mulut dan mengunyahnya. 2. Berat badan sudah mencapai dua kali berat lahir. 3. Bayi merespon dan membuka mulutnya saat disuapi makanan. 4. Hilangnya reflex menjulurkan lidah. 5. Bayi lebih tertarik pada makanan dibandingkan botol susu atau ketika disodori putting susu. 6. Bayi rewel atau gelisah, padahal sudah diberi ASI atau susu formula sebanyak 4-5 kali sehari. Beberapa alasan mengapa pemberian makanan tambahan MPASI perlu ditunda hingga bayi berusia 6 bulan: 1. ASI adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi hingga usia 6 bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna yang telah dirancang untuk system pencernaan bayi yang sensitive. ASI mengandung kurang lebih 100 bahan yang tidak ditemukan dalam susu sapi dan tidak dapat dibuat di laboratorium. 2. Memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi terhadap berbagai penyakit. Bayi mendapatkan imunitas melalui ASI. 3. Memberikan kesempatan pada system pencernaan bayi agar berkembang menjadi lebih matang. 4. Mengurangi resiko alergi makanan. 5. Membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi. 6. Membantu ibu menjaga suplai ASI. 7. Pemberian makanan tambahan MPASI terlalu dini dapat menyebabkan obesitas dikemudian hari. 8. Bayi belum dapat mengontrol otot-otot lidah dan tenggorokan dengan baik sehingga proses menelan menjadi sulit dan dapat menyebabkan bayi tersedak.

2.4.1 Waktu pemberian makanan tambahan MPASI

 Usia 6 bulan Tekstur makanan : semi cair. Dapat dimulai dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning. Kemudian pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.  Usia 7 bulan Tekstur makanan : lebih kasar semi padat Makanan yang bertekstur lebih kasar seperti bubur tim saring. Seandainya bayi menolak atau muntah coba terus untuk memberinya karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah. Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang. Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring. Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach. Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayamsapi, tahu, tempe.  Usia ≤ 9 bulan Kenalkan bayi dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup. Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.

2.4.2 Syarat Makanan Tambahan MPASI

Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik yaitu rupa dan aroma yang layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisan, makanan bayi sebaiknya mudah disiapkan dengan waktu pengelohan yang singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral dan zat-zat tambahan lainnya Krisnatuti, 2008:18. Dengan kerteria sebagai berikut: 1. Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi. 2. Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok. 3. Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik. 4. Harga relatif murah. 5. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal. 6. Bersifat pada gizi. 7. Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang sedikit kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi.

2.5 Jenis Makanan Tambahan MPASI