lemak, vitamin, mineral dan zat-zat tambahan lainnya Krisnatuti, 2008:18. Dengan kerteria sebagai berikut:
1. Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi. 2. Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan
mineral yang cocok. 3. Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik.
4. Harga relatif murah. 5. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal.
6. Bersifat pada gizi. 7. Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah
yang sedikit kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi.
2.5 Jenis Makanan Tambahan MPASI
Secara umum ada dua jenis MP-ASI Aminah, 2010 yaitu : 1 MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah
dikemas instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit untuk diberikan kepada bayi.
2 MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan posyandu, dibuat dari bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah sehingga
harganya terjangkau. Sering juga disebut MP ASI dapur ibu, karena bahan- bahan yang akan dibuat makanan pendamping ASI di olah sendiri.
Bahan makanan yang dapat diolah untuk makanan tambahan MPASI 1. Wortel, mengandung betakaroten dan antioksidan yang tinggi. Didalam
tubuh, betakarotin dikonversi mnjadi vitamin A. 2. Ubi Jalar, merupakan salah satu makanan yang bisa mencegah beberapa
kanker dan melindungi dari radikal bebas karena mengandung potasium, vitamin C, serat, dan sumber betakaroten yang sangat baik dan antioksidan.
3. Pisang, kaya akan karbohidrat yang menyediakan energi dan mengandung serat yang bermanfaat untuk kesehatan pncernaan bayi.
4. Alpukat, mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan buah lainnya. Selain itu memiliki kandungan protein tinggi dan kaya akan lemak
tak jenuh yang bisa mencegah penyakit jantung. 5. Telur, putih telur kaya akan protein dan kuning telur mengandung zinc,
vitamin A, D, E, dan B12. Kuning telurnya juga mengandung kolin yang bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan otak bayi.
6. Yoghurt, mengandung probiotik yaitu bakteri baik untuk kekuatan, kesehatan, tulang, dan gigi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah sebagai berikut: 1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat
pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya.
2. Pemberian MPASI dilakukan di sela-sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misalnya untuk pertama 1 kali dalam sehari, kemudian
meningkat menjadi 3 kali dalam sehari. 3. Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena sangat
kecil kemungkinannya menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang lebih banyak kandungan
gizinya. 4. Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada pengenalan buah, karena
rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan ada kecenderungan bayi untuk menolak
sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis.
5. Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum
sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam bisa ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan
setelah anak berusia 2 tahun.
6. Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi, atau ikan yang Anda buat sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu
seperti daun salam, daun bawang, seledri. 7. Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal
pemberian MPASI, namun cukup satu per satu saja. Berikan dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan yang diberikan,
untuk mengetahui jika ia memiliki alergi terhadap makanan tertentu. 8. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur,
kacang, ikan, susu dan gandum. 9. Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya
bagian kuning terlebih dahulu, karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi.
10. Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali mengandung suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun
pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin botulinnum infant botulism.
11. Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya.
2.6 Obesitas Pada Bayi