PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
i
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Noor Afifah Isdiarti
201010170311249
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulilah, puji syukur yang sedalam-dalamnya peneliti panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
juga sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga peneliti
mampu menyelesaikan tahapan panjang penyusunan skripsi yang berjudul:
“Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Adapun tujuan dan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
dalam mencapai derajat Sarjana Ekonomi pada jurusan (program) Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Allah SWT atas segala berkah dan nikmat-Nya, sehingga peneliti mampu
menyelesaikan tulisan ini tepat pada waktu yang telah direncanakan.
2.
Bapak Drs. Muhadjir Effendy, M. AP. Selaku Rektor Universitas
Muhammdiyah Malang.
3.
Dr. Nazzarudin Malik M. Si., Selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
4.
Dra. Siti Zubaidah,M.M,Ak., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Malang.
5.
Drs. Adi Prasetyo, M.Si., Selaku Dosen Perwalian kelas E angkatan 2010
yang telah membimbing peneliti selama kuliah.
6.
Ahmad Juanda,Dr. M.M, Ak dan Dra. Siti Zubaidah,M.M,Ak., Selaku
dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II, yang telah banyak
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi saya dan telah sabar menuntun
serta meluangkan banyak waktu dalam penyusunan skripsi ini.
7.
Dra. Eny Suprapti, M.M., Ak., dan Eris Tri Kurniawati, S.E., M.M., Ak.
Selaku penguji I dan penguji II yang telah banyak memberikan ilmu dan
pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
(7)
ix
8.
Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
9.
Abah dan Mama, yang telah banyak memberikan dorongan moral, spiritual
dan material.
10.
Buat teman-teman yang sudah membantu dalam menyelesaikan tugas
skripsi saya misalnya Vivi Maya W.W, Dwi Harisandy A., Maulana Fahjri
Al-Arafi, dan lain-lainnya yang belum bisa disebutkan disini. Terima kasih
banyak teman-teman atas doanya dan bantuannya.
11.
Buat R. Wisnu Maulan Rahadiansyah yang telah banyak membantu dan
meluangkan waktu serta supportnya. Terima kasih ya ….
12.
Buat Akuntansi E angkatan 2010 terima kasih atas kebersamaan dan
kekeluargaan selama ini. Thank
’s all.
Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan oleh keterbatasan peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Skripsi ini dimasa
mendatang. Akhir kata penulis menyampaikan, semoga skripsi ini dapat berguna
bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, 5 November 2014
(8)
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
KARTU KENDALI BERITA SKRIPSI ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar belakang masalah ... 1
B.
Rumusan masalah ... 6
C.
Batasan masalah ... 6
D.
Tujuan penelitian ... 6
E.
Manfaat penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A.
Penelitian Terdahulu ... 8
B.
Landasan Teori ... 11
1.
Kinerja Keuangan ... 11
2.
Laporan Keuangan ... 12
3.
Economic Value Added (EVA) ... 15
4.
Market Value Added (MVA) ... 20
5.
Harga Saham ... 21
6.
Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market
Value Added (MVA) terhadap Harga Saham ... 23
C.
Kerangka Pemikiran ... 24
(9)
xi
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A.
Jenis Penelitian ... 27
B.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27
C.
Populasi dan Sampel ... 30
D.
Data dan Sumber Data ... 30
E.
Teknik Pengumpulan Data ... 30
F.
Teknik Analisis Data ... 31
G.
Metode Analisis Data ... 31
1.
Uji Asumsi Klasik ... 31
2.
Uji Normalitas Data ... 34
3.
Analisis Regresi Linear Berganda ... 34
4.
Uji Statistik ... 36
5.
Uji Hipotesis ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A.
Deskripsi Obyek Penelitian ... 38
1.
Deskripsi Variabel ... 39
2.
Pengujian Asumsi Klasik ... 42
3.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 47
B.
Uji Hipotesis ... 49
1.
Uji Koefisien Determinasi (R
2) ... 49
2.
Hasil Analisis Uji F ... 50
3.
Hasil Analisis Uji t ... 50
C.
Pembahasan Hasil Penelitian
1.
Pengaruh
Economic Value Added
(EVA) terhadap harga saham
pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. ... 53
2.
Pengaruh
Market Value Added
(MVA) terhadap harga saham
pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. ... 55
(10)
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56
A.
Kesimpulan ... 56
B.
Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA
(11)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Sampel Penelitian ... 39
Tabel 4.2 Penyajin Data Penelitian ... 40
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 43
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data ... 46
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 47
(12)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 25
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 45
(13)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampian I Tabel Hasil Nilai EVA dan MVA
Lampiran II Hasil Analisis Regression
(14)
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Abied Luthfi Safitri, 2013. Jurnal Pengaruh Learning Pershare, Price Earning
Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value
Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic
Index. Universitas Negeri Semarang : Semarang.
Anggelarsih Imandayu Ismanegara, 2013. Jurnal Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Harga Saham. Universitas Brawijaya: Malang.
Anwar Sanusi, 2011. Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat : Jakarta
Brigham, Houston. 2010.
Dasar
–
Dasar Manajemen Keuangan
: Edisi 11,
Buku 1. Salemba Empat : Jakarta.
Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta.
Hanafi, Mamduh M,dan Abdul Halim, 2003.
Analisis Laporan Keuangan, UPP
AMP- YKPN. Yogyakarta.
Munawir, 2002.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta.Liberty Yogyakarta.
Niekie Arwiyati Shidiq, 2012. Jurnal Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan
EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Ramana, Dr.D.V.
Market Value Added and Economic Value Added : Some
Emperical Evidences, SSRN, hal. 1-15.
Turagan, Joyce A., 2003,
Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) : Model Peramalan Kesejahteraan Pemegang Saham,
Jurnal Akuntansi, th VII, hal 114-115.
Wijaya, Satria Yudha dan Kurniasih Lulus, 2003. Studi Banding EVA dan ROE
Dalam Hubungannya Dengan Nilai Prusahaan, Equity, Vol.4 No.2,
hal. 1-13.
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam penentuan kebijakan investasi, pemilik, manajer dan penanam modal sangat membutuhkan informasi yang berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan yang diketahui berdasarkan hasil analisis laporan keuangan. Pada akhirnya hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut dipakai sebagai dasar penentuan kebijakan bagi pemilik, maupun pihak investor.
Motivasi atau tujuan para investor untuk melakukan investasi di pasar modal tidak selalu sama antar investor yang satu dengan investor yang lain. Bagi investor yang mempunyai tujuan untuk mendapat keuntungan jangka pendek, pada umumnya mereka menginginkan bagian dari keuntungan yang berupa capital gain dengan cara salah satunya adalah membeli saham atau sekuritas lain pada saat harganya murah dan menjualnya pada saat harga saham meningkat. Sedangkan bagi investor yang berorientasi untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang (diantaranya berupa keinginan untuk memperoleh proporsi kepemilikan di perusahaan), pada umumnya mereka kurang respon terhadap fluktuasi harga saham.
(16)
2
Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba, namun dalam perkembangannya sudah tidak relevan lagi jika tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba, akan tetapi bagaimana perusahaan tersebut memaksimalkan kekayaan dari pemegang sahamnya. Untuk menilai kinerja suatu perusahaan dibutuhkan suatu alat analisis dan hal yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini adalah salah satu cara pemerosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang digunakan untuk menjelasakan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dapat dilihat dari imbal hasil (penghasilan) bagi aset yaitu
Return on Asset (ROA) atau bagi ekuitas yaitu Return on Equity (ROE),
apabila rasio tersebut meningkat maka kinerja perusahaan dianggap membaik, namun demikian parameter di atas mempunyai kelemahan, kelemahan utama alat tersebut adalah mengabaikan adanya unsur cost of
capital atau biaya modal, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu
perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak, sehingga dari kelemahan tersebut maka lahirlah konsep Econimic Value Added (EVA).
Pendekatan Economic Value Added (EVA) dicetuskan pertama kali tahun 1993 oleh G.Bannett Steward dan Joel M. Strem. Economic Value Added
(EVA) tersebut berpijak dari konsep biaya modal, Biaya modal atau (cost of
capital) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan
(17)
3
Econimic Value Added (EVA) lebih memiliki keterkaitan dengan nilai
perusahaan dibandingkan demgan analisis tradisional seperti Return On Asset
(ROA), Return On Equity (ROE), dan rasio lainnya. Kemanjuran Economic
Value Added (EVA) ini terbukti dengan adanya pernyataan beberapa manajer
tingkat atas dari perusahaan yang tergolong perusahaan besar di amerika seperti yang dimuat dalam majalah Fortune pada tanggal 30 september 1993 dalam
Turagan (2003), pendapat dari CEO Quaker Oats yang menyatakan bahwa
Economic Value Added (EVA) memuat para manajer bertindak selayaknya
para pemegang saham, dimana hal tersebut merupakan pegangan utama bagi setiap perusahaan di era tahun 1990, AT&T menyatakan perhitungan Economic
Value Added (EVA) yang dilakukan sejak tahun 1984 hampir memiliki korelasi
yang sempurna dengan harga saham, begitu pula para eksekutif dari Coca Cola dan CSX menjelaskan bahwa Economic Value Added (EVA) dapat diterapkan secara sukses pada perusahaan mereka.
Market Value Added (MVA) di kembangkan oleh Stern Steward &
Co. Market Value Added (MVA) atau nilai tambah pasar adalah besaran
yang langsung mengukur penciptaan nilai perusahaan berupa selisih nilai pasar ekuitas (market value of equity) dengan jumlah yang di tananmkan investor dalam perusahaan. Economic Value Added (EVA) erat kaitannya dengan Market Value Added (MVA), bila Economic Value Added (EVA) mengukur kesuksesan di masa lalu, Market Value Added (MVA) justru melihat ke depan, sebagai refleksi kondisi perusahaan dipasar. Dengan melihat perbedaan antara nilai pasar perusahaan (market value) dengan nilai investasi perusahaan (capital).
(18)
4
Menurut Ramana (2003) menyatakan bahwa Economic Value
Added (EVA) dan Net Operating Profit After Tax (NOPAT) tentu
berhubungan secara positif dengan Market Value Added (MVA) dan
Economic Value Added (EVA) yang memiliki korelasi tertinggi di
bandingkan dengan Net Operating Profit After Tax (NOPAT). Menurut Wijaya dan Kurniasih (2006) bahwa Economic Value Added (EVA) lebih memiliki hubungan dengan nilai perusahaan dibandingkan dengan
Return On Equity (ROE).
Objek penelitian yang diamati adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Perusahaan industri barang konsumsi adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan barang untuk dikonsumsi. Jenis-jenis perusahaan industri barang konsumsi adalah perusahaan makanan dan minuman, perusahaan rokok, perusahaan farmasi, perusahaan kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, dan perusahaan peralatan rumah tangga Berdasarkan jenis industri barang konsumsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan industri barang konsumsi bergerak pada pelayanan publik yang menyangkut kepentingan banyak orang sehingga dapat dipastikan bahwa perusahaan industri barang konsumsi memiliki cakupan luas dan modal yang cukup besar sehingga untuk pemenuhan modal tersebut para investor memilih untuk menarik modal dari pasar melalui proses go public. Periode pengamatan dimulai dari tahun 2006 sampai tahun 2008 dengan tujuan untuk mengumpulkan data penelitian yang lebih up to date dengan kondisi perekonomian Indonesia.
(19)
5
Hal ini membuktikan bahwa perusahaan manufaktur (industry barang konsumsi) mampu memberikan dampak yang positif terhadap pergerakan saham terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indonesia merupakan salah satu target investasi dunia yang diperlihatkan dengan semakin besarnya aliran dana asing yang masuk. Bahkan sampai penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor terbaru menembus level psikologis hingga di level 3.013 dan menurut General Manager Avrist Assurance Chris Bendl, animo di portofolio memperlihatkan kepercayaan investor pada iklim investasi Indonesia (Media Indonesia, 22 Juli 2010)
Perbedaan peneliti ini dengan peneliti sebelumnya adalah penelitian ini memfokuskan hanya kepada Economic Value Added (EVA),
Market Value Added (MVA) dan dengan variabel dependent Harga
Saham. Dalam penelitian ini memfokuskan hanya pada perusahaan-perusahaan Industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka pada penelitian ini adalah 2011-2013. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
mengambil judul :“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
(20)
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan yang diukur dengan EVA (Economic
Value Added) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 2. Bagaimana kinerja keuangan yang diukur dengan MVA (Market
Value Added) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 3. Apakah berpengaruh EVA (Economic Value Added) dan MVA
(Market Value Added) terhadap harga saham pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh kinerja keuangan dengan menggunakan indikator Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Harga Saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periodenya selama 4 tahun, yaitu 2010-2013.
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan pengaruh EVA (Economic Value Added)
terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(21)
7
2. Untuk mendeskripsikan pengaruh MVA (Market Value Added)
terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk menganalisis pengaruh EVA (Economic Value Added) dan MVA (Markket Value Added) terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam pertimbangan untuk mengambil keputusan.
2. Bagi peneliti berikutnya
Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan.
(1)
Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba, namun dalam perkembangannya sudah tidak relevan lagi jika tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba, akan tetapi bagaimana perusahaan tersebut memaksimalkan kekayaan dari pemegang sahamnya. Untuk menilai kinerja suatu perusahaan dibutuhkan suatu alat analisis dan hal yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini adalah salah satu cara pemerosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang digunakan untuk menjelasakan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dapat dilihat dari imbal hasil (penghasilan) bagi aset yaitu Return on Asset (ROA) atau bagi ekuitas yaitu Return on Equity (ROE), apabila rasio tersebut meningkat maka kinerja perusahaan dianggap membaik, namun demikian parameter di atas mempunyai kelemahan, kelemahan utama alat tersebut adalah mengabaikan adanya unsur cost of capital atau biaya modal, sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak, sehingga dari kelemahan tersebut maka lahirlah konsep Econimic Value Added (EVA).
Pendekatan Economic Value Added (EVA) dicetuskan pertama kali tahun 1993 oleh G.Bannett Steward dan Joel M. Strem. Economic Value Added (EVA) tersebut berpijak dari konsep biaya modal, Biaya modal atau (cost of capital) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi perusahaan. Konsep
(2)
Econimic Value Added (EVA) lebih memiliki keterkaitan dengan nilai perusahaan dibandingkan demgan analisis tradisional seperti Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan rasio lainnya. Kemanjuran Economic Value Added (EVA) ini terbukti dengan adanya pernyataan beberapa manajer tingkat atas dari perusahaan yang tergolong perusahaan besar di amerika seperti yang dimuat dalam majalah Fortune pada tanggal 30 september 1993 dalam Turagan (2003), pendapat dari CEO Quaker Oats yang menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) memuat para manajer bertindak selayaknya para pemegang saham, dimana hal tersebut merupakan pegangan utama bagi setiap perusahaan di era tahun 1990, AT&T menyatakan perhitungan Economic Value Added (EVA) yang dilakukan sejak tahun 1984 hampir memiliki korelasi yang sempurna dengan harga saham, begitu pula para eksekutif dari Coca Cola dan CSX menjelaskan bahwa Economic Value Added (EVA) dapat diterapkan secara sukses pada perusahaan mereka.
Market Value Added (MVA) di kembangkan oleh Stern Steward & Co. Market Value Added (MVA) atau nilai tambah pasar adalah besaran yang langsung mengukur penciptaan nilai perusahaan berupa selisih nilai pasar ekuitas (market value of equity) dengan jumlah yang di tananmkan investor dalam perusahaan. Economic Value Added (EVA) erat kaitannya dengan Market Value Added (MVA), bila Economic Value Added (EVA) mengukur kesuksesan di masa lalu, Market Value Added (MVA) justru melihat ke depan, sebagai refleksi kondisi perusahaan dipasar. Dengan melihat perbedaan antara nilai pasar perusahaan (market value) dengan nilai investasi perusahaan (capital).
(3)
Menurut Ramana (2003) menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) dan Net Operating Profit After Tax (NOPAT) tentu berhubungan secara positif dengan Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA) yang memiliki korelasi tertinggi di bandingkan dengan Net Operating Profit After Tax (NOPAT). Menurut Wijaya dan Kurniasih (2006) bahwa Economic Value Added (EVA) lebih memiliki hubungan dengan nilai perusahaan dibandingkan dengan Return On Equity (ROE).
Objek penelitian yang diamati adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Perusahaan industri barang konsumsi adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan barang untuk dikonsumsi. Jenis-jenis perusahaan industri barang konsumsi adalah perusahaan makanan dan minuman, perusahaan rokok, perusahaan farmasi, perusahaan kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, dan perusahaan peralatan rumah tangga Berdasarkan jenis industri barang konsumsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan industri barang konsumsi bergerak pada pelayanan publik yang menyangkut kepentingan banyak orang sehingga dapat dipastikan bahwa perusahaan industri barang konsumsi memiliki cakupan luas dan modal yang cukup besar sehingga untuk pemenuhan modal tersebut para investor memilih untuk menarik modal dari pasar melalui proses go public. Periode pengamatan dimulai dari tahun 2006 sampai tahun 2008 dengan tujuan untuk mengumpulkan data penelitian yang lebih up to date dengan kondisi perekonomian Indonesia.
(4)
Hal ini membuktikan bahwa perusahaan manufaktur (industry barang konsumsi) mampu memberikan dampak yang positif terhadap pergerakan saham terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indonesia merupakan salah satu target investasi dunia yang diperlihatkan dengan semakin besarnya aliran dana asing yang masuk. Bahkan sampai penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor terbaru menembus level psikologis hingga di level 3.013 dan menurut General Manager Avrist Assurance Chris Bendl, animo di portofolio memperlihatkan kepercayaan investor pada iklim investasi Indonesia (Media Indonesia, 22 Juli 2010)
Perbedaan peneliti ini dengan peneliti sebelumnya adalah penelitian ini memfokuskan hanya kepada Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan dengan variabel dependent Harga Saham. Dalam penelitian ini memfokuskan hanya pada perusahaan-perusahaan Industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka pada penelitian ini adalah 2011-2013. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengambil judul :“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
(5)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan yang diukur dengan EVA (Economic Value Added) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 2. Bagaimana kinerja keuangan yang diukur dengan MVA (Market
Value Added) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 3. Apakah berpengaruh EVA (Economic Value Added) dan MVA
(Market Value Added) terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh kinerja keuangan dengan menggunakan indikator Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Harga Saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periodenya selama 4 tahun, yaitu 2010-2013.
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan pengaruh EVA (Economic Value Added)
terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(6)
2. Untuk mendeskripsikan pengaruh MVA (Market Value Added) terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk menganalisis pengaruh EVA (Economic Value Added) dan MVA (Markket Value Added) terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam pertimbangan untuk mengambil keputusan.
2. Bagi peneliti berikutnya
Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan.