Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(1)

OLEH

DEWI KARINA RICHARD 090503207

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2013

Dewi Karina Richard


(3)

ABSTRAK

PENGARUH RASIO – RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio - rasio keuangan yang terdiri dari: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 39 perusahaan sedangkan sampel yang diambil sebanyak 30 perusahaan. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Investment, dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, Debt to Equity Ratio, dan Harga Saham.


(4)

ABSTRACT

THE EFFECT OF FINANCIAL RATIOS TO STOCK PRICE ON CONSUMER GOODS COMPANIES THAT ARE LISTED IN THE

INDONESIAN STOCK EXCHANGE

The purpose of this research is to determine the effect of financial ratios which consists of: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, and Debt to Equity Ratio to stock price on the consumer goods companies that are listed in the Indonesian Stock Exchange. This research is classified as causal research and a replication from the previous researches.

The populations used in this research are all of the consumer goods companies that are listed in the Indonesian Stock Exchange with a total 39 companies while only 30 companies were taken as samples. The sampling technique was used with a purposive sampling method. The data used are the secondary data. The statistic method being used is linear regression with the model being tested previously in classic assumptions.

The result indicates that partially Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Investment, and Debt to Equity Ratio did not have significant influence in stock price and simultaneously all of the variables have significant influence in stock price of consumer goods companies that are listed in the Indonesian Stock Exchange.

Keywords: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, Debt to Equity Ratio, dan Stock Price.


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allas SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya lah penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio – Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa pengarahan, bimbingan, bantuan, doa, dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuann dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, S.E., M.A.F.I.S., Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak. selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, S.E., M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak. selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

4. Ibu Dra. Naleni Indra, M.M., Ak. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

5. Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda dr. Richard Bachtiar, M.B.A. (Alm) dan Ibunda Poy Adwina Rangkuti serta kedua saudara penulis Arie Rizky, S.Kom. dan dr. Ivan Ramayana, Sp.PD yang telah memberikan kasih sayang, didikan, perhatian, doa, serta dukungan moril dan materil kepada penulis.

6. Teman-teman di Fakultas Ekonomi angkatan 2009, khususnya kepada Nuraini, Riri, Yanti, dan juga Ade yang selalu memberikan bantuan dan semangat kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Serta seluruh staf pengajar, staf Departemen Akuntansi, dan staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


(7)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan penulis dalam pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Juni 2013

Penulis

Dewi Karina Richard


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1 Laporan Keuangan ... 6

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 6

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 7

2.1.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 7

2.1.2 Rasio Keuangan ... 9

2.1.2.1 Pengertian Rasio Keuangan ... 9

2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 10

2.1.3 Saham ... 11

2.1.3.1 Pengertian Saham ... 11

2.1.3.2 Analisis Saham ... 12

2.1.3.3 Harga Saham ... 12

2.1.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ... 13

2.1.4 Rasio-Rasio Keuangan Yang Memengaruhi Harga Saham ... 13

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16

2.3 Kerangka Konseptual ... 18

2.4 Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 22

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 22

3.3 Populasi Penelitian ... 23

3.4 Sampel dan Teknik Penentuan Sampel ... 23


(9)

3.6 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 25

3.6.1 Variabel Dependen (Y) ... 25

3.6.2 Variabel Independen (X) ... 25

3.7 Metode Analisis Data ... 27

3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 28

3.7.1.1 Uji Normalitas Data ... 28

3.7.1.2 Uji Multikolinearitas ... 28

3.7.1.3 Uji Autokorelasi ... 28

3.7.1.4 Uji Heterokedastisitas ... 29

3.7.2 Pengujian Hipotesis ... 30

3.7.2.1 Uji Koefisien Determinasi ... 31

3.7.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 31

3.7.2.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 31

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian... 33

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ... 33

4.2 Hasil Penelitian ... 35

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 35

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 35

4.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 39

4.2.1.3 Uji Autokorelasi ... 41

4.2.1.4 Uji Heterokedastisitas ... 42

4.2.2 Analisis Regresi ... 44

4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 46

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 47

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 48

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 50

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Keterbatasan ... 58

5.3 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 64  


(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian ... 24

Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Ukuran Variabel ... 26

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik ... 33

Tabel 4.2 Uji Normalitas (1) ... 36

Tabel 4.3 Uji Normalitas (2) ... 38

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ... 40

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 42

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi ... 44

Tabel 4.7 Pemasukan dan Pengeluaran Variabel ... 47

Tabel 4.8 Adjusted R2 ... 48

Tabel 4.9 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 49


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 19

Gambar 4.1 Uji Normalitas (1) ... 37

Gambar 4.2 Uji Normalitas (2) ... 38


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1 Daftar Populasi Penelitian ... 64

1 Data Variabel Penelitian (Sebelum Transformasi) ... 65

2 Data Variabel Penelitian (Setelah Transformasi) ... 71

3 Statistik Deskriptif ... 80

4 Uji Normalitas Data ( Sebelum Transformasi) ... 80

5 Uji Normalitas Data ( Setelah Transformasi) ... 81

6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 82

7 Hasil Uji Autokorelasi ... 83

8 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 83


(13)

ABSTRAK

PENGARUH RASIO – RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio - rasio keuangan yang terdiri dari: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 39 perusahaan sedangkan sampel yang diambil sebanyak 30 perusahaan. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Investment, dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, Debt to Equity Ratio, dan Harga Saham.


(14)

ABSTRACT

THE EFFECT OF FINANCIAL RATIOS TO STOCK PRICE ON CONSUMER GOODS COMPANIES THAT ARE LISTED IN THE

INDONESIAN STOCK EXCHANGE

The purpose of this research is to determine the effect of financial ratios which consists of: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, and Debt to Equity Ratio to stock price on the consumer goods companies that are listed in the Indonesian Stock Exchange. This research is classified as causal research and a replication from the previous researches.

The populations used in this research are all of the consumer goods companies that are listed in the Indonesian Stock Exchange with a total 39 companies while only 30 companies were taken as samples. The sampling technique was used with a purposive sampling method. The data used are the secondary data. The statistic method being used is linear regression with the model being tested previously in classic assumptions.

The result indicates that partially Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Investment, and Debt to Equity Ratio did not have significant influence in stock price and simultaneously all of the variables have significant influence in stock price of consumer goods companies that are listed in the Indonesian Stock Exchange.

Keywords: Net Profit Margin, Return on Asset, Return On Equity, Return On Investment, Debt to Equity Ratio, dan Stock Price.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Saham merupakan salah satu instrumen pasar yang paling populer pada saat ini. Ini terjadi karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik kepada para investor. Harga saham merupakan harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Dengan harga saham yang ditentukan otomatis perdagangan saham di bursa efek akan berjalan. Hal-hal yang dapat terpengaruhi oleh harga saham antara lain adalah tingkat fundamental perusahaan, nilai tingkat perusahaan di Indeks Pasar Saham, dan juga tingkat keuntungan / kerugian yang diterima investor. Tetapi dalam penelitian ini, penulis memutuskan untuk meneliti salah satu faktor fundamental perusahaan yaitu rasio keuangan.

Penulis memilih rasio keuangan untuk diteliti karena rasio keuangan merupakan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan. Selain itu, rasio keuangan merupakan nilai yang menjadi dasar pengambil keputusan para calon investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan karena dapat memberikan gambaran yang cukup jelas kepada investor tentang kinerja keuangan suatu perusahaan.

Dari berbagai rasio keuangan yang ada, peneliti menggunakan Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On


(16)

Investment (ROI), dan Debt to Equity Ratio (DER). Peneliti juga mengemukakan mengapa rasio-rasio tersebut yang dipilih untuk diteliti. NPM atau Net Profit Margin merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur margin laba bersih sesudah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan. ROA atau Return On Assets merupakan tingkat pengembalian terhadap total aset, yaitu suatu rasio profitabilitas untuk mengetahui berapa laba yang dihasilkan dari total aktiva yang digunakan oleh perusahaan. ROE atau Return On Equity adalah rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan, yang sering dijadikan oleh investor untuk menilai saham suatu perusahaan. ROI atau Return On Investment adalah rasio profitabilitas yang bisa menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. dan DER atau Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang untuk mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetap nya. Pengaruh NPM, ROA, ROE, ROI, dan DER terhadap harga saham dalam suatu perusahaan akan diteliti dalam penelitian ini.

Penulis juga mencantumkan beberapa hasil penelitian dari peneliti-peneliti terdahulu mengenai pengaruh rasio – rasio keuangan yang terdiri dari NPM, ROA, ROE, ROI, DER terhadap harga saham, hasil penelitian – penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Menurut Dipo Satria Alam (2008) dan Tri Ade Marthadinata (2012) NPM, ROA, ROE, DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Kriswati Yuni Mardani (2008) menyatakan bahwa ROI mempunyai pengaruh


(17)

yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan, menurut Yurico (2010), Lenny Kielsan (2010), Chrystine Anggrainy Sidabutar (2012) NPM, ROA, ROE, dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Perbedaan hasil penelitian ini lah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ulang atau replikasi penelitian mengenai pengaruh rasio – rasio keuangan terhadap harga saham. Peneliti juga tertarik untuk menggunakan data perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menuangkan penelitiannya dalam bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan pokok permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

“Apakah rasio-rasio keuangan seperti Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia?”


(18)

1.2Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.1Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah rasio-rasio keuangan seperti Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROA), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. 1.2.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan peneliti terhadap rasio keuangan, harga saham, dan pasar modal. Juga sebagai bekal pengetahuan peneliti untuk ke depannya nanti.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat kepada manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya terutama dalam bidang net profit margin, return on assets, return on equity, return on investment, dan debt to equity ratio terhadap harga saham.

3. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan para investor dalam membeli saham suatu perusahaan terutama pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(19)

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dan menambah wawasan bagi peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan dan harga saham.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu sarana utama yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan. Sebagaimana yang juga dikemukakan oleh Fraser dan Ormiston (2007 : 3),

“Financial statements and their accompanying notes contain a wealth of useful information regarding the financial position of a company, the success of its operations, the policies and strategies of management, and insight into its future performance. The objective of the financial statement user is to find and interpret this information to answer questions about the company”.

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Revisi 2009, laporan keuangan adalah “suatu pengajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.

Menurut Hanafi dan Halim (2002 : 63), laporan keuangan adalah “laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan”.


(21)

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC), tujuan laporan keuangan adalah:

1. Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam membuat keputusan investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya.

2. Dapat membantu investor dan kreditor yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa mendatang yang berasal dari dividen atas bunga pelunasan, dan jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman.

3. Menunjukkan sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber tersebut.

2.1.1.3 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2008 : 190), analisis laporan keuangan berarti “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”.

Menurut Lubis dan Syahputra (2012 : 94), “Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu”.

Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2008 : 30) ada lima alat penting untuk analisis keuangan, yaitu:


(22)

1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif 2. Analisis Laporan Keuangan Common-Size 3. Analisis Rasio

4. Analisis Arus Kas 5. Penilaian

Analisis laporan keuangan komparatif (Comparative Financial Analysis) dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode yang berikutnya. Secara khusus, dalam analisis neraca, total aktiva (atau kewajiban ditambah ekuitas) biasa dinyatakan sebagai 100 persen. Kemudian, pos-pos laporan laba rugi, penjualan sering dinyatakan sebagai persentase terhadap penjualan. Analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan berukuran sama (Common-Size Financial Statement). Analisis rasio (Ratio Analysis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Namun peranannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingan sering dilebih-lebihkan. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas. Rasio 200 terhadap 100 dinyatakan sebagai 2:1, atau cukup 2. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi aritmetika sederhana, interpretasinya lebih kompleks. Analisis arus kas (Cash Flow Analysis) digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas. Penilaian merupakan hasil penting dari banyak jenis analisis bisnis dan laporan keuangan. Penilaian (Valuation) biasanya mengacu pada estimasi nilai


(23)

intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya. Dasar penilaian adalah teori sekarang (present theory). Teori ini menyatakan bahwa nilai utang atau efek ekuitas sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan.

2.1.2 Rasio Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Rasio Keuangan

Menurut Djarwanto (2004 : 143), rasio keuangan dalam analisis laporan keuangan adalah “Suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan”. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas).

Menurut Fraser dan Ormiston (2007 : 196), ”Financial ratios, which standardize financial data in terms of mathematical relationships expressed in the form of percentages or time.” Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio.


(24)

2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Lubis dan Syahputra (2012 : 110), rasio keuangan dapat dibagi atas :

1. Liquidity Ratio. Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Asset Management Ratio. Rasio yang mengukur seberapa

efektif perusahaan dalam mengatur asetnya.

3. Leverage Ratio. Rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutangnya.

4. Activity Ratio. Rasio yang mengukur berapa efektif perusahaan menggunakan sumber – sumber dayanya.

5. Profitability Ratio. Rasio yang mengukur efektivitas perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan.

6. Growth Ratio. Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri.

7. Valuation Ratio. Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pasar yang melampaui pengeluaran biaya investasi. Rasio ini merupakan ukuran rasio yang paling lengkap tentang prestasi perusahaan karena mencerminkan rasio risiko dan rasio keuntungan. Rasio ini adalah penting Karen berkaitan langsung dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan para pemegang saham.

Menurut John, Subramanyam, Halsey (2005 : 38-39), beberapa rasio memiliki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara lainnya bersifat unik untuk situasi dan industri spesifik. Analisis rasio dalam bagian ini diterapkan dalam tiga area penting analisis laporan keuangan:

1. Analisis Kredit (Risiko)

a.Likuiditas, untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.

b. Struktur Modal dan Solvabilitas, untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang.


(25)

2. Analisis Profitabilitas

a.Tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment), untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.

b. Kinerja Operasi, untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.

c.Pemanfaatan aktiva (Asset Utilization), untuk menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (Turn over).

3. Penilaian

Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).

2.1.3 Saham

2.1.3.1 Pengertian Saham

Menurut Husnan (2004 : 27), Saham adalah “secarik kertas yang menunjukkan hak pemilik kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek / atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut dan berbagai kondisi untuk melaksanakan hak tersebut”.Surat berharga dalam bentuk saham lebih disukai dari obligasi dan surat berharga lainnnya yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Keown (2001 : 235) mendefinisikan saham adalah: ” Stocks is a certificate that indicates ownership in a corporation”. Sedangkan, menurut Tandelilin (2001 : 18), “saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham.”


(26)

2.1.3.2 Analisis Saham

Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001 : 55) Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang (seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan deviden, dan sebagainya), dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperlukan taksiran harga saham.

2. Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan suatu studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh di pasar modal dan dampak yang ditimbulkan harga saham. Analisis Teknikal juga didasarkan pada anggapan bahwa harga saham ditentukan oleh permintaan (demand) dan penawaran (supply). Pendekatan ini menekankan pentingnya perilaku investor dimasa yang akan datang dan berdasarkan masa lalu, sehingga para analis teknikal mempelajari perubahan harga saham dengan menggunakan data historis perdagangan, salah satu cara yang paling sering digunakan oleh para analis teknikal adalah charting (gambar atau grafik). Dari Chart dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas, atau future komoditas yang akan dipilih dalam investasi. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.

2.1.3.3 Harga Saham

Menurut Jogiyanto (2003 : 88), ”Harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa”. Menurut Widiatmodjo (2000 : 45), “Harga saham merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh atas suatu saham.”


(27)

2.1.3.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Weston dan Bringham (2001:26) adalah :

1. Laba Per Lembar Saham (Earning per Share)

Semakin tinggi profityang diterima oleh investor akan memberikan tingkat pengembalian investasi yang cukup baik. Hal ini akan menjadi motivasi bagi investor untuk mau melakukan investasi yang lebih besar lagi yang otomatis akan menaikkan harga saham perusahaan.

2. Tingkat Bunga

Mempengaruhi laba perusahaan, karena bunga adalah biaya, jadi semakin tinggi suku bunga akan menurunkan laba perusahaan. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi, jika suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya dan ditukarkan dengan obligasi, hal ini akan menurunkan harga saham.

3. Jumlah Kas Dividen yang Diberikan

Peningkatan pembagian dividen dalam jumlah yang besar akan meningkatkan harga saham dan juga meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.

4. Jumlah Laba yang Diperoleh Perusahaan

Investor pada umumnya melakukan investasi di perusahaan yang memliki profit cukup baik karena menunjukkan prospek yang cerah dan dapat menarik investor untuk berinvestasi yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

5. Tingkat Resiko dan Pengembalian

Meningkatnya tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut. Pada umumnya semakin tinggi tingkat resikonya akan semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang akan diperoleh.

2.1.4Rasio-Rasio Keuangan Yang Memengaruhi Harga Saham

Peneliti akan menjelaskan rasio-rasio keuangan yang memengaruhi harga saham yang telah di pilih peneliti untuk penelitian ini, yaitu: Net Profit


(28)

Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Debt to Equity Ratio (DER).

1. Net Profit Margin (NPM)

Menurut Fraser dan Ormiston (2008 : 237), “margin laba bersih atau Net Profit Margin mengukur profitabilitas setelah mempertimbangkan semua pendapatan dan beban, termasuk pos bunga, pajak dan non operasi”. Net Profit Margin (NPM) juga dapat dikatakan jumlah persentase laba bersih dari total penjualan, oleh karena itu semakin tinggi angka net profit margin (NPM) suatu perusahaan, maka semakin bagus kinerja keuangan perusahaan tersebut, atau semakin mencerminkan baiknya kondisi perusahaan tersebut.

Rumus menghitung Net Profit Margin (NPM) adalah :

2. Return On Assets (ROA)

Menurut Darsono dan Ashari (2005 : 57), rasio ini “menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan”. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.


(29)

Rumus menghitung Return On Assets (ROA) adalah :

3. Return On Equity (ROE)

Menurut Tandelilin (2001 : 240) ROE menggambarkan “sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham”. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan ekuitas untuk menghasilkan laba.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE) adalah :

4. Return On Investment (ROI)

Menurut Munawir (2001 : 89) ROI adalah “satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”. ROI dapat didefinisikan sebagai sebuah perhitungan yang memungkinkan suatu usaha untuk menentukan jumlah usaha yang diterima dari penanaman sejumlah modal yang berupa uang atau sumber daya.


(30)

5. Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Tunggal (2000 : 159) rasio ini adalah “perbandingan yang terdapat antara kekayaan bersih dan jumlah seluruh utang perusahaan”. Rasio ini diperoleh dengan membagi kekayaan bersih terhadap seluruh utang baik yang sedang berjalan maupun utang jangka panjang. Sedangkan menurut Horne (2005 : 235), Rasio ini adalah untuk “menunjukkan sejauh mana pendanaan dari utang digunakan jika dibandingkan dengan pendanaan ekuitas”. Menurut Darsono dan Ashari (2005 : 54), “dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang”.

Rumus menghitung Debt to Equity Ratio (DER) adalah :

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham menunjukkan hasil-hasil yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian-penelitian terdahulu. Rincian mengenai penelitian – penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1. di bawah ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti

dan Tahun

Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian 1. Dipo Satria

Alam (2008)

Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas, dan

Variabel Independen: CR, DAR, TATO, ITO,

Semua variabel independen yang diteliti memiliki pengaruh terhadap


(31)

Pasar terhadap Harga Saham Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta

NPM, ROE, dan PER. Variabel Dependen: Harga Saham

harga saham secara serempak. Secara parsial, hanya variabel CR, NPM, dan ROE yang signifikan berpengaruh terhadap harga saham.

2. Yurico (2010) Pengaruh Cash

Dividend Coverage, Operating Cash Flow per Share, Return On Equity, Return On Assets, Total Assets Turn Over, dan Earnings per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Variabel Independen: CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO dan EPS. Variabel Dependen: Harga Saham Secara serempak semua variabel independen yang diteliti memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, hanya EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham

3. Lenny Kielsan

(2010)

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset, dan Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

Variabel Independen: DER, NPM, ROA dan ROE. Variabel Dependen: Harga Saham Secara serempak, semua variabel independen yang diteliti memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, semua variabel yang diteliti tidak berpengaruh terhadap harga saham.

4 Kriswati Yuni

Mardani (2008)

Pengaruh Return On Investment (ROI) Dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Variabel Independen: ROI dan DPS. Variabel Dependen: Harga Saham Secara parsial, semua variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham. Secara serempak, semua variabel independenyang diteliti mempunyai pengaruh terhadap harga saham. 5 Chrystine Anggrainy Sidabutar (2012) Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga

Variabel Independen: CR, DER, dan ROE.

Variabel

Secara parsial, setiap variabel independen yang diteliti yaitu CR, DER, dan ROE


(32)

Saham pada Perusahaan

Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dependen: Harga Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara serempak menunjukkan bahwa CR, DER, dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham

6. Tri Ade

Marthadinata (2012)

Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode (2008-2011)

Variabel Independen: NPM, ROA, ROE, dan DER. Variabel Dependen: Harga Saham

NPM, ROA, ROE, dan DER secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi harga saham secara signifikan dan NPM, ROA, dan DER secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber: Data Olahan Peneliti, 2013

2.3 Kerangka Konseptual

“Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupkan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis” (Jurusan Akuntansi, 2004: 13).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Debt to Equity Ratio (DER). Kerangka konseptual dari penelitian ini bisa digambarkan sebagai berikut :


(33)

H1

H2

H3

H4

H5

H6 Sumber : diolah penulis, 2013

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggunakan lima variabel independen yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Debt To Equity Ratio (DER). Juga satu variabel dependen yaitu harga saham.

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur margin laba bersih sesudah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan. Return On Assets (ROA) merupakan tingkat pengembalian terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pengembalian besar. Investor cenderung memilih saham dengan ROA tinggi. Return On Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan, yang sering dijadikan oleh investor untuk menilai saham suatu perusahaan. Return On

Return on Assets (X2)

Return on Equity (X3)

Return On Investment (X4)

Net Profit Margin (X1)

Harga Saham (Y)


(34)

Investment (ROI) adalah rasio profitabilitas yang bisa menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang untuk mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetap nya. DER yang tinggi mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan, sebaliknya tingkat DER yang kecil menunjukkan kinerja yang semakin baik karena menyebabkan tingkat kembalian yang semakin tinggi. Investor cenderung memilih saham dengan DER yang rendah.

Harga saham dapat didefenisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan. Semua rasio yang dijelaskan sebagai variabel independen dalam penelitian ini merupakan rasio yang secara teori mempengaruhi harga saham.

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina (2008 : 41), “Hipotesis menyatakan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris”.. Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham H2 : Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap harga saham H3 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham


(35)

H4 : Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap harga saham H5 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham

H6 : Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, Return On Investment, Debt to Equity Ratio secara bersama-sama mempengaruhi harga saham.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian asosiatif kausal. Menurut Sanusi (2011 : 14) penelitian asosiatif kausal adalah “desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antarvariabel”. Penelitian ini akan menjelaskan tentang pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham. Peneliti menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Debt To Equity Ratio (DER) merupakan variabel yang memengaruhi, sedangkan harga saham merupakan variabel yang dipengaruhi. 3.2Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu “data yang diukur dalam suatu skala secara numerik” (Kuncoro, 2003 : 124). Data yang terdapat dalam penelitian ini merupakan data sekunder, menurut Umar (2008 : 42), “data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk label, grafik, diagram dan lainnya sehingga lebih informatif jika digunakan pihak lain”. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.


(37)

3.3Populasi Penelitian

Menurut Sanusi (2011 : 87), populasi adalah “seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan”. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 yang terdiri dari 39 perusahaan.

3.4Sampel dan Teknik Penentuan Sampel

Menurut Sanusi (2011 : 87), sampel adalah “elemen-elemen atau subjek-subjek yang telah diseleksi dan dipilih untuk penelitian”. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan barang konsumsi. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Menurut Sanusi (2011 : 96), purposive sampling adalah “cara pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar atau expert”.

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008, 2009, 2010, 2011.

2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan (tahun 2008 sampai dengan tahun 2009)

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti.


(38)

Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil 30 perusahaan ( 30 x 4 = 120 ) sampel barang konsumsi sebagai sampel penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut disajikan dalam tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Daftar Populasi Penelitian

Perusahaan Barang Kosumsi yang Menjadi Sampel

NO. Nama Perusahaan Kode Kriteria

Penentuan Sampel

Sampel

1 2 3

1. Akasha Wira International Tbk ADES    Sampel 1 2. Aqua Golden Mississippi Tbk AQUA  X 

3. Cahaya Kalbar Tbk CEKA    Sampel 2

4. Davomas Abadi Tbk DAVO    Sampel 3

5. Delta Djakarta Tbk DLTA    Sampel 4 6. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP X  

7. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF    Sampel 5

8. Mayora Indah Tbk MYOR    Sampel 6

9. Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI    Sampel 7 10. Nippon Indosari corpindo Tbk ROTI X  

11. Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN    Sampel 8

12. Sari Husada Tbk SHDA  X 

13. Sekar Bumi Tbk SKBM  X 

14. Sekar Laut Tbk SKLT    Sampel 9

15. Siantor Top Tbk STTP    Sampel 10

16. Suba Indah Tbk SUBA  X 

17. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA    Sampel 11 18. Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ    Sampel 12

19. BAT Indonesia Tbk BATI  X 

20. Bentoel International Investama Tbk RMBA    Sampel 13

21. Gudang Garam Tbk GGRM    Sampel 14

22. HM Sampoerna Tbk HMSP    Sampel 15

23. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI    Sampel 16 24. Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA    Sampel 17

25. Indofarma Tbk INAF    Sampel 18

26. Kalbe Farma Tbk KLBF    Sampel 19

27. Kimia Farma Tbk KAEF    Sampel 20

28. Merck Tbk MERK    Sampel 21

29. Pyridam Farma Tbk PYFA    Sampel 22 30. Schering Plough Indonesia Tbk SCPI    Sampel 23 31. Tempo Scan Pacific Tbk TSPC    Sampel 24


(39)

32. Mandom Indonesia Tbk TCID    Sampel 25

33. Martina Berto Tbk MBTO X  

34. Mustika Ratu Tbk MRAT    Sampel 26

35. Sara Lee Body Care Indonesia Tbk PROD  X 

36. Unilever Indonesia Tbk UNVR    Sampel 27 37. Kedaung Indah Can Tbk KICI    Sampel 28 38. Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI    Sampel 29 39. Langgeng Makmur Ind. Tbk LMPI    Sampel 30 Sumber:http://www.idx.co.id/Home/ListedCompanies/ReportDocument/tabid/91/l anguage/id-ID/Default.aspx diakses pada Februari 2013

3.5Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua teknik, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diambil dari buku, jurnal, makalah, penelitian terdahulu dan situs internet dengan mengunduh data Bursa Efek Indonesia yang terdapat pada website www.idx.co.id. Sementara data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numeric dan merupakan data sekunder.

3.6 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel 3.6.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen menurut Sanusi (2011 : 50) adalah “variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham dari setiap perusahaan yang dijadikan sampel.

3.6.2 Variabel Independen (X)

Variabel Independen menurut Sanusi (2011 : 50) adalah “variabel yang mempengaruhi variabel lainnya”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan yang terdiri dari: Net Profit Margin (NPM),


(40)

Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Debt To Equity Ratio (DER). Setiap variabel dalam penelitian ini secara operasional dapat didefinisikan seperti yang tampak pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Definisi Operasional dan Ukuran Variabel

Variabel Definisi Cara Pengukuran

Net profit Margin (NPM)

Rasio yang mengukur laba bersih dibandingkan dengan penjualan, rasio ini dapat menggambarkan bagimana kinerja perusahaan beroperasi selama tahun tersebut.

Return On Assets (ROA)

Menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap aset

yang digunakan dan tingkat produktifitas seluruh aset.

Return On Equity (ROE)

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin

besar ROE, maka semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.


(41)

Return On Investment (ROE)

Rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Debt to Equity ratio (DER)

Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.

Harga saham Merupakan harga saham

perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Harga Saham masing –

masing perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI

Sumber: Data Olahan Penulis, 2013 3.7Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis statistik dan menggunakan software SPSS 20.0. Model yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah model analisis regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh variabel rasio keuangan terhadap harga saham, kemudian dilakukan uji statistik t dan uji klasik F untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara parsial maupun secara simultan terhadap variabel dependen. Analisis penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi: uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskesdasitas, dan uji autokorelasi.


(42)

3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.7.1.1Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen (harga saham), variabel independen (Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Investment, Return On Equity, dan Debt To Equity Ratio), pada perusahaan barang konsumsi, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. “Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah di atas dan di bawah rata-rata adalah sama. Demikian juga dengan simpangan bakunya”. (Sugiyono, 2006 : 70).

3.7.1.2Uji Multikorelasional

Multikolinearitas adalah “situasi adanya korelasi variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, kita sebut variabel bebas ini tidak orthogonal” ( Erlina, 2007). Pengujian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF ( Variable Inflation Factors) dan nilai tolerance. Multikolinearitas tidak terjadi jika VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10.

3.7.1.3Uji Autokorelasi

“Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada


(43)

periode t dengan kesalahan t1 atau sebelumnya” (Erlina, 2007). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan menggunakan uji Durbion-Watson (DW). Sugiyono (2001 : 76) mengemukakan bahwa “terjadinya auto korelasi jika nilai Durbin-Watson (DW) memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson (DW) > 5”. Selain itu, panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya auto korelasi adalah sebagai berikut:

a. Nilai Durbin-Watson terletak antara batas atas dan Upper Bound dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.

c. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DW) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan (Ghozali, 2001). 3.7.1.4Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Menurut Ghozali (2005 : 111), “uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005) adalah sebagai berikut:


(44)

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 dan y, maka tidak heterokedastisitas.

3.7.2Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Model dalam penelitian ini adalah :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e Keterangan :

Y = Harga Saham

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi X1 = Net Profit Margin X2 = Return On Assets X3 = Return On Equity X4 = Return On Investment X5 = Debt to Equity Ratio e = Error (Tingkat Kesalahan)


(45)

3.7.2.1Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005: 169).

3.7.2.2Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2005 : 84). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

 Jika Fhitung < Ftabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%  Jika Fhitung > Ftabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5% 3.7.2.3Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali 2005 : 84). Kriteria pengambilan keputusan adalah:


(46)

 Jika thitung < ttabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%  Jika thitung > ttabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5%


(47)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1Data Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. Jumlah populasi yang ada dalam penelitian ini berjumlah 39 perusahaan dan setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 30 perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Data mengenai populasi dan sampel perusahaan dapat dilihat pada lampiran 1.

4.1.1Deskripsi Data Penelitian

Berikut merupakan deskripsi data statistik dari seluruh data yang digunakan secara umum dalam penelitian ini:

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Net Profit Margin (NPM) 120 -.56 .35 .0727 .10468

Return On Assets (ROA) 120 -.14 .42 .1071 .12195

Return On Equity (ROE) 120 -1.14 7.89 .2543 .81009

Return On Investment (ROI) 120 -.14 .48 .1095 .12238

Debt To Equity Ratio (DER) 120 .10 22.90 1.5633 3.13364

Harga Saham 120 4.60 359000.00 17098.0383 48747.67768

Valid N (listwise) 120

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa:


(48)

1. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki jumlah sampel sebanyak 120, nilai minimum sebesar -0.56, nilai maksimum sebesar 0.35, nilai rata-rata sebesar 0.0727, dan simpangan baku sebesar 0.10468.

2. Variabel Return On Assets (ROA) memiliki jumlah sampel sebanyak 120, nilai minimum sebesar -0.14, nilai maksimum sebesar 0.42, nilai rata-rata sebesar 0.1071, dan simpangan baku sebesar 0.12195. 3. Variabel Return On Equity (ROE) memiliki jumlah sampel sebanyak

120, nilai minimum sebesar -1.14, nilai maksimum sebesar 7.89, nilai rata-rata sebesar 0.2543, dan simpangan baku sebesar 0.81009 4. Variabel Return On Invesment (ROI) memiliki jumlah sampel

sebanyak 120, nilai minimum sebesar -0.14, nilai maksimum sebesar 0.48, nilai rata-rata sebesar 0.1095, dan simpangan baku sebesar 0.12238.

5. Variabel Debt To Equity Ratio (DER) memiliki jumlah sampel sebanyak 120, nilai minimum sebesar 0.10, nilai maksimum sebesar 22.90, nilai rata-rata sebesar 1.5633, dan simpangan baku sebesar 3.13364.

6. Variabel Harga Saham memiliki jumlah sampel sebanyak 120, nilai minimum sebesar 4.60, nilai maksimum sebesar 359.000,00, nilai rata-rata sebesar 17.098,0383, dan simpangan baku sebesar 48.747,67768.


(49)

4.2Hasil Analisis

4.2.1Uji Asumsi Klasik

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal, serta bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskesdastisitas serta autokorelasi.

Menurut Ghozali (2005:123) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:  berdistribusi normal,

non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna,

non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi,

homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama. 4.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan model Kolmogorov-Smirnov. Menurut  Ghozali (2005 : 115) memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat dari:

1. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,


(50)

2. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 120

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 40307.14931406

Most Extreme Differences

Absolute .255

Positive .255

Negative -.175

Kolmogorov-Smirnov Z 2.792

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Berdasarkan hasil uji statistik pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov tersebut dapat terlihat bahwa data tidak terdistribusi dengan normal, karena Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel tersebut < 0,05. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan treatment atau perbaikan pada data tersebut agar dapat memenuhi uji normalitas. Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina (2008 : 104) yaitu:

1. lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, misalnya mengubah data menjadi bentuk logaritma (Log) atau natural (LN),


(51)

3. lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu.

Oleh karena itu, guna memenuhi uji normalitas maka peneliti akan mentransformasikan data penelitian ini kedalam bentuk natural (LN), kemudian data diuji ulang dengan menggunakan uji normalitas. Hasil Uji Normalitas pada data yang telah ditransformasi dapat dilihat pada histogram, dan normal probability plot, One-Sample Kolmogorov-Smirnov, berikut ini:

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Gambar 4.1 Uji Normalitas


(52)

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013 Gambar 4.2 Uji Normalitas

Tabel 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 110

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.44229591

Most Extreme Differences

Absolute .080

Positive .080

Negative -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .841

Asymp. Sig. (2-tailed) .479

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(53)

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, dapat dikatakan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal tersebut di dapat diketahui dengan melihat Asymp. Sig (2-Tailed) > 0.05, yaitu sebesar 0,479. Selain itu data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat histogram dan normal probability plot pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 terlihat bahwa setelah dilakukan transformasi data menggunakan LN, grafik histogram memperlihatkan pola distribusi yang normal, dan grafik P-P Plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar atau mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ghozali (2005 : 112) bahwa pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. 4.2.1.2 Uji Multikoleniaritas

Uji multikolineraitas dilakukan untuk melihat apakah antara variabel-variabel terdapat multikolinearitas atau tidak. Menurut Ghozali (2005 : 91) Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari:

1. nilai tolerence dan lawannya, 2. Variance Inflatin Factor (VIF).


(54)

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2005 : 91). Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Tabel Multikolinearitas Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 10.593 .829 12.784 .000

LN NPM .602 .368 .270 1.634 .105 .133 7.508

LN ROA .083 .994 .039 .084 .934 .117 8.763

LN ROE 1.752 .734 .863 2.386 .019 .128 5.883

LN ROI -.729 .631 -.355 -1.155 .251 .138 6.003

LN DER -.481 .397 -.204 -1.210 .229 .128 7.786

a. Dependent Variable: LN Harga Saham

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Berdasarkan data olahan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada seluruh variabel data. Hal tersebut bisa diketahui dengan keterangan berikut ini:

Net Profit Margin (NPM) mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,133 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 7,508 < 10.


(55)

Return On Assets (ROA) mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,117 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 8,763 < 10.

Return On Equity (ROE) mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,128 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 5,883 < 10.

Return On Investment (ROI) mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,138 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 6,003 < 10.  Debt To Equity Ratio (DER) mempunyai nilai Tolerance

sebesar 0,128 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 7,786 < 10. Kesimpulan dari Uji Multikolinearitas ini adalah bahwa semua variabel independen telah lolos uji multikolinearitas.

4.2.1.3 Uji Auto Korelasi

Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Menurut Rochaety (2009 : 241), untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW).

Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Menurut Sugiyono (2001:76) mengemukakan bahwa terjadinya autokorelasi jika nilai Durbin-Watson (DW) memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson (DW) > 5. Berikut ini peneliti menampilkan hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.5 dibawah ini:


(56)

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .788a .621 .603 1.47656 2.314

a. Predictors: (Constant), LN DER, LN ROI, LN NPM, LN ROE, LN ROA b. Dependent Variable: LN Harga Saham

Sumber Data: Olahan SPSS, 2013

Tabel 4.5 tentang uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW) adalah 2,314 < 5. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.2.1.4 Uji Heterokedastisitas

Ghozali (2005 : 105) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas.

Cara menentukan ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali (2005 : 105) adalah sebagai berikut:


(57)

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 dan Y, maka tidak heterokedastisitas.

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heterokedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik pada gambar 4.3.

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013 Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas


(58)

Pada gambar 4.3 grafik Scatterplot diatas dapat terlihat bahwa titik (data) menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian.

4.2.2Analisis Regresi

Analisis regresi linier berganda dari Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 memiliki hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10.593 .829

LN NPM .602 .368 .270

LN ROA .083 .994 .039

LN ROE 1.752 .734 .863

LN ROI -.729 .631 -.355

LN DER -.481 .397 -.204

a. Dependent Variable: LN Harga Saham


(59)

Berdasarkan data di atas, dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk harga saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2008-2011) adalah sebagai berikut:

Y = 10,593 + 0,602X1+ 0,083X2+ 1,752X3 + -0,729X4 + -0,481X5 + e Keterangan:

Y = Harga Saham

X1 = Net Profit Margin (NPM) X2 = Return On Assets (ROA) X3 = Return On Equity (ROE) X4 = Return On Investment (ROI) X5 = Debt To Equity Ratio (DER) e = Koefisien error

Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi linier berganda memeiliki arti sebagai berikut :

1. konstanta (a) sebesar 10,593 mempunyai arti apabila rasio-rasio keuangan sama dengan nol maka harga saham perusahaan industri makanan dan minuman bernilai positif sebesar 10,593.

2. koefisien regresi NPM sebesar 0,602 mempunyai arti setiap kenaikan rasio ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan minuman sebesar 0,602 satuan.


(60)

3. koefisien regresi ROA sebesar 0,083 mempunyai arti setiap kenaikan rasio ROE sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan minuman sebesar 0,083 satuan.

4. koefisien regresi ROE sebesar 1,752 mempunyai arti setiap kenaikan rasio DER sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan minuman sebesar 1,752 satuan.

5. koefisien regresi ROI sebesar -0,729 mempunyai arti setiap kenaikan rasio NPM sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan minuman sebesar -0,729 satuan.

6. koefisien regresi DER sebesar -0,481 mempunyai arti setiap kenaikan rasio NPM sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan minuman sebesar -0,481 satuan.

4.2.3Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan maksud untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.


(61)

Tabel 4.7

Pemasukan dan Pengeluaran Variabel Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1

LN DER, LN ROI, LN NPM,

LN ROE, LN ROAb

. Enter

a. Dependent Variable: LN Harga Saham b. All requested variables entered.

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen yaitu LN DER, LN ROI, LN NPM, LN ROE, dan LN ROA.

2. Variabel independen tidak ada yang dikeluarkan. 4.2.3.1Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R2 yang pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. “Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model” (Ghozali, 2005 : 105).


(62)

Berikut ini peneliti menampilkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Adjusted R2 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .788a .621 .603 1.47656

a. Predictors: (Constant), LN DER, LN ROI, LN NPM, LN ROE, LN ROA

b. Dependent Variable: LN Harga Saham

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya Adjusted R2 adalah 0,603. Dengan demikian besarnya pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Debt to Equity ratio (DER) terhadap harga saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2008-2011) adalah sebesar 60,3%. Sedangkan sisanya sebesar 39.7% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2005 : 84). Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, Return


(63)

On Investment dan Debt to Equity Ratio berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap harga saham. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistk F (uji F). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

 Jika Fhitung < Ftabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%  Jika Fhitung > Ftabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5% Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Simultan (F) pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9

Uji Siginifikan Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 371.517 5 74.303 34.081 .000b

Residual 226.744 104 2.180

Total 598.261 109

a. Dependent Variable: LN Harga Saham

b. Predictors: (Constant), LN DER, LN ROI, LN NPM, LN ROE, LN ROA

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau Uji F, maka didapat nilai Fhitung 34,081 dan tingkat signifikansi 0,00. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) adalah 2,29. Oleh karena nilai Fhitung > Ftabel ( 34,081 > 2,29 ) pada tingkat signifikansinya 0,00 < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, Return On Investment, Debt To Equity secara simultan adalah signifikan terhadap harga saham. Keterangan tambahan:


(64)

1. Pada tabel terlihat bahwa Regression df = 5 berarti jumlah variabel independen ada 5 yaitu debt to equity ratio, earning per share, return on asset, current ratio dan ukuran perusahaan,

2. Total df = 109 berarti jumlah responsen atau data ada 108 (dimana df = n - 1) sedangkan regression df = 104 berasal dari 109 – 5,

3. Residual : selisih antara keputusan yang sesungguhnya dengan keputusan yang diprediksi. Residual = Total – Regression,

4. Mean square = Sum of Square / df. Dalam tabel 4.9 Mean Square 74,303 = 371,571 / 5.

4.2.3.3Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2005 : 84). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

 Jika thitung < ttabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%  Jika thitung > ttabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5% Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Parsial (t) pada tabel 4.10 dibawah ini:


(65)

Tabel 4.10

Uji Signifikan Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10.593 .829 12.784 .000

LN NPM .602 .368 .270 1.634 .105

LN ROA .083 .994 .039 .084 .934

LN ROE 1.752 .734 .863 2.386 .019

LN ROI -.729 .631 -.355 -1.155 .251

LN DER -.481 .397 -.204 -1.210 .229

a. Dependent Variable: LN Harga Saham

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

ttabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,984. Dari hasil Uji Signifikan Parsial (t) diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu, yaitu :

1. Untuk variabel Net Profit Margin (NPM)menunjukkan nilai t sebesar 1,634 dengan signifikansi sebesar 0,105. Oleh karena itu, thitung < dari ttabel atau ( 1,634 < 1,984 ) dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 ( 0,105 > 0,05 ). Hal ini berarti bahwa Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2011 dengan tingkat kepercayaan 95%.

2. Untuk variabel Return On Assets (ROA) menunjukkan nilai t sebesar 0,084 dengan signifikansi sebesar 0,934. Oleh karena itu thitung < ttabel atau ( 0,084 < 1,984 ) dan signifikansi t lebih


(66)

besar dari 0.05 ( 0,934 > 0.05 ). Hal ini berarti bahwa Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2011 dengan tingkat kepercayaan 95%.

3. Untuk variabel Return On Equity (ROE) menunjukkan nilai t sebesar 2,386 dengan signifikansi sebesar 0,019. Oleh karena itu, thitung > ttabel atau ( 2,386 > 1,984 ) dan signifikansi t lebih kecil dari 0.05 ( 0,019 < 0.05 ). Hal ini berarti bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2011 dengan tingkat kepercayaan 95%.

4. Untuk variabel Return On Investment (ROI) menunjukkan nilai t sebesar -1,155 dengan signifikansi sebesar 0,251. Oleh karena itu thitung < ttabel atau ( -1,155 < 1,984 ) dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 ( 0,251 > 0,05 ). Hal ini berarti bahwa Return On Investment (ROI) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2011 dengan tingkat kepercayaan 95%.

5. Untuk variabel Debt To Equity Ratio (DER) menunjukkan nilai t sebesar -1,210 dengan signifikansi sebesar 0,229. Oleh


(1)

8

Prasidha Aneka Niaga Tbk

PSDN

4.61 4.70 4.38 5.74

9 Sekar

Laut

Tbk

SKLT

4.50 5.01 4.94 4.94

10 Siantor

Top

Tbk

STTP

5.01 5.52 5.95 6.54

11

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

AISA

6.05 5.89 6.66 6.20

12

Ultra Jaya Milk Tbk

ULTJ

6.68 6.36 7.10 6.98

13 Bentoel

International Investama Tbk

RMBA

6.25 6.48 6.68 6.67

14

Gudang Garam Tbk

GGRM

8.35 9.98 10.60

11.04

15

HM Sampoerna Tbk

HMSP

9.00 9.25 10.25

10.57

16

Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

SQBI

9.26 9.26 9.26 9.26

17

Darya-Varia Laboratoria Tbk

DVLA

6.87 7.33 7.06 7.05

18 Indofarma

Tbk

INAF

3.91 4.42 4.38 5.09

19

Kalbe Farma Tbk

KLBF

5.99 7.17 8.09 8.13

20

Kimia Farma Tbk

KAEF

4.33 4.84 5.07 5.83

21 Merck

Tbk

MERK

10.48 11.29 11.48 11.79

22

Pyridam Farma Tbk

PYFA

3.91 4.70 4.84 5.17

23

Schering Plough Indonesia Tbk

SCPI

9.24 10.57 10.54 10.13

24

Tempo Scan Pacific Tbk

TSPC

5.99 6.59 7.44 7.84

25

Mandom Indonesia Tbk

TCID

8.61 9.00 8.88 8.95

26

Mustika Ratu Tbk

MRAT

5.03 5.98 6.48 6.21

27 Unilever

Indonesia

Tbk

UNVR

8.96 9.31 9.71 9.84

28

Kedaung Indah Can Tbk

KICI

4.61 4.33 5.22 5.19


(2)

Lampiran 4

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Net Profit Margin (NPM) 120 -.56 .35 .0727 .10468 Return On Assets (ROA) 120 -.14 .42 .1071 .12195 Return On Equity (ROE) 120 -1.14 7.89 .2543 .81009 Return On Investment (ROI) 120 -.14 .48 .1095 .12238 Debt To Equity Ratio (DER) 120 .10 22.90 1.5633 3.13364 Harga Saham 120 4.60 359000.00 17098.0383 48747.67768 Valid N (listwise) 120

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Lampiran 5

Uji Normalitas Data (Sebelum Transformasi)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 120

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 40307.14931406

Most Extreme Differences

Absolute .255

Positive .255

Negative -.175

Kolmogorov-Smirnov Z 2.792

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

Lampiran 6

Uji Normalitas Data (Setelah Transformasi)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 110

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.44229591

Most Extreme Differences

Absolute .080

Positive .080

Negative -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .841

Asymp. Sig. (2-tailed) .479

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Lampiran 7

Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 10.593 .829 12.784 .000

LN NPM .602 .368 .270 1.634 .105 .133 7.508 LN ROA .083 .994 .039 .084 .934 .117 8.763 LN ROE 1.752 .734 .863 2.386 .019 .128 5.883 LN ROI -.729 .631 -.355 -1.155 .251 .138 6.003 LN DER -.481 .397 -.204 -1.210 .229 .128 7.786 a. Dependent Variable: LN Harga Saham


(5)

Lampiran 8

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .788a .621 .603 1.47656 2.314

a. Predictors: (Constant), LN DER, LN ROI, LN NPM, LN ROE, LN ROA b. Dependent Variable: LN Harga Saham

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Lampiran 9

Hasil Uji Heterokedastisitas


(6)

Hasil Uji Hipotesis

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .788a .621 .603 1.47656

a. Predictors: (Constant), LN DER, LN ROI, LN NPM, LN ROE, LN ROA

b. Dependent Variable: LN Harga Saham

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 371.517 5 74.303 34.081 .000b

Residual 226.744 104 2.180

Total 598.261 109

a. Dependent Variable: LN Harga Saham

b. Predictors: (Constant), LN DER, LN ROI, LN NPM, LN ROE, LN ROA

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10.593 .829 12.784 .000

LN NPM .602 .368 .270 1.634 .105

LN ROA .083 .994 .039 .084 .934

LN ROE 1.752 .734 .863 2.386 .019

LN ROI -.729 .631 -.355 -1.155 .251

LN DER -.481 .397 -.204 -1.210 .229

a. Dependent Variable: LN Harga Saham

Sumber: Data Olahan SPSS, 2013


Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 51 84

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 36 82

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

14 76 122

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Industri Barang Konsumen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 95

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 84 163

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 30

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 12

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11