Tingkat Kemiskinan Penduduk Pendapatan per Kapita Pendapatan Keluarga Petani Pergeseran Keunggulan Kompetitif

31 c. Menjumlahkan masing-masing unit fasilitas secara vertikal sehingga diperoleh jumlah fasilitas yang tersebar di seluruh unit kecamatan. d. Menghitung nilai Indeks Perkembangan Kecamatan dengan rumus:   n i ij j I IP di mana i i ij ij SD I I I min   IP j = Indeks Perkembangan wilayah ke-j I ij = Nilai skor indikator perkembangan ke-i wilayah ke-j I’ ij = Nilai skor indikator perkembangan ke-i terkoreksi terstandarisasi wilayah ke-j I i min = Nilai skor indikator perkembangan ke-i terkecil minimum SD i = Standar Deviasi Indeks Perkembangan ke-i. Besarnya nilai Indeks Perkembangan Kecamatan pada saat sebelum pelaksanaan kegiatan 2000 dan 2003 dan setelah pelaksanaan kegiatan pengembangan Agropolitan 2006 dibandingkan baik dalam kawasan maupun di luar kawasan Agropolitan.

2. Tingkat Kemiskinan Penduduk

Untuk menentukan tingkat kemiskinan dilakukan dengan menghitung persentase jumlah rumah tangga prasejahtera dan sejahtera I terhadap jumlah rumah tangga di di suatu kecamatan, sehingga dirumuskan: 100 1 1 , , , ,    t i t i t i t i RT RTS RTpS TKRTpSS Di mana: TKRTpSS1 i,t : Tingkat Kemiskinan Rumah Tangga Pra Sejahtera dan Sejahtera I Daerah i pada Tahun Berjalan RTpS i,t : Jumlah Rumah Tangga Pra Sejahtera Daerah i pada Tahun Berjalan KK RTS1 i,t : Jumlah Rumah Tangga Sejahtera I Daerah i pada Tahun Berjalan KK RT i,t : Jumlah Rumah Tangga Daerah i pada Tahun Berjalan KK t : Subskrip Tahun Berjalan 32

3. Pendapatan per Kapita

t i t i t i Pdk PDRB PK , , ,  Di mana: PK i,t : PDRB per Kapita Daerah i pada Tahun Berjalan Rp per Kapita PDRB i,t : Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan untuk Daerah i pada Tahun Berjalan Rp Juta Pdk i,t : Jumlah Penduduk Daerah i pada Tahun Berjalan Jiwa t : Subskrip Tahun Berjalan

4. Pendapatan Keluarga Petani

t i t i Pert t i KP PDRB PKP , , , ,  Di mana: PKP i,t : Pendapatan Keluarga Petani Daerah i pada Tahun Berjalan Rp per Keluarga Petani PDRB Pert, i,t : Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian atas dasar harga konstan untuk Daerah i pada Tahun Berjalan Rp Juta KP i,t : Jumlah Keluarga Petani Daerah i pada Tahun Berjalan Keluarga t : Subskrip Tahun Berjalan

5. Pergeseran Keunggulan Kompetitif

Untuk menganalisis pergeseran keunggulan kompetitif digunakan analisis Shift-Share atau Shift-Share Analiyis SSA pada tahun sebelum dan sesudah ada program Pengembangan Kawasan Agropolitan, sehingga digunakan data PDRB tahun 2000, 2003, dan 2005. Analisis Shift-Share terdiri atas tiga komponen yaitu: a. Komponen Laju Pertumbuhan Total Komponen Share. Komponen ini menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu yang menunjukkan dinamika total wilayah. 33 b. Komponen Pergeseran Proporsional Komponen proporsional shift. Komponen ini menyatakan pertumbuhan total aktivitas tertentu secara relatif, dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika sektoraktivitas total dalam wilayah. c. Komponen Pergeseran Differensial Komponen Differential Shift. Ukuran ini menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi competitiveness suatu aktivitas tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total sektoraktivitas tersebut dalam wilayah. Komponen ini menggambarkan dinamika keunggulanketangguhan suatu sektoraktivitas tertentu di sub wilayah tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain. Persamaan analisis Shift Share ini adalah sebagai berikut:                               X X X X X X X X X X SSA t i t i t ij t ij t t t i t i t t 1 1 1 1 1 .. .. .. .. 1 a b c dimana : a = komponen share b = komponen proportional shift c = komponen differential shift, dan X.. = Nilai total aktifitas dalam total wilayah X.i = Nilai total aktifitas tertentu dalam total wilayah Xij = Nilai aktifitas tertentu dalam unit wilayah tertentu t1 = titik tahun akhir t0 = titik tahun awal

6. Analisis Pergeseran Sektor Basis