Analisis Pergeseran Sektor Basis Pangsa Sektoral Terhadap PDRB Analisis Persepsi Petani tentang Dampak kegiatan Pengembangan Agropolitan terhadap Pendapatan

33 b. Komponen Pergeseran Proporsional Komponen proporsional shift. Komponen ini menyatakan pertumbuhan total aktivitas tertentu secara relatif, dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika sektoraktivitas total dalam wilayah. c. Komponen Pergeseran Differensial Komponen Differential Shift. Ukuran ini menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi competitiveness suatu aktivitas tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total sektoraktivitas tersebut dalam wilayah. Komponen ini menggambarkan dinamika keunggulanketangguhan suatu sektoraktivitas tertentu di sub wilayah tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain. Persamaan analisis Shift Share ini adalah sebagai berikut:                               X X X X X X X X X X SSA t i t i t ij t ij t t t i t i t t 1 1 1 1 1 .. .. .. .. 1 a b c dimana : a = komponen share b = komponen proportional shift c = komponen differential shift, dan X.. = Nilai total aktifitas dalam total wilayah X.i = Nilai total aktifitas tertentu dalam total wilayah Xij = Nilai aktifitas tertentu dalam unit wilayah tertentu t1 = titik tahun akhir t0 = titik tahun awal

6. Analisis Pergeseran Sektor Basis

Untuk menganalisis pergeseran komoditas pertanian basis pertanian di kawasan agropolitan digunakan metode analisis LQ dengan menggunakan data PDRB tahun 2000, 2003, dan 2005. Metode LQ dirumuskan sebagai berikut: LQ ij = .. . . X j X Xi Xij di mana: 34 LQ ij = Indeks kuosien lokasi kecamatan i untuk sektor j X i. = PDRB sektor j di kecamatan i X i. = Total PDRB di kecamatan i X .j = Total PDRB sektor j di semua kecamatan X .. = Total PDRB semua sektor di kabupaten Untuk menginterpretasikan hasil analisis LQ adalah sebagai berikut: - Jika nilai LQ ij 1, maka hal ini menunjukkan terjadinya konsentrasi suatu aktivitas di kecamatan ke-i secara relatif dibandingkan dengan total kecamatan atau terjadi pemusatan aktivitas di kecamatan i. - Jika nilai LQ ij = 1, maka kecamatan ke-i mempunyai pangsa aktivitas setara dengan pangsa total atau konsentrasi aktivitas di kecamatan i sama dengan rata-rata total kecamatan. - Jika nilai LQ ij 1, maka kecamatan ke-i mempunyai pangsa relatif lebih kecil dibandingkan dengan aktivitas yang secara umum ditentukan di seluruh wilayah. Pergeseran sektor basis dilihat dari sektor yang menunjukkan nilai LQ = 1 dan mengalami perubahan dari tahun 2000, 2003, dan 2005.

7. Pangsa Sektoral Terhadap PDRB

100 , , ,   t i t ij t ij PDRB PDRB PS Di mana: PS ij,t : Pangsa Sektor j terhadap PDRB Daerah i pada Tahun Berjalan j=1 : Pertanian j=2 : Pertambangan dan Penggalian j=3 : Industri Pengolahan j=4 : Listrik, Gas dan Air Bersih j=5 : Bangunan j=6 : Perdagangan, Hotel dan Restoran j=7 : Pengangkutan dan Komunikasi j=8 : Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 35 j=9 : Jasa-Jasa PDRB ij,t : Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan untuk Sektor j Daerah i pada Tahun Berjalan Rp Juta PDRB i,t : Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku untuk Daerah i pada Tahun Berjalan Rp Juta t : Subskrip Tahun Berjalan

8. Analisis Persepsi Petani tentang Dampak kegiatan Pengembangan Agropolitan terhadap Pendapatan

Pengukuran persepsi petani tentang dampak kegiatan Pengembangan Agropolitan dilakukan dengan menggunakan kuisioner terstruktur terhadap responden petani. Tingkat persepsi tinggi adalah bila responden banyak merasakan manfaat dari program agropolitan dan rendah bila sedikit merasakan manfaat. Pertanyaan dalam kuisioner dinilai dan hasil total skor untuk setiap responden dikelompokkan dalam kategori tinggi dan rendah dengan rumus: Rendah min + [maks-min2] = Tinggi Hasil penilaian semua responden menunjukkan bahwa nilai minimum adalah 5 dan maksimum 11, maka kategori rendah bila kurang dari 8 dan tinggi bila lebih dari atau sama dengan 8. a. Analisis Hubungan antara jenis komoditas yang diusahakan, jenis aktivitas pertanian, dan lokasi tempat tinggal dengan tingkat persepsi Persepsi petani yang telah diukur kemudian dianalisis dengan metode statistik non parametrik Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara jenis komoditas yang diusahakan, lokasi tempat tinggal, dan jenis aktivitas pertanian dengan tingkat persepsi Jenis komoditas yang diusahakan terbagi menjadi: 1 Petani komoditas hortikultura 2 Petani komoditas perkebunan 3 Petani komoditas tanaman pangan 4 Petani komoditas tanaman kehutanan 36 Lokasi tempat tinggal petani terbagi menjadi: 1 Petani yang bertempat tinggal di desa pusat pertumbuhan 2 Petani yang bertempat tinggal di desa hinterland Aktivitas pertanian terbagi menjadi: 1 Petani yang hanya terlibat sektor on farm 2 Petani yang juga menjadi pedagang pengumpul 3 Petani yang terlibat aktivitas processing dan pengolahan off farm 4 Pedagang pengumpul

b. Analisis Asosiasi Unsur-unsur Penyusun Persepsi