MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN 060954 MARELAN T.A 2014-2015.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHAREDALAM MATA
PELAJARAN IPS KELAS V SDN 060954 MARELAN T.A 2014-2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH: LILA ARSIYANTI
NIM:1113111036
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR LAMPIRAN...ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah...5
1.3 Batasan Masalah...5
1.4 Rumusan Masalah ...5
1.5 Tujuan Penelitian...6
1.6 Manfaat Penelitian...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8
2.1 Kerangka Teoritis ...8
2.1.1 Hakekat Belajar ...8
2.1.2 Hakekat Hasil Belajar ...10
2.1.3 Model Pembelajaran ...11
2.14 Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)...13
2.15 Hakekat Pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) ...18
2.16 Tinjauan Materi ...19
(3)
vi
2.3 Hipotesis Tindakan ...23
BAB III METODE PENELITIAN ...24
3.1 Jenis Penelitian ...24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...24
3.3 Objek dan Subjek Penelitian ...24
3.4 Operasional Variabel Penelitian ...25
3.5 Desain Penelitian ...25
3.6 Prosedur Penelitian ...26
3.7 Teknik Pengumpulan Data...30
3.8 Teknik Analisis Data ...31
3.9 Jadwal Penelitian ...35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...36
4.1 Hasil Penelitian...36
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I...40
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...53
4.2 Pembahasan Penelitian...64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...70
5.1 Kesimpulan ...70
5.2 Saran ...71
(4)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model PembelajaranThink Pair Share ...16
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam %...33
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian...35
Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pre Test...37
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Pre Test...38
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus I...46
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa pada Siklus I ...48
Tabel 4.5 Nilai Hail Belajar Siswa pada Siklus I ...49
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Post Test Siklus I ...50
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus II ...59
Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa pada Siklus II...60
Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Siswa pada Post Test Siklus II ...61
Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Post Test Siklus II ...62
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa pada Pre Test, t Siklus I dan Siklus II ...65
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus ...66
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru...67
(5)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap manusia harus mendapatkan pendidikan yang layak demi kelangsungan hidupnya. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk seseorang mendapatkan pendidikan yang layak secara formal. Terdapat beberapa jenjang pendidikan formal di sekolah yang harus mencapai tujuan pendidikan negara kita, yaitu TK (Taman Kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas) dan Perguruan Tinggi. Pada tingkat SD terdapat beberapa mata pelajaran pokok yang harus dipelajari oleh siswa, seperti mata pelajaran IPS.
IPS adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan Sosial yang terintegrasi dengan ilmu pengetahuan sosial lainnya, seperti yang dikatakan oleh Trianto (2010:171) bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Dengan begitu, siswa SD diharapkan mampu menguasai dan mendalami tentang ilmu-ilmu sosial yang akan berguna bagi kehidupannya sebagai makhluk sosial. Pada tingkat SD tidak semua cabang-cabang ilmu sosial itu diajarkan karena belum sesuai dengan pola berpikir anak.
IPS bukanlah mata pelajaran yang mudah untuk dipelajari dan dipahami oleh siswa SD karena materinya yang cukup luas. Seperti pada integrasi-integrasi ilmu sosial dalam IPS yang materinya belum dimengerti sepenuhnya oleh siswa
(6)
pada setiap bagian integrasi tersebut. Selain itu, siswa memiliki keterbatasan daya ingat dalam menghafal atau memahami materi pelajaran IPS.
Selanjutnya, di dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode yang monoton saja, yaitu metode ceramah dalam menyampaikan setiap materi pembelajaran. Karena guru tidak begitu terbiasa dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang lain. Dengan begitu, proses pembelajaran hanya berpusat pada guru dan bukan berpusat pada siswa karena hanya gurulah yang menjadi sumber informasi bagi siswa di dalam proses pembelajaran.
Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan di kelas V SDN 060954 Marelan, siswa merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas atau siswa kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran karena pada setiap pertemuan siswa hanya mendengarkan penjelasan dari atau informasi dari guru dan menunggu perintah dari guru untuk melakukan suatu kegiatan.
Selanjutnya, di dalam proses pembelajaran siswa cenderung pasif karena tidak melakukan kegiatan apapun selain mendengarkan penjelasan dari guru. Sehingga siswa menjadi tidak aktif dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran di kelas untuk menyampaikan pendapat atau memberikan pertanyaan pada materi yang belum siswa ketahui. Akibatnya, proses pembelajaran tidak berpusat kepada siswa, melainkan hanya berpusat kepada guru.
(7)
Kemudian, berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan peneliti di kelas V SDN 060954 Marelan diperoleh 26 orang siswa (86,7%) memiliki hasil belajar yang rendah sedangkan hanya 4 orang siswa (13,3%) saja yang memiliki hasil belajar yang tinggi dan berhasil mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 68 pada mata pelajaran IPS dari seluruh siswa yang berjumlah 30 orang.
Berdasarkan masalah-masalah di atas, peneliti mencoba menggunakan suatu model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Adapun model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaranThink Pair Share. Menurut Aqib (2013:24) model Think Pair Share ini dikembangkan oleh Frank Lyman pada tahun 1985. Model pembelajaran ini dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa. Siswa diajarkan untuk dapat bersosialisai dengan teman-teman sekelasnya, dimana mereka diharapkan untuk mampu saling bertukar pikiran dengan teman-temannya dalam mencari jawaban atau solusi dari suatu masalah yang dihadapi. Dengan adanya interaksi sesama siswa membuat mereka menjadi lebih bersemangat dalam mencari jawaban. Mereka akan terpacu untuk menemukan jawaban yang paling tepat. Hal tersebut akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Sehingga mereka akan mudah untuk mengingat materi pelajarannya karena mereka sendirilah yang menemukan jawabannya. Selain itu, siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga tidak ada lagi siswa yang merasa bosan dan pasif dalam mengikuti pembelajaran. Jadi, diharapkan dengan menggunakan model
(8)
pembelajaran Think Pair Share ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS.
Maka dari itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Think Pair Share dalam Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 060954 Marelan T.A 2014-2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yaitu:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.
2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran IPS karena cakupan materi IPS sangat luas.
3. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran.
4. Siswa merasa bosan ketika mengikuti pelajaran di kelas (kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran).
5. Siswa cenderung pasif dan tidak aktif dalam proses pembelajaran (siswa tidak berpartisipasi dalam proses pembelajaran).
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini dibatasi pada meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dalam mata pelajaran IPS dengan materi Persiapan Kemerdekaan di Kelas V SDN 060954 jalan Kapten Rahmad Kecamatan Medan Marelan.
(9)
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Sharedapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dengan materi Persiapan Kemerdekaan di kelas V SDN 060954 Marelan T.A 2014-2015.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dalam mata pelajaran IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 060954 Marelan 2014-2015.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, bermanfaat untuk mengetahui cara belajar yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Dengan begitu, siswa tidak akan lagi merasa bahwa IPS merupakan pelajaran yang sulit untuk dimengerti serta mereka juga dapat melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.
2. Bagi guru, bermanfaat sebagai bahan masukan atau informasi tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Sehingga guru
(10)
tidak lagi menggunakan metode ceramah saja dan menjadi lebih dominan dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Bagi sekolah, bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi ataupun sebagai sumber inspirasi bagi upaya-upaya perbaikan kualitas dalam pembelajaran IPS.
4. Bagi calon peneliti, bermanfaat sebagai bahan acuan atau perbandingan untuk melaksanakan penelitian dengan judul atau topik yang sama agar memiliki hasil penelitian yang lebih baik lagi, serta meningkatkan pemahaman tentang model pembelajaranThink Pair Sharedalam mata pelajaran IPS.
(11)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dapat
meingkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dengan materi
Persiapan Kemerdekaan Indonesia di kelas V. Terbukti dengan hasil belajar
siswa pada soal pre test dari 30 orang terdapat 4 orang (13,3%) yang
mengalami ketuntasan hasil belajar, sedangkan 26 orang (86,7%) mengalami
ketidak tuntasan. Kemudian hasil belajar siswa meningkat pada post test I
setelah menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dalam siklus I
sehingga 16 orang (53,33%) mengalami ketuntasan dan 14 orang (46,67%)
mengalami ketidak tuntasan. Selanjutnya setelah dilakukan perbaikan dan
pengoptimalan penggunaan model pembelajaran Think Pair Sharepada siklus
II hasil belajar siswa menjadi sangat tinggi yaitu sebesar 27 orang (90%)
mengalami ketuntasan dan yang tidak tuntas hanya 3 orang (10%).
2. Kemampuan guru dalam mengajar juga mengalami peningkatan, adapun hasil
observasi guru pada siklus I dalam pertemuan I adalah 68,33 dan pertemuan II
76,67 dan pada siklus II di pertemuan I adalah 85 dan pertemuan II 95.
Kemudian kemampuan siswa pada aspek afektif dan psikomotorik juga
mengalami peningkatan, adapun nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I
adalah 66,38. Kemudian pada siklus II adalah 82,55.
(12)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Dalam proses pembelajaran hendaknya siswa belajar dengan tertib dan
mematuhi perkataan guru. Kemudian siswa juga dituntut untuk selalu aktif
dan percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya selalu memiliki kraetifitas yang baik dalam mengajar
terutama dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Maka dari itu guru
disarankan agar dapat menggunakan model pembelajaran Think Pair Share
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran
IPS.
3. Bagi Sekolah
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan mampu digunakan bagi pihak
sekolah sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi oleh siswa di sekolah.
4. Bagi Calon Peneliti
Bagi calon peneliti lain yang hendak melakukan penelitian dengan topik
yang sama hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, dkk. 2010.
Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar
. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010.
Penelitian Tindakan Kelas
. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal, dkk. 2010.
Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB,TK
.
Bandung: Yrama Widya.
Aqib, Zainal. 2013.
Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif)
. Bandung: Yrama Widya.
Bahri, Syaiful Djamarah. 2011.
Psikologi Belajar
. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. 2010.
Belajar dan Mengajar
. Bandung: Yrama Widya.
Daryanto. 2011.
Beserta Contoh-Contohnya
. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2010.
Belajar dan Pembelajaran
. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani. 2011.
Strategi Belajar Mengajar
. Bandung: Pustaka Setia.
Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012.
Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep dan Implementasi
). Yogyakarta: Familia.
Istarani. 2012.
58 Model Pembelaran Inovatif
. Medan: Media Persada.
Kunandar. 2011.
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan
Profesi Guru
. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ngalimun. 2014.
Strategi dan Model Pembelajaran
.Yogyakarta: Asaja Pressindo.
Purwanto. 2011.
Evaluasi Hasil Belajar
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riyanto, Yatim. 2010.
Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi
Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
.
Jakarta: Kencana.
Rusman. 2011.
Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru
.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sabri, Ahmad. 2010.
Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching
. Ciputat:
Quantum Teaching.
(14)
Sapriya. 2009.
Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sardjiyo, dkk. 2011.
Pendidikan IPS di SD
. Jakarta: Universitas Terbuka.
Shoimin, Aris. 2014.
68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013
.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Suprijono, Agus. 2010.
Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem
.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013.
Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar
. Jakarta:
Kencana.
Syah, Muhibbin. 2011.
Psikologi Belajar
. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2010.
Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. 2011.
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
.
Jakarta: Kencana.
Herlanti, Yanti. 2009 dalam situs www.academia.edu,com, diakses tanggal 21 Januari
2015.
Rostrieningsih. 2010 dalam situs http://journal.uny.ac.id, diakses tanggal 18
Desember 2014.
(15)
(1)
tidak lagi menggunakan metode ceramah saja dan menjadi lebih dominan dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Bagi sekolah, bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi ataupun sebagai sumber inspirasi bagi upaya-upaya perbaikan kualitas dalam pembelajaran IPS.
4. Bagi calon peneliti, bermanfaat sebagai bahan acuan atau perbandingan untuk melaksanakan penelitian dengan judul atau topik yang sama agar memiliki hasil penelitian yang lebih baik lagi, serta meningkatkan pemahaman tentang model pembelajaranThink Pair Sharedalam mata pelajaran IPS.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dapat meingkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dengan materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia di kelas V. Terbukti dengan hasil belajar siswa pada soal pre test dari 30 orang terdapat 4 orang (13,3%) yang mengalami ketuntasan hasil belajar, sedangkan 26 orang (86,7%) mengalami ketidak tuntasan. Kemudian hasil belajar siswa meningkat pada post test I setelah menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dalam siklus I sehingga 16 orang (53,33%) mengalami ketuntasan dan 14 orang (46,67%) mengalami ketidak tuntasan. Selanjutnya setelah dilakukan perbaikan dan pengoptimalan penggunaan model pembelajaran Think Pair Sharepada siklus II hasil belajar siswa menjadi sangat tinggi yaitu sebesar 27 orang (90%) mengalami ketuntasan dan yang tidak tuntas hanya 3 orang (10%).
2. Kemampuan guru dalam mengajar juga mengalami peningkatan, adapun hasil observasi guru pada siklus I dalam pertemuan I adalah 68,33 dan pertemuan II 76,67 dan pada siklus II di pertemuan I adalah 85 dan pertemuan II 95. Kemudian kemampuan siswa pada aspek afektif dan psikomotorik juga mengalami peningkatan, adapun nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I adalah 66,38. Kemudian pada siklus II adalah 82,55.
(3)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Dalam proses pembelajaran hendaknya siswa belajar dengan tertib dan mematuhi perkataan guru. Kemudian siswa juga dituntut untuk selalu aktif dan percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya selalu memiliki kraetifitas yang baik dalam mengajar terutama dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Maka dari itu guru disarankan agar dapat menggunakan model pembelajaran Think Pair Share agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran IPS.
3. Bagi Sekolah
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan mampu digunakan bagi pihak sekolah sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh siswa di sekolah.
4. Bagi Calon Peneliti
Bagi calon peneliti lain yang hendak melakukan penelitian dengan topik yang sama hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan rujukan dan pertimbangan yang baik.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, dkk. 2010.
Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar
. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010.
Penelitian Tindakan Kelas
. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal, dkk. 2010.
Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB,TK
.
Bandung: Yrama Widya.
Aqib, Zainal. 2013.
Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif)
. Bandung: Yrama Widya.
Bahri, Syaiful Djamarah. 2011.
Psikologi Belajar
. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. 2010.
Belajar dan Mengajar
. Bandung: Yrama Widya.
Daryanto. 2011.
Beserta Contoh-Contohnya
. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2010.
Belajar dan Pembelajaran
. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani. 2011.
Strategi Belajar Mengajar
. Bandung: Pustaka Setia.
Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012.
Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep dan Implementasi
). Yogyakarta: Familia.
Istarani. 2012.
58 Model Pembelaran Inovatif
. Medan: Media Persada.
Kunandar. 2011.
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan
Profesi Guru
. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ngalimun. 2014.
Strategi dan Model Pembelajaran
.Yogyakarta: Asaja Pressindo.
Purwanto. 2011.
Evaluasi Hasil Belajar
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riyanto, Yatim. 2010.
Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi
Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas
.
Jakarta: Kencana.
Rusman. 2011.
Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru
.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sabri, Ahmad. 2010.
Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching
. Ciputat:
Quantum Teaching.
(5)
Sapriya. 2009.
Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sardjiyo, dkk. 2011.
Pendidikan IPS di SD
. Jakarta: Universitas Terbuka.
Shoimin, Aris. 2014.
68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013
.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Suprijono, Agus. 2010.
Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem
.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013.
Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar
. Jakarta:
Kencana.
Syah, Muhibbin. 2011.
Psikologi Belajar
. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2010.
Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. 2011.
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
.
Jakarta: Kencana.
Herlanti, Yanti. 2009 dalam situs www.academia.edu,com, diakses tanggal 21 Januari
2015.
Rostrieningsih. 2010 dalam situs http://journal.uny.ac.id, diakses tanggal 18
Desember 2014.
(6)