Implan Pengetahuan Dan Persepsi Akseptor KB NON MKJP Tentang Kontrasepsi Implan Di Puskesmas I Denpasar Utara Tahun 2016.

kehamilan. Tingkat kegagalan AKDR sebesar 1-3 kehamilan pada 100 wanita pertahun Kurniawati, 2013. 4. Implan Implan atau susuk KB adalah alat kontrasepsi yang berisi hormon lovonorgestrel yang dipasang di bawah kulit lengan atas bagian dalam. Implan dipakai selama lima tahun Kurniawati, 2013. 2.2.3 Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari metode operasi wanita MOW dan metode operasi pria MOP. MOW adalah tindakan yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sedangkan MOP adalah tindakan pengikatan dan pemotongan vas deferens agar sperma tidak keluar dari penis sehingga kedua metode kontrasepsi ini bersifat permanen Kurniawati, 2013.

2.3 Implan

2.3.1 Pengertian Implan Implan atau susuk KB adalah merupakan alat kontrasepsi yang terdiri dari hormon lovonorgestrel yang dipasang di bawah kulit lengan atas bagian dalam dan implan dipakai selama lima tahun Kurniawati, 2013. 2.3.2 Jenis kontrasepsi implan Menurut Sulistyawati 2014 jenis kontrasepsi implan yang digunakan yaitu : Norplant terdiri dari enam batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dan diameter 2,3 mm yang berisi 36 mg levonorgestreldengan lama kerjanya lima tahun.Implanonterdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira 40 mm dan diameter 22 mm yang berisi 68 mg tiga ketodesogestreldengan lama kerjanya tiga tahun.Jadenadan indoplantterdiri dari dua batang yang berisi 75 mg levonorgestreldengan lama kerjanya tiga tahun. 2.3.3 Efektivitas implan Menurut sulistyawati 2014 kontrasepsi implan efektif lima tahun untuk norplant dan tiga tahun untuk jadena, indoplant atau implanon, nyaman untuk digunakan. Selain itu sangat efektif 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan implan memberikan perlindungan yang sama atau lebih baik dari kebanyakan IUD Mochtar, 2011. 2.3.4 Cara kerja kontrasepsi implan Melepaskan sejumlah hormon yang dapat mencegah lepasnya ovum dari tuba fallopi dan mengentalkan lendir pada mulut uterus sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke dalam uterus, menipiskan selaput lendir uterus sehingga hasil pembuahan tidak dapat tertanam di dalam uterus Kurniawati, 2013. 2.3.5 Indikasi dan kontraindikasiimplan Menurut Wiknjosastro 2009 yang diperkenankan menggunakan kontrasepsi implan adalah wanita pada usia reproduksi wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka panjang tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau menggunakan IUD, wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen, wanita yang setelah keguguran dan setelah melahirkan serta menyusui atau tidak menyusui, wanita dengan tekanan darah kurang dari 180110 mmHg, wanita yang sering lupa meminum pil kontrasepsi. Yang tidak diperkenankan menggunakan kontrasepsi implan adalah wanita yang hamil atau disangka hamil, wanita yang mengalami perdarahan per vagina yang belum jelas penyebabnya, wanita yang menderita kanker payudara, wanita penderita penyakit hati, hipertensi, jantung, dan diabetes mellitus Kurniawati, 2013. 2.3.6 Efek samping Efek samping dalam penggunaan implan adalah gangguan pola haid terutama pada 6-12 bulan pertamaseperti terjadinya perdarahan bercak spotting, perdarahan haid memanjang atau lebih sering berdarah, mual-mual, pening atau sakit kepala, perubahan perasaan atau kegelisahan, penurunan atau peningkatan berat badan. Oleh karena jumlah progestin yang dikeluarkan ke dalam darah sangat kecil, maka efek samping yang terjadi tidak sesering pada penggunaan pil KB Wiknjosastro, 2009. 2.3.7 Cara pemasangan implan Pemasangan dilakukan pada waktu menstruasi atau selambat-lambatnya hari ke-7 sejak dimulainya menstruasi. Peralatan dan instrumen untuk pemasangan implanyaitu sebagai berikut: meja periksa tempat tidur, batang implan, doeklobang steril, mangkok tempat kapsul norplant, sarung tangan DTT, larutan anti septik, obat anasthesikonsentrasi satu persen, spuit 5-10 ml, trokar 10 dan mandrin, skapel 11 atau 15, verban band aid atau plaster, kasa steril, lidocain, forcep mosquito, bak instrumen, cairan chlorin0,5, cairan DTT, waslap, tempat sampah basah, kering, benda tajam, tempat cuci tangan, sabun untuk cuci tangan, template, dan sarung tangan rumah tangga Saifuddin, 2006. Persiapan pelaksanaan pemasangan implanyaitu: bersihkan lengan dengan sabun dan sudah dibilas sampai bersih, persiapkan tempat tidur klien, baringkan akseptor dengan lengan yang jarang digunakan. Kemudian letakkan pada meja samping penyangga lengan, tentukan lokasi pemasangan delapan cm di atas lipat siku dan gunakan template, siapkan alat-alat buka dan letakkan dalam bak steril, dan masukkan kapsul implandalam mangkok steril Saifuddin, 2006. Tindakan sebelum pemasangan adalah cuci tangan dengan enam langkah, pakai sarung tangan DTT, hitung alat-alat pemasangan jumlah kapsul, lakukan pembersihan lokasi insersi dengan larutan anti septik dari arah dalam keluar secara melingkar 8-13 cm dan biarkan dua menit sampai kering. Pergunakan doeksteril berlubang pada lengan yang akan di insersi, lakukan anastesi dengan dosis tiga ml Saifuddin, 2006. Proses pemasangan kapsul implandimulai dari melakukan insisi dangkal dengan sudut 45º. Perhatikan dua tanda garis pada trokar yang masuk dibawah kulit kemudian berikan tanda dua pada batas trokar yang berada dibawah kulit setelah memasang kapsul. Langkah selanjutnya masukkan trokar dengan sudut yang kecil dan angkat trokarkeatas sehingga kulit terangkat dan masukkan kapsul kemudian dorong perlahan. Saat trokar masuk sampai batas tanda satu, cabut pendorong trokar, masukkan kapsul dalam trokar dengan menggunakan pinset atau ibu jari-jari telunjuk dengan membentuk kipas sesuai template, melakukan pendorongan kapsul secara perlahan-lahan, tarik tabung trokar dengan ibu jari serta telunjuk kearah luka. Setelah ada tanda-tanda yang muncul dari tepi luka insisi, keluarkan kapsul dari trokar dan pastikan kapsul telah masuk dibawah kulit, tanpa mengeluarkan trokar putar ujung trokar kearah lateral kanan, kembali seperti semula, geser 15º mengikuti pola kipas. Untuk mengurangi resiko ekspulsipastikan ujung kapsul yang terdekat lima mm dari luka insisi, jangan mengeluarkan trokar sebelum seluruh kapsul terpasang, memastikan seluruh kapsul telah terpasang, pastikan seluruh ujung kapsul tidak berada pada sisi luka insisi lima mm, keluarkan trokar perlahan-lahan, tekan tepat insisi dengan jari yang memegang kasa selama satu menit kemudian bersihkan dan tutup luka dengan kasa steril, bereskan alat dan cuci tangan Saifuddin, 2006. 2.3.8 Keuntungan penggunanimplan Keuntungan dari penggunaan alat kontrasepsi implanyaitu metode kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas cukup tinggi dengan tingkat kegagalan 1 setiap 100 wanita pertahun, perlindungan jangka panjang, pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak perlu dilakukan pemeriksaan dalam, tidak mengganggu kegiatan senggama, tidak mengganggu aktivitas, akseptor hanya perlu kembali ke pelayanan kesehatan hanya jika merasa ada keluhan, tidak mengganggu produksi ASI, dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan Kurniawati, 2013. 2.3.9 Kerugian penggunaan Implan Kerugian dari penggunaan implanyaitu gangguan menstruasi seperti siklus menstruasi sering memanjang atau memendek, akseptor perlu kembali ke klinik pelayanan kesehatan jika menginginkan pencabutan, serta tidak menjamin pencegahan penularan penyakit menular seksual atau HIVAIDS Kurniawati, 2013. Dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain, kontrasepsi implanmerupakan alat kontrasepsi yang sama-sama mempunyai efektivitas jangka panjang seperti IUD atau spiral. Dapat dilihat bahwa implanmerupakan alat kontrasepsi yang lebih efektif serta lebih mudah dalam proses pemasangannya.Implanmerupakan alat kontrasepsi yang memiliki efektifitas cukup tinggi dan banyak keuntungan apabila dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya sehingga pemakaian implansebagai metode kontrasepsi jangka panjang dianjurkan oleh pemerintah. Dibandingkan dengan alat kontrasepsi IUD yang salah satu kelemahannya adalah perubahan lokasi dan translokasi atauekspulsi keluar dari rahim sehingga masih menimbulkan terjadinya kehamilan. implanmempunyai tingkat kegagalan yang lebih sedikit dibandingkan IUD. Apabila dipasang dengan benar, metode kontrasepsi implanmemiliki efektivitas cukup tinggi pada wanita yang memakainya.

2.4 Pengetahuan