2.4 Pengetahuan
2.4.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasiltahu dari manusia dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
panca indra manusia yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007. Perilaku seringkali dipengaruhi oleh seberapa besar pemahaman kita atas
sesuatu hal, karena hal itu maka pengetahuan seseorang sangat berkaitan erat dengan perilaku mereka dalam memutuskan tentang upaya untuk meningkatkan kesehatan
mereka, pengetahuan memiliki pengaruh dalam memberikan putusan untuk menggunakan alat kontrasepsi dengan nilai p = 0,00 dan OR 2,224 Mosha Ruben,
2013. Pengetahuan akseptor KB akan mempengaruhi penerimaan program KB.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dini 2014 mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemakaian kontrasepsi
implanpada WUS.Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Nuzula 2015 menemukan faktor yang berhubungan dalam pemakaian implan pada pasangan usia subur yaitu
nilai budaya, pengetahuan tentang implan, dan informasi dari petugas kesehatan. Pengetahuan yang baik tentang implan akan mendorong wanita pasangan usia subur
untuk memakai implan. Namun penelitian lain mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi non AKDR pada wanita usia 20-39 tahun Adhayani, 2011.
2.4.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut Mubarak 2011 mempunyai enam tingkatan yaitu : Tahu knowdiartikan sebagai kemampuan
mengingat kembali recall materi yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh
bahan atau
rangsangan yang
telah diterima.Memahami
comprehensiondiartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya secara luas.Aplikasi
applicationdiartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.Analisa analysisadalah kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih saling terkait dan masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut.Sintesis
synthesisdiartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
ke dalam
suatu bentuk
keseluruhan yang
baru.Evaluasi evaluationdiartikan sebagai ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang telah ada misanya dapat
menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB. 2.4.3
Pengukuran Pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Menurut Arikunto 2007, kategori penilaian dapat dibagi menjadi
beberapa kriteria antara lain: 1.
Pengetahuan baik : 76 - 100
2. Pengetahuan cukup
: 56 - 75 3.
Pengetahuan kurang : 56
2.4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : 1.
Umur Umur adalah waktu mulai dari seseorang dilahirkan sampai saat ini. Semakin
tinggi umur seseorang, semakin banyak informasi yang diperoleh. Dengan memperoleh komunikasi akan menguatkan keyakinan untuk mencapai tujuan.
Semakin bertambah umur seseorang maka semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang dimiliki Notoadmojo, 2007.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nuzula 2015 mengatakan bahwa berdasarkan karakteristik responden pada variabel umur didapatkan OR= 0,82, yang
artinya peluang umur 20 tahun atau 35 tahun untuk memakai implan 0,8 kali dibandingkan dengan yang umur 20-35 tahun. Penelitaian lain juga mengatakan
bahwa ada hubungan antara usia ibu dengan pemilihan jenis kontrasepsi di Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen Grestari, 2014.
2. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat di pungkiri bahwa
makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya,
jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai- nilai baru diperkenalkan
Mubarak, 2006. Berdasarkan penelitian sebelumnya dikatakan bahwaada hubungan yang
bermakna faktor pendidikan terhadap pemakaian AKDR dimana makin tingginya pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi tentang AKDRWidyawati,
dkk 2012. Penelitian lain juga mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu rumah tangga dengan persepsipenggunaan alat kontrasepsi di
Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu Yustiani, dkk 2013. 3.
Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan
pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.Menurut penelitian sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu
dengan pengetahuan tentang MKJP. Fienalia, 2012. 4.
Minat Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2013 faktor-faktor yang mempengaruhi minta ibu dalam penggunaan kontrasepsi implan yaitu pengetahuan,
pendidikan, dan tingkat ekonomi. 5.
Paritas Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu. Paritas
sangat berpengaruh terhadap penerimaan seseorang terhadap pengetahuan, dimana semakin banyak pengalaman seorang ibu maka penerimaan akan semakin mudah
Nursalam, 2008. Menurut penelitian sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara
paritas dengan penggunaan MKJP EmanElviani, 2012. Namun penelitian lain yang dilakukan oleh Fienalia 2012 mengatakan bahwa dimana didapatkan
hubungan secara signifikan antara jumlah anak hidup dengan penggunaan kontrasepsi jangka panjang, responden yang m
emiliki anak ≥ 3 orang memiliki
peluang 3,9 kali lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang dibandingkan dengan yang mempunyai anak 0-2 orang.
6. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang cenderung berusaha melupakan
pengalaman yang kurang baik. Sebaliknya, jika pengalaman tersebut menyenangkan maka psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas
dalam emosi kejiwaan seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya.
7. Kebudayaan lingkungan sekitar
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. 8.
Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang
memperoleh pengetahuan yang baru. Cara memperoleh informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melalui tenaga kesehatan, teman, dan media massa.
Menurut penelitian Adhayani 2011 penerimaan informasi KB mmiliki hubungan dengan pemilihan KB. Dimana dengan analisis bivariat didapat nilai p
sebesar 0,011 p0,05 maka secara statistik terdapat hubungan yang signifikan. Hasil ini sesuai dengan teori bahwa ada kaitan antara informasi yang diberikan
dengan pengetahuan yang dimiliki PUS tentang kontrasepsi. Penelitian lain juga mengatakan bahwa peluang untuk memakai implan pada kelompok yang
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan 6,6 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan informasi Nuzula, 2015.
2.5 Persepsi akseptor KB tentang implanberdasarkan Teori Health Belief