Masyarakat Madani dan HAM Masyarakat Madani dan Keadilan Sosial

ditolak. Sebab itu bangsa Indonesia harus mampu mengakomodir seluruh potensi yang ada untuk mewujudkan masyarakat madani yang dicita-citakan. 63

c. Masyarakat Madani dan HAM

Konsep masyarakat madani yang dicita-citakan dewasa ini telah mengambil peran sebagai sebuah agenda cita-cita masyarakat modern. Sebagaimana diungkapkan Nurcholis Madjid bahwa puncak dari misi suci Nabi adalah terselenggaranya pidato perpisahan, yakni khutbah al wada’. Dalam pidato itulah pertama kali Nabi kata Nurcholis Madjid memperkenalkan konsep hak azasi dengan inti dan titik tolak kesucian hidup, harta dan martabat kemanusiaan. 64 Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa penghargaan terhadap Hak Azasi Manusia, merupakan elemen penyangga bagi terwujudnya masyarakat madani. Bertitik tolak dari nilai kemanusiaan, maka hakekat hak-hak azasi manusia itu ialah membangun kebebasan yang manusiawi, termasuk kebebasan berpendapat, penghargaan terhadap martabat manusia.

d. Masyarakat Madani dan Keadilan Sosial

Nurcholis Madjid mengklasifikasikan keadilan kedalam beberapa bagian. Pertama, keadilan mengandung pengertian perimbangan atau keadaan seimbang. Kedua, keadilan mengandung makna persamaan. Pengertian keadilan tidak utuh jika tidak diperhatikan maknanya sebagai pemberian perhatian kepada hak-hak pribadi dan penunaian hak kepada siapa saja yang berhak. 65 63 Qodir, Pembaharuan, h. 88. 64 Sufiyanto, Masyarakat Tamaddun, h. 144. 65 Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban , Jakarta: Paramadina, 1992, h. 513-515. Apa yang dijelaskan Madjid telah teraplikasi pada masyarakat madani yang dibangun oleh Nabi Muhammad saw. Dalam masyarakat Madinah Nabi berlaku adil kepada setiap anggota masyarakat. Dengan demikian, keadilan merupakan salah satu penyangga bagi terbentuknya masyarakat madani. Relevansinya dengan masyarakat Indonesia, dapat ditegaskan bahwa keadilan dalam berbangsa dan bernegara sangatlah dibutuhkan. Ketidak adilan akan menyebabkan munculnya gerakan- gerakan spratis yang memicu terjadinya disintegrasi dan perpecahan.

D. Kajian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Membangun icon - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 4

Sistem komunikasi pemerintah melalui musrenbang dalam pembangunan agama masyarakat di Kabupaten Aceh Uutara - Repository UIN Sumatera Utara

2 18 187

Pola Komunikasi Islam Penyuluh Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja Kota Langsa - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 1

Pola Komunikasi Islam Penyuluh Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja Kota Langsa - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 4

Pola Komunikasi Islam Penyuluh Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja Kota Langsa - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 4

Pola Komunikasi Islam Penyuluh Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja Kota Langsa - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 17

Pola Komunikasi Islam Penyuluh Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja Kota Langsa - Repository UIN Sumatera Utara

1 11 38

Pola Komunikasi Islam Penyuluh Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja Kota Langsa - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 7

Masyarakat madani dalam prespektif piagam madinah dan Piagam Jakarta (Suatu perbandingan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 122

Teknik Komunikasi Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dalam Melayani Laporan Pengaduan Masyarakat di Kota Medan (Prespektif Etika Komunikasi Islam) - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 109