Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha meningkatkan kegiatan dan perkembangan ekonomi, Indonesia telah mengembangkan berbagai jenis industri, di antaranya industri pupuk, pestisida, kertas, pengolahan minyak dan gas bumi, obat-obatan dan sebagainya. Industri-industri tersebut banyak memperbanyak bahan kimia sebagai bahan baku maupun bahan pembantu dan atau memproduksi bahan-bahan kimia yang langsung dipakai oleh masyarakat. Bagi para pekerja yang bekerja dalam industri atau pabrik pengguna atau yang memproduksi bahan kimia, mereka tak lepas dari bahaya kimia terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Segala usaha harus dapat dilakukan untuk dapat mengurangi atau menghilangkan sama sekali bahaya tersebut di atas terhadap para pekerja. Karena hanya pada kondisi ruang kerja yang sehat dan bebas dari bahaya kecelakaan atau sakit akibat kerja seorang pekerja dapat bekerja dengan aman, efektif, dan efisien Depnaker R.I, 1999. Salah satu bahan kimia berbahaya yang diperdagangkan adalah amoniak NH 3 . Amoniak adalah bahan yang sangat berguna di industri pupuk dan industri kimia. Selain itu amoniak juga berguna dalam industri makanan. Kegunaan amoniak di industri pupuk antara lain sebagai pembuat urea, Za, phonska, Diamonuim phospate dan Monoamonium phospate. Amoniak pada industri kimia digunakan untuk pembuatan asam nitrat, soda ash, Ammonuim chloride, Hydrazine LPPK Alkon, 1998. commit to user 2 Disamping bahan bermanfaat, amoniak tergolong bahan sangat beracun dan berbahaya. Amoniak tergolong bahan beracun dengan tingkat sangat beracun yang dilambangkan dengan tengkorak manusia. Amoniak cair tergolong sangat berbahaya dengan sifat-sifat fisiknya. Sifat-sifat fisika amoniak antara lain suatu gas yang tidak berwarna , berbau sangat tajam, lebih ringan daripada udara vapour density = 0,6, gas yang mudah terbakar, memiliki titik nyala sendiri. Dalam setiap pabrik penghasil atau pengolah bahan kimia, biasanya melibatkan puluhan bahkan ratusan jenis bahan kimia lain dan kadang kala dalam kondisi yang dapat meningkatkan sifat bahaya bahan-bahan kimia terhadap manusia ILO, 1987. Beberapa contoh kecelakaan saat bekerja dengan amoniak misalnya ; truk pengangkut amoniak meledak di Rumania yang menyebabkan 10 orang tewas termasuk regu penyelamat dan wartawan, kesalahan memindahkan amoniak cair di PT. Ajinomoto Mojokerto, kebocoran tangki amoniak di PT. Petrokimia Gresik, meledaknya tangki amoniak di Gempol Sidoharjo, truk pengangkut amoniak cair terguling di jalan tol Dupak Surabaya, peledakan di pabrik unit amoniak PT. Petrokimia Gresik Bekerja dengan bahan amoniak mengandung resiko baik dalam proses , penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya. Demikian pula dalam kegiatan pengangkutannya karena diperlukan penerapan khusus dalam mengangkut amoniak. Demikian besarnya bahaya amoniak tersebut, penanganan yang benar akan dapat mengurangi atau menghilangan resiko bahaya yang diakibatkannya LPPK Alkon, 1998. commit to user 3 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengambil judul ”Keselamatan Kerja pada Pengangkutan Amoniak Cair Tangki Silinder di Unit Loading PT. Petrokimia Gresik” .

B. Rumusan Masalah