KURNIASARI NOVI ARIYANI F 3609045

(1)

commit to user

PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Ekonomi

Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan

Oleh :

KURNIASARI NOVI ARIYANI NIM. F 3609045

DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

commit to user Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir yang berjudul “PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-DHAMANAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA”.

Tugas Akhir ini ditulis sebagai pemenuhan sebagai syarat perolehan derajat Ahli Madya. Penulis memiliki keterbatasan waktu untuk menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir, sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Ketua Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Pembimbing Akademis.

4. Bapak Dosen Pembimbing pembuatan Tugas Akhir yang telah bersedia untuk membimbing dalam pembuatan karya ini.

5. Ibu Manajer KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.

6. Pembimbing Magang di KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.

7. Seluruh karyawan KJKS BMT Insan Kamil Surakarta yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.


(5)

commit to user karya ini.

10.Sahabat-sahabat dan teman-temanku Keuangan Perbankan 2009 yang telah banyak membantu dalam pembuatan Tugas akhir ini.

11.Dan semua pihak yang selalu mendukungku.

Tugas Akhir ini telah penulis buat semaksimal mungkin, namun jika masih ada banyak kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulisan makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang lebih bagi para pembaca.

Surakarta, 9 Mei 2012

Penulis


(6)

commit to user

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

dan hanya kepada Tuhanmullah kamu berharap."

( Q.S. Alam Nasyrah : 6-8 )

Karir, Keberhasilan, dan Masa Depan

Apapun yang Anda lakukan, lakukanlah dengan sebaik mungkin ( Mario teguh )

If we do the Best, Why Not?

Lakukanlah apa yang ada sekarang selagi masih bisa

Talk less Do More!


(7)

commit to user

Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk :

1. Allah SWT

2. Bapak dan Ibu atas segala doa restunya 3. Dik Nana yang mendukungku


(8)

commit to user

Halaman Judul ... i

Abstraksi ... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Kata Pengantar ... v

Motto ... vii

Halaman Persembahan ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Metodologi Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10


(9)

commit to user

BAB III PEMBAHASAN ... 23

A. Gambaran Umum Perusahaan... 24

B. Pembahasan... 55

BAB IV PENUTUP ... 77

A. Kesimpulan... 77

B. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user

Tabel 3.1 Porsi Nisbah/ Bagi Hasil Mudharabah ... 55

Tabel 3.2 Perbandingan Wadiah Yad Adh-Dhama nah dengan


(11)

commit to user

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil ... 28

Gambar 3.1 Skema Akad Wadiah Yad Adh-Dhamanah ... 58

Gambar 3.2 Skema Proses Penyetoran Simpanan Wadiah Yad Adh-

Dhamanah ... 65

Gambar 3.3 Skema Proses Penarikan Simpanan Wadiah Yad Adh-

Dhamanah ... 69

Gambar 3.4 Skema Proses Pemberian Bagi Hasil/ Bonus Simpanan


(12)

commit to user ABSTRAKSI

“PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-DHAMANAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA”

KURNIASARI NOVI ARIYANI NIM. F 3609045

Kegiatan usaha KJKS BMT Insan Kamil dilaksanakan dari dan untuk anggota, calon anggota, maupun KJKS BMT lainnya. Kegiatan–kegiatan pelayanan yang dilakukan meliputi pelayanan dana pembiayaan. Dengan adanya sasaran pelayanan KJKS BMT Insan Kamil, dibutuhkan suatu sistem operasional untuk mempermudah jalannya kegiatan usaha, terutama dalam prosedur penyetoran dan penarikan kas serta pemberian bagi hasil/bonus dari produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah. Tujuan pEmbuatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil. Selain itu juga untuk mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihan dari prosedur yang dijalankan tersebut.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif tentang deskripsi umum dan produk pada KJKS BMT Insan Kamil,metode observasi, metode wawancara terhadap karyawan, dan metode kepustakaan.

Pembahasan Tugas Akhir ini secara khusus melihat dari bagaimana prosedur yang dijalankan dari produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil sehingga nasabah/anggota tidak perlu khawatir karena simpanan mereka terjamin. Kemudian melihat dari segi apa saja kelemahan dan kelebihan dari prosedur yang telah dijalankan KJKS BMT Insan Kamil tersebut.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan dari pengamatan yang telah dilakukan sewaktu magang kerja bahwa kegiatan operasional pada KJKS BMT Insan Kamil berjalan dengan baik karena sudah memenuhi standar dan mengacu pada SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah digunakan pada produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah. Prosedur yang dijalankan adalah penyetoran kas, penarikan kas dan pemberian bagi hasil/bonus. Sedangkan dilihat dari kelemahan dan kelebihan dari prosedur yang telah dijalankan tersebut masih dapat diminimalisir dengan beberapa saran berikut antara lain yaitu ditinjau dari penggunaan slip setoran hendaknya diberikan nomor urut tercetak yang sistematis. Proses pemberian dan perhitungan porsi bagi hasil sebaiknya di informasikan kepada nasabah. Dari segi operasional sebaiknya mengadakan perputaran job (job rotation) pada setiap karyawannya minimal dua kali dalam setahun.

Kata Kunci : Prosedur Produk Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah, KJKS BMT Insan Kamil Surakarta


(13)

(14)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia perekonomian semakin berkembang, hal ini dapat di lihat dari laju perkembangan ekonomi yang ada di tiap negara. Perkembangan ekonomi tersebut tidak lepas dari peranan sektor lembaga keuangan. Lembaga keuangan pada prinsipnya ialah merupakan lembaga intermediasi yaitu ialah lembaga yang menghimpun dana-dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan dana. Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah merupakan koperasi yang menghimpun dana dari para anggotanya kemudian dana tersebut disalurkan kembali untuk semua para anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya dengan berprinsip syariah, artinya para anggota koperasi mempunyai simpanan uang untuk sementara waktu uang tersebut belum digunakan. Kemudian oleh pengurus koperasi uang tersebut di pinjamkan kembali kepada para anggotanya yang membutuhkan, termasuk kepada masyarakat umum yang membutuhkan jika memungkinkan.

Pada akhir Oktober 1995 diseluruh Indonesia telah berdiri lebih dari 300 Baitul Mal Tanwil, yang dalam istilah Indonesia dinamakan dengan Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT), dan masing-masing BMT melayani 100-150 pengusaha kecil bawah. Secara konsepsi BMT adalah suatu lembaga yang didalamnya mencakup dua jenis kegiatan sekaligus, yang


(15)

commit to user

Pertama yaitu kegiatan mengumpulkan dana dari berbagai sumber seperti zakat, infaq dan shadaqah yang dapat dibagikan/ disalurkan kepada yang berhak dalam mengatasi kemiskinan dan yang Kedua, kegiatan produktif dalam rangka menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersumber daya manusia.

BMT direkayasa menjadi lembaga solidaritas sekaligus lembaga ekonomi rakyat kecil untuk bersaing di pasar bebas. BMT berupaya mengkombinasikan unsur-unsur iman dan takwa, uang, materi secara optimum sehingga diperoleh efisien dan produktif dan dengan demikian membantu para anggotamya untuk dapat bersaing secara efektif. Semakin besar nilai tambah baru yang dapat diciptakan semakin besar dana yang dapat disalurkan kepada sayap solidaritas dan semakin cepat teratasi kemiskinan disekitar lokasi BMT.

Pertumbuhan ekonomi terkait langsung dalam skala mikro dengan upaya mengatasi kemiskinan materi dan kemiskinan non materi baik melalui kegiatan yang amat padat karya maupun melalui hasil-hasil yang diperoleh. Sesuai namanya, maka semua kegiatan ini diorganisasikan dan dilaksanakan oleh masyarakat setempat secara mandiri. Diharapkan dan di upayakan BMT dapat berdiri dalam jumlah yang lebih banyak dan besar di seluruh polosok tanah air.

Salah satu sekian banyak BMT di Indonesia yang ada di kota Surakarta adalah KJKS BMT Insan Kamil. KJKS BMT Insan Kamil merupakan salah satu bentuk organisasi koperasi yang pada dasarnya


(16)

commit to user

disusun secara terpadu sebagai sebuah kumpulan dari orang-orang yang mempunyai komitmen atau kesepakatan dalam mendirikan dan membangun koperasi. Keterpaduan ini mencerminkan adanya sifat keterpaduan antara satu bagian dengan bagian lain sehingga saling berhubungan dalam bentuk pembagian kerja, fungsi yang jelas sehingga mampu mencerminkan kehidupan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan. KJKS BMT Insan Kamil sendiri bertujuan untuk kepentingan umat tanpa mengharap keuntungan yaitu dengan kegiatan menghimpun, mengelola serta menyalurkan ZIZ (Zakat,Infak,Shodaqoh). Selain itu juga, KJKS BMT Insan Kamil bertujuan untuk kepentingan bisnis, yaitu dengan kegiatan menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana produktif dari masyarakat (anggota) dan bersifat saling memberikan keuntungan (bagi hasil/bonus).

Kegiatan usaha KJKS BMT Insan Kamil dilaksanakan dari dan untuk anggota, calon anggota KJKS BMT Insan Kamil, maupun KJKS BMT lainnya. Kegiatan–kegiatan pelayanan yang dilakukan meliputi pelayanan dana pembiayaan. Dengan adanya sasaran pelayanan KJKS BMT Insan Kamil, dibutuhkan suatu sistem operasional untuk mempermudah jalannya kegiatan usaha, terutama dalam prosedur penyetoran dan penarikan kas serta pemberian bagi hasil/bonus dari simpanan wadiah yad adh-dhamanah. Sehingga dengan adanya sistem operasional ini akan dapat meningkatkan kecepatan, ketepatan dalam menyampaikan informasi kepada nasabah.


(17)

commit to user

Sistem yang digunakan di KJKS BMT Insan Kamil sudah mengacu pada SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam menjalankan sistem operasionalnya dan khususnya dalam prosedur penerimaan setoran, penarikan simpanan, dan sistem pemberian hasil/bonus dari simpanan wadiah yad adh-dhamanah. Selain itu KJKS BMT Insan Kamil juga menggunakan sistem komputerisasi untuk memperlancar administrasi usaha dalam melaksanakan kegiatan usaha serta penggunaan software funding yaitu program komputerisasi untuk penghimpunan dana. Dengan demikian data administrasi dan data keuangan dapat diproses dengan cepat dan akurat. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, salah satu sistem operasional yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan perusahaan adalah prosedur penyetoran simpanan, penarikan simpanan, dan pemberian bagi hasil/bonus dari simpanan wadiah yad adh-dhamanah yang diterapkan perlu dievaluasi agar di masa mendatang KJKS BMT Insan Kamil dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Adanya evaluasi memungkinkan diketahui adanya kelebihan dan kelemahan dari prosedur di KJKS BMT tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam dan menuangkan dalam bentuk tugas akhir dengan judul “ PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-DHAMANAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA “.


(18)

commit to user B. Perumusan Masalah

Pada Penelitian ini, untuk mempermudah pelaksanaan penulisan dan supaya sasaran yang ingin dicapai menjadi jelas, tegas, terarah, dan mencapai hasil yang diharapkan, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta?

2. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan kamil Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan :

1. Untuk mengetahui prosedur dari produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.


(19)

commit to user D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi

Diharapkan dari penelitian ini dapat di manfaatkan sebagai informasi dan bahan masukan dalam pengembangan prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.

2. Bagi Mahasiswa

a) Untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan dan ketrampilan yang membentuk kemampuan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

b) Untuk membandingkan antara teori yang di dapat dalam perkuliahan dengan praktek yang sesungguhnya.

c) Untuk lebih mengenal pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja yang antara lain adalah struktur organisasi, visi dan misi, manajemen KJKS BMT Insan Kamil, serta sistem dan prosedur yang dijalankan.

d) Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memasyarakatkan diri pada lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai penerima upah (employee) maupun sebagai pekerja mandiri (entrepreneur) terutama yang berkenaan dengan disiplin waktu.

3. Bagi Pembaca

Melalui penulisan ini, pembaca dapat lebih mengetahui apa saja yang dijalankan dalam prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan kamil Surakarta.


(20)

commit to user 4. Bagi Masyarakat Umum

Dapat menambah pengetahuan masyarakat terhadap prosedur yang dijalankan pada produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.

E. Metodologi Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan dengan program magang kerja mahasiswa di kantor pusat KJKS BMT Insan Kamil Surakarta yang beralamatkan di Jln Kalilarangan No.153 Surakarta untuk memperoleh data sesuai materi yang ingin ditulis.

2. Jenis Data

Data yang dikumpulkan yaitu data tentang diskripsi umum KJKS BMT Insan Kamil Surakarta dan Produk yang terdapat pada KJKS BMT Insan kamil Surakarta.

3. Macam Data a) Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam pengumpulan data ini penulis mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung di tempat KJKS BMT Insan Kamil Surakarta. Data yang diperoleh penulis berupa prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah.


(21)

commit to user b) Data Sekunder

Data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis. Data berasal dari beberapa pihak yang terkait dalam penulisan ini. Data tersebut berupa :

1) Sejarah dan perkembangan KJKS BMT Insan Kamil 2) Visi dan Misi KJKS BMT Insan kamil

3) Sifat dan Fungsi KJKS BMT Insan Kamil 4) Struktur organisasi KJKS BMT Insan Kamil 5) Deskripsi Jabatan KJKS BMT Insan Kamil 6) Produk/Layanan KJKS BMT Insan Kamil.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian pada BMT, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung kepada obyek atau lokasi penelitian yang berhubungan dengan topik pembahasan penelitian.

b. Wawancara

Tehnik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan karyawan KJKS BMT Insan Kamil Surakarta tentang hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam Tugas akhir ini.


(22)

commit to user c. Studi Pustaka

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk pengumpulan data-data dari sumber literature dan buku yang berhubungan dengan topik pembahasan dalam penulisan ini untuk memperoleh data teoritis yang relevan.


(23)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Prosedur Secara Umum

1. Pengertian Prosedur

Pengertian prosedur menurut Wikipedia indonesia adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama. Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindisikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perusahaan.

Sedangkan pengertian prosedur menurut beberapa para ahli sebagai berikut : 1) Menurut Muhammad Ali (2000 : 325)

“Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan” 2) Menurut Amin Widjaja (1995 : 83)

“Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu”


(24)

commit to user 3) Menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837)

“Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.

4) Menurut Ismail masya (1994 : 74)

“Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.

2. Karakteristik Prosedur

Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur, diantaranya adalah: a) Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi

b) Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

c) Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana. d) Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung


(25)

commit to user

e) Menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota organisasi.

f) Mencegah terjadinya penyimpangan.

g) Membantu efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja dari suatu unit organisasi.

3. Manfaat Prosedur

Suatu prosedur dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a) Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.

b) Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang seperlunya saja.

c) Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

d) Membantu dalam usaha meningkatkan produkivitas kerja yang efektif dan efisien.

e) Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikanperbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing.


(26)

commit to user B. Tinjauan Produk Secara Umum

1. Definisi Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli oleh konsumen ke dalam produk termasuk obyek-obyek fisik, jasa, tokoh-tokoh,organisasi dan pikiran

(Radiosunu, 1986 : 99).

Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996: 274) adalah : segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Menurut Stanton, (1996: 222), suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

Menurut Tjiptono (1999: 95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.

2. Lima Tingkatan Produk

Menurut Kotler (2003: 408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential


(27)

commit to user

product . Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah sebagai berikut:

a. Core benefit

yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.

b. Basic product

yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.

c. Expected product

yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.

d. Augmented product

yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan pesaing.

e. Potential product

yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.

3. Klasifikasi Produk

Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002, p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:


(28)

commit to user

a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :

i. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

ii. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.

Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut: “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik ”.

b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

i.Barang tidak tahan lama (nondurable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.


(29)

commit to user ii.Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

c. Berdasarkan tujuan konsumsinya yaitu :

Didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

i.Barang konsumsi (consumer’s goods)

Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.

ii.Barang industri (industrial’s goods)

Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.

Menurut Kotler (2002, p.451), ” Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis ”.

Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis yaitu : a. Convenience goods


(30)

commit to user

Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.

b. Shoping goods

Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.

c. Specialty goods

Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon, dan sebagainya.

d. Unsought goods

Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya.

d. Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level, antara lain sebagai berikut :


(31)

commit to user

i. Level pertama adalah core product yaitu suatu produk yang fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk membelinya.Contoh sederhana dari core product adalah pakaian, fungsinya dasarnya untuk melindungi tubuh manusia. ii. Level kedua adalah actual product yaitu fitur-fitur yang ada

pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang menarik, nama merk, dan kemasan.

iii.Level ketiga adalah augmented product yaitu tambahan manfaat-manfaat yang tidak terpikirkan oleh konsumen tapi akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi.

4. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Kotler and Armstrong (2004, p.283) arti dari kualitas produk adalah “ the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang


(32)

commit to user

digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.

Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari : 1. Kinerja (P erformance)

berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. 2. Daya tahan (Durability)

yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to specifications) yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

4. Fitur (Features)

adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reliabilitas (Reliabilty)

adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.


(33)

commit to user

berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

7. Kesan kualitas (P erceived quality)

sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.

Sedangkan Menurut Tjiptono (1997, p.25), dimensi kualitas produk meliputi :

1. Kinerja (performance)

yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.

2. Keistimewaan tambahan (features)

yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering, dan sebagainya.

3. Keandalan (reliability)

yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)


(34)

commit to user

yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.

5. Daya tahan (durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.

6. Estetika (asthethic)

yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.

5. Dimensi Kepuasan Produk

Produk berdasarkan dimensi kepuasan segera dan kesejahteraan konsumen jangka panjang dapat digolongkan menjadi empat golongan yaitu:

a. Barang yang bermanfaat (solutory product)

Barang yang bermanfaat adalah barang yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang.


(35)

commit to user

Barang yang kurang sempurna merupakan barang yang tidak mempunyai daya penarik yang tinggi maupun kualitas yang bermanfaat.

c. Barang yang menyenangkan (pleasing product)

Barang yang menyenangkan adalah barang yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang.

d. Barang yang sangat diperlukan (desirable product)

Barang yang sangat diperlukan merupakan barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat manfaat dalam jangka panjang.

6. Faktor Strategi Produk

Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa (2005: 78) ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka, antara lain :

a) Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya.

b) Faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata pembeli.


(36)

commit to user

c) Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan.

d) Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.


(37)

commit to user BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan KJKS BMT Insan Kamil

Surakarta merupakan pusat kegiatan perekonomian di wilayah karesidenan Surakarta. Oleh karena itu, banyak sekali masyarakat Surakarta dan sekitarnya yang mengembangkan sektor ekonomi dengan membuka usaha dibidang perdagangan, pengrajin, industri, dan sektor jasa. Tetapi kehidupan ekonomi masyarakat Surakarta, khususnya daerah pinggiran, sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengusaha kecil dan pedagang. Sebagian dari mereka membuka usahanya dengan modal yang pas-pasan dan masih sangat membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.

Selama ini lembaga keuangan yang ada belum menjangkau kalangan bawah dan hanya mengakses golongan tertentu saja sehingga masyarakat menghadapi kendala untuk mengakses permodalan. Melihat kondisi seperti itu, maka pada tanggal 19 Mei 2004 didirikan KSU BMT Insan Kamil dan tanggal 12 Juli 2004 memiliki badan hukum dengan Nomor 14046/BH/KD.11/VII/2004. KSU BMT Insan Kamil adalah lembaga ekonomi rakyat kecil yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip syari’ah dan


(38)

commit to user

koperasi atas dasar kekeluargaan dan sebagai lembaga pengumpul dana (mudhorib) dari umat dan milik umat. Dana yang terkumpul digunakan sebagai modal awal didasarkan atas akad wadiah yaitu merupakan titipan yang dijamin keamanannya dan atas izin penyimpan dana tersebut dimanfaatkan untuk pembiayaan produktif guna pengembangan ekonomi umat khususnya pengusaha kecil.

Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 12 Januari 2010 secara resmi BMT Insan Kamil berubah dari yang sebelumnya KSU (Koperasi Serba Usaha) menjadi KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah). Hal ini didasarkan pada perubahan anggaran dasar Nomor 01/PAD/KDK.11/II/2010. Perubahan tersebut disebabkan karena semakin kompleknya permasalahan dalam BMT. Dengan berubahnya badan hukum KJKS yang telah ditetapkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, BMT lebih mudah dalam menyelesaikan masalah-masalah intern maupun ekstern dari BMT itu sendiri, karena telah memiliki aturan resmi yang khusus mengatur BMT.

2. Visi, Misi dan Tujuan KJKS BMT INSAN KAMIL a. Visi

Meningkatkan kualitas ibadah anggota untuk menjadi khalifatullah dalam memakmurkan dan meningkatkan taraf kehidupan.

b. Misi

Meningkatkan kualitas usaha ekonomi rakyat kecil dengan sistem syari’ah.


(39)

commit to user c. Tujuan

Memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat, serta membangun tatanan perekonomian, berdasarkan konsep syari’ah dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur dalam ridho Allah SWT.

3. Sifat dan Fungsi KJKS BMT INSAN KAMIL a. Sifat

Sebagai pendukung usaha ekonomi rakyat kecil dengan melalukan semua kegiatan dengan konsep dan sistem syari’ah.

b. Fungsi

i.Membangun dan mengembangkan potensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

ii.Membentuk dan mengembangkan jaringan antar anggota dan asas BMT.

4. Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil

Organisasi merupakan kerangka yang menjadi wadah usaha kerjasama dari sekelompok orang untuk mejadi tujuan bersama. Suatu organisasi pada umumnya mengandung unsur-unsur adanya sekelompok orang, pimpinan, kerjasama, tujuan tertentu, dan pembagian tugas serta tanggung jawab. Untuk memudahkan dalam mengoperasikan perusahaaan, maka disusun struktur organisasi. Dalam struktur organisasi digariskan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing fungsi.


(40)

commit to user

Struktur organisasi adalah gambaran secara sistematis mengenai hubungan-hubungan kerjasama dari orang-orang dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan disusunnya struktur organisasi (Baridwan, Zaki, 1990) adalah :

a.Membantu mencapai tujuan organisasi secara efektif.

b.Mendorongkan terwujudkan keharmonisan kerja dan menghindari terjadinya kekosongan kerja.

c.Dapat mengetahui tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam perusahaan.

Dengan adanya struktur organisasi yang baik dan teratur, maka efisiensi kerja dapat terwujud berkat adanya kerjasama dalam menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing karyawannya. KJKS BMT Insan Kamil menggunakan struktur organisasi garis yang menunjukkan suatu rangkaian dari kekuasaan perintah dari manajemen ke bawah melalui bermacam-macam bagian sampai tingkat kekuasaan atau tanggung jawab terendah.


(41)

commit to user

STRUKTUR ORGANISASI

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI’AH

BMT INSAN KAMIL SURAKARTA

Gb. 1.1

Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil Surakarta (Sumber : KJKS BMT Insan Kamil)

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN

PENGURUS

Ketua : H. Widodo Muchtar, SE Sekretaris : Drs. M. Safrudin

PENGAWAS

Ketua : Dr. Harun Rosyid SP. B, MARS Anggota : 1. Dr. Siti Nurjanah SP. THT, MMR

MANAGER

Nimri Rohmi, SE

PEMBUKUAN

Fitri Nurita

TELLER

Almaidah Rosmadiana

MARKETING

1. Agung Priyatmoko

ADMINISTRASI


(42)

commit to user 5. Deskripsi Jabatan KJKS BMT Insan Kamil

Deskripsi jabatan adalah uraian tertulis atau penggambaran mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi. Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut :

a. Rapat Anggota Tahunan

Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah lembaga tertinggi dari struktur kelembagaan di lingkungan KJKS BMT Insan Kamil yang mempunyai kewenangan untuk memilih dan memberhentikan pengawas, pengurus, manajer, dan memutuskan hal-hal yang sifatnya sangat prinsip dan mendasar dari koperasi.

Dengan kewenangan diatas, maka rapat anggota tahunan mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi termasuk bila ada perubahan

2) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.

3) Mengangkat pengurus dan pengawas koperasi setiap periode serta dapat memberhentikan pengawas dan pengurus bila melanggar ketentuan-ketentuan koperasi.

4) Menetapkan rencana kerja, anggaran pendapatan, dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.


(43)

commit to user

6) Penggabungan, peleburan, dan pembubaran koperasi.

b. Pengawas

Fungsi utama jabatan pengawas adalah mengumpulkan data/informasi, mnyimpulkan atas segala transaksi operasional, dan menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, daftar laba/rugi, arus kas, rasio keuangan, serta memonitor seluruh kegiatan transaksi simpanan dan pembiayaan. Dengan fungsi utama tersebut, maka pengawas mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab langsung dengan pimpinan dan memberikan internal memorandum kepada manajer KJKS BMT Insan Kamil.

2) Bertanggung jawab memberikan informasi dan saran sesuai dengan kebutuhan manajemen dan perkembangan baik di bidang operasional maupun pemasaran serta memikirkan cara-cara alternatif yang baik bagi KJKS BMT Insan Kamil.

3) Membuat laporan berkaitan dengan hasil-hasil pemeriksaan secara periode (harian, bulanan, tahunan).

Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka pengawas mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

a. Memberikan hasil penilaian mengenai kelayakan dan kecukupan pengendalian di bidang operasional, keuangan,


(44)

commit to user

pembiayaan, dan kegiatan koperasi lainnya serta peningkatan efisiensi dan efektivitas pengendalian dengan biaya yang layak.

b. Melakukan penilaian mengenai kualitas pelaksanaan tugas tiap unit kerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan di bidang operasional dan pembiayaan.

c. Membuat laporan yang berkaitan dengan hasil pemeriksaan kegiatan di KJKS BMT Insan Kamil dan menyampaikannya kepada manajer.

c. Pengurus

Fungsi utama jabatan pengurus adalah melakukan kontrol dan pengawasan secara keseluruhan atas aktifitas organisasi dalam rangka menjaga kekayaan KJKS BMT Insan Kamil dan memberikan arahan dalam upaya lebih mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya.

Dengan fungsi utama pengurus diatas, maka pengurus mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas aktifitas KJKS BMT Insan Kamil dan melaporkan perkembangan KJKS BMT Insan Kamil kepada seluruh pihak terkait mekasnisme rapat yang disepakati.


(45)

commit to user

2) Terseleksinya calon karyawan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan surat keputusan tentang pengangkatan dan pemberhentian karyawan.

3) Terkendalinya aktivitas funding, lending, dan collecting di KJKS BMT Insan Kamil

4) Terjaganya kondisi kerja yang aman dan nyaman di lingkungan KJKS BMT Insan Kamil.

5) Terbukanya hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar dalam rangka mengembangkan usaha KJKS BMT Insan Kamil.

Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka pengurus mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab atas aktivitas KJKS BMT Insan Kamil dan melaporkan perkembangannya kepada seluruh pihak yang terkait melalui mekanisme rapat dan reporting lain secara tertulis yang meliputi :

a) Melakukan pengawasan dan pertemuan bulanan untuk membahas capaian target serta kendala-kendala yang di hadapi.

b) Membantu karyawan melakukan evaluasi dan menyusun perencanaan.

c) Mendapatkan data dan mempersiapkan bahan dan agenda rapat untuk melaporkan perkembangan.


(46)

commit to user

d) Menyelenggarakan rapat anggota dan melaporkan perkembangan tahunan.

e) Melakukan penyeleksian calon karyawan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan surat keputusan pengangkatan dan pemberhentian karyawan.

2. Mengendalikan seluruh aktivitas di KJKS BMT Insan Kamil yang mencakup :

a) Mengawasi secara keseluruhan aktivitas KJKS BMT Insan Kamil.

b) Melakukan penilaian terhadap aktivitas KJKS BMT Insan Kamil dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

c) Mengatur dan melalukan segala tindakan-tindakan dalam rangka menjaga dan melindungi kekayaan.

3. Menjaga kondisi kerja yang aman dan nyaman di KJKS BMT Insan Kamil yang meliputi :

a) Merencanakan dan merancang sitem hubungan kerja yang memotivasi karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai sasaran organisasi.

b) Memperhatikan keluhan karyawan dalam hal kerjasama tim dalam mencapai target kerja.

4. Membuka kerjasama dengan pihak-pihak luar dalam rangka mengembangkan usaha yang mencakup :


(47)

commit to user

a) Mencari peluang dan membuka kerjasama dengan pihak lain (organisasi atau perorangan) yang dapat secra langsung ataupun tidak langsung memenuhi kebutuhan organisasi. b) Mempertahankan kerjasama yang telah dijalin dengan

organisasi-organisasi sejenis.

c) Melalukan hubungan keorganisasian dengan pihak eksternal baik pemerintah maupun swasta.

Berdasarkan tugas-tugas tersebut,pengurus berwenang untuk :

1) Menyetujui dan menolak pengajuan pengeluaran biaya dengan alsan-alasan yang dapat diterima.

2) Menyetujui dan menolak pengajuan pembiayaan apabila dianggap dapat merugikan.

3) Menyetujui dan menolak pengajuan pembelian aktiva tetap. 4) Menyetujui dan menolak pencairan dropping pembiayaan

sesuai dengan batasan wewenang.

5) Mengeluarkan surat keputusan pengangkatan dan ataui pemberhentian karyawan.

d. Manajer

Fungsi utama jabatan manajer adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh aktivitas KJKS BMT Insan Kamil didalam menghimpun dana dari anggota dan


(48)

commit to user

calon anggota serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama di dalam KJKS BMT Insan Kamil.

Dengan fungsi utama tersebut diatas, maka manajer bertanggung jawab atas :

1) Tersusunnya sasaran, rencana jangka pendek , rencana jangka panjang, serta proyeksi (finasial maupun non finansial).

2) Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua pekerja yang berorientasi pada pencapaian target.

3) Terjaganya keamanan dana-dana anggota dan calon yang di himpun dan pembiayaan yang diberikan serta seluruh asset KJKS BMT Insan Kamil.

4) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan, dan laporan mengenai penghimpunan danan anggota secara lengkap, akurat, dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan.

Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka manajer mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

1. Menyusun sasaran rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial maupun non finansial) yang mencakup :

a. Menentukan sasaran dan target jangka panjang dan jangka pendek


(49)

commit to user

b. Merencanakan dan menyusun rencana kerja jangka pendek 1tahun dang jangka panjang 3tahun.

c. Menyusun rencana anggaran jangka pendek dan jangka panjang.

2. Mengusahakan tercapainya lingkungan kerja yang nyaman untuk semua karyawan yang berorientasi pada pencapaian target yang mencakup :

a. Merencanakan dan merancang sistem hubungan kerjasama dalam mencapai sasaran organisasi.

b. Memperhatikan keluhan atas pelayanan terhadap anggota.

3. Menjaga keamanan dan kenyamanan

4. Anggota dan calon anggota yang dihimpun dan pembiayaan yang diberikan serta seluruh asset KJKS BMT Insan Kamil yang mencakup :

a. Mengupayakan strategi-strategi khusus dalam penghimpunan dana dan penyaluran dana.

b. Mengupayakan strategi-strategi baru dan handal dalam menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.

c. Melakukan kontrol terhadap keseluruhan harta di kantor.

5. Menerbitkan laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan, dan laporan mengenai penghimpunan dana anggota


(50)

commit to user

secara lengkap, akurat, dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang di butuhkan yang mencakup :

a) Memeriksa laporan harian, bulanan, dan mengesahkannya (otorisasi).

b) Memeriksa laporan mengenai perkembangan pembiayaan, tingkat kelancaran pembiayaan, dan laporan mengenai angota-anggota yang bermasalah.

c) Membuat dan mengirimkan laporan keuangan KJKS BMT Insan Kamil atas persetujuan pengurus kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Berdasarkan tugas pokok tersebut, manajer mempunyai wewenang yaitu :

1) Memimpin rapat komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan.

2) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang. 3) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang

dilakukan bawahan.

4) Menyetujui atau menolak pencairan pembiayaan sesuai dengan batasan wewenang.

e. Akuntansi

Fungsi utama jabatan akuntansi adalah mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan keuangan. Berdasarkan


(51)

commit to user

fungsi utama tersebut, maka bagian akuntasi mempunyai tanggung jawab sebgai berikut :

1. Pembuatan laporan keuangan.

2. Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan.

3. Menyiapkan laporan-laporan untuk keperluan analisis keuangan lembaga.

4. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas.

Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka bagian akuntansi mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut :

1. Membuat laporan keuangan yang meliputi :

a. Membuat laporan harian meliputi neraca dan laba/rugi b. Membuat laporan keuangan akhir bulan, arus kas, dan

buku besar.

c. Menyediakan data-data yang dubutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga.

2. Mengarsipkan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan yang meliputi :

a. Mengarsipkan seluruh berkas keuangan sesuai dengan kebijakan pengarsipan yang digunakan.

b. Menjaga keamanan arsip dan memastikan bahwa seluruh arsip terjaga keamanannya dengan baik.


(52)

commit to user

3. Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga mencakup :

a. Membuat perincian biaya dan pendapatan bulanan. b. Melakukan analisis khususnya untuk biaya operasional

menyangkut dengan tingkat efisiensi.

4. Mengeluarkan dan menyimpan uang dari dan ke brankas yang meliputi :

a. Pengeluaran uang pagi hari, pada saat jam kerja b. Penyimpanan uang pada saat jam kerja dan sore hari. Berdasarkan tugas-tugas pokok tersebut bagian akuntansi mempunyai wewenang yaitu :

1) Mengarsipkan dan mengamankan bukti pembukuan/transaksi 2) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan

3) Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan manajer KJKS BMT Insan Kamil.

f. Akuntansi

Fungsi utama jabatan akuntansi adalah mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan keuangan.

Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka bagian akuntasi mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :


(53)

commit to user

2) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secra langsung dengan keuangan.

3) Menyiapkan laporan-laporan untuk keperluan analisis keuangan lembaga.

4) Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas. Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka bagian akuntansi mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut :

1. Membuat laporan keuangan yang meliputi :

a. Membuat laporan harian meliputi neraca dan laba/rugi b. Membuat laporan keuangan akhir bulan, arus kas, dan

buku besar.

c. Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga.

2. Mengarsipkan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secra langsung dengan keuangan yang meliputi :

a. Mengarsipkan seluruh berkas keuangan sesuai dengan kebijakan pengarsipan yang digunakan.

b. Menjaga keamanan arsip dan memastikan bahwa seluruh arsip terjaga keamanannya dengan baik.

3. Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga mencakup :


(54)

commit to user

b. Melakukan analisis khususnya untuk biaya operasional menyangkut dengan tingkat efisiensi.

4. Mengeluarkan dan menyimpan uang dari dan ke brankas yang meliputi :

a. Pengeluaran uang pagi hari, pada saat jam kerja b. Penyimpanan uang pada saat jam kerja dan sore hari. Berdasarkan tugas-tugas pokok tersebut bagian akuntansi mempunyai wewenang yaitu :

1. Mengarsipkan dan mengamankan bukti pembukuan/transaksi 2. Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan

3. Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan manajer KJKS BMT Insan Kamil.

g. Administrasi Umum

Fungsi utama jabatan administrasi umum adalah melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan yang menyangkut ketenagakerjaan seperti absensi. cuti, dll. Dengan adanya fungsi utama tersebut, maka bagian administrasi umum mempunyai tanggung jawab yaitu :

1. Bertanggung jawab dalam hal pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan.


(55)

commit to user

2. Bertanggung jawab dalam hal kebutuhan rumah tangga KJKS BMT Insan Kamil, pengelolaan inventaris dan pembelian inventaris kantor.

3. Melakukan kegiatan administrasi pembukuan saldo ke rekening simpanan harian.

Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka bagian administrasi umum mempunyai tugas-tugas pokok yang meliputi :

1. Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan dan karyawan serta hal-hal yang menyangkut ketenaga kerjaan yang meliputi :

a. Mempersiapkan absensi, memonitor, dan melakukan administrasi yang baik.

b. Mengatur kegiatan dan penjadwalan cuti, ketidakhadiran, serta hal lain-lain yang berhubungan dengan penunjukan tugas karyawan.

2. Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum, pengelolaan inventaris serta pembelian inventaris kantor meliputi :

a. Menyediakan segala kebutuhan rumah tangga KJKS BMT Insan Kamil dengan berkoordinasi dengan bagian lain.


(56)

commit to user

3. Melakukan kegiatan administrasi tabungan dan simpanan berjangka yang meliputi :

a. Menerima daftar calon atau anggota yang mempunyai simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka.

b. Memposting transaksi tabungan ke dalam kartu simpanan masing-masing anggota

c. Mengarsipkan slip-slip transaksi tabungan dan simpanan berjangka.

Berdasarkan tugas-tugas pokok diatas bagian administrasi umum mempunyai wewenang sebagai berikut :

1. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum. 2. Membuat usulan tentang kebutuhan inventaris (pengadaan dan

administrasi inventaris).

h. Teller

Fungsi utama jabatan teller adalah merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang sifatnya tunai. Dengan adanya fungsi utama tersebut maka teller mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

1. Terselesaikannya laporan kas harian dan mingguan 2. Pengelolaan fisik kas dan terjaganya keamanan kas


(57)

commit to user

3. Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan evaluasi

4. Menerima setoran, penarikan tabungan, dan simpanan berjangka serta pelunasan pembiayaan.

Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka teller mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut :

1. Menyelesaikan laporan kas harian yang mencakup :

a. Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai sesuai batas wewenang

b. Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf maupun validasi

c. Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk dan memberikan nomor bukti.

d. Membuat rekapitulasi transaksi masuk dan keluar pada setiap akhir bulan untuk setiap akun-akun yang penting. e. Melakukan cross check antara rekapitulasi kas dengan

mutasi valuta dan neraca.

2. Mengelola fisik kas dan menjaga keamanan kas yang mencakup :

a.Melakukan perhitungan kas pada pagi dan sore hari saat akan di mulainya hari kerja dan di akhir hari kerja yang harus disaksikan oleh manajer.


(58)

commit to user

b. Meneliti setiap keaslian uang masuk agar tehindar dari uang palsu.

c.Mengarsipkan laporan mutasi vault pada tempat yang aman d. Melakukan cross check antara rekapitulasi kas dengan

mutasi vault neraca.

3. Menyediakan laporan arus kas pada akhir bulan yang meliputi :

a.Membuat laporan kas masuk dan keluar pada setiap akhir bulan untuk setiap akun-akun yang penting.

b. Meminta pengesahan laporan arus kas.

4. Menerima setoran, penarikan, dan pembayaran angsuran yang mencakup :

a.Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian slip setoran, penarikan, dan pembayaran angsuran.

b. Memasukkan saldo setoran tabungan, penarikan tabungan, dan pembayaran angsuran ke dalam program funding dan finance.

c.Membubuhkan stempel pada slip setelah dimasukkan ke dalam komputer.

d. Menyesuaikan kartu angsuran anggota dengan angsuran pembiayaan yang telah dicatat di komputer.

e.Meneliti dan menghitung kembali sisa hutang anggota untuk anggota yang akan melakukan pelunasan.


(59)

commit to user

f.Mencatat atau mencetak jumlah transaksi setoran simpanan, penarikan simpanan, pembayaran angsuran pada buku tabungan, dan pembiayaan.

g. Menyerahkan copy slip setoran, penarikan, dan angsuran pembiayaan kepada anggota sebagai bukti penerimaan setoran.

h. Menyerahkan semua slip setoran simpanan, penarikan simpanan, dan pembayaran angsuran kepada bagian pembukuan dan administrasi umum.

Berdasarkan tugas pokok tersebut, teller mempunyai wewenang yaitu :

1) Menerima transaksi tunai dan transaksi-transaksi yang terjadi di KJKS BMT Insan Kamil.

2) Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada. 3) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas norminal yang

diberikan atau atas persetujuan manajer.

4) Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti pendukung yang kuat.

i. Marketing

Fungsi utama jabatan marketing adalah merencankan, mengarahkan, dan mengevaluasi target financing dan funding, serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam upaya


(60)

commit to user

mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah. Berdasarkan fungsi utama diatas, maka marketing mempunyai tanggung jawab untuk :

1) Tersosialisasinya produk-produk funding pada anggota dan calon anggota.

2) Menyelenggarakan administrasi pembiayaan dari pencairan hingga pelunasan.

3) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai dengan waktunya.

4) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan dana yang disetorkan.

5) Menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.

Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka marketing mempunyai tugas-tugas pokok yang meliputi :

1) Mensosialisasikan produk-produk finance dan funding yang mencakup promosi dan sosialisasi atas nama KJKS Insan Kamil serta memasarkan produk-produknya.

2) Menyelenggarakan administrasi pembiayaan dari pencairan hingga pelunasan yang meliputi :

a. Memeriksa kelengkapan administrasi pembiayaan. b. Mengevaluasi proses-proses pelunasan dari pembiayaan


(61)

commit to user

3) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah sesuai dengan waktunya yang meliputi :

a. Membuat rencana collecting harian, mingguan, dan bulanan.

b. Menyiapkan peralatan administrasi yang dibutuhkan seperti mengisi bukti angsuran untuk menjemput angsuran pembiayaan.

4) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan dana yang disetorkan ke KJKS BMT Insan Kamil yang meliputi :

a. Menghitung uang yang dijemput.

b. Membuat daftar angsuran seluruh anggota tentang setoran uangnya.

c. Menyerahkan kepada teller dan memastikan seluruh setoran tidak ada yang tertinggal dan tidak terjadi selisih antara catatan dengan uang yang diserahkan. 5) Menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah yang meliputi :

a. Melakukan analisis bersama manajer atas pembiayaan-pembiayaan yang bermasalah.

b. Mengatasi dan menyelesaikan pembiayaan bermasalah. Dengan demikian, bagian marketing mempunyai wewenang untuk mensosialisasikan produk untuk keperluan penghimpunan dana dan menentukan target pembiayaan bersama dengan manajer.


(62)

commit to user i. Struktur Permodalan

Pada awalnya struktur permodalan untuk kegiatan operasional pada KJKS BMT Insan Kamil dimulai dari usaha penghimpunan dana. Penghimpunan dana merupakan usaha untuk mengumpulkan dana dari berbagai sumber, baik anggota, calon anggota maupun dari pihak lain. Tujuan dari penghimpunan dana adalah untuk memperbesar modal, memperbesar asset, dan memperbesar operasi pembiayaan pada KJKS BMT Insan Kamil. Sumber dana yang dihimpun oleh KJKS BMT Insan Kamil terdiri dari :

a. Modal yang terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib Penyertaan modal KJKS BMT Insan Kamil berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggota, dimana atas penyertaan dana tersebut anggota atau KJKS BMT Insan Kamil memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU).

b. Simpanan pokok khusus

Simpanan pokok khusus sebagai salah satu sumber permodalan pada KJKS BMT Insan Kamil. Simpanan ini berasal dari simpanan menjadi anggota pendiri KJKS BMT Insan Kamil. c. Cadangan

Cadangan merupakan sumber dana dari KJKS BMT Insan Kamil yang berasal dari sisa hasil usaha masing-masing anggota dikoperasi ini. Setiap investasi dari anggota KJKS BMT Insan


(63)

commit to user

Kamil mendapatkan bagi hasil berdasarkan nisbah yang ditentukan. Nisbah yang diperoleh oleh pihak KJKS BMT Insan Kamil menjadi sumber pendapatan untuk koperasi ini.

j. Produk Layanan

Produk yang ditawarkan pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta antara lain :

1. Baitul Mal

Menerima titipan zakat, infaq, shadaqoh dari para wajib zakat (muzakki) kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) serta menjalankan sesuai peraturan dan amanahnya.

2. Baitul Tanwil a) Simpanan b) Pembiayaan

Secara garis besar, pengembangan produk yang ada pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Produk Penghimpunan Dana dan Produk Pembiayaan.

1. Produk Penghimpunan Dana (Simpanan)

Penghimpunan dana (simpanan) adalah kegiatan penghimpunan dana dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai peminjam.


(64)

commit to user

Jenis-jenis penghimpunan dana (simpanan) di KJKS BMT Insan Kamil, meliputi :

a) Simpanan Pendidikan

Jenis simpanan yang diperuntukkan untuk biaya pendidikan. Simpanan ini jangka waktunya bisa diambil setiap tahun ajaran baru.

b) Simpanan Idhul Adha/ Qurban

Merupakan simpanan yang diperuntukan untuk kepentingan qurban, dan untuk penyimpanan akan diberikan bagi hasil yang optimal.

c) Simpanan Idhul Fitri

Merupakan simpanan yang diperuntukkan untuk keperluan menghadapi hari raya idhul fitri, mengingat setiap datangnya hari raya idhul fitri banyak kebutuhan yang diperlukan masyarakat, sehingga simpanan idhul fitri sebagai satu satunya jalan untuk mepersiapkan dana untuk hari raya idhul fitri.

d) Simpanan Haji

Merupakan simpanan yang diperuntukan bagi masyarakat yang mempunyai niat melaksanakan ibadah haji dengan cara menyimpan dana ke BMT dalam jangka waktu yang telah disepakati, serta akan diberikan bagi hasil yang lebih menguntungkan.


(65)

commit to user e) Simpanan Amanah

Jenis simpanan rekening khusus untuk infaq, zakat, dan shodaqoh serta lainnya juga diperuntukkan bagi mereka yang menyimpan tanpa mengharapkan bagi hasil.

Sampai saat ini produk penghimpun dana yang paling diminati anggota maupun calon anggota adalah Simpanan Wadiah baik

Wadiah Yad Adh Dhamanah maupun Wadiah Yad Al-Amanah

karena prosedur yang mudah.

Pengelola BMT selalu berusaha untuk menawarkan produk-produk yang lebih menarik bagi calon anggota agar lebih diminati dan terdorong untuk memanfaatkan produk simpanan tersebut. Disamping dari jenis produk simpanan yang diberikan oleh KJKS BMT Insan Kamil, terdapat beberapa manfaat dari produk simpanan. Adapun manfaat dari simpanan adalah sebagai berikut :

a. Simpanan anda adalah amanah yang terjamin.

b. Sebesar apapun bagi hasil yang kami berikan, insya allah halal.

c. Simpanan anda insya allah bermanfaat terhadap perkembangan ekonomi umat.

2. Produk Penyaluran Dana (Pembiayaan)

Penyaluran dana (pembiayaan) adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau permodalan antara


(66)

commit to user

koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad disertai pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut. Jenis-jenis pembiayaan di KJKS BMT Insan Kamil meliputi :

a) Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama BMT Insan Kamil (sholibul maal) meyediakan seluruh dana (100%), sedangkan pihak kedua nasabah (mudharib) sebagai pengelola usaha. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam akad pembiayaan. Apabila terjadi kerugian, ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.

b) Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan


(67)

commit to user

kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

c) Murabahah

Murabahah adalah akad pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk pembelian barang-barang yang akan dijadikan modal kerja atau jual beli barang pada harga asal dengan tambahan harga yang disepakati kedua belah pihak. Dalam murabahah, penjual harus memberi tahu harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keberuntungan (margin) sebagai tambahannya. KJKS BMT Insan Kamil tidak akan memesan barang kepada agen sebelum ada pesanan dari calon pembeli (nasabah) dan menyepakati tentang lama pembiayaan, besarnya tambahan harga, dan besarnya angsuran.

d) Al Ijarah

Al Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa dalam jangka waktu tertentu yang disepakati. Pada akhir waktu sewa dapat diberikan pilihan hak kepemilikan barang di tangan penyewa atau nasabah dengan kesepakatan.

Adapun porsi bagi hasil antara nasabah dengan BMT adalah sebagai berikut:


(68)

commit to user Tabel 1.1

Porsi/Nisbah bagi hasil Mudharabah

Jangka Waktu BMT Nasabah

1 Bulan 85% 15%

3 Bulan 75% 25%

6 Bulan 65% 35%

12 Bulan 50% 50%

B. Pembahasan

1. Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah a. Pengertian Simpanan dan Akad Wadiah

Pengertian simpanan menurut Kasmir (2003: 288) dalam bukunya “Dasar-dasar Perbankan”, disadur dari Undang-undang nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yaitu: Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan /atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Simpanan juga merupakan sarana untuk menggali potensi dana dari masyarakat untuk kemudian di fungsikan secara profesional guna meningkatkan taraf hidup masyarakat lainnya, sehingga saling menguntungkan (Sholahuddin, 2008) .


(69)

commit to user

Dari pengertian di atas, masyarakat menyimpan dananya pada bank dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito dan tabungan. Produk penghimpunan dana pada bank syariah dalam bentuk giro (demand deposit), tabungan (saving deposit), dan deposito berjangka (time deposit) dengan menggunakan prinsip wadiah dan mudharabah.

Wadiah merupakan simpanan (deposit) barang atau dana kepada pihak lain yang bukan pemiliknya untuk tujuan keamanan. Wadiah adalah akad dari pihak yang mempunyai uang/barang tersebut, dan yang dititipi menjadi penjamin pengembalian barang titipan.

Pengertian wadiah menurut Syafii Antonio (1999) adalah titipan murni dari satu pihak kepihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja sipenitip mengkehendaki.

Menurut Bank Indonesia (1999) adalah akad penitipan barang/uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang atau uang.

Berdasarkan jenisnya wadi’ah terdiri atas 2 macam yaitu :

1) Wadi’ah Yad Al-Amanah, yaitu akad penitipan barang atau uang di mana pihak koperasi tidak diperkenankan menggunakan barang atau uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang atau titipan yang bukan diakibatkan kelalaian pihak koperasi.


(70)

commit to user

2) Wadi’ah Yad Adh-Damanah, yaitu akad penitipan barang atau uang di mana pihak koperasi dengan atau tanpa izin pemilik barang atau uang dapat memanfaatkan barang atau titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kerusakan atau kehilangan barang titipan. Dengan ketentuan penyimpan tidak mendapatkan bagi hasil atas penyimpanan dananya, tetapi bisa dikompensasikan dengan imbalan bonus yang besarnya di tentukan sesuai kebijakan dan kemampuan koperasi.

Tabel 1.2

Perbandingan Wadiah Yad Adh-Dhamanah dan Mudharabah

Keterangan Mudharabah Wadiah Yad Adh-Dhamanah

Sifat Dana Investasi Titipan

Penarikan Hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu

Dapat dilakukan setiap saat

Intensif Bagi Hasil pengembalian Bonus

Modal Tidak dijamin

dikembalikan 100%

Dijamin dikembalikan 100%


(71)

commit to user 1. Titip Dana

4. Beri Bonus

2. Pemanfaatan Dana

3. Bagi Hasil

Gb1.2. Skema Wadiah Yad Adh-Dhamanah Proses Akad Wadiah Yad Adh Dhamanah sebagai berikut :

1. Pihak yang menitipkan menyepakati akad wadiah dengan pihak penerima titipan.

2. Pihak penerima titipan memanfaatkan titipan dengan menyalurkannya kepada dunia usaha yang membutuhkan.

3. Pihak penerima titipan di berikan bagi hasil atas dana yang telah di salurkan.

4. Pihak penerima titipan menyerahkan kembali barang titipan kepada pihak yang menitipkan serta memberikan bonus sesuai kebijakan dan kemampuan pihak penerima titipan.

Nasabah

(Penitip)

KJKS

(BMT)

Dunia


(72)

commit to user c. Landasan Syari’ah

1. Al- Qur’an

a. Surat An-Nisa` : 58

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya”.

b. Surat Al Baqarah : 283

“Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya”

2. Al- Hadits

a. Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tunaikanlah amanah (titipan) kepada yang berhak menerimanya dan janganlah membalasnya khianat kepada orang yang menghianatimu.” (H.R. ABU DAUD dan TIRMIDZI). b. Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

“Tiada kesempurnaan iman bagi setiap orang yang tidak beramanah, tiada shalat bagi yang tiada bersuci.” (H.R THABRANI)

d. Prinsip-prinsip dalam Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah 1. Prinsip Dalam Simpanan Wadiah


(73)

commit to user

a. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau di tanggung pihak KJKS BMT, sedangkan bagi pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian, namun KJKS BMT memungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai intensif/bonus.

b. Pihak KJKS BMT harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan kesepakatan lain yang di sepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.

c. Terhadap pembukaan rekening ini KJKS BMT dapat mengenakan biaya administrasi.

d. Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening simpanan tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah. 2. Prinsip Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah

a. Penerima titipan berhak memanfaatkan dana yang dititipkan. b. Penerima titipan bertanggung jawab penuh atas barang yang

dititipkan.

c. Pihak KJKS BMT di perbolehkan memberikan bonus kepada penitip tanpa adanya perjanjian dimuka.

2. Prosedur Produk Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta


(74)

commit to user

Prosedur yang dijalankan pada produk simpanan Wadiah Yad-Adh Dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta terdiri adalah sebagai berikut :

A. Penyetoran Kas Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah 1) Fungsi Terkait

Fungsi yang terkait dalam penyetoran kas simpanan wadiah yad adh dhamanah adalah sebagai berikut :

i. Fungsi Kas

Fungsi kas terdapat pada bagian teller. Fungsi ini bertanggung jawab menerima simpanan dari nasabah, mengecek dan mencocokan slip, buku simpanan dan uang, memasukan jumlah transaksi kedalam program funding, mencetak buku simpanan sesuai dengan saldo akhir, membubuhkan paraf dan stempel, juga mencatat setoran dalam buku kas harian.

ii. Fungsi Pembukuan/Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat semua transaksi penyetoran kas kedalam jurnal umum dan buku besar yang berasal dari buku kas harian dan kartu simpanan, serta mengarsipkan dokumen menurut tanggal transaksi. iii. Fungsi Administrasi Umum

Fungsi ini bertanggung jawab memeriksa slip setoran simpanan dan mencatatnya kedalam kartu simpanan.


(75)

commit to user 2) Dokumen yang Digunakan

i.Slip Setoran Simpanan

Slip setoran simpanan berfungsi sebagai dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam jurnal umum. Slip setoran simpanan rangkap dua, lembar pertama berwarna putih di berikan kepada nasabah sebagai bukti pembayaran sedangkan lembar kedua berwarna kuning digunakan teller untuk dicatat kedalam buku kas harian dan dibuat jurnal lalu di arsip oleh bagian administrasi umum.

ii.Buku Simpanan

Buku simpanan berisikan informasi jumlah saldo yang dimiliki dan transaksi yang telah dilakukan oleh nasabah.

3) Catatan Akuntansi i.Jurnal Umum

Berfungsi mencatat penerimaan kas yang berasal dari kartu simpanan dan buku kas harian berdasarkan slip setoran simpanan.

ii.Buku Besar

Berfungsi untuk memposting dan mencatat jumlah nominal dari penerimaan kas yang sudah direkap dari jurnal umum.


(76)

commit to user

Berfungsi untuk mencatat jumlah kas yang masuk yang berasal dari simpanan atau transaksi lainnya.

iv.Kartu Simpanan

Berfungsi untuk mencatat jumlah saldo penyetoran yang dilakukan oleh nasabah/anggota.

4) Prosedur Penyetoran Kas Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah i.Nasabah/anggota datang ke KJKS BMT Insan Kamil dengan

mengisi slip setoran rangkap dua, kemudian menyerahkan setoran uangnya beserta slip dan buku simpanannya ke bagian teller.

ii.Setelah menerima slip setoran rangkap dua, uang dan buku simpanan dari nasabah, kemudian teller mencocokan kesesuaian dan keabsahan dari slip, uang, dan buku simpanan tersebut. iii.Apabila sudah benar teller memasukkan jumlah setoran kedalam

program komputer, kemudian mencetak buku simpanan sesuai dengan saldo akhir yang dimiliki oleh nasabah serta membubuhkan paraf dan stempel pada slip setoran sebagai tanda sudah sah dan diproses.

iv.Teller menyerahkan slip setoran pertama kepada nasabah, dan mencatat jumlah setoran pada slip setoran kedua kedalam buku kas harian.

v.Setelah selesai mencatat kedalam buku kas harian kemudian teller menyerahkan slip setoran kedua ke bagian administrasi umum.


(77)

commit to user

vi.Bagian administrasi umum menerima slip setoran kedua dari teller, kemudian mencatat jumlah setoran kedalam kartu simpanan. vii.Setelah selesai mencatat kedalam kartu simpanan kemudian bagian

administrasi umum menyerahkan slip setoran kedua ke bagian akuntansi untuk proses pencatatan laporan keuangan.

viii.Setelah menerima slip setoran tersebut bagian akuntansi memeriksa slip apakah sudah diotorisasi atau belum.

ix.Setelah tidak ada masalah bagian akuntansi mencatat slip tersebut dalam jurnal dan diposting ke dalam buku besar.

x.Bagian akuntansi mengarsipkan slip setoran kedua secara permanen sesuai dengan tanggal transaksinya.

5) Skema Proses Penyetoran Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah 1

2

3

4

Gambar 1.3

Skema Proses Penyetoran Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah

Nasabah Teller Administrasi

Umum Akuntansi/


(78)

commit to user

B. Penarikan Kas Simpanan Wadiah Yad adh-Dhamanah 1) Fungsi Terkait

i. Fungsi Kas

Fungsi kas yang dilaksanakan pada bagian teller ini bertanggung jawab untuk memberikan uang yang akan diambil nasabah, dari mulai menerima slip penarikan simpanan dan buku simpanan dari nasabah sampai mencatat transaksi penarikan kas ke buku kas harian.

ii. Fungsi Pembukuan/Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab mencatat semua transaksi penarikan kas kedalam jurnal umum, buku besar dan kartu simpanan serta bertugas mengarsipkan dokumen tersebut sesuai tanggal transaksi.

ii. Fungsi Administrasi Umum

Fungsi ini bertanggung jawab untuk memeriksa slip penarikan simpanan dan mencatatnya kedalam kartu simpanan.

2) Dokumen yang Digunakan i. Slip Penarikan Simpanan

Berfungsi sebagai dokumen penarikan yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam jurnal umum, dan slip penarikan simpanan hanya terdiri dari satu lembar digunakan oleh bagian teller untuk dicatat ke buku kas harian dan untuk dibuat jurnal lalu di arsip oleh bagian akuntansi.


(79)

commit to user ii. Buku Simpanan

Buku ini berisikan informasi mengenai jumlah nominal uang yang diambil oleh nasabah/anggota.

3) Catatan Akuntansi i. Jurnal Umum

Berfungsi untuk mencatat pengeluaran kas yang berasal dari kartu simpanan dan buku kas harian berdasarkan slip penarikan simpanan.

ii. Buku Besar

Berfungsi untuk memposting dan mencatat jumlah saldo nominal dari penarikan kas yang sudah direkap dari jurnal umum.

iii. Buku Kas Harian

Berfungsi untuk mencatat jumlh kas keluar yang berasal dari simpanan ataupun transaksi lainnya.

iv. Kartu Simpanan

Berfungsi untuk mencatat jumlah saldo penarikan yang dilakukan oleh nasabah/anggota.

4) Prosedur Penarikan Kas Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah i. Nasabah/anggota datang ke KJKS BMT Insan Kamil dengan

mengisi slip penarikan, kemudian menyerahkan slip penarikan dan buku simpanannya ke bagian teller.


(80)

commit to user

ii. Setelah menerima slip penarikan dan buku simpanan dari nasabah, kemudian teller mengecek dan mencocokan tanda tangan dari slip tersebut.

iii. Apabila sudah benar teller memasukkan transaksi jumlah saldo penarikan kedalam program komputer, kemudian membubuhkan paraf dan stempel pada slip penarikan.

iv. Teller menyerahkan slip penarikan dan buku simpanan kepada administrasi umum.

v. Bagian administrasi umum menerima slip penarikan dari teller, kemudian mencocokan slip penarikan, buku simpanan dan catatan kartu simpanan yang merupakan arsip pada bagian ini.

vi. Setelah selesai bagian administrasi umum mencatat penarikan tersebut kedalam kartu simpanan kemudian bagian administrasi umum menyerahkan slip penarikan dan buku simpanan kepada teller.

vii. Setelah menerima slip penarikan dan buku simpanan, teller menghitung uang yang akan ditarik dan mencetak buku simpanan setelah di-input kedalam komputer.

viii. Bagian teller menyerahkan buku simpanan beserta uang kepada nasabah dan mencatat slip penarikan simpanan kedalam buku kas harian, kemudian menyerahkannya ke bagian akuntansi.


(81)

commit to user

ix. Bagian akuntansi menerima slip penarikan simpanan kemudian mencatatnya ke dalam jurnal umum dan diposting ke dalam buku besar.

x. Setelah selesai bagian akuntansi mengarsipkan slip penarikan tersebut secara permanen sesuai dengan tanggal transaksinya. 5) Skema Proses Penarikan Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah

1

4 2

3

5

Gb 1.4

Skema Proses Penarikan Simpanan Wadiah Yad Adh Dhamanah

C. Pemberian Bagi Hasil/Bonus Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah 1) Fungsi Terkait

i. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat semua jenis transaksi pembagian bagi hasil/bonus ke dalam jurnal umum Nasabah/

Anggota

Teller

Akuntansi

Administrasi


(82)

commit to user

dan buku besar yang berasal dari buku kas harian dan kartu simpanan dan mengarsipkan dokumen tersebut sesuai tanggal transaksinya.

ii. Fungsi Pengesahan

Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian manajer yang bertanggung jawab sebagai pemeriksa dan pengotorisasi distribusi dan kuitansi pendapatan bagi hasil/bonus.

iii. Fungsi Administrasi Umum

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat distribusi pendapatan bagi hasil/bonus ke kartu simpanan dan membuat kuitansi pemberian pendapatan bagi hasil.

iv. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat kuitansi pemberian bagi hasil/bonus ke dalam buku kas harian.

2) Dokumen yang Digunakan

i. Distribusi Pendapatan Bagi Hasil

Berfungsi sebagai dokumen yang digunakan untuk mencatat pemberian bagi hasil/bonus ke masing-masing rekening simpanan dan merupakan dasar pencatatan dalam jurnal umum.

ii. Kuitansi Pendapatan Bagi Hasil

Berfungsi untuk mencatat jumlah nominal pemberian bagi hasil/bonus untuk masing-masing nasabah pada setiap bulan.


(83)

commit to user 3) Catatan Akuntansi

i. Jurnal Umum

Berfungsi untuk mencatat pengeluaran kas atas pemberian bagi hasil/bonus berdasarkan kuitansi.

ii. Buku Besar

Berfungsi untuk memposting dan mencatat jumlah nominal dari pemberian bagi hasil/bonus yang sudah direkap dalam jurnal umum.

iii. Buku Kas Harian

Berfungsi untuk mencatat jumlah kas keluar atas pemberian bagi hasil/bonus yang berasal dari simpanan atau transaksi lainnya.

iv. Kartu Simpanan

Berfungsi untuk mencatat jumlah pemberian bagi hasil/bonus untuk masing-masing nasabah pada setiap bulannya.

4) Prosedur Pemberian Bagi Hasil/Bonus Simpanan Wadiah Yad Adh Dhamanah

i. Bagian akuntansi membuat perhitungan distribusi bagi hasil dari seluruh nasabah KJKS BMT Insan Kamil berdasarkan dari rata-rata simpanan yang diterima pada setiap bulan. ii. Setelah selesai menghitung lalu bagian akuntansi mencetak

distribusi pemberian bagi hasil untuk seluruh nasabah yang dilakukan setiap akhir bulan.


(84)

commit to user

iii. Setelah dicetak dokumen tersebut diotorisasi kemudian diserahkan kepada manajer.

iv. Manajer menerima distribusi pembagian bagi hasil tersebut kemudian di periksa dan diotorisasi setelah itu diserahkan kepada administrasi umum.

v. Setelah menerima dokumen tersebut administrasi umum mencatatkan ke dalam kartu simpanan masing-masing nasabah.

vi. Selesai mencatatkan, administrasi umum membuat kuitansi pemberian bagi hasil untuk diserahkan kepada teller sebagai bukti pencatatan ke dalam buku kas harian dan mengarsipkan dokumen tersebut secara permanen.

vii. Setelah menerima kuitansi pemberian bagi hasil, teller mencatatkan ke dalam buku kas harian dan menyerahkannya ke bagian akuntasi.

viii. Bagian akuntansi menerima dokumen kuitansi pemberian bagi hasil, kemudian mencatatnya kedalam jurnal umum dan melakukan posting kedalam buku besar.

ix. Setelah selesai kemudian mengarsipkan kuitansi pemberian bagi hasil secara permanen.


(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user