commit to user
xxvi
Pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
g. Tarif Pajak
Ada empat macam tarif pajak yaitu Mardiasmo, 2003: 1
Tarif sebanding proporsional yaitu berupa persentase yang tetap terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga
besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.
2 Tarif Tetap yaitu tarif berupa jumlah yang tetap sama trhadap
berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
3 Tarif progresif yaitu persentase tarif yang digunakan semakin
besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar. 4
Tarif degresif yaitu persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
2. Pajak Bumi dan Bangunan
a. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan Bumi merupakan permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada
dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman termasuk rawa-rawa, tambak, perairan serta laut
wilayah Republik Indonesia.
commit to user
xxvii
Bangunan adalah konstruksi tenik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.
Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP merupakan surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data objek
menurut ketentuan Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT adalah surat
yang digunakan
oleh Direktorat
Jenderal Pajak
untuk memberitahukan besarnya pajak yang terhutang kepada wajib pajak.
Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan SPPT Surat Pemberitahuan Pajak Terutang berdasarkan SPOP Surat Pemberitahuan Objek
Pajak wajib pajak. Nilai Jual Objek Pajak NJOP adalah harga rata-rata yang
diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak
ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau nilai jual objek pajak
pengganti.
b. Objek Pajak Bumi dan Bangunan PBB 1 Bumi dan atau bangunan.
2 Klasifikasi bumi dan bangunan adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan sebagai
pedoman, serta untuk memudahkan penghitungan pajak yang terhutang.
commit to user
xxviii
Dalam menentukan klasifikasi bumi tanah diperhatikan faktor- faktor sebagai berikut:
a. Letak b. Peruntukkan
c. Pemanfaatan d. Kondisi lingkungan dan lain-lain.
Dalam menentukan klasifikasi bangunan diperhatikan faktor- faktor sebagai berikut:
a. Bahan yang digunakan b. Rekayasa
c. Letak d. Kondisi lingkungan dan lain-lain.
c. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan PBB Subjek Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang pribadi atau
badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan
atau memperoleh manfaat atas bangunan. Dengan demikian tanda pembayaran pelunasan pajak bukan merupakan bukti pemilikan hak.
d. Dasar Pengenaan Pajak Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak
NJOP. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak NJOP ditetapkan setiap 3 tiga tahun oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
commit to user
xxix
atas nama Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan pendapat Gubernur Bupati Walikota Pemerintah Daerah setempat. Dasar
penghitungan pajak adalah NJKP yang ditetapkan serendah- rendahnya 20 dan setinggi-tingginya 100 dari NJOP. Besarnya
persentase NJKP ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah PP, dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional.
NJKP = AV Assesment Value x NJOP = 20 x NJOP
PBB = Tarif Pajak x NJKP = 0,5 x 20 x NJOP-NJOPTKP
3. Penagihan Pajak