commit to user
24
I. Waktu Tunggu Lead Time
Untuk menjamin kelancaran proses produksi perusahaan perlu memperhatikan jangka waktu antara saat mengadakan pemesanan dengan
pada saat penerimaan barang-barang yang dipesan dan kemudian dimasukkan ke dalam gudang. Lama waktu antara lain pemesanan bahan-bahan yang
dipesan dinamakan
lead time
. Bahan baku yang datangnya terlambat mengakibatkan kekurangan bahan baku, sedangkan bahan baku yang datang
lebih awal dari waktu yang ditentukan akan memaksa perusahaan untuk memperbesar biaya penyimpanan bahan baku.
J. Pemesanan Kembali atau Reorder Point ROP
Pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana harus diadakan kembali Assauri,
1999 : 196. Titik ini menunjukan kepada bagian pembelian untuk mengadakan
pemesanan kembali
bahan-bahan persediaan
untuk menggantikan persediaan yang telah digunakan.
Dalam menentukan titik ini kita harus memperhatikan besarnya pengunaan bahan selama bahan-bahan yang dipesan belum datang dan
persediaan minimum. Besarnya penggunaan selama bahan-bahan yang dipesan belum diterima selama
lead time
adalah hasil perkalian antara waktu yang dibutuhkan untuk memesan
lead time
dan jumlah penggunaan rata-rata bahan tersebut. Titik pemesanan kembali adalah hasil penjualan
besarnya persediaan minimum.
commit to user
25 Titk pemesanan kembali yang optimal adalah jumlah persediaan
dimana seharusnya memesan kembali EOQ tambahan persediaan. Titik ini merupakan titik dimana penggunaan bahan, dengan toleransi kehabisan bahan
tertentu, akan menghabiskan persediaan yang ada selama periode
lead time
yang diperlukan untuk memperoleh tambahan persediaan. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan pemesanan kembali bahan baku adalah:
ROP = penggunaan rata-rata x
lead time
+
safety stock
K. Keunggulan dan Kelemahan EOQ
Di dalam menerapkan model EOQ untuk mengadakan persediaan bahan baku memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan yang akan
diterima perusahaan. Adapun keunggulan yang diterima perusahaan dengan menggunakan
model EOQ adalah: 1.
Perusahaan dapat mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang optimal, sehingga perusahaan dapat mengetahui perkiraan anggaran yang harus
dikeluarkan. 2.
Proses produksi dapat terus berjalan tanpa khawatir akan kekurangan bahan baku karena adanya safety stock.
3. Perusahaan dapat mengetahui kapan saat pemesanan bahan baku
dilakukan, sehingga kekurangan bahan baku yang akan menghambat proses produksi tidak terjadi.
commit to user
26 4.
Investasi modal yang terlalu besar dalam mengadakan persediaan bahan baku dapat dikurangi, sehingga investasi dapat untuk bidang-bidang yang
lain. Adapun kelemahan yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan
EOQ adalah: 1.
Kebutuhan akan data yang seringkali tidak tercukupi kecuali dikeluarkan biaya khusus untuk mengumpulkannya.
2. Laju penggunaan maupun biaya-biaya bahan selalu berubah-ubah dan hal
ini memerlukan perhitungan EOQ kembali. 3.
EOQ akan lebih baik penggunaan yang tetap, juga tidak menyalahkan metode tersebut apabila terjadi variasi musiman yang kuat terhadap
permintaan. 4.
Asumsi harga, dimana akan lebih baik digunakan apabila harga bahan baku adalah tetap, di mana kenyataannya perusahaan tidak dapat
mengantisipasi perubahan harga.
commit to user
27
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan AMDK yang
memproduksi air mium murni. Perusahaan ini didirikan pada bulan April 2004 di Jl. KH Agus Salim 36 B, Sondakan, Laweyan Surakarta, dengan
SIUP. No 5170253PKVI2004 dan BPOM RI MD : 249111001296. Produk yang dihasilkan yaitu air minum murni “KAAFUR”. Air minum
murni ini adalah hasil proses filter berteknologi tinggi dengan tingkat kemurnian sampi 99 diukur dengan Elektroda Air dan Total Dissolved
Solid TDS, didukung proses akhir ozonisasi dan Ultraviolet UV sehingga tidak ada apa-apa lagi termasuk mineral. Air minum ini tidak akan berlumut
bila dijemur dalam waktu sekian tahun. Bagi orang yang belum terbiasa minum air murni “KAAFUR” kesan pertama terkadang terasa pahit karena
“KAAFUR” adalah air murni yang tidak ada apa-apanya lagi dalam air, termasuk garam dan gula. Rasa pahit itu mungkin sebagai salah satu proses
pelarutan toxic atau racun berupa endapan-endapan yang tidak berguna bagi tubuh kita, sehingga saat pelarutan itulah timbul rasa pahit.
Produk air minum murni ini awal berdirinya bernama TASNIM dengan mengusung “Air Minum Kesehatan”, kemudian pada tahun 2005 TASNIM
berubah nama menjadi Kaafur karena pada waktu didaftarkan untuk SNI Standar Nasional Indonesia di Jakarta ternyata sudah ada yang
mendaftarkan dengan nama TASNIM, sehingga harus mengubah nama