14
2.1.2 Teori Sinyal Signalling Theory
Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini merupakan
informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisaikan keinginan pemilik. Menurut Hartono dalam Wijaya 2012:112 teori sinyal
menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat
membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Kualitas informasi yang baik akan mengurangi asimetri informasi yang timbul
antara manajemen yang lebih mengetahui informasi internal dibandingkan dengan pihak eksternal perusahaan. Salah satu informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
adalah laporan keuangan tahunan yang memuat semua informasi keuangan dan non keuangan sehingga dapat mencerminkan kinerja perusahaan. Sesuai dengan
karakteristik kualitatif yang harus dimiliki laporan keuangan, maka laporan keuangan harus disajikan secara andal, dapat diperbandingkan, mudah dipahami, dan
relevan yang memuat informasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan.
Teori sinyal bermanfaat dalam menjelaskan ketepatan waktu sifat relevan penyajian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada pihak publik
sehingga dapat memberi sinyal bahwa perusahaan mempunyai informasi yang bermanfaat atau memiliki good news. Semakin lama audit report lag menyebabkan
kurang bergunanya informasi dalam pengambilan keputusan karena informasi
15
kehilangan sifat relevannya. Menurut Givoly dan Palmon 1982 lamanya audit report lag memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki bad news sehingga tidak
dapat mempublikasikan laporan keuangannya secara tepat waktu.
2.1.3 Audit
Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen Elder et al. 2013:4. Auditor dalam menjalankan tanggung jawab
profesionalnya berpedoman pada standar audit yang berlaku di Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Auditing PSA No. 1 telah
menetapkan masing – masing standar audit sebagai berikut :
1 Standar umum, yaitu: 1
Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2 Semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dan sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor. 3
Pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat.
2 Standar pekerjaan lapangan, yaitu :
16
1 Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika menggunakan asisten
dalam pelaksanaan audit harus disupervisi dengan semestinya. 2
Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian saat
dilakukan. 3
Bukti audit dikatakan kompeten jika diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. 3 Standar pelaporan, yaitu :
1 Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2
Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan, dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4
Laporan auditor harus memuat sesuatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi.
17
Kewajiban memenuhi standar profesi dan tanggung jawab atas opini audit menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit atas laporan
keuangan ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan. Semua itu memberikan dampak terhadap lamanya penyelesaian audit jika auditor tidak memiliki kemampuan dan
kecermatan. Auditor yang dapat memenuhi tanggung jawabnya akan membuat publikasi laporan keuangan kepada masyarakat umum akan dapat terlaksana secara
tepat waktu. Penyelesaian audit jika cepat dilakukan maka informasi yang akan diberikan bagi stakeholder akan lebih cepat penyampaiannya.
2.1.4 Audit Report Lag