Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
ANALISIS UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, OPINI AUDIT, DAN AUDIT REPORT LAG, YANG
BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN
PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
ELY ANDRIANI MARPAUNG
100522071
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag,
yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesiaadalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Ely Andriani Marpaung NIM: 100522071
(3)
ABSTRAK
ANALISIS UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, OPINI AUDIT, DAN AUDIT REPORT LAG, YANG
BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN
PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel yang diuji yaitu variabel ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag. Penelitian dilakukan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2008 hingga tahun 2010.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 14 perusahaan sebagai objek penelitian selama 3 tahun amatan dengan 42 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan audit report lag berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Kata kunci : ketepatan waktu pelaporan keuangan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag.
(4)
ABSTRACT
ANALYSIS OF ITS SIZE, AGE COMPANY, PROFITABILITY, AUDIT OPINION AND AUDIT REPORT LAG, THE INFLUENTIAL TO THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN PLANTATION AND
MINING STOCK EXCHANGE LISTED IN INDONESIA
The purposes of this research is to know the factors influence timeliness. The variables that tested are the firm size, the firm age, the profitability, the audit opinion, and the audit report lag. The research is on agriculture and mining company listed on Indonesia Stock Exchange between 2008 to 2010.
Sampling method that used is purposive sampling and there are 14 companies as research objects for 3 years observation with 42 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using simple regression.
The result of this research shows that the firm size and audit report lag have significant negative influence toward timeliness, the profitability has significant positive influence toward timeliness, but the firm age and the audit opinion have not influence toward timeliness
Keyword: timeliness, firm size, firm age, profitability, audit opinion, and audit report lag
(5)
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungannya, terutama kepada kedua orang tua, ayahanda dan ibunda dan tak lupa kepada keluarga saya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moril, materiil, spiritual, maupun administrasi.Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan, dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan.
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. Selaku ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far,
(6)
MM, Ak. Selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. M. Zainul B. Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Penilai yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada ayahanda (E.Marpaung) dan ibunda (M.Sihombing) yang telah sabar dan selalu mendukung penulis untuk disegala bidang. Terima kasih banyak untuk semua kasih sayang, doa, semangat, pengorbanan, serta pengertian yang sangat besar buat penulis, semoga penulis bisa memberikan yang terbaik untuk ayah dan ibu. Kepada kakak saya Eva Saulina, Gustap Simbolon dan adik-adik saya Dian, Nicholas, Edo, dan Ayu, teman saya jefry, yuli, unjuk, melpa, nova, zuri, dan boy terima kasih untuk doa dan dukungannya.
(7)
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Ely Andriani Marpaung NIM: 100522071
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN... i
ABSTRAK……...... ii
ABSTRACT……..………... ... iii
KATA PENGANTAR………...... iv
DAFTAR ISI……...... vii
DAFTAR TABEL…….. ………..………... ix
DAFTAR GAMBAR……... ………..………... x
DAFTAR LAMPIRAN…….. ………... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian…... 1
1.2Perumusan Masalah ………... 6
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian……...………...…... 7
1.3.2 Manfaat Penelitian………... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teoritis……….. 9
2.1.1 Laporan Keuangan………..…. 7
2.1.2 Auditing………..………. 13
2.1.3 Teori Kepatuhan……….. 14
2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 15
2.1.5 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan WaktuPelaporanKeuangan………. 17
2.1.5.1 Ukuran Perusahaan………... 18
2.1.5.2 Umur Perusahaan………...….. 19
2.1.5.3 Profitabilitas…………..……….…. 20
2.1.5.4 Opini Audit………..…...…. 21
2.1.5.5 Audit Report Lag……….. 22
2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu………..…… 23
2.3Kerangka Konseptual………..….. 25
2.4Hipotesis Penelitian………... 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian……… 29
3.2Populasi dan Sampel Penelitian………... 29
3.3Jenis dan Sumber Data………... 32
3.4Metode Pengumpulan Data………...……. 33
3.5Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel….….... 33
3.6Metode Analisis Data………....……..….. 35
(9)
3.6.1.1 Uji Normalitas………..………….. 35
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas………..… 37
3.6.1.3 Uji Autokorelasi………...…... 38
3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas…………..………. 39
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian………... 39
3.7Tempat dan Jadwal Penelitian………..…….. 41
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian... 42
4.2 Uji Data……….….. 43
4.2.1 Uji Asumsi Klasik……….………..….. 43
4.2.1.1 Uji Normalitas………. 43
4.2.1.2 Uji Multikolonieritas………...………. 45
4.2.1.3 Uji Autokorelasi………..…….……… 47
4.2.1.4 Uji Heteroskiedastisitas………….…..…… 48
4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian……….. 49
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………... 51
4.3.1 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 51
4.3.2 Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 52
4.3.3 Hubungan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 52
4.3.4 Hubungan Opini Audit Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 53
4.3.5 Hubungan Audit Report LagPerusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 54
5.2 Saran... 55 DAFTAR PUSTAKA
(10)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ... 25
3.1 Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel... 31
3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 34
4.1 Sampel Penelitian ... 42
4.2 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 45
4.3 Hasil Uji Multikolonieritas ... 46
4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 47
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 48
(11)
DAFTAR GAMBAR
No.Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 26 4.1 Histogram... 43 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 44
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Daftar Populasi dan Sampel ……….………. 60
2. Data Perusahaan yang Diamati
Tahun 2008-2010 Sebelum Transformasi …….… 62 3. Data Perusahaan yang Diamati
Tahun 2008-2010 Setelah Transformasi ………… 65 4. Hasil Uji Asumsi Klasik ……… 68 5. Hasil Uji t ……….. 72
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejalan dengan meningkatnya kompleksitas kegiatan operasi bisnis dan pertumbuhan investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan dan tepat waktu. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi dan Halim, 2005:35). Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya. Dengan demikian, informasi dikatakan relevan apabila memiliki nilai prediksi (predictive value),
(13)
ABSTRAK
ANALISIS UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, OPINI AUDIT, DAN AUDIT REPORT LAG, YANG
BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN
PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel yang diuji yaitu variabel ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag. Penelitian dilakukan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2008 hingga tahun 2010.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 14 perusahaan sebagai objek penelitian selama 3 tahun amatan dengan 42 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan audit report lag berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Kata kunci : ketepatan waktu pelaporan keuangan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag.
(14)
ABSTRACT
ANALYSIS OF ITS SIZE, AGE COMPANY, PROFITABILITY, AUDIT OPINION AND AUDIT REPORT LAG, THE INFLUENTIAL TO THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN PLANTATION AND
MINING STOCK EXCHANGE LISTED IN INDONESIA
The purposes of this research is to know the factors influence timeliness. The variables that tested are the firm size, the firm age, the profitability, the audit opinion, and the audit report lag. The research is on agriculture and mining company listed on Indonesia Stock Exchange between 2008 to 2010.
Sampling method that used is purposive sampling and there are 14 companies as research objects for 3 years observation with 42 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using simple regression.
The result of this research shows that the firm size and audit report lag have significant negative influence toward timeliness, the profitability has significant positive influence toward timeliness, but the firm age and the audit opinion have not influence toward timeliness
Keyword: timeliness, firm size, firm age, profitability, audit opinion, and audit report lag
(15)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Daftar Populasi dan Sampel ……….………. 60
2. Data Perusahaan yang Diamati
Tahun 2008-2010 Sebelum Transformasi …….… 62 3. Data Perusahaan yang Diamati
Tahun 2008-2010 Setelah Transformasi ………… 65 4. Hasil Uji Asumsi Klasik ……… 68 5. Hasil Uji t ……….. 72
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejalan dengan meningkatnya kompleksitas kegiatan operasi bisnis dan pertumbuhan investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan dan tepat waktu. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi dan Halim, 2005:35). Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya. Dengan demikian, informasi dikatakan relevan apabila memiliki nilai prediksi (predictive value),
(16)
nilai umpan balik (feedback value) dan tersedia tepat waktu
(timeliness)(Hendriksen dan Van Breda, 2000:142).
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007:3). Ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pengguna. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi, bahkan menghilangkan kemampuannya sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.
Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan. Semakin cepat informasi diungkapkan, maka akan semakin relevan informasi tersebut bagi para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sangat membutuhkan informasi yang tepat waktu untuk memungkinkan mereka dapat dengan segera melakukan analisis dan membuat keputusan tentang modal yang sudah, atau akan diinvestasikan pada perusahaan. Profesi akuntansi pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tanggungjawab ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntan yang selalu berusaha bekerja lebih profesional agar tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan.
(17)
Setiap perusahaan yang go public memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit tepat waktu. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan selanjutnya diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. 80/PM/1996. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa emiten dan perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan independen, selambatlambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan perusahaan. Namun kemudian Bapepam memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Dalam lampirannya, yaitu Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan.
Namun peraturan tersebut kemudian tidak berlaku bagi emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40/BL/2007 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain.
(18)
Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami penurunan, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan belum mengalami perubahan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode. Oleh karena itu, perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag.
Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam-LK merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini audit. Informasi dalam laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan, akan tetapi opini audit merupakan tanggung jawab auditor. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Perusahaan yang tidak melakukan pelaporan keuangan secara tepat waktu akan dikenakan sanksi berupa denda dan hal ini dapat merugikan perusahaan secara materi, tingkat relevansi dan keandalan laporan keuangan tersebut juga dapat berkurang, untuk itulah auditor selalu mengusahakan ketepatan waktu tetapi tidak mengabaikan obyektivitas dan independensinya.
Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari total penjualan. Perusahaan besar memiliki total penjualan yang tinggi dan sebaliknya perusahaan kecil
(19)
memiliki total penjualan yang lebih rendah. Perusahaan besar biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan laporan keuangan perusahaan tersebut. Namun dari hasil penelitian Simatupang (2011) dan Situmorang (2010) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Umur perusahaan dapat diukur berdasarkan berapa lama sebuah perusahaan publik telah terdaftar dalam pasar modal Bursa Efek Indonesia, dibandingkan dengan perusahaan yang baru terdaftar, perusahaan yang sudah lama terdaftar (berumur banyak) di Bursa Efek Indonesia cenderung dapat menyelesaikan pelaporan keuangan tepat waktu karena memiliki keterampilan dan pengalaman yang lebih baik. akan tetapi hasil penelitian Simatupang (2009) dan Situmorang (2010) menyatakan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian terdahulu yang menggunakan variabel independen ukuran perusahaan, umur perusahaan dan profitabilitas menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mereplikasi beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini terutama mereplikasi hasil penelitian Simatupang (2009), probabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan, umur perusahaan, status perusahaan, tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Bedanya dengan penelitian terdahulu peneliti membuat variabel independen yakni ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit dan audit report lag dengan alasan ingin mengetahui apakah provitabilitas, opini audit dan audit report lag berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, dan masa penelitian dan objek penelitian yang berbeda.
(20)
Penyebaran perusahaan perkebunan dan pertambangan di Indonesia dan luasnya lahan merupakan tuntutan tersendiri bagi perusahaan untuk mengusahakan ketepatan waktu pelaporan keuangan supaya informasi laporan keuangan yang disajikan tetap relevan dan andal, sehingga laporan keuangan tersebut tetap bermanfaat bagi pengguna informasi. Menurut peneliti kedua jenis perusahaan ini juga termasuk perusahaan yang masih jarang digunakan sebagai sampel penelitian.
Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, namun demikian juga dapat diketahui bahwa terdapat ketidakkonsistenan dalam hasilhasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut dengan menambahkan variabel penelitian dan menggunakan periode waktu yang belum pernah diteliti sehingga penelitian ini akan memberikan temuan empiris yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, audit report lag
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI.
1.2 Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
(21)
2. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
4. Apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
5. Apakah audit report lag berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh audit report lag
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 1.3.2 Manfaat Penelitian
(22)
1. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan,
2. Bagi investor, sebagai gambaran tentang pentingnya ketepatan waktu berkaitan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan,
3. Bagi pihak perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan motivasi dalam upaya meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan, dan
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan variabel lain.
(23)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teoritis
2.1.1 Laporan Keuangan
Baridwan (2000:7) laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.
(Belkaoui, 2006:230) menyatakan bahwa pelaporan keuangan berisi laporan keuangan yang merupakan komponen utama pelaporan keuangan dan laporan-laporan tambahan seperti pelaporan inflasi, diskusi dan analisis manajemen dalam laporan tahunan, dan surat-surat kepada pemegang saham.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK: 2004) adalah
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan) yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus kas dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”.
Tujuan pelaporan keuangan menurut Kieso dan Weygandt (2002) adalah untuk memberikan :
(24)
1. Informasi yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit. 2. Informasi yang berguna dalam menilai prospek arus kas.
3.Informasi mengenai sumberdaya perusahaan, klaim pada sumberdaya tersebut,
Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor, maupun yang sudah ada, dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan keputusan-keputusan lain yang serupa secara rasional (Belkaoui, 2006:233). Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
PSAK No. 1 (IAI, 2007) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaanyang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:(1) aset; (2) kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (5) arus kas.
Accounting Principles Board Statement No. 4 (Belkaoui, 2006:212) mengklasifikasi tujuan laporan keuangan menjadi tujuan
(25)
khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembahasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya; 2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;
3. Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen komitmennya;
4. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya. b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat:
1. Menyajikan ekspektasi pengembangan dividen kepada para investor;
2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi
(26)
karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha;
3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada manajemen;
4. Menyajikan profitabilitas jangka panjang.
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
c. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.
(27)
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
2.1.2 Auditing
Arens (2008:4) mendefinisikan auditing sebagai “suatu proses pengumpulan serta pengevaluasian bahan bukti-bukti atas informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilaksanakan seorang kompeten dan idependen untuk dapat menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan”.
Boynton (2002:5) mendefinisikan auditing sebagai:
suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
(28)
2.1.3 Teori Kepatuhan
Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku, sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu karena selain merupakan suatu kewajiban perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, juga akan sangat bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan. Kepatuhan yang diaplikasikan dalam penyampaian laporan keuangan memberikan dampak positif dalam pelaporan keuangan yaitu ketepatan waktu pelaoran keuangan sesuai kaedah atau aturan sehingga para pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang akurat. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory) Baron dan Bryne (2002: 387) bahwa
Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 paragraf 38, suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca (IAI, 2007:1.7). Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut
(29)
untuk mematuhi peraturan berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor 36/PM/2003, tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang diaudit dengan Nomor Peraturan X.K.2, yaitu:
“Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)”.
2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Rachmawati, 2008).
Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan (McGee, 2007).
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
(30)
diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu.
Hendriksen dan Van Breda (2000:145) menyatakan bahwa informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.
Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung, para investor mungkin menanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Secara langsung, sebagai contoh di pasar modal Indonesia pada tahun 2009, perusahaan-perusahaan publik yang
(31)
melanggar prinsip keterbukaan informasi dengan tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu telah dikenakan sanksi administrasi dan denda.
Menurut Belkaoui (2006:238) relevan dan andal merupakan dua kualitas utama, agar relevan informasi harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik dan sekaligus pada saat yang sama harus disampaikan pada waktu yang tepat. Salah satu tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi (Belkaoui, 2006:213). Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut (Givoly dan Palmon, 1982 dalam Rachmawati, 2008:1). Ketepatan waktu diukur dengan menggunakan variabel dummy, di mana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu, yang mana ketepatan waktu dilihat dari tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI paling lambat akhir bulan ke-3 sejak tutup buku.
2.1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan berdasarkan penelitian terdahulu yaitu Catrinasari (2006) yang memaparkan faktor- faktor yang dapat berpengaruh terhadap
(32)
ketepatan waktu pelaporan keuangan antara lain Rasio gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan. Prabowo (2008) meneliti Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor sebagai variabel independen. Simatupang (2009) meneliti Probabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan, umur perusahaan, status perusahaan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Situmorang (2010) Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag. Dari hasil peneliti terdahulu maka peneliti menggunakan variabel independen ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag yang dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2.1.5.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja (Soetedjo, 2006:79). Semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Perusahaan besar cenderung menyajikan laporan keuangan tepat waktu daripada perusahaan kecil. Menurut Dyer dan McHugh (1976) dalam Soetedjo (2006:79), perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat
(33)
penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Akan tetapi, menurut Boyton dan Kell (1996) dalam Soetedjo (2006:79), pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar dan semakin luas. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.
2.1.5.2 Umur Perusahaan
Idealnya umur perusahaan diukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan. Namun, umur perusahaan dalam penelitian ini diukur berdasarkan tanggal first issue (listed)-nya perusahaan di pasar modal (Owusu dan Ansah, 2000 dalam Catrinasari, 2006:25).
Owusu dan Ansah (dalam Na’im, 1999:48) mendefenisikan bahwa umur perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup dan menjalankan operasionalnya. Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan mempunyai publikasi perusahaanyang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru. Dengan demikian, calon investor tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memperoleh informasi tentang perusahaan yang melakukan IPO tersebut.
(34)
Menurut Owusu dan Ansah (dalam Na’im, 1999:48) menyatakan, ketika sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah pertumbuhan, menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan. Akibatnya, perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena perusahaan memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam proses pelaporan keuangan.
2.1.5.3 Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston (2006:107) profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sedangkan Horne dan Wachowicz (2005:222) mengatakan rasio profitabilitas menghubungkan laba dengan penjualan dan laba dengan investasi yang secara bersama-sama keduanya menunjukkan efektifitas keseluruhan operasi perusahaan.
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso, 1995:26). Givoly dan Palmon (dalam Saleh, 2004:18) berpendapat bahwa ketepatan waktu dan
(35)
keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan.
Dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio profitabilitas, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA), Rumus ROA yakni sebagai berikut :
2.1.5.4 Opini Audit
Arens dkk (2008:58) mendefenisikan Opini audit adalah pendapat akuntan publik atau auditor independen atas laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diauditnya. Auditor sebagai pihak yang independen di dalam mengaudit laporan keuangan suatu perusahaan publik akan memberikan opini atas laporan keuangan yang diauditnya. laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Laporan audit hanya dibuat
(36)
jika audit benar–benar dilakukan. Bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit.
Opini audit yang diberikan oleh auditor independen melalui beberapa tahap audit yang dilakukan dapat memberi simpulan atas laporan keuangan yang diauditnya. Arens dkk (2008:58) mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian, auditor didalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya.
Arens dkk (2008:62) mengemukakan bahwa terdapat 5 jenis opini audit yang dapat diberikan oleh auditor atas laporan keuangan yang diauditnya. Opini audit tersebut dibedakan menjadi unqualified opinion (wajar tanpa pengecualian), unqualified opinion with explanatory paragraph (wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan), qualified opinion (wajar dengan pengecualian), adverse opinion (tidak wajar), dan disclaimer opinion (tidak memberikan pendapat).
2.1.5.5 Audit Report Lag
Menurut Knechel dan Payne dalam Ahmad, Alim, dan Subekti (2005:12) audit report lag adalah periode waktu antara akhir tahun fiskal dan tanggal laporan audit perusahaan. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Keterlambatan penyelesaian
(37)
audit laporan keuangan dapat disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan dari laporan keuangan.
Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan audit report lag
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan yang telah diaudit, semakin rendah audit report lag, pelaporan keuangan cenderung semakin tepat waktu, dan sebaliknya sebaliknya. Rentang waktu proses pengauditan yang selesai jauh sebelum akhir bulan ketiga, kemungkinan besar perusahaan dapat melaksanakan pelaporan keuangan tepat waktu.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ini, telah banyak dilakukan dan berkembang baik di Indonesia maupun di negara-negara lain.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Catrinasari (2006) menggunakan variabel independen Rasio gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan, yang mana yang tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah ukuran dan struktur kepemilikan. Prabowo (2008) menggunakan variabel independen Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor yang mana Profitabilitas
(38)
berpengaruh, tetapi opini audit dan kualitas auditor tidak berpengaruh. Simatupang (2009) menggunakan variabel independen Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor yang mana kelima variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Situmorang (2010) menggunakan variabel independen Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag yang mana Variabel Laba (rugi) bersih, current ratio, ukuran perusahaan, umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan tetapi reputasi KAP, audit report lag berpengaruh signifikan. Keempat penelitian terdahulu memiliki hasil penelitian yang berbeda-beda dan menimbulkan ketidakkonsistenan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Simatupang (2009) dengan membuat perbedaan yaitu mengganti dan menambah satu variabel independen penelitiannya dengan opini audit dan audit report lag. Ringkasan hasil peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
(39)
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Variabel Analisis Hasil Penelitian Renny
Catrinasari (2006)
Independen : Rasio
gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan. Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Regresi Sederhana
Rasio gearing, profitabilitas,
umur perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu. Struktur kepemilikan tidak berpengaruh. Agung Widyawan Prabowo (2008) Independen: Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Logistik
Profitabilitas berpengaruh, tetapi opini audit dan kualitas auditor tidak berpengaruh
Ferdi K. A Simatupang (2009) Independen : Probabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan, umur perusahaan, status perusahaan Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Regresi Logistik
Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Gratia M. Situmorang
(2010)
Independen : Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran
perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Logistik
Variabel Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur
perusahaan tidak berpengaruh signifikan tetapi reputasi KAP, audit report lag berpengaruh signifikan
(40)
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut :
H1 H2 H3 H4 H5 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur berdasarkan total penjualan. Total penjualan yang semakin besar berarti ukuran perusahaan juga semakin besar. Perusahaan besar merupakan sorotan masyarakat dan terkait dengan lebih banyak pengguna informasi seperti investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemilik perusahaan, karyawan, dan sebagainya. Hal tersebut mendorong
Yang
Berpengaruh
Terhadap
Ketepatan
Waktu
Pelaporan
Keuangan
( X )
Ukuran Perusahaan ( X1 )
Umur Perusahaan ( X2) Profitabilitas
( X3 )
Opini Audit ( X4 )
Audit Report Lag
( X5 )
Ketepatan
Waktu
Pelaporan
Keuangan
(41)
perusahaan besar untuk mengusahakan ketepatan waktu demi keandalan dan relevansi laporan keuangan.
Umur perusahaan diukur sejak perusahaan tersebut terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia sampai tahun berjalan. Perusahaan yang sudah lama terdaftar biasanya lebih berpengalaman dalam pelaporan keuangan. Umur perusahaan yang semakin tinggi berarti pelaporan keuangannya semakin tepat waktu dan sebaliknya semakin sedikit umur perusahaan, semakin rendah ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Didalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA (Return on Assets). Return on Assets (ROA) biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan.
Opini audit merupakan pendapat yang dikemukakan oleh auditor independen dalam laporan audit sebagai media formal yang digunakan dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit.
Proses penyelesaian audit laporan keuangan terjadi pada rentang waktu yang disebut dengan audit report lag, yang diukur sejak tanggal tahun tutup buku yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditan. Lamanya pengauditan dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Proses pengauditan laporan keuangan yang semakin cepat dapat membuat pelaporan keuangan semakin tepat waktu dan sebaliknya proses pengauditan yang lambat mengakibatkan ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan.
(42)
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi (Rochaety dkk, 2007 : 104). Menurut Sugiyono (2006 : 51)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
H2 : terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
H3 : terdapat pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
H4 : terdapat pengaruh opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, dan
H5 : terdapat pengaruh audit report lag terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
(43)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Husein (2003 :63) desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili penelitian (Hasan, 2003 :12)
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan dan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemudian yang menjadi sampel untuk diobservasi adalah perusahaan pertambangan dan perkebunan yang terdaftar di BEI pada periode 2008,2009 dan 2010. Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah bagian tertentu sebagai sampel, dimana sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 2006 ). Seleksi sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :
(44)
1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI dengan kategori perusahaan pertambangan dan perkebunan selama periode pengamatan tahun 2008, 2009 dan 2010,
2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun 2008, 2009 dan 2010,
3. Laporan keuangan lengkap yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat sehingga laporan keuangan lebih akurat dan dapat dipercaya
4. Perusahaan memperoleh laba selama periode pengamatan 2008, 2009 dan 2010.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut , maka yang menjadi populasi sekaligus sampel di dalam penelitian ini adalah sebanyak 53 perusahaan perkebunaan dan pertambangan yang terdaftar di BEI.
(45)
Tabel 3.1
Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel
No Kode Populasi Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3 4
1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk √ x √ x -
2 ANTM PT Aneka Tambang Tbk √ √ √ √ 1
3 APEX PT Apexindo Pratama Duta Tbk √ √ √ √ 2
4 ARTI PT Ratu Prabu Energi Tbk √ x x x -
5 ASIA PT Asia Natural Resources Tbk √ √ √ x -
6 ATPK PT ATPK resources Tbk √ x x x -
7 BASS PT Bahtera Adiminia Samudera Tbk √ x x x -
8 BISI PT Bisi Internasional Tbk √ x x x -
9 BRAM PT Indo Kordsa Tbk √ √ √ √ 3
10 BRAU PT Berau Coal Energy Tbk √ x x x -
11 BTEK PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk √ √ x x -
12 BUMI PT Bumi Resources Tbk √ √ √ √ 4
13 BWPT PT BW Plantation Tbk √ x √ x -
14 BYAN PT Bayan Resources Tbk √ x √ x -
15 CITA PT Cita Mineral Investindo Tbk √ √ √ √ 5
16 CNKO PT Central Korporindo Internasional Tbk √ x √ x - 17 CKRA PT Citra Kebun Raya Agri Tbk √ x √ x - 18 CPDW PT Cipendawa Agroindustri Tbk √ √ x x - 19 CPRO PT Central Proteinaprima Tbk √ √ x x - 20 CTTH PT Citatah Industri Marmer Tbk √ x √ x -
21 DGIK PT Duta Graha Indah Tbk √ x x x -
22 DKFT PT Central Omega Resources Tbk √ x √ x -
23 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk √ x √ x -
24 DSFI PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk √ √ √ x - 25 DSUC PT Daya Sakti Unggul Corporation Tbk √ x √ x -
26 ELSA PT Elnusa Tbk √ x x x -
27 ENRG PT Energi Mega Persada Tbk √ x √ x -
28 FASW PT Fajar Surya Fisesa Tbk √ √ √ √ 6
29 GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk √ x x x -
30 GZCO PT Gozco Plantations Tbk √ √ √ √ 7
31 IIKP PT Inti Kapuas Arowana Tbk √ x x x -
32 INCO PT International Nickel Indonesia Tbk √ √ √ √ 8
33 INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk √ x √ x -
34 ITMG PT Indo Tambangraya Mega Tbk √ x x x - 35 KKGI PT Resource Alam Indonesia Tbk √ x √ x -
(46)
36 LSIP PT London Sumatera Tbk √ x √ x - 37 MBAI PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk √ x x x - 38 MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk √ √ √ √ 9
39 MITI PT Mitra Investindo Tbk √ √ √ √ 10
40 PKPK PT Perdana Karya Perkasa Tbk √ x √ x - 41 PTBA PT Tambang Batubara Bukitasam Tbk √ √ x x -
42 PTRO PT Petrosea Tbk √ √ √ √ 11
43 RUIS PT Radiant Utama Interisco Tbk √ √ √ √ 12
44 SAIP PT Surabaya Agung Industri Pulp Tbk √ √ √ x -
45 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk √ x x x -
46 SMAR PT SMART Tbk √ √ √ √ 13
47 SPMA PT Suparma Tbk √ √ √ x -
48 SQMI PT Allbond Makmur Usaha Tbk √ √ √ x -
49 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk √ √ x x -
50 TINS PT Timah Tbk √ √ √ √ 14
51 TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk √ x √ x - 52 UNSP PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk √ √ x x - 53 WICO PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk √ √ √ x -
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan rekaman historis mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
International Capital Market Directory (ICMD). Data tersebut meliputi data laporan keuangan tahunan perusahaan, profil perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan, laporan auditor independen dan data penyampaian laporan keuangan keuangan perusahaan ke Bapepam periode 2008,2009 dan 2010.
(47)
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekunder dengan kepustakaan dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan dan data penyampaian laporan keuangan ke Bapepam. Data-data tersebut diperoleh di www.idx.co.id yang merupakan website/situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 3.2 berikut.
(48)
Tabel 3.2
Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Jenis Variabel
Nama Variabel Defenisi Pengukuran
Variabel Independen
Ukuran Perusahaan
Besar kecilnya perusahaan
Total penjualan Umur Perusahaan Berapa lama
perusahaan sudah terdaftar di BEI
Tahun berjalan - tahun
first issue
Profitabilitas ( return on assets)
Mengukur efektifitas
pemakaian total sumber daya oleh perusahaan
Laba Bersih Total Aktiva
Opini Audit Pendapat auditor atas laporan keuangan
Wajar tanpa pengecualian =1 Selain Wajar tanpa pengecualian =0 Audit report lag Rentang waktu
penyelesaian audit laporan keuangan sejak tutup buku sampai tanggal yang tertera di laporan auditan
Interval tanggal 31 Desember sampai tanggal yang tertera di laporan auditan
Variabel Dependen
Ketepatan waktu Tanggal penerbitan
laporan keuangan auditan di BEI paling lambat akhir bulan ke-3 sejak tutup buku
Tepat waktu = 1 Tidak tepat waktu = 0
(49)
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi : Normalitas data, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal ( Ghozali, 2006:147 ), melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kolmogrov-smirnov, dimana apabila nilai signifikan atau probabilitas ,0,05, maka distribusi data tidak normal. Selain itu kita juga akan melihat grafik histogram dan grafik PP.Plots dari data yang dimaksud untuk menguji kenormalan data. Apabila data terdistribusi tidak normal, maka akan dilakukan transformasi agar data normal
(50)
Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.
1. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data ( titik ) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Ghozali (2006 : 149)
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola pada ditribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bias saja sebaliknya ( Ghozali, 2006 :149 ). Oleh sebab itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik ini dapat digunakan melalui uji statistik kolmogorov – smirnov ( K- S ). Pedoman untuk
(51)
pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali ( 2006 : 151 ) “ Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, maka distribusi data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi data tidak normal.
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas
Santoso (2002:203) menyatakan bahwa: Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara variabel bebas, maka konsekuensinya adalah : (1) koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir; (2) nilai standar error setiap koefesien regresi menjadi tak terhingga. Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu
(52)
variabel independen dengan variabel independen lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variable.l
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Terjadinya korelasi antara variabel-variabel tersebut menandakan adanya problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya ( Ghozali, 2006 :95 ). Untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas, dapat dilakukan dengan menggunakan Variance Inflatin Factor ( VIF ) dan nilai tolerance multikolonieritas terjadi jika VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0.10.
3.6.1.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya ( Ghozali, 2006:99 ). Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series.
Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan model probabilitas signifikansi dibawah 0.05 menyimpulkan
(53)
terdapat gejala autokorelasi pada model regresi yang digunakan (Ghozali, 2006:108).
3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji gejser. Data tidak terkena heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dar 0.05 ( Ghozali, 2006:129 ). 3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan regresi logistik (logistic regression). Karena menurut (Ghozali, 2005: 9) metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik seperti halnya dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis menggunakan model
logistic regression dengan metode enter pada tingkat signifikansi (α) 5%. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji normalitas data karena menurut (Imam Ghozali, 2005:211) logistic regression tidak
(54)
memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya. Asumsi multivariate normal disini tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antara kontinyu (metric) dan kategorikal (non metric). Selanjutnya menurut Kuncoro (2001:217) logistic regression tidak memiliki asumsi normalitas atas variable bebas yang digunakan dalam model. Artinya, variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linear maupun memiliki varian yang sama dalam setiap grup. Gujarati (1995:558) menyatakan bahwa logistic regression juga mengabaikan masalah heteroscedacity, artinya disini variabel dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel independennya.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana. Berikut adalah model regresi sederhana yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Tı = α + βıS + ε
T2 = α + β2A + ε
T3 = α + β3 ROA + ε T4 = α + β4 O + ε
T5 = α + β5ARL + ε
Keterangan :
T : timeliness ( ketepatan waktu ) pelaporan keuangan
α : konstanta
β1,β2, β3, β4, β5 : parameter koefisien regresi S : size ( ukuran ) perusahaan
(55)
A : age ( umur ) perusahaan ROA : return on total assets
O : opinion ( opini ) audit ARL : audit report lag
ε : error term ( tingkat pengganggu kesalahan ) Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik yang pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen, Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
3.7 Tempat dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jadwal Penelitian dimulai dari bulan Januari 2012 sampai dengan selesai.
(56)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Pengujian asumsi klasik dan regresi logistik digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 18. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh empat belas perusahaan yang memenuhi kriteria ( Tabel 4.1 ) diamati selama periode 2008-2010 dengan 53 unit analisis dan dijadikan sampel dalam penelitian ini yang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode
1 PT Aneka Tambang Tbk ANTM
2 PT Apexindo Pratama Duta Tbk APEX
3 PT Indo Kordsa Tbk BRAM
4 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk BUMI
5 PT Cita Mineral Investindo Tbk CITA
6 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
7 PT Gozco Plantations Tbk GZCO
8 PT International Nickel Indonesia Tbk INCO
9 PT Medco Energi Internasional Tbk MEDC
10 PT Mitra Investindo Tbk MITI
11 PT Petrosea Tbk PTRO
12 PT Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS
(57)
4.2 Uji Data
4.2.1 Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal
probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan uji
kolmogrov-Smirnov.
Gambar 4.1 Histogram
(58)
Pada histogram tersebut ( Gambar 4.1 ), dapat dilihat bahwa bentuk cenderung di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi
normal. c
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Pada gambar 4.2 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
(59)
Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .38142491 Most
Extreme Differences
Absolute .144
Positive .144
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z .931
Asymp. Sig. (2-tailed) .352 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.2 menunjukkan besarnya kolmogrov-Smirnov (K-S) adalah 0.931 dan signifikansi pada 0.352 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 (p = 0.352 > 0.05).
4.2.1.2 Uji Multikolonieritas
Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikoloneritas adalah situasi adanya korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini disebut variabel-variabel yang diuji tidak ortogonal. Variabel-variabel yang tidak bersifat ortogonal adalah variabel yang tidak memiliki nilai korelasi di antaranya sama dengan nol. Dalam penelitian ini yang dilakukan jejak multikoloneritas dapat dilihat dari nilai korelasi antar
(60)
variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil gejala multikoloneritas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikoloneritas
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1(Constant) 3.834 1.420 2.699 .011
LNUKURAN .050 .024 .306 2.066 .046 .807 1.238
LNUMUR -.049 .131 -.056 -.377 .709 .803 1.245
LNROA .053 .041 .176 1.290 .205 .950 1.053
OPINION -.164 .152 -.148 -1.083 .286 .947 1.056
LNARL -.983 .271 -.500 -3.625 .001 .934 1.070
a. Dependent Variable: DTIMELINES
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 yaitu 0,807; 0,803; 0,950; 0,947;
0,934 yang berarti tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunnjukkan hal yang sama dimana variabel independennya memiliki nilai VIV ≤ 10 yaitu 1,238; 1,245; 1,053; 1,056; 1,070 yang juga berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen (tidak terjadi multikoloneritas).
4.2.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
(61)
kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya ). Terjadinya korelasi dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah tersebut timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lain. Run test digunakan untuk menguji gejala autokorelasi pada penelitian. Hasil output SPSS dengan probabilitas signifikansi di bawah 0.05 dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut.
Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak. (Ghozali 2005:103).
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea .00713
Cases < Test Value 21
Cases >= Test Value 21
Total Cases 42
Number of Runs 21
Z -.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .876 a. Median
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0.0713 dengan probabilitas 0.876 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada penelitian karena nilai signifikan lebih besar dari 0.05.
(62)
4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser.
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.166 .474 -.349 .004
LNUKURAN -.030 .008 -.485 -3.666 .065
LNUMUR -.001 .044 -.004 -.029 .977
LNROA .033 .014 .294 2.407 .082
OPINION .103 .053 .239 1.956 .058
LNARL .324 .090 .440 3.579 .071
a. Dependent Variable: absut
Hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa data penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai signifikan kelima variabel independen lebih besar dari 0.05.
4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Hasil pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap
(1)
Lampiran 3 (Lanjutan)
Data Return On Assets (ROA) Perusahaan yang diamati Tahun 2008-2010
No Kode Emiten 2008 2009 2010
1 ANTM -2.86470 -2.93746 -1.99510
2 APEX -4.60517 -2.59027 -1.58964
3 BRAM -3.27017 -2.27303 -2.41912
4 BUMI -2.26336 -2.61730 -3.35241
5 CITA -2.00992 -2.79688 -2.67365
6 FASW -2.48891 -3.57555 -2.78062
7 GZCO -2.11196 -3.64966 -2.57702
8 INCO -1.52786 -2.90042 -1.61445
9 MEDC -1.63476 -2.47694 -3.32424
10 MITI -1.95193 -4.71053 -2.79688
11 PTRO -10.81978 -2.50104 -1.66601
12 RUIS -4.60517 -4.82831 -3.86323
13 SMAR -3.01594 -5.80914 -2.29263
14 TINS -1.46102 -2.73337 -1.82635
Data Opini Audit Perusahaan yang Diamati Tahun 2008-2010
No Kode Emiten 2008 2009 2010
1 ANTM 0 0 0
2 APEX 0 1 1
3 BRAM 1 1 1
4 BUMI 1 0 0
5 CITA 1 1 1
6 FASW 0 1 1
7 GZCO 1 1 1
8 INCO 1 1 1
9 MEDC 0 0 1
10 MITI 0 1 1
11 PTRO 1 1 1
12 RUIS 1 1 1
13 SMAR 1 1 1
14 TINS 1 1 1
(2)
Lampiran 3 (Lanjutan)
Data Audit Report Lag (ARL) Perusahaan yang Diamati Tahun 2008-2010
Data Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan yang Diamati Tahun 2008-2010
No
Kode
Emiten 2008 2009 2010
1 ANTM 1 1 1
2 APEX 1 1 0
3 BRAM 0 1 1
4 BUMI 0 0 1
5 CITA 1 0 1
6 FASW 1 1 0
7 GZCO 1 1 1
8 INCO 1 1 1
9 MEDC 1 1 1
10 MITI 0 0 1
11 PTRO 0 0 0
12 RUIS 1 1 1
13 SMAR 1 1 1
No Kode Emiten 2008 2009 2010
1 ANTM 4.382027 4.110874 4.382027
2 APEX 4.356709 4.430817 4.499810
3 BRAM 4.442651 4.356709 4.382027
4 BUMI 4.465908 4.477337 4.418841
5 CITA 4.418841 4.477337 4.304065
6 FASW 4.369448 4.094345 4.430817
7 GZCO 3.496508 3.761200 4.465908
8 INCO 4.356709 4.025352 4.143135
9 MEDC 4.430817 4.356709 4.394449
10 MITI 4.532600 4.442651 4.189655
11 PTRO 4.382027 4.394449 4.234107
12 RUIS 4.442651 4.430817 4.488636
13 SMAR 3.688880 3.688880 4.204693
(3)
Lampiran 4
(4)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parametersa,b
Mean .0000000 Std. Deviation .38142491 Most Extreme Differences
Absolute .144 Positive .144 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z .931 Asymp. Sig. (2-tailed) .352 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil Uji Multikoloneritas
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF 1 (Constant) 3.834 1.420 2.699 .011
LNUKURAN .050 .024 .306 2.066 .046 .807 1.238 LNUMUR -.049 .131 -.056 -.377 .709 .803 1.245 LNROA .053 .041 .176 1.290 .205 .950 1.053 OPINION -.164 .152 -.148 -1.083 .286 .947 1.056 LNARL -.983 .271 -.500 -3.625 .001 .934 1.070 a. Dependent Variable: DTIMELINES
(5)
Hasil Uji Autokorelasi Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea .00713
Cases < Test Value 21 Cases >= Test Value 21
Total Cases 42
Number of Runs 21
Z -.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .876 a. Median
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.166 .474 -.349 .004
LNUKURAN -.030 .008 -.485 -3.666 .065
LNUMUR -.001 .044 -.004 -.029 .977
LNROA .033 .014 .294 2.407 .082
OPINION .103 .053 .239 1.956 .058
LNARL .324 .090 .440 3.579 .071
(6)
Hasil Uji t Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) 3.834 1.420 2.699 .011
LNUKURAN .050 .024 .306 2.066 .046 .807 1.238
LNUMUR -.049 .131 -.056 -.377 .709 .803 1.245
LNROA .053 .041 .176 1.290 .205 .950 1.053
OPINION -.164 .152 -.148 -1.083 .286 .947 1.056
LNARL -.983 .271 -.500 -3.625 .001 .934 1.070