Fase-fase Perkembangan Kerangka Berpikir

27 berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individual dengan kecerdasan, tempramen tinggi dan buat bakat minat yang khas.

2.7 Fase-fase Perkembangan

Menurut Sauntak dan Yussen 1992 perkembangan adalah pola gerak atau pertumbuhan yang dinilai pada saat terjadinya pembuahan dan berlangsung terus selama sklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhna. Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dimulai manusia dengan sebutan fase. Sauntak dan Yussen membagi menjadi : 1 Fase para natal saat dalam kandungan . 2 Fase bayi. 3 Fase kanak-kanak awal. 4 Fase kanak-kanak tengah dan akhir. 5 Fase remaja. Mulyani Sumantri, Nana Syaodih : 1.7 – 1.9 Ciri-ciri perkembangan anak-anak usia sekolah dasar, antara lain : 1 Adanya dorongan yang kuat pada usia ini untuk keluar dari rumah dan masak ke dalam kelompok sebaya. 2 Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada usia baik fisik maupun mental akan mendorong anak untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan fisik terutama otot-otot. 3 Adanya dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, simbol lambang , dan bentuk komunikasi secara dewasa. Depdiknas, 2001: 6 28

2.8 Kerangka Berpikir

Kesegaran jasmani adalah taraf kemampuan dan ketahanan kerja seseorang dalam melakukan tugasnya sehari-hari dengan baik dan efisien, tanpa kelelahan yang berarti sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas yang mendadak lainnya. Parameter kesegaran jasmani yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk derajat kesegaran jasmani adalah kompleks dikarenakan kesegaran jasmani mengandung berbagai unsur atau komponen. Komponen tersebut adalah kekuatan, daya tahan, kelincahan, kecepatan, daya ledak, kelentukan, reaksi, ketepatan, keseimbangan, koordinasi. Semakin tinggi tingkat komponen-komponen tersebut maka semakin tinggi pula kesegaran jasmaninya. Selain komponen tersebut juga terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani yaitu faktor latihan, istirahat, kebiasaan hidup sehat, lingkungan, makanan dan gizi. Sehingga makin terpenuhinya faktor-faktor tersebut maka akan semakin meningkatkan kesegaran jasmani seseorang. Secara logika siswa yang berbadan sehat atau memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan mudah menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sebaliknya apabila seorang siswa memiliki tingkat kesegaran jasmani yang buruk maka akan sulit menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Jadi tigkat kesegaran jasmani yang baik sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam mencapai prestasi belajarnya. 29

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22