Pengaruh Aksesibilitas dengan Pariwisata Kegiatan Transportasi

commit to user Dampak dari mobil kendaraan dalam pariwisata dapat diteliti dari peningkatan jumlah perjalanan harian dan waktu luang. Dampak positifnya manusia busa kemana saja dengan kendaraan mobil. Dampak negatifnya adalah sejumlah perjalanan menuju daerah pedalaman atau pedesaan memakai kendaraan mobil sehingga akhirnya merusak sumber daya alam tersebut. b Strategi Transportasi Strategi ini menggunkan manajemen transportasi yang berhubungan dengan kebijkan penggunaan lahan. Dimana kebijakan ini berkaitan dengan pengaturan lokasi, skala pegunjung, kepadatan dan pola lalu lintas, dan semua hal tadi berdampak pada aliran lalu lintas. Perencanaan penggunaan lahan yang ada berdampak pada pengurangan jumlah perjalanan yang tidak diperlukan, mencegah penundaan aktivitas, dan memberi kesempatan pula kepada penggunaan transportasi yang ramah lingkungan. Mowforth dan Munt 1998 menyatakan tentang pembatasan kendaraan bermotor di daerah yang alami. Jadi pada intinya, strategi transportasi ini berusaha mengontrol keseimbangan laju pendatang ke daerah yang lingkungan alamnya masih harus dilindungi. Dinasti Sitepu, 2005:90

2. Pengaruh Aksesibilitas dengan Pariwisata

Kebanyakan pelaku dan pengemar pariwisata berkeyakinan bahwa yang menentukan kesuksesan sebagai sebuah destinasi wisata adalah akksebilitas. Tanpa akses, sebagai destinasi wisata tidak akan berkembang karena kemudahan akses menfasilitasi kedatangan wisatawan. Aksebilitas suatu obyek merupaka faktor dominan dan sangat mempengaruhi mutu obyek wisata tersebut Dinasti Sitepu, 2005:87 commit to user Aksesibillitas mencakup keseluruhan infrastruktur transportasi yang menghubungkan wisatawan dari, ke dan selama di daerah tujuan wisata mulai dari darat, laut, sampai udara. Akses ini tidak hanya menyangkut aspek kuantitas tetapi juga insklusif mutu, ketepatan waktu, kenyamanan, dan keselamatan. Diskusi tentang aksesibilitas biasanya lebih banyak menyoroti infrastruktur transportasi negara atau daerah tujuan wisata. Mungkin akses dari negara asal ke tujuan mudah dan lancar. Namun demikian akan timbul kesulitan lain jika di daerah tujuan wisata tidak tersedia jaringan transportasi ke daerah sekitarnya Abbas Salim, 2006 : 89 Menurut Croall 1995 didalam kritiknya yang disebut “keaneragaman pariwisata”, yang memaparkan permasalahan pada kelemahan dan kekurangan manajemen pengunjung dan tingkat aksesibillitas dari suatu destinasi. Transportasi biasanya bukan merupakan suatu kegiatan utama yang menjadi permintaan konsumen direct demand tetapi merupakan suatu kegiatan yang bersifat ikutan karena ada kegiatan lain yang ingin dicapai derived demand. Sedikit orang yang melakukan suatu perjalanan hanya karena ingin berjalan-jalan. Biasanya orang ingin melakukan aktivitas tertentu di tempat yang mereka tuju. Misalnya, berlayar dengan kapal pesiar disukai karena tempat wisata yang dituju bagus. Perjalanan tersebut hanya merupakan kegiatan tambahan yang harus dilakukan.

3. Kegiatan Transportasi

Kegiatan transportasi adalah suatu aktivitas yang tergantung pada tiga hal, yaitu : 1 komplementaris kegiatan antar daerah , 2 transferabilitas, dan 3 opportunity cost. Komplementaris adalah suatu kondisi di mana terjadi perbedaan aktivitas yang saling mendukung tidak saling bersaing atau mematikan . commit to user Transferabilitas adalah suatu kondisi yang menyebabkan memungkinkan adanya aktivitas perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain, misalnya karena adanya jalan dan mbil yang menghubungkan antara daerah satu dengan lainnya. Opportunity cost adalah suatu nilai tambah yang diharapkan dari upaya melakukan suatu kegiatan di tempat lain. Banyak sekali wisatawan melakukan perjalanan wisatanya dengan menggunkan bus-bus wisata terutama domesti. Kerapkali pemakai bus-bus wisata adalah warga lanjut usia atau anak-anak sekolah yang pada umumnya merasa kurang mampu menolong dirinya sendiri jika terjadai suatu kecelakaan. Bus-bus wisata ini dalam beberapa hal busa berperan memperbaiki keadaan lingkungan seperti misalnya menghemat ruang yang dipakai, arus lalu lintas akan lebih lancar dan sebegitu jauh juga akan mengurangi kebusingan dan pencemaran. Upaya-upaya keselamatan dan keamanan dapat tergantung pada kondisi bus-bus yang ada dan keadaan jalan yang dilalui. Karena alasan tersebut dan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan keselamatan dan keamanan perjalanan penumpang massal, maka Knator Pariwisata harus berkerjasama dengan instansi terkait, perusahaan-perusahaan terbaik pembuat bus-bus wisata dan usaha-usaha paket wisata untuk menetapkan karakteristik- karateristik keselaman dan keamanan. Pengemudi bus-bus wisata diharuskan menempuh ujian yang berat dan mampu memenuhi standar profesi yang tertinggi, mereka harus bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan banyak orang. Dibanyak negara sudah lama diterapkan secara tegas keharusan para pengemudi bus-bus wisata untuk menjalani tes medis dan latihan kecepatan untuk mengemudi. Banyak perusahaan bus negara commit to user dan swasta telah menyelenggarakan kampanye keperluan para pengemudi bus-bus wisata diharuskan untuk tidak boleh bekerja melebihi jam kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Pengguna paket wisata harus mencegah pelaksanaan rencana perjalanan terlalu ketat dan harus mencegah pula agar bus-bus wisata mereka dijalankan dengan batas kecepatan maksimum. Salah satu aspek penting dalam sistem dasar pariwisata berkaitan dengan fasilitas atau sarana pariwisata. Usaha sarana pariwisata dari pihak yang menyediakan sarana dan pelayanan wisata bermaksud agar perjalanan atau pengalaman wisatawan menjadi bermanfaat. Transportasi memilki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan tercermin pada kebutuhan mobilitas seluruh sektor dan wilayah. Trasnportasi merupakan saran yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya trasnportasi terlihat dari semakin meningkat kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dari daerah tertentu ke suatu pelosok Tanah Air, bahkan dari tempat tertentu ke luar negeri. Transportasi berperan sebagai penunjang, pendorong dan pengerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensial . Namun daerah yang berprospek potensial ini belum berkembang sebagai upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya. Mengacu pada definisi pariwisata tourism is a temporary movement of people from one pleace to another berarti keberadaan industri transportasi sangat penting dengan mempertimbangkan bahwa perjalan wisata menyangkut mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat lain. Dalam perkembangannya, fungsi alat transportasi bukan commit to user hanya sebagai sarana mobilisasi, melainkan juga sebagai atraksi wisata part of leisure. Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakakan oleh manusia atau mesin. Transportasi dugunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pengertian transportasi adalah the means to reach the destination and also means of movement at the destination yang artinya fungsi transportasi sebagai alat untuk mencapai daerah tujuan wisata dan alat bergerak selama berada di daerah tujuan wisata tersebut Osmayanti, 122. Dalam bukunya Kepariwisataan dan Perjalanan, Muljadi A.J mengatakan usaha penyediaan angkutan wisata diselengarakan oleh perseroan terbatas, koperasi atau perorangan. Kegiatan usaha penyediaan angkutan wisata meliputi: a Penyediaan sarana angkutan wisata yang baik dan aman, b Penyediaan tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi Penyediaan angkutan wisata pada dasarnya dilakukan oleh penyelenggara penyediaan angkutan wisata, namun demikaian mengingat situasi dan kondisi pada saat ini, penyedia angkutan wisata dapat pula dilakukan oleh usaha angkutan umum dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perudang-undangan di bidang Kepariwisataan.

F. Metode Penelitian