Definisi Kepolisian Negara Republik Indonesia Tugas dan Wewenang Kepolisian

3 Sering membuat keributan, perkelahian dan lain-lain. 4 Melakukan pencurian dan perampokan untuk mendapatkan sejumlah uang. 5 Penyebab terjadinya gangguan Kamtibmas lainnya. d. Dampak terhadap bangsa dan negara 1 Rusaknya generasi muda sebagai pewaris bangsa menjadi generasi yang tidak produktif. 2 Tidak ada lagi rasa patriotisme dan rasa cinta terhadap Bangsa dan Negara Republik Indonesia sehingga tidak memiliki kesadaran bela negara. 3 Generasi muda yang tidak memiliki masa depan akan mudah dipengaruhi oleh pihak lain untuk menghancurkan negara.

B. Kepolisian Negara Republik Indonesia

1. Definisi Kepolisian Negara Republik Indonesia

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 pasal 5 ayat 1 dan 2 pengertian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: 1 Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 2 Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagai dimaksud dalam ayat 1.

2. Tugas dan Wewenang Kepolisian

a. Tugas Kepolisian merupakan bagian integral fungsi pemerintahan negara dibidang penegakan hukum. Sebagai aparat penegak hukum, tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia menurut pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara adalah: 1 Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; 2 Menegakan hukum; dan 3 Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Sesuai pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara, pelaksanaan tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 13 adalah: a. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap masyarakat dan pemerintah sesuai dengan kebutuhan. b. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan. c. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan Perundangan-Undangan. d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional. e. Memelihara ketertiban dan menjamin ketertiban umum. f. Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengawasan swakarsa. g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan Perundang-Undangan lainnya. h. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboraturium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian. i. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. j. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditandatangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang. k. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian, serta l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan. b. Wewenang Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara, pada pasal 15 secara umum Kepolisian berwenang untuk menerima laporan dan pengaduan, melakukan tindakan pertama ditempat kejadian, mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang, mencari keterangan dan barang bukti maupun melakukan kerjasama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional. Hal diatas sangat berkaitan erat dengan proses penyidikan tindak pidana penyalahgunaan psikotropika. Untuk mendukung tugas-tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia dibidang proses perkara pidana, pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 pasal 6 ayat 1 disebutkan bahwa Kepolisian berwenang untuk: a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan. b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan. c. Membawa dan menghadapkan orang pada penyidik dalam rangka penyidikan. d. Menyuruh berhenti orang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri. e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat. f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan perkara pemeriksaan. h. Mengadakan penghentian penyidikan. i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum. j. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkap orang yang disangka melakukan tindak pidana. k. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum. l. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

3. Tujuan Kepolisian Republik Indonesia