8
BAB II KERANGKA TEORETIK
A. KONSEP BELAJAR
Belajar merupakan modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar
bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang
belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara
otomatis dan seterusnya. Sejalan dengan perumusan di atas, ada pula tafsiran lain tentang
belajar yang menyatakan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dibandingkan
dengan pengertian pertama maka jelas tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha yang
dilakukan. Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan, di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian
pengalaman - pengalaman belajar. Y.B Sudarmanto 1993 : 2, beliau berpendapat bahwa belajar
merupakan usaha menggunakan setiap sarana atau sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan
9
pribadi. Definisi ini berkaitan dengan aktivitas belajar dalam arti luas, tidak melulu menyangkut penambahan pengetahuan yang menurut istilah
Bloom seorang tokoh hanya menyangkut ranah domain kognitif. Melainkan juga menyangkut ranah afektif dan psikomotorik. Dalam uraian
buku tersebut, Sudarman menitik beratkan pada ranah kognitif tanpa bermaksud mengabaikan kedua unsur lainnya. Artinya belajar dalam arti
menambah pengetahuan disekolah atau universitas guna lulus dalam ujian dengan prestasi baik. Belajar dalam hal ini dibatasi menjadi aktivitas yang
memanfaatkan energi yang ada guna menyerap gagasan-gagasan dari buku, diskusi maupun dalam bangku kuliah.
Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh
masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari situasi belajar. 2.
Tujuan dan maksud belajar itu timbul dari kehidupan anak sendiri 3.
Di dalam mencapai tujuan itu, siswa senantiasa akan menemui kesulitan, rintangan, dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
4. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat.
5. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya. Belajar
apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari. 6.
Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan dihubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar.
7. Siswa memberikan reaksi secara keseluruhan
10
8. Siswa mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya.
9. Siswa diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berada dalam
lingkungan itu. 10.
Siswa-siswa dibawadiarahkan ke tujuan-tujuan lain, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama
dalam situasi belajar.
B. MINAT BELAJAR