65
Gambar 7. Histogram rerata skor keempat sampel brownies kukus substitusi labu kuning pada indikator warna
Keterangan A : Sampel A pembanding 100 tepung terigu B : Sampel B 75 tepung terigu : 25 labu kuning
C : Sampel C 65 tepung terigu : 35 labu kuning D : Sampel D 55 tepung terigu : 45 labu
kuning Berdasarkan histogram diatas dapat diketahui bahwa urutan sampel
brownies kukus substitusi labu kuning yang terbaiknya adalah sampel D dengan rerata skor 3,57, kemudian sampel C dengan rerata skor 3,44, dan sampel B
dengan rerata skor 3,44.
4.1.2.2 Analisis varians brownies kukus substitusi labu kuning dilihat dari
indikator rasa
Hasil penilaian pada indikator rasa dari keempat sampel brownies kukus substitusi labu kuning setelah dilakukan uji inderawi oleh 25 orang panelis agak
2.60 3.44
3.56 3.57
1.0 2.0
3.0 4.0
A B
C D
66
terlatih menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, ini dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis variannya pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 11. Hasil analisis varians brownies kukus substitusi labu kuning indikator rasa.
Sumber Varians
db JK
MK F
hitung
F
tabel
Sampel a Panelis b
Error 3
24 72
16,3766667 6,00444444
3,82 5,46
0,25 0,05
102,95 2,73
Total 99 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal, kemudian
dibandingkan dengan harga F
tabel
.
Dari perhitungan didapatkan harga F
hitung
F
tabel
maka hipotesis kerja diterima, yang berbunyi bahwa ada perbedaan yang signifikan dari keempat sampel dilihat dari indikator rasa.
Selanjutnya akan digunakan uji tukey untuk mengetahui besarnya perbedaan dari keempat sampel dengan ketentuan jika selisih antar sampel lebih
besar dari nilai pembanding maka ada perbedaan yang nyata antar sampel tersebut. Berikut ini ringkasan rerata dan uji tukey pada indikator rasa.
Tabel 12. Rerata skor uji inderawi pada indikator rasa No. Sampel
Rerata Skor
1 A 2,45
2 B 2,91
3 C 2,91
4 D 3,59
67
Tabel 13. Ringkasan perhitungan uji tukey dilihat dari indikator rasa Pasangan
Nilai Rerata Selisih rata-rata dan
Nilai pembanding Keterangan Sampel
terbaik A dengan B
2,45 – 2,91 0,45 0,172
Berbeda B
A dengan C 2,45 – 2,91
0,45 0,172 Berbeda
C A dengan D
2,45 – 3,59 1,13 0,172
Berbeda D
B dengan C 2,91 – 2,91
0,00 0,172 Tidak Berbeda
C B dengan D
2,91 – 3,59 0,680 0,172
Berbeda D
C dengan D 2,91 – 3,59
0,68 0,172 Berbeda
D Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada indikator rasa dari
keempat sampel ternyata tidak semuanya berbeda, hal ini terlihat pada pasangan B-C. Untuk mengetahui hasil yang terbaik dari keempat sampel pada indikator
rasa dapat dilihat dari rerata skornya, dimana rerata skor yang tinggi pada suatu sampel menunjukkan sampel tersebut memiliki kualitas yang baik.
Rerata skor pada tabel diatas menunjukkan bahwa rerata skor tertinggi berdasarkan indikator rasa adalah pada sampel D yaitu brownies kukus substitusi
labu kuning 45 dengan rerata skor sebesar 3,59, maka sampel D adalah sampel yang terbaik.
Untuk mempermudah dan memperjelas dalam menyimpulkan tabel diatas berdasarkan indikator rasa dapat dibuat histogram rerata skor seperti pada gambar
berikut ini.
68
2.45 2.91